• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

C. Evaluasi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di

SDN(Sekolah Dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember

Dalam manajemen membutuhkan keahlian dalam mengelola dan mengendallikan berbagai elemen organisasi untuk mencapai tujuan. Dalam manajemen strategi, untuk menentukan apakah pelaksanaan strategi yang telah dirumuskan terlaksana sesuai dengan perencanaan atau tidak, maka diperlukan pengawasan, membuat penilaian, dan memerlukan umpan balik untuk memberikan masukan.

Langkah terakhir dalam proses manajemen strategi adalah mengevaluasi hasil.187 Evaluasi adalah proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas organisasi dan hasil kinerja yang diinginkan. Para manajer disemua level menggunakan informasi hasil kinerja untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan masalah.188

186 Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 219-220.

187 Stephen P. Robbin dan Mary Cuolter, Manajemen…, hlm. 226.

155

Dalam hal ini evaluasi yang dilakukan SDN (Sekolah dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember tidak terlepas dari perencanaannya dalam mewujudkan mutu pendidikan. Evaluasi ini fokus pada program-program yang telah dijalankan dalam mempersiapkan peningkatan mutu pendidikan.

1. Melakukan Pengawasan Langsung Terhadap Jalannya Program atau Kegiatan Pelaksanaan program atau kegiatan tidak pernah lepas dari sesuatu yang mengancam jalannya program atau kegiatan tersebut. Pengawasan dan evaluasi menjadi salah satu cara dalam mengantisipasi kegagalan dalam pelaksanaan setiap program atau kegiatan. Menurut Sondang P. Siagian, efektif tidaknya suatu strategi sebagaimana instrument untuk mencapai tujuan dan berbagai sasaran suatu organisasi, tidak terlihat pada proses perumusan dan penentuannya sebagai akibat dari analisis strategi yang dilakukan terhadap berbagai alternatif yang layak dipertimbangkan, melainkan pada implementasinya.189

Pengawasan langsung terhadap program-program yang berjalan merupakan langkah yang dianggap tepat dalam mengevaluasi kegiatan implementasi.Melalui pengawasan langsung, kepala sekolah dapat melihat sejauh mana perkembangan pelaksanaan program-program tersebut. Melalui pengawasan langsung tersebut juga dapat diketahui secara langsung kendala yang dihadapi dan dapat segera dicari cara penyelesaiannya.

189

Namun program yang berjalan tidak selalu dalam pengawasan langsung kepala sekolah, setiap program memiliki koordinator atau penanggung jawab dari masing-masing program. Hnaya saja pada supervisi diluar proses pembelajaran dilakukan oleh koordinator atau penanggung jawab program atau kegiatan sekolah. Melalui pengawasan langsung yang dilakukan oleh koordinator atau penanggung jawab, program atau kegiatan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan yang efektif.

Pada tahap ini sebenarnya tidak hanya melibatkan koordinator atau penaggung jawab program. Guru sebagai salah satu orang yang sering berinteraksi dengan siswa perlu dilibatkan dalam evaluasi. Salah satu faktor yang menjadi tolak ukur kualitas pendidikan adalah kualitas pembelajaran siswa. Dengan melibatkan guru melalui pengawasan langsung terhadap proses belajar siswa di sekolah, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Meskipun ada kendala yang juga akan dihadapi guru, yaitu jumlah siswa yang cukup banyak.

Melalui pengawasan langsung terhadap seluruh program atau kegiatan, segala kendala yang ditemui dalam pelaksanaan program atau kegiatan akan cepat teridentifikasi dan dicarikan solusinya sehingga dapat menjadi feedback atau umpan balik pelaksanaan program berikutnya.

157

2. Pelaksanaan Evaluasi Rutin Terhadap Proses Pembelajaran

Evaluasi hasil belajar peserta didik berarti kegiatan menilai proses dan hasil belajar siswa, baik berupa kegiatan kurikuler, maupun ekstrakurikuler. Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar siswa atau peserta didik dalam menguasai materi ajaran yang telah dipelajari sesuai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.190

Sebagai salah satu faktor yang menjadi perhatian dalam meningkatkan mutu pendidikan, keberhasilan dalam proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang perlu dievaluasi secara rutin. Pengawasan dan evaluasi merupakan elemen kunci dalam perencanaan strategi. Proses evaluasi sendiri harus berfokus pada pelanggan, dalam hal ini tidak hanya siswa tetapi juga stakeholder.191

SDN (Sekolah dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember melakukan evaluasi rutin terhadap proses pembelajaran. Untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diberikan, guru mempunyai kewajiban untuk memberikan evaluasi materi ulangan harian.Sehingga ketika ditemukan siswa yang masih belum memenuhi KKM, bisa segera diberikan pembinaan dan pengayaan. Selain dalam ulangan harian, sekolah juga memberikan evaluasi rutin melalui kegiatan UTS, UAS dan untuk siswa kelas VI akan mendapatkan try our, selain sebagai sarana untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi

190 Agustinus Hermino, Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan…, hlm. 172.

191

UN (ujian nasional), juga mengetahui sejauh mana siswa memiliki kesiapan. Melalui evaluasi tersebut juga akan diketahui kualitas dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Jika hasil evaluasi menunjukan mayoritas siswa belum memenuhi KKM, bisa segera diambil tindakan untuk memperbaiki dalam penyampaian materi atau memberikan pembinaan atau pengayaan. Dari laporan pendidikan tersebut akan diketahui perkembangan proses belajar siswa. Pada waktu jam pelajaran berlangsung kepala sekolah keliling melihat kondisi pembelajaran. Beliau mengecek apakah ada kelas yang masih kosong dan untuk melihat beberapa guru yang sedang mengajar.

Hal ini sesuai dengan pendapat Edward Sallis yang mengatakan bahwa proses evaluasi harus menguasi tujua individual dan institusional. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan harian terhadap kemajuan pelajar.192

Tetapi yang menjadi perhatian kemajuan siswa dalam proses pembelajaran seharusnya tidak hanya terfokus pada hasil atau nilai evaluasi. Kemajuan siswa dalam proses pembelajaran juga harus dilihat dari keseharian siswa di kelas dan dalam perilakunya sehari-hari ketika bersosialisai dengan lingkungan sekitarnya. Sehingga dalam tahap evaluasi ini memerlukan keahlian individu guru dalam memastikan siswa sudah berada pada jalur yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

192

159

3. Penyusunan Laporan Kegiatan dan Rapat Evaluasi

Penyusunan laporan kegiatan ini dilakukan oleh SDN (Sekolah Dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember dalam seluruh kegiatan yang dilakukan, baik oleh penanggung jawab atau koordinator dari pihak guru maupun siswa. Tujuan penyusunan laporan kegiatan ini adalah untuk mendpatkan informasi mengenai jalannya kegiatan sekolah yang telah selesai diselenggarakan. Melalui laporan kegiatan atau laporan pertnaggung jawaban, kepala sekolah dapat melihat sejauh mana kegiatan yang sudah berjalan sesuai dengan tujuan sekolah. Melalui laporan kegiatan tersebut pula dapat diketahui apakah proses kegiatan yang berlangsung sesuai dengan hasil akhir kegiatan.

Menurut Sondang P. Siagian, evaluasi melalui laporan merupakan salah satu teknis pengawasan secara langsung. Penyampaian laporan dari seorang bawahan kepada atasannya merupakan hal yang bukan hanya biasa terjadi, akan tetapi merupakan keharusan.193laporan tertulis yang dilakukan oleh koordinator atau penanggung jawab kegiatan merupakan kebiasaan yang berlaku pada lembaga tersebut. Laporan yang telah disusun memberikan informasi terkait kegiatan atau program yang telah selesai dilaksanakan atau berjalan dalam priode tertentu. Dalam informasi tersebut seharusnya tidak hanya memberikan informasi tentang manfaat atau kelancaran kegiatan sekolah tetapi juga berisi tentang kritikan atau hal-hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan.

193

4. Evaluasi Hasil Kegiatan

Pada tahap evaluasi terakhir yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan setiap kegiatan atau sekurang-kurangnya pada akhir tahun pelajaran. Dalam rapat evaluasi ini, seluruh koordinator atau penanggung jawab dari pihak guru akan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan atau program yang berada di bawah pengawasannya.

Teknik evaluasi yang digunakan disesuaikan dengan kondisi sekolah dan program yang dijalankan. Setiap sekolah tentu memiliki kelebihan dan kekurangn. Tetapi teknik yang dipilih merupakan teknik yang dianggap paling sesuai dengan berbagai pertimbangan. Terlepas dari teknik evaluasi atau pengaawasan yang digunakan oleh sekolah, pelaksanaan evaluasi harus berjalan sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai upaya mencegah kegagalan. Mengingat strategi yang dirumuskan adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka evaluasi yang dilakukan harus dilaksanakan tidak hanya oleh sekolah tetapi juga stakeholder dan masyarakat.

Menunjang penyusunan rencana dari kegiatan evaluasi setidak-tidaknya

ada dua macam kemungkinan hasil yang akan diperoleh:194

a. Hasil evaluasi itu ternyata menggembirakan, sehingga dapat memberikan rasa lega bagi evaluator, sebab tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai sesuai yang direncanakan

194

161

b. Hasil evaluasi itu ternyata tidak menggembirakan atau bahkan menghawatirkan, dengan alas an bahwa berdasarkan hasil evaluasi ternyata dijumpai adanya penyimpangan-penyimpangan, hambatan atau kendala, sehingga mengharuskan evaluator untuk bersikap waspada. Ia perlu memikirkan dan melakukan pengkajian ulang terhadap rencana yang telah disusun, atau mengubah dan memperbaiki cara pelaksanaannya.

162

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, paparan data, dan temuan dari wawancara, observasidan dokumentasi serta pembahasan hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri SDN (Sekolah Dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember. Dalam proses perencanaan, ditemukan bahwa kepala sekolah SDN (Sekolah Dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember melakukan analisis lingkungan sebelum merumuskan program-program atau kegiatan sekolah. 1). Analisis lingkungan internal yang menjadi pengamatan kepala sekolah adalah kepemimpinan kepala sekolah sebelumnya dan sumber daya yang dimiliki sekolah.2). Analisis lingkungan eksternal yang dianalisis oleh kepala sekolah adalah lingkungan yang geografis. Kemudian dengan mempertimbangkan hasil analisis yang telah dilakukan kepala sekolah melakukan koordinasi dengan timnya untuk merumuskan program-program sekolah.3) pemilihan strategi yang dipilih oleh SDN (Sekolah Dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar adalah melalui strategi, a). Program kelas unggulan, b). Program kurikulum, c). Program kesiswaan, d). Program sarana prasarana, e). Program humas, dan f). Program komite

163

sekolah, g). Program peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

2. Implementasi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar yaitu melakukan rapat koordinasi untuk memilih koordinator atau penanggung jawab setiap program kegiatan. Kemudian program kegiatan yang telah dirumusakan disosialisasikan kepada komite, orang tua atau wali, siswa dan pihak-pihak terkait. Kemudian program yang dilakukan oleh SDN (Sekolah Dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember yaitu 1). Program kelas unggulan. program kelas unggulan yaitu dimana terdapat siswa - siswi yang pintar sehingga ditempatkan dikelas yang unggul. Dengan cara apa menentukan atau bisa mengetahui siswa- siswi yang unggul. Yaitu dengan cara pada awal masuk sekolah atau penerimaan siswa baru sekolah mengadakan seleksi yang ketat, dengan hasil seleksi tersebut sehingga kita bisa mengetahui mana siswa yang ditempatkan dikelas unggul dan mana siswa ditempatkan dikelas biasa. Selain kelas unggulan, ada juga kelas program khusus, yang mana pada nantinya kelas ini yang didalamnya merupakan siswa-siswi yang berpotensi, yang mana nantinya juga akan diseleksi siswa mana yang akan dipilih. Dalam siswa-siswi kelas ini adalah kelas yang nantinya akan diikutkan dalam berbagai lomba diantaranya olimpiade, IPA, MTK, lomba melukis, puisi, pildacil dan lain sebagainya .2).Program kurikulum.Pada aspek pembelajaran SDN (Sekolah Dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember kurikulum yang digunakan adalah

kurikulum KTSP dan K13 ( untuk kelas 1, 2, 4, dan 5 menggunakan Kurikulum 2013, sedangkan untuk kelas 3 dan 6 menggunakan KTSP).

Program kurikulum yang disusun disesuaikan dengan kebutuhan

pembelajaran dan perkembangan zaman dengan tetap berpatokan pada visi, misi sekolah. Program kurikulum yang dikembangkan oleh SDN (Sekolah Dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember adalah sebagai berikut memfokuskan pada a). Pengaturan program kerja guru, b). program kegiatan belajar mengajar c). pelaksanaan kegiatan belajar dan d). laporan pendidikan. Pelaksanaan program kurikulum untuk memaksimalkan proses pembelajaran, termasuk di dalamnya memantau keberhasilan pelaksanaan KBM melalui penilaian dan evaluasi secara berkala. 3). Program kesiswaan yang dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh calon siswayang yang terbaik melalui tes seleksi.a). Penerimaan siswa baru, b). Pembinaan siswa, c). Program ekstrakurikuler. Pengembangan proses ekstrakurikuler dilakukan untuk meningkatkan peran dan kompetensi siswa dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SDN (Sekolah Dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu , (1). Bahasa Inggris, (2). Pramuka, (3). Hadrah, (4). Lukis (5). Pidato, (6). Kaligrafi, dan (7). Puisi. Melalui pembinaan siswa yang diberikan menyesuaikan dengan kemampuan siswa, diharapkan dapat meningkatkan kualitas siswa, sampai pada pada program ekstrakurikuler untuk membekali siswa dengan keterampilan sesuai degan minat dan bakatnya. (4). Program

165

sarana dan prasarana. Dalam mewujudkan lingkungan dan suasana belajar yang kondusif memerlukan kualitas dan kuatitas sarana dan prasarana pendidikan dalam upaya mewujudkan mutu pendidikan. Agar fasilitas memiliki fungsi yang maksimal dalam proses pembelajaran, maka disusunlah program sarana dan prasarana yang disusun sebagai berikut a) pengajuan dan pengadaan alat bahan, b). pendataan kebutuhan, c) pemeliharaan, d). sampai penghangusan sarana dan prasarana dan alat serta bahan sebagai pendukung proses pembelajaran serta pengembangan fasilitas pada laboratorium, perpustakaan, gedung dan lain sebagainya. (5). Program humas. A). intern, diantaranya, 1. Hubungan kepala sekolah, guru, dan karyawan, 2. Hubungan guru dengan guru dan masyarakat, 3. Hubungan guru, karyawan, dan kepala sekolah. B). Ekstern, diantaranya, 1. Hubungan antar sekolah sejenis, 2. Hubungan dengan instansi lain, 3. Hubungan vertical dengan dinas pendidikan, 4. Hubungan antara orang tua wali. (6) Program komite sekolah yaitu bekerja sama dengan berbagai masyarakat disekitar sekolah dalam memperluas jaringan kerjasama antara pihak sekolah dengan masyarakat yang berupa perlibatan masyarakat dalam pengambilan berbagai kebijakan untuk membangun sekolah. (7). Strategi pada program peningkatan kualitas tenaga pendidikan dan kependidikan adalah dengan mengadakan pelatihan khususnya dalam komputer dan pemanfaatannya. Pelaksanaan KKg (Kelompok Kerja Gur) juga dilakukan dalam rangka bertukar informasi terkait kegiatan belajar mengajar dan penyusuna lembar kerja siswa

3. Evaluasi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDN (Sekolah Dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember yaitu 1) Supervisi program kegiatan sekolah.Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah SDN (Sekolah Dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember melalui pengamatan langsung terhadap proses berlangsungnya kegiatan. Sebagaimana yang dilakukan oleh kepala sekolah SDN Kalisat 01 yaitu, a) Suprvisi akademik, b) supervise tata usaha, c) supervise kesiswaan, d) supervisi ekstrakurikuler, e) supervise laboratorium, f) supervise perpustakaan, g) supervise sarana dan prasana. 2) laporan pelaksanaan kegiatan, 3) pelaksanaan evaluasi pada proses. Masing-masing koordinator atau penanggung jawab program membuat laporan kegiatan. Melakukan evaluasi rutin pada proses pembelajaran melalui kegiatan ulangan harian, UTS (Ujian Tengah Semester), UAS (Ujian Akhir Sekolah), dan tryout.

B. Saran-saran

Saran atau masukkan penulis terhadap penelitian yang berjudul manajemen strategi peningkatan mutu pendidikan dasar di SDN (Sekolah Dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember bertujuan agar dapat dijadikan bahan rujukan dan pertimbangan sehingga adanya perbaikan dari pihak sekolah maupun pemerintah secara langsung. Dari penelitian tentang manajemen strategi peningkatan mutu pendidikan dasar di SDN (Sekolah Dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut. 1. Untuk Pihak Sekolah

167

a. Bagi SDN (Sekolah Dasar Negeri) Kalisat 01 Kabupaten Jember manajemen strategi peningkatan mutu yang sudah ada agar dipertahankan dan lebih dikembangkan lagi supaya lebih dikenal oleh masyarkat luas, dan jangan sampai fasilitas yang tersedia dapat menghambat proses belajar mengajar untuk menghasilkan output yang berkualitas dan mampu bersaing sebagaimana yang tertera dalam visi, misi sekolah.

b. Terus menjaga kekompakan antar personal internal lembaga agar dapat bekerja sebagai tim dapat bejalan dengan baik serta terus ditingkatkan kualitas SDMnya agar dapat menghasilkan manajemen output yang berkualitas.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan penelitian yang terkait strategi manajemen keuangan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembaga-lembaga dan instansi pendidikan lainnya.