• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kegiatan Magang

Dalam dokumen Punto Dewo S.P H3409020 (Halaman 40-51)

1. Keadaan Umum Perusahaan

Lokasi kandang di perusahaan ayam petelur Edy Farm dekat dengan pemukiman dan jalan raya, maka hal ini dapat menghambat

perkembangan perusahaan karena keterbatasan lahan untuk

mengembangkan usahanya. Syarat kandang yang baik bagi sebuah peternakan menurut Suprijatna et al. (2005) bahwa syarat-syarat lokasi usaha ayam yang baik antara lain:

a. Untuk menghindari kebisingan, penyebaran penyakit jarak kandang harus jauh dari pemukiman penduduk. Jarak kandang dengan pemukian penduduk minimal 6 meter.

commit to user

Menurut Fadilah (2004) lokasi kandang harus tersedia sumber air yang cukup, terutama pada musim kemarau. Air merupakan kebutuhan mutlak untuk ayam karena kandungan air dalam tubuh ayam mencapai 70%.

2. Perkandangan

a. Perkandangan fase Layer

Kandang yang dipakai di perusahaan ini adalah kandang baterai berbentuk kotak cage yang terbuat dari kawat besi atau dari bambu dengan ukuran panjang 40 cm, lebar 35 cm dan tinggi bagian belakang 30 cm serta tinggi depan 35 cm, berisi 2 ekor ayam. Kandang dibuat dari rangkaian yang terdiri dari 4 buah . Menurut Rasyaf (2008) kandang cage individu yang tiap cage berisi satu ekor ayam mempunyai kelebihan yaitu memudahkan pengontrolan produksi dan kesehatan ayam , begitu pula pengafkiran ayam yang sakit atau di bawah produksi standar, konsumsi ransum mudah dikontrol sehingga persaingan konsumsi antar ayam dapat dihindari serta kanibalisme pada ayam petelur dapat dihindari.

Temperatur rata-rata lingkungan dalam perusahaan ayam petelur Edi Farm sebesar 22–31 oC. Hal ini menyebabkan produksi telur kurang maksimal karena dengan suhu yang tinggi konsumsi pakan menurun dan ayam mudah terserang penyakit. Menurut rasyaf (2008) ayam ras yang ada di Indonesia berasal dari negara beriklim dingin yang mempunyai 4 musim. Oleh karena itu, kebanyakan ayam ras ini akan berproduksi optimal pada temperatur 18-21 oC. Kisaran temperatur ini hanya dapat dicapai di dataran tinggi Indonesia yang termasuk daerah tropis (panas-lembab). Panas lingkungan yang tinggi akan mengurangi nafsu makan ayam petelur yang memang sudah sedikit. Berkurangnya konsumsi ransum akan mengganggu kebutuhan nutrisi bagi hidup dan produksi telur.

Letak bangunan kandang membujur dari barat ke timur. Hal ini dimaksudkan agar sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam kandang

commit to user

serta pada siang harinya dapat melindungi ayam dari panas sinar matahari. Menurut Rasyaf (2008) Kandang harus terkena sinar matahari, tetapi jangan sampai terkena sinar matahari sepanjang masa. Walaupun arah jendela kandang menghadap ke timur dan sisi lain ke barat, tetapi dengan sistem atap lebar maka terik matahari siang dan menjelang sore itu dapat dihindari.

Peralatan yang digunakan dalam pemeliharaan fase layer sama dengan peralatan yang digunakan dalam pemeliharaan fase grower. Perusahaan ayam petelur Edy Farm menggunakan tempat pakan dan minum berjumlah satu buah dengan bentuk memanjang untuk setiap baris dan tingkatan sehingga pakan dan air minum merata untuk setiap individu ayam. Tempat minum dibersihkan setiap pagi dengan menggunakan kain lap. Menurut Abidin (2003) bahwa tempat minum ayam sebaiknya dibersihkan sehari sekali karena kebersihan peralatan kandang seperti tempat air minum merupaka syarat mutlak kesehatan ayam.

3. Organisasi Kepegawaian

Perusahaan Edy Farm ini memiliki 30 orang karyawan yaitu : 1 orang manajer operasional, 5 orang karyawan gudang pencampur pakan, 4 orang karyawan gudang penggiling jagung yang merangkap tugas melakukan penyemprotan pada ayam, 4 orang karyawan yang bertugas memperbaiki kandang merangkap memelihara DOC dan 16 orang karyawan yang bertugas memelihara ayam petelur fase layer. Tenaga wanita lebih banyak dibandingkan tenaga pria, dikarenakan tenaga pria difungsikan hanya sebatas untuk pekerjaan yang berat-berat saja seperti pencampuran bahan pakan, tukang kebun serta menurunkan pakan dari truk waktu kiriman bahan pakan datang dan perbaikan kandang. Tenaga wanita difungsikan dalam pemeliharaan dan perawatan ayam petelur, karena tenaga wanita dinilai lebih sabar dan teliti. Tenaga wanita bertugas memberi pakan dan minum untuk ayam, membersihkan tempat minum dan kotoran yang menempel pada kandang serta mengambil telur. Setiap anak kandang

commit to user

bertugas memelihara ayam dalam 1 kandang atau setara dengan 1900 ekor ayam. Menurut Rasyaf (2008) bahwa untuk 2000 ekor ayam ras petelur dewasa produktif cukup ditangani oleh satu pria dewasa yang bekerja secara manual. Apabila pemberian pakan dan minum secara otomatis maka satu orang pria dewasa mampu menangani sampai 5000 ekor ayam ras petelur putih produktif atau 6500 ekor ayam ras petelur cokelat produktif.

Asosiasi atau persatuan tenaga kerja tidak terdapat dalam perusahaan tersebut. Apabila ada permasalahan yang muncul antar karyawan atau karyawan dengan perusahaan diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Semua karyawan di perusahaan tersebut mayoritas adalah berasal dari daerah setempat. Hal ini ditunjukkan hanya ada dua karyawan yang berasal dari luar daerah. Tenaga kerja yang ada merupakan tenaga kerja harian yang di gaji dengan sistem harian dan diberikan seminggu sekali setiap hari sabtu. Namun, untuk manajer operasional sistem gaji bulanan dan diberikan setiap bulan. Menurut Rasyaf (2008) bahwa di dalam sistem imbalan tetap berarti setiap karyawan mendapatkan gajinya setiap bulan. Kondisi perusahaan (kuat, lesu, untung, atau rugi) tidak memengaruhi sistem penggajian. Inilah yang kelak dimasukan ke dalam biaya tetap peternakan.

Perusahaan ini tidak melakukan program pelatihan atau pendidikan untuk jenjang karyawanya, karena pekerjaan yang dilakukan tidak memerlukan skill yang tinggi serta tidak ada jenjang karier di perusahaan tersebut seperti halnya di perusahaan besar. Menurut Rasyaf (2008) bahwa hal penting yang harus dilakukan oleh peternak adalah memberitahukan hak dan kewajiban pekerja melalui suatu pelatihan atau bimbingan. Supaya karyawan lebih terampil dalam mengurusi ternaknya.

4. Sistem Pemeliharaan Ayam Petelur Fase Layer

Pemeliharaan masa produksi diawali pada saat ayam telah mencapai umur 18 minggu. Ayam telah mencapai kedewasaan pada saat itu. Kedewasaan ayam ini ditandai dengan suatu perubahan fisik dan perilaku. Ayam petelur sudah berproduksi setiap hari pada fase ini. Manajemen

commit to user

pemelliharaan dilakukan dengan sebaik-baiknya agar ayam bertelur dengan sebaik mungkin. Dalam pemeliharaannya tata laksana yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut:

1) Pemberian pakan

Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari yaitu pagi pukul 07.00 WIB dan siang hari pukul 13.30 WIB atau setelah pengambilan telur pada waktu siang hari. Pakan yang diberikan merupakan campuran dari bahan pakan yang dilakukan oleh perusahaan ini sendiri. Bahan pakan yang digunakan hampir sama dengan bahan pakan yang digunakan sebagai ransum ayam grower, tapi untuk perbandingan bahan pakan berbeda. Pada ayam fase layer membutuhkan protein yang lebih tinggi dan energi yang lebih sedikit dibanding dengan ayam fase grower. Pakan yang diberikan ayam fase layer mengandung protein 19 %. Pemberian grit/ kerang komposisinya lebih besar dibanding pakan untuk fase grower. Untuk ayam layer grit diberikan sebanyak 7,60% sedangkan pada ayam grower grit diberikan hanya 1,10 %. Pada fase

layer pemberian ransum ayam berganti 2 kali. Pertama, sewaktu telah

mencapai 5 %, atau berumur 23 minggu menggunakan pakan layer I. Setelah mencapai puncak produksi atau berumur sekitar 29 minggu diganti pakan layer II. Selain itu setelah puncak produksi tercapai dan

feed intake yang diharapkan terpenuhi yaitu 120 gram/ekor/hari

dilakukan penambahan atau pengurangan kualitas ransum untuk memperlambat penurunan produksi setelah mencapai puncak. Menurut Sudarmono (2003) pemberian pakan dapat dilakukan dengan pembagian yang diberikan 2 kali sehari dengan jadwal yang tetap. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan ini adalah ayam mendapatkan kesempatan makan dalam waktu yang sama dan pakan tidak banyak yang tumpah atau tercecer. Peternak harus memperhatikan imbangan antara nutrien dalam ransum, serta Jumlah pakan yang diperlukan per ekor dalam satu harinya. Kandungan nutrien pada ayam petelur fase layer dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5.

commit to user Tabel 4.Kandungen Nutrien Layer

Zat nutrien Kandungan pakan Layer 1 umur 20-30 minggu layer 2 umur 30-80 minggu Protein Kasar 19,64 % 18,16 %

Energi Metabolisme 2750 (kkal/kg) 2680 (kkal/kg)

Serat kasar 4,7 % 5,6 %

Kalsium 4,2 % 4,6 %

Fhospor 0,5 % 0,6 %

Sumber : Edy Farm

Tabel 5.Kandungen Nutrien Layer

Zat nutrien Kandungan pakan

Protein Kasar Min. 16,0 %

Energi Metabolisme Min. 2650 (kkal/kg)

Serat kasar Maks. 7,0%

Kalsium 3,25 - 4,25%

Fhospor 0,60 - 1,00%

Sumber : SNI Pakan Ayam Ras Petelur (2006)

Tabel diatas dapat dilihat bahwa kandungan nutrien yang digunakan di peternakan Edy Farm hampir sama dengan kandungan nutrient yang diterbitkan oleh SNI Pakan Ayam Ras Petelur. Hal ini menunjukan bahwa peternakan Edy Farm mengacu pada SNI Pakan Ayam Ras Petelur.

2) Pemberian air minum

Pemberian air minum untuk ayam dilakukan secara ad

libitum dengan pengawasan yang baik, sehingga kebutuhan air

minum ayam terpenuhi. Air minum sangat diperlukan oleh ayam untuk memenuhi keperluan seluruh aktivitas tubuh maupun faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi penggunaan pakan, dan produksi telur (Sudarmono, 2003). Pembatasan pemberian air minum berdampak nyata pada produksi telur.

3) Pengambilan telur

Pengambilan telur di Edy Farm dilakukan tiga kali sehar, yaitu pagi pukul 10.00 WIB, siang hari pukul 13.00 WIB dan sore pukul 15.00 WIB. Hal ini sesuai dengan pendapat Rasyaf (1994), bahwa pengambilan telur ayam layer dilakukan dua sampai tiga kali

commit to user

sebelum tengah hari dan satu kali lagi setelah lepas tengah hari agar telur yang terlambat dapat di ambil. Pengambilan telur dilakukan oleh anak kandang dengan menggunakan egg tray dan dilakukan secepat mungkin agar telur tidak terkontaminasi dengan mikro

organisme perusak telur. Sebelum telur diangkut ke gudang untuk

di timbang, di kandang sudah dilakukan seleksi oleh anak kandang. Telur yang rusak dan kerabangnya tipis atau berwarna agak putih dipisahkan dengan telur yang bagus dan berwarna cokelat. Pengangkutan telur dari kandang menuju gudang telur untuk ditimbang dilakukan 2 kali, yaitu pukul 11.00 WIB dan pukul 15.15 WIB dengan menggunalan mobil pengangkut.

4) Recording

Setiap akhir jam kerja dilakukan recording pada tiap kandang yang meliputi produksi telur, jumlah telur yang rusak maupun yang baik, konversi pakan, jumlah kematian ayam dan pemberian vitamin atau vaksin serta populasi ayam di kandang tersebut.

5) Sanitasi

Kegiatan sanitasi yang dilakukan seperti halnya sanitasi pada pemeliharaan ayam fase layer, yaitu membersihkan tempat minum setiap pagi hari. Selain itu juga membersihkan kandang mulai dari lantai kandang, langit-langit dan kotoran yang menempel pada kayu

penyangga kandang cage. Pembersihan lingkungan kandang

dilakukan secara berkala dan penyemprotan kandang dengan disinfektan dilakukan 3 hari sekali. Hal ini sesuai dengan pendapat Fadilah (2004), bahwa Sanitasi dilakukan pada lingkungan peternakan, melakukan desinfeksi, areal perkandangan dan kandang, barang dan peralatan yang akan dibawa masuk ke dalam areal peternakan atau perkandangan.

5. Kesehatan Ayam

Penyakit merupakan salah satu faktor yang menjadi hambatan perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Penyakit yang muncul

commit to user

disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit. Apabila kondisi atau daya tahan tubuh ayam melemah , maka akan mudah sekali terserang penyakit. Cuaca yang buruk dan curah hujan yang tinggi menjadikan kelembaban tinggi dan memicu munculnya virus dan bakteri pembawa penyakit. Usaha yang dilakukan untuk pencegahan penyakit adalah :

a. Pemberian obat dan vitamin

Perusahaan Edy Farm dalam pemberian vitamin dan antibiotika melalui air minum. Tujuan pemberian vitamin adalah untuk menigkatkan daya tahan tubuh pada ayam. Vitamin yang biasa diberikan adalah colimix. Sedangkan obat yang biasa diberikan adalah obat cacing untuk unggas. Obat diberikan 3 bulan sekali dengan dicampurkan pada ransum. Menurut Rasyaf (2008) bahwa cacingan sebagai tanda tidak bersihnya ransum dan pakan yang digunakan. Cara untuk mengatasinya adalah dengan pemberian obat cacing dengan dicampurkan air minum.

b. Vaksinasi

Vaksinasi dilakukan untuk mencegah penyakit viral atau yang disebabkan oleh virus. Untuk vaksinasi dilakukan secara berkala berdasarkan umur ayam dan vaksinasi yang di inginkan. Vaksinasi dilakukan dengan cara melalui air minum, tusuk sayap, tetes air mata dan suntik di bagian paha. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rasyaf (2008) bahwa cara melakukan vaksin untuk ayam muda atau anak ayam, melalui tetes mata, sedangkan untuk ayam remaja dapat disuntikan. Vaksin berguna memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu, namun kekebalan tersebut dalam jangka waktu tertentu.

c. Memperbaiki tata laksana pemeliharaan

Pencegahan penyakit dengan memperbaiki tata laksana pemeliharaan adalah menciptakan suasana tenang, bersih dan nyaman di peternakan. Kebersihan peralatan dan lingkungan kandang harus benar-benar diperhatikan. Menurut Rasyaf (2008) bahwa rumput liar disekitar

commit to user

kandang akan menyuburkan pertumbuhan serangga pembawa penyakit berasal dari protozoa yang menyerang sel darah ayam. Sebisa mungkin menghindari perlakuan kasar pada ayam agar ayam tidak kaget atau tercekam sehingga merasa nyaman. Mengurangi kebisingan apabila berada di dalam kandang supaya ayam tidak strees, karena stress dapat menyebabkan daya tahan tubuh ayan menurun. Usaha pencegahan penyakit yang dilakukan perusahaan Edy Farm dari pemberian vitamin, obat, vaksinasi dan memperbaiki tatalaksana pemeliharaan seperti yang tertera diatas. Hal ini sesuai dengan pendapat Lubis dan Paimin (2001), bahwa pencegahan penyakit merupakan cara yang paling baik dan murah dibandingkan pengobatan, pencegahan penyakit merupakan bagian dari tata laksana peternakan yang harus dilaksanakan oleh setiap peternak.

6. Limbah

Limbah yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah kotoran ayam. Kotoran ayam ini memberikan hasil sampingan bagi perusahaan. Kotoran ayam biasa diambil dan di jual seminggu sekali. Biasanya dijual ke pedagang pupuk di daerah boyolali dan digunakan sebagai pupuk tanaman sayuran. Menurut M.Junus (1985) bahan yang dapat diperoleh dari kotoran ayam berupa : gas bio, pupuk padat, pupuk cair dan sisa pupuk cair.

7. Pemasaran

Perusahaan Edy Farm sebelum memasarkan mengelompokan telur menjadi 2 kelompok, yaitu kualitas A yang biasanya disebut pinser yaitu telur yang bagus tidak rusak maupun cacat dan berwarna cokelat. Telur kualitas A atau pinser ini dipasarkan dengaan harga Rp 13.300,00/kg. Pengangkutan telur menggunakan kendaraan milik perusahaan sendiri. Telur kualitas B yang biasanya disebut lancer meliputi telur yang kerabangnya berwarna putih, tipis maupun yang retak kerabannya. Telur kualitas B atau lancar dijual dengan kisaran Harga Rp 13.100,00/kg. Telur dipasarkan tidak langsung mengecer ke konsumen, tetapi ke distributor atau pedagang pengepul. Hal ini sesuai dengan pendapat (Rasyaf, 2008).

commit to user 8. Produktivitas

Data produktivitas perusahaan Edy Farm yang tertera pada Lampiran 1 dibandingkan dengan data standar produktivitas strain Isa Brown yang tertera pada Lampiran 2. Dapat di simpulkan dari semua indikator produktivitas sudah memenuhi standar. Namun, dengan konsumsi pakan di perusahaan Edy Farm yang sudah memenuhi standar, FCR yang dihasilkan belum mencapai standar produktivitas strain Isa Brown. Hal ini dikarenakan permberian pakan masih banyak yang tercecer. Selain itu faktor suhu lingkungan juga berpengaruh terhadap FCR. Hal ini ditandai dengan banyaknya ayam yang panting pada siang hari.

commit to user 41

V. PENUTUP

A. Simpulan

Manajemen pemeliharaan ayam petelur di Edy Farm pada dasarnya sudah cukup baik karena beberapa hal telah memenuhi standar pemeliharaan meskipun tidak keseluruhan sesuai dengan standar pemeliharaan yang baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah pemberian pakan yang masih banyak yang tumpah. Lingkungan kandang di perusahaan Edy Farm masih kurang tertata rapi, masih banyak rumput liar yang tumbuh tidak beraturan. Sarana sanitasi untuk kendaran pengangkut sebaiknya segera diperbaiki.

Perkandangan yang dipergunakan di Edy Farm hampir seluruhnya sudah cukup memenuhi standar pemeliharaan ayam petelur. Dari model kandang yang digunakan dan ventilasi untuk sirkulasi udara maupun peralatan kandang sudah cukup baik. Usaha pencegahan terhadap penyakit meliputi, pemeriksaan kondisi ayam, vaksinasi secara terprogram, pemberian vitamin dan pengobatan, pemisahan ayam yang sakit, dan penanganan ayam yang mati. Hambatan yang ada di dalam perusahaan antara lain masalah sumber daya manusia. Hal ini menyangkut masalah kedisiplinan operator kandang dalam kesadaran arti pentingnya kesehatan. Dalam pemasaran produk Edy Farm tidak menghadapi kendala yang berarti karena wilayah pemasaran yang luas dan kepercayaan konsumen.

commit to user B. Saran

Dari kesimpulan hasil pelaksanaan magang diperusahaan ayam petelur Edy Farm terdapat beberapa hal yang sebaiknya segera dibenahi oleh perusahaan agar proses produksi maupun kinerja perusahaan dapat berjalan dengan optimal. Hal-hal yang harus dibenahi antara lain: proses dalam pemberian pakan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati mengingat banyaknya pakan yang terbuang, dalam proses pemberian pakan juga harus dikontrol agar pakan yang diberikan sama rata sehingga pertumbuhan dan produksi ayam dapat baik. Kesadaran pegawai akan arti pentingnya kesehatan harus ditingkatkan mengingat banyaknya orang yang keluar masuk farm tidak melakukan sanitasi. Perusahaan Edy Farm sebaiknya menata lingkungan kandang dengan memotong rumput liar yang tumbuh disekitar kandang agar terlihat rapi. Perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan dan insentif (bonus) pada karyawan agar kemampuan dan semangat kerja karyawan meningkat.

Dalam dokumen Punto Dewo S.P H3409020 (Halaman 40-51)

Dokumen terkait