BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
B. Evaluasi Kinerja Tahun 2013
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 24
Tahun 2013. Evaluasi kinerja juga dapat memberikan gambaran tentang kendala/hambatan
yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan/program dan cara mengatasinya, sehingga
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dapat lebih baik pada tahun berikutnya.
Pemerintah Daerah Kota Denpasar pada Tahun 2013 telah melaksanakan beberapa
program/kegiatan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Adapun hasil evaluasi
terhadap pencapaian sasaran strategis tersebut dapat dilihat pada uraian di bawah ini :
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan
kearifan lokal. Kegiatan pengangkutan sampah menghasilkan data berupa data kapasitas Persentase sampah yang terangkut 100% 87,91% Persentase Kawasan Hijau 30% 36% Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru Persentase pengelolaan sampah swadaya
Tujuan 1 Misi Penguatan Jati Diri Masyarakat Kota
Denpasar Berlandaskan Budaya Bali
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang
bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan
lokal
Indikator KinerjaTarget
Capaian 120%
TargetCapaian 87,91%
Target
Capaian 35%
7% 20% REALISASI REALISASI REALISASISasaran Strategis 1.1
Target
REALISASI1
0
Capaian 0%
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 25
sampah yang dapat diangkut oleh armada DKP dan total volume sampah Kota Denpasar
yang dibuang ke TPA Suwung. Pada tahun 2013 perkiraan produksi sampah Kota
Denpasar dengan asumsi 1 orang menghasilkan sampah 4 liter per hari menjadi 1.217.494
m3 per tahun dengan jumlah penduduk 833.900 jiwa. Sampah Kota Denpasar yang
terangkut ke TPA yaitu 1.070.308 m3 per tahun atau mencapai 87,91% dari perkiraan
sampah Kota Denpasar. Adapun Indikator Kinerja yang kedua yaitu persentase kawasan
hijau dengan target tahun 2013 sebesar 30% dan realisasi sebesar 36% sehingga capaian
kinerjanya sebesar 120%. Indikator kinerja yang ketiga yaitu jumlah penghargaan/tropi
adipura, adiwiyata dan kalpataru dengan realisasi yang masih 0 dari target 1 penghargaan,
dimana adanya hambatan perubahan klasifikasi kota, dari kota sedang menjadi kota besar,
sehingga menambah indikator penilaian atau kriteria untuk mendapatkan perhargaan
adipura. Klasifikasi Kota Denpasar masih termasuk Kota sedang sedangkan penilainnya
sudah menggunakan kriteria kota besar, sehingga Kota Denpasar pada Tahun 2013 belum
mendapatkan penghargaan di bidang kebersihan lingkungan.
Indikator yang keempat yaitu persentase pengelolaan sampah swadaya masih
sebesar 7% sampah dan sudah di olah menjadi kompos dari target 20%, adapun kendala
dari indikator tersebut karena Bank Sampah masih kurang aktif dalam mengelola sampah
serta kemampuan dan kesadaran masyarakat yang masih kurang dalam mengelola sampah
untuk didaur ulang sehingga bisa dimanfaatkan kembali. Upaya yang dilakukan kedepannya
untuk menyikapi permasalahan tersebut adalah mengaktifkan dan memberikan reward
kepada Bank Sampah, mengkoordinasikan dengan Camat dan Lurah atau Kepala Desa
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 26
Pemerintah kota Denpasar terus membangun partisipasi dan peran serta
masyarakat dalam memelihara dan
melestarikan kekayaan budaya dengan cara melibatkan kalangan generasi muda untuk mencari bibit-bibit baru sejak dini sehingga dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya khususnya budaya Bali itu sendiri. indikator yang digunakan untuk melihat terwujudnya pelestarian pengembangan kekayaan budaya, yaitu dilihat dari Jumlah peran
serta sekaa kesenian, seniman dan
budayawan dalam pelestarian dan
pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah. Terealisasi pada tahun 2013 sebanyak 137 sekaa dari target tahun 2013 sebanyak 100 sekaa kesenian dengan capain kinerja sebesar 137%. realisasi s/d tahun berjalan yaitu tahun 2013, ternyata jumlah sekaa kesenian yang terlibat dalam penyelenggaran festival daerah sebanyak 534 sekaa kesenian, sehingga telah melebihi target renstra s/d tahun 2015 sebanyak 500 sekaa keseniaan dengan capaian kinerja yang telah mencapai lebih dari 100%.
Terwujudnya Pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya 100 sekaa 137 sekaa
Terwujudnya Pelestarian dan
Pengembangan Kekayaan Budaya
Sasaran Strategis 1.2
Indikator Kinerja
Target REALISASI
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 27
Misi Membardayakan Masyarakat Kota Denpasar
berlandaskan kearifan Lokal melalui Budaya
Kreatif
Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (buta aksara)
100% 98%
Jumlah guru yang
memenuhi kualifikasi S1 / D-IV
100% 75%
Angka Partisipasi Kasar (APK)
- PAUD
- SD/MI/Paket A
- SMP/MTs/Paket B
- SMA/SMK/MA/Paket C
Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI/Paket A - SMP/MTs/Paket B - SMA/SMK/MA/Paket C Angka Kelulusan - SD/MI/Paket A - SMP/MTs/Paket B - SMA/SMK/MA/Paket C Capaian 75% Capaian 98% Capaian 99% Capaian 159,51% Capaian 133,08% Capaian 115,63% Capaian 138,85% Capaian 94,16% Capaian 78,17% Capaian 100% Capaian 100% Capaian 99,45%
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas
Pendidikan
Tujuan 2
Indikator Kinerja
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 28
Pendidikan merupakan suatu
proses untuk meningkatkan sumber daya manusia. Pembangunan Pendidikan pada prinsipnya ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup yang muaranya untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia itu sendiri. Adapun indikator yang mengukur kinerja tercapainya sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan di Kota Denpasar, yaitu persentase penduduk yang berusia > 15 tahun yang melek huruf yang pada tahun 2013 terealisasi sebesar 98% dengan target 100% dengan capaian kinerja sebesar 98%.
Indikator yang kedua yaitu jumlah guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV dengan realiasi tahun 2013 sebesar 75% dari target sebesar 100% dan capaian kinerjanya menjadi 75%.
Indikator yang ketiga yaitu APK (Angka Partisipasi Kasar) yaitu Rasio jumlah siswa berapapun usianya yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Pada Jenjang Paud diperoleh realisasi APK tahun 2013 sebesar 99% dari target tahun 2013 sebesar 100%, pada jenjang SD diperoleh realisasi APK tahun 2013 sebesar 159,51 dari target APK tahun 2013 sebesar
100%, pada jenjang SMP diperoleh realisasi APK sebesar 133,08% dari target APK tahun 2013 sebesar 100%, pada jenjang SMA diperoleh realisasi APK tahun 2013 sebesar 115,63% dari target APK tahun 2013 sebesar 100%.
Indikator yang keempat yaitu APM (Angka Partisipasi Murni) yaitu salah satu tolak ukur yang digunakan MDGs dalam mengukur pencapaian kesetaraan gender di bidang pendidikan. Pada jenjang SD diperoleh realisasi APM tahun 2013 sebesar 138,85% dari target APM tahun 2013 sebesar 100%, pada jenjang SMP diperoleh realisasi APM tahun 2013 sebesar 94,16% dengan target APM tahun 2013 sebesar 100%, pada jenjang SMA diperoleh realisasi APM tahun 2013 sebesar 78,17 dari target APM sebesar 100%.
Indikator yang kelima dapat dilihat dari Angka Kelulusan Siswa pada setiap jenjang pendidikan, pada jenjang SD diperoleh realisasi kelulusan tahun 2013 sebesar 100% dari target 2013 sebesar 100%, pada jenjang SMP diperoleh realisasi tahun 2013 sebesar 100% dari target tahun 2013 sebesar 100%, pada jenjang SMA diperoleh realisasi tahun 2013 sebesar 99,45 % dari target 100%.
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 29
Keterlibatan pemerintah dalam menyelenggarakan fungsi pelayanan berkembang seiring dengan munculnya paham atau pandangan tentang filsafat negara kesejahteraan (welfare State). Pemerintah memiliki fungsi yang strategis dalam menciptakan kesejahteraan rakyat fungsi utama pemerintahan adalah pelayanan kepada masyarakat untuk untuk mewujudkan kesejahteraan yang ditandai dengan hidup minimal masyarakat. Hidup minimal masyarakat dimulai dari pelayanan kepada masyarakat sampai dengan perlindungan kepada masyarakat itu sendiri. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari perlindungan terhadap masyarakat dan persentase partisipasi masyarakat akan kesadaran dalam melaksanakan usaha kesejahteraan.
Persentase per metode perserta KB aktif
100% 127,67%
Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan 35 35 Persentase penanganan Trapiking (persentase Penjualan Orang)
Persentase pasangan subur yang ikut KB Jumlah PMKS yang tertangani
Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial
Sasaran Strategis 2.2
Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat
Capaian Target Kinerja
Target
Capaian 127,67%
REALISASITarget
Capaian 100%
REALISASITarget
Capaian 100%
100% 100% REALISASITarget
Capaian 127,95%
83,17% 65% REALISASITarget
Capaian 100%
535 535 REALISASITarget
Capaian 100%
15 15 REALISASILAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 30
Adapun indikator kinerja yang dapat digunakan untuk mengukur sasaran tersebut yaitu, persentase permetode peserta KB Aktif dengan realisasi tahun 2013 sebesar 127,67% dan telah melebihi target tahun 2013 sebesar 100%. Indikator yang kedua yaitu realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 35 kasus dari target sebesar 35 kasus dengan capaian kinerja sebesar
100%. Indikator yang ketiga persentase penjualan orang dengan dengan realisasi 0 kasus, sehingga persentase capaian kinerja sebesar 100%. Indikator yang keempat persentase pasangan subur yang ikut KB dengan realisasi tahun 2013 sebesar 83,17% dari target tahun 2013 sebesar 65% dengan capaian kinerja sebesar 127,95%. Indikator yang kelima yaitu jumlah PMKS yang tertangani dengan realisasi tahun 2013 sebanyak 535 orang dari target tahun 2013 sebanyak 535 orang dengan capaian kinerja sebanyak 100%. Indikator yang keenam Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial dengan realisasi tahun 2013 sebanyak 15 organisasi sosial dari target tahun 2013 sebanyak 15 organisasi sosial dengan capaian kinerja sebesar 100%.
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 31
Untuk melihat terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik di Kota Denpasar dapat dilihat dari indikator Hasil Audit BPK. Dimana laporan keuangan Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2012, mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Bali. Laporan Keuangan Pemerintah Kota Denpasar mengalami Kenaikan tingkat dari tahun sebelumnya, yakni dari Wajar Dengan
Pengecualian (WDP) menjadi WTP.
Pemerintah Kota Denpasar akan terus meningkatkan kinerja baik di bidang keuangan maupun pengelolaan aset, sehingga peraihan opini WTP ini terus dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan sampai sempurna. Kesigapan Kota Denpasar merupakan modal yang sangat positif dalam menyempurnakan
kinerja menuju terwujudnya Good
Governance.
Indikator yang kedua untuk mencapai sasaran tersebut yaitu Skor Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Skor IKM Kota Denpasar dapat dilihat dari IKM tiga Unit pelayanan terkait sebagai gambaran tentang tingkat
kepuasan Masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan publik oleh Pemerintah Kota Denpasar yaitu RSUD wangaya 78, 10, BPPTSP&PM 80,25, Puskesmas 85, 21 dimana hasil rata-rata IKM dari ketiga unit pelayanan terkait yaitu sebesar 81,19. Angka ini memberikan arti bahwa pelayanan publik yang diukur dari mutu pelayanan dan kinerja pada ketiga unit pelayanan dimaksud dalam kategori baik.
Indikator yang ketiga yaitu skor lakip Kota Denpasar dimana realisasi Skor Lakip tahun 2012 diperoleh sebesar 47% dari target 65% dengan capaian kinerja sebesar 70%.
Hasil Audit BPK
WTP WTP
Skor Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan
81, 26 81,19 Skor Lakip Kota
Denpasar
Tujuan 3
Misi Mewujudkan Pemerintahan yang Baik
(Good Governance) melalui Penegakan
Supremasi Hukum
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang
baik (Good Governance)
Sasaran Strategis 3.1
Capaian Target Kinerja
Target
REALISASICapaian 99,91%
Target REALISASICapaian 100%
Target
REALISASICapaian 70%
47 65LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 32
Denpasar sebagai Ibukota provinsi Bali merupakan pusat kegiatan sosial, budaya, ekonomi dan juga tempat tujuan wisata, yang menjadikan mobilitas masyarakat di Kota Denpasar sangat tinggi. Oleh sebab itu sektor perhubungan memegang peranan penting sebagai sektor penunjang strategis. sehingga harapan masyarakat terhadap peranan sektor perhubungan di Kota Denpasar dapat tercipta dengan tertib.
Adapun indikator pertama dari sasaran terwujudnya sistem transportasi yang tertib, yaitu persentase penurunan pelanggaran lalu lintas dengan target Tahun 2013 sebesar 35% dan realisasi sebesar 34,06% sehingga capaian kinerja sebesar 97,31%. Persentase penurunan pelanggaran lalu lintas Tahun 2013 lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 dengan persentase sebesar 10,67%, hal ini dapat dilihat dari jumlah pelanggaran lalu lintas Tahun 2011 sebanyak 18.864 kasus sedangkan pada Tahun 2012 sebanyak 16.851 kasus dan pada Tahun 2013 turun menjadi 11.110 kasus pelanggaran lalu lintas, hal ini menunjukan keberhasilan dari sasaran strategis terwujudnya sistem transportasi yang tertib.
Indikator yang kedua yaitu angka kecelakaan dengan realisasi tahun 2013 sebanyak 2 kasus dari target tahun 2013 sebanyak 0 kasus sehingga capaian kinerja sebesar 98%. Dalam Kecelakaan tersebut terdapat 1 korban luka ringan, 2 korban luka berat dan 1 korban meninggal sehingga keseluruhan terdapat 4 koban kecelakaan.
Persentase Penurunan Pelanggaran lalu lintas 35% 34,06% Angka Kecelakaan
0
2Tujuan 4 Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Kesejahteraan Masyarakat
Terwujudnya Sistem Transportasi yang
Tertib
Sasaran Strategis 4.1
Capaian Target Kinerja
Target
Capaian 98%
TargetCapaian 97,31%
REALISASI REALISASILAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 33
Administrasi Kependudukan
merupakan rangkaian kegiatan pendataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Sedangkan pencatatan sipil merupakan pencatatan peristiwa penting yang dialami oleh seseorang dalam registrasi pencatatan sipil pada Instansi pelaksana.
Meningkatnya kualitas administrasi
dan pelayanan kependudukan dapat
ditandai dengan proses pengurusan waktu pelayanan yang singkat dan tidak berbelit-belit, cepat dan murah. Meningkatnya kualitas pelayanan kependukan dan capil
juga ditandai dengan persentase
masyarakat yang telah memiliki administrasi kependudukan, adapun Indikator yang
menjadi ukuran dalam sasaran
meningkatnya kualitas administrasi
kependukan dan pencatatan sipil adalah Persentase bayi berakte kelahiran.
Persentase bayi berakte kelahiran
merupakan jumlah perbandingan antara jumlah bayi yang memiliki akte kelahiran dengan jumlah bayi yang lahir pada tahun tertentu. Adapun persentase bayi berakte kelahiran dengan target dan realisasi tahun 2013 sebesar 100 % dengan capaian kinerja sebesar 100%.
Indikator Kinerja yang kedua yaitu persentase penduduk ber-KTP per satuan penduduk. Dimana jumlah penduduk Kota Denpasar yang memiliki KTP sebanyak 379.912 penduduk berbanding dengan jumlah penduduk Kota denpasar sebanyak 409.563 penduduk, sehingga didapatkan persentase realisasi penduduk yang ber-KTP sebesar 92,76% dari dengan target Persentase bayi
berakta kelahiran
100% 100%
Persentase penduduk ber-KTP per satuan penduduk 100% 92,76% Persentase penduduk Ber-KK
Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan
kependudukan serta pencatatan sipil
Capaian Target Kinerja
Sasaran Strategis 4.2
Target
Capaian 92,76%
TargetCapaian 100%
Target
Capaian 100%
100% 100% REALISASI REALISASI REALISASILAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 34
tahun 2013 sebesar 100%, capaian kinerja sebesar 100%. Indikator yang ketiga yaitu Persentase Penduduk ber-KK dengan target
dan realisasi tahun 2013 sebesar 100%, sehingga capaian kinerja menjadi 100%.
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 35
Hasil evaluasi kinerja sasaran meningkatnya derajat kesehatan dengan 5 (lima) indikator kinerja, memperlihatkan rata – rata angka capaian kinerja sasaran sebesar 85,46% dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.440.433.900 dari target sebesar Rp. 1.597.112.421. Adapun uraian dari indikator kinerja sasarana dalah sebagai berikut :
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Pencapaian AKB untuk tahun 2013 sebesar 0,6/1000 KH, pencapaian ini sudah dibawah target Renstra yang ditetapkan pada Renstra Dinas Kesehatan yaitu 28/1000 KH, sedangkan pada tahun 2012 realisasi AKB sebesar 0,7/1000 KH sehingga terjadi penurunan AKB sebesar 0,1/1000 KH dari tahun sebelumnya. Dimana dengan semakin kecilnya angka kematian bayi (AKB) di Kota Denpasar menunjukan semakin baiknya tingkat keselamatan bayi dan hal ini juga menandakan bahwa kinerja Pemerintah Kota Denpasar dalam melaksanakan program telah berhasil. Realisasi anggaran sebesar Rp. 87.831.000 dari target sebesar Rp. 88.418.500.
Angka Kematian Bayi (AKB)
28/1000 0,6/1000 Angka Kematian Ibu
(AKI) 95/100.000 21,8/100.000 Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk Persentase RT yang melaksanakan PHBS Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan
Meningkatnya Derajat Kesehatan
Indikator Kinerja
Sasaran Strategis 4.3
Target Capaian 22,94%
TargetCapaian 2,14%
Target
Capaian 50,02%
249,9/100.000 500/100.000 REALISASI REALISASITarget
Capaian 102,27%
79,77% 78% REALISASITarget
Capaian 100%
100% 100% REALISASILAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 36
2. Angka Kematian Ibu (AKI)
Pencapaian AKI untuk tahun 2013 sebesar 21,8/100.000 KH, bila dibandingkan dengan target Provinsi Bali 100/100.000 KH dan target Kota Denpasar 95/100.000 KH, pencapaian AKI masih dibawah target yang ditetapkan. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 sebesar 59,7/100.000 KH, maka AKI tahun 2013 menurun sebesar 38,10%. Semakin kecilnya angka kematian ibu (AKI) menunjukan semakin baiknya jumlah keselamatan ibu di Kota Denpasar dan hal ini juga menandakan bahwa kinerja Pemerintah Kota Denpasar dalam melaksanakan program dan kegiatan telah berhasil dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 231.170.500 dari target sebesar Rp. 294.725.000.
3. Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk
Pencapaian Angka Kesakitan DBD untuk tahun 2013 sebesar 249,9/100.000 penduduk dari target sebesar 500/100.000 penduduk, bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 sebesar 142,8/100.000 penduduk, maka Angka Kesakitan DBD tahun 2013 meningkat sebesar 107,10% namun masih dibawah target Kota Denpasar tahun 2013. Hal ini juga menandakan bahwa kinerja Pemerintah Kota Denpasar dalam melaksanakan program dan kegiatan berkategori cukup baik sebesar 50,02% dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 444.718.500 dari target sebesar Rp. 495.063.500.
4. Persentase RT yang melaksanakan PHBS
Persentase RT yang melaksanakan PHBS untuk tahun 2013 sebesar 79,77% dari target sebesar 78%, bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 sebesar 72,90%, maka persentase RT yang melaksanakan PHBS tahun 2013 meningkat sebesar 6,87%. Hal ini juga menandakan bahwa kinerja Pemerintah Kota Denpasar dalam melaksanakan program dan kegiatan berkategori memuaskan sebesar 102,27% dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 401.441.300 dari target sebesar Rp. 438.858.421.
5. Persentase masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan
Persentase masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan untuk tahun 2013 sebesar 100% dari target sebesar 100%, sama halnya pada tahun 2012 yang realisasinya sebesar 100%. Hal ini juga menandakan bahwa kinerja Pemerintah Kota Denpasar dalam melaksanakan program dan kegiatan berkategori memuaskan sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 275.272.600 dari target sebesar Rp. 280.047.000.
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 37
Untuk mengukur tingkat kemajuan perekonomian di suatu daerah, salah satu indikator penting yang dapat digunakan adalah pertumbuhan ekonomi Kota Denpasar yaitu dengan realisasi di tahun 2013 sebesar 7,04 % dengan target tahun 2013 sebesar 7%, sehingga di dapatkan capaian kinerja sebesar 100,57% dari target di tahun 2013. Indikator yang kedua yaitu Inflasi dengan realisasi tahun 2013 sebesar 5,97% dari target tahun 2013 sebesar 6%, sehingga capaian kinerja sebesar 99,50%. indikator yang selanjutnya yaitu PDRB Kota Denpasar secara kuantitatif yang terus menerus mengalami peningkatan. peningkatan terjadi di seluruh sektor lapangan usaha, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Berdasarkan harga berlaku PDRB Kota Denpasar pada tahun 2013 mencapai 17.579 Milyar rupiah. Nilai tersebut meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar 15.557,92 Milyar rupiah. Berdasarkan harga konsatan, PDRB Kota denpasar tahun 2013 juga meningkat dibanding tahun sebelumya, PDRB Kota Denpasar atas dasar harga konstan sebesar 6.926 milyar rupiah. jumlah tersebut meningkat di banding tahun 2012 yang hanya sebesar 6.535,17 milyar rupiah.
Pertumbuhan Ekonomi 7% 7,04% Inflasi 6% 5,97% PDRB atas dasar harga konstan PDRB atas dasar harga berlaku
Tujuan 5
Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat
Ketahanan Ekonomi Masyarakat melalui Sistem
Ekonomi Kerakyatan
Terwujudnya pengembangan
perekonomian di Kota Denpasar
Target Capaian 77%
Capaian 100,57%
Target
Capaian 101%
6,995 milyar 6,926 milyar REALISASI REALISASITarget
Capaian 100,39%
17,648 milyar 17,579 milyar REALISASI REALISASITarget
Sasaran Strategis 5.1
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 38
Menurunnya angka kemisikinan di Kota Denpasar dapat dilihat dari dua indikator kinerja, Indikator kinerja yang pertama yaitu Jumlah RTM Miskin, dengan realisasi Jumlah RTM miskin tahun 2013 sebanyak 1844 RTM dari target tahun 2013 sebanyak 1950 RTM, sehingga capaian kinerjanya sebesar 94,56%.
Indikator yang kedua yaitu Prevalensi Gizi buruk pada balita. Semakin kecil angka prevalensi gizi buruk pada balita berarti semakin baik tingkat pemenuhan gizi balita di Kota Denpasar. Lebih rendahnya realisasi prevalensi gizi buruk pada balita terhadap target prevalensi gizi buruk balita menunjukan tingkat keberhasilan program penanganan gizi buruk pada balita di kota Denpasar. Persentase realisasi prevalensi gizi buruk pada balita di Kota Denpasar tahun 2013 sebesar 0,20% dengan target tahun 2013 sebesar 3,6%. Gizi buruk di Kota Denpasar Tahun 2013 sebanyak 8 orang, 5 orang laki-laki dan 3 orang perempuan dari jumlah sasaran 18.321 balita atau sekitar 0,20%. Penyebab balita gizi buruk ini bervariasi 87,5 % disebabkan karena adanya penyakit penyerta, seperti 2 orang karena kelainan fisik, 1 orang karena menderita jantung bawaan dan 1 orang menderita marasmus disertai hipotrid kongenital. Sedangkan 1 orang murni karena kurang asupan gizi.
Jumlah RTM Miskin
1950 RTM
1844 RTM
Prevalensi Gizi Burukpada balita
3,6%
0,20%
Menurunnya Angka Kemiskinan
Sasaran Strategis 5.2
Target Capaian 5,55%
Capaian 94,56%
REALISASI REALISASITarget
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 39
Pembangunan pertanian merupakan usaha yang terpadu dengan pembangunan daerah dan pedesaan. Dengan demikian sektor pertanian dituntut untuk tumbuh dan dan berkembang dengan laju yang cukup tinggi sekaligus harus memecahkan permasalahan ekonomi nasional khususnya penyediaan pangan untuk masyarakat yang harus dipertahankan dan ditingkatkan baik mutu dan kualitasnya. adapun indikator yang digunakan untuk mengukur capaian kinerja dari
sasaran meningkatnya kualitas mutu dan ketersediaan pangan untuk masyarakat Kota Denpasar, yaitu tingkat produktivitas padi, dimana realisasi pada tahun 2013 sebesar 65,11 Kw/Ha dari target sebesar 61,12 Kw/Ha dengan capaian kinerja sebesar 106,52%. Produktivitas ini bahkan jauh melampaui target produktivitas nasional dan Provinsi Bali yang berkisar 58-59 Kw/Ha. Untuk tahun 2013 Kota Denpasar mengalami peningkatan produktivitas padi dari tahun sebelumnya sebesar 2,85% yaitu 63,30 Kw/Ha pada tahun 2012 menjadi 65,11 Kw/Ha pada Tahun 2013. Indikator yang kedua dapat dilihat dari jumlah produksi padi dengan capain kinerjanya sebesar 97,81 % dari target 27.597.
Tingkat Produktivitas Padi
65,04 Kw/Ha 65,11 Kw/Ha
Jumlah Produksi Padi
28.585 Ton
26.995 Ton
Jumlah Perikanan Budidaya
Ikan
Benih Ikan
Meningkatnya Kualitas mutu dan
Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat
Indikator Kinerja
Sasaran Strategis 5.3
Target Capaian 94,4%
Capaian 100,11%
Target
Capaian 158,64%
319 Ton 201,08 Ton REALISASI REALISASITarget
Capaian 696,54%
8,01 juta ekor 1,15 juta ekor REALISASI REALISASITarget
LAKIP KOTA DENPASAR TAHUN 2013
BAGIAN ORGANISASI 40
Dengan adanya salah satu Misi Kota Denpasar yaitu Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat melalui sistem ekononomi kerakyatan, maka diharapkan Pemerintah Kota Denpasar bersama dengan masyarakat dapat meningkatkan daya saing, iklim investasi, perdagangan dalam negeri dan eksport. Adapun Indikator Kinerja yang digunakan untuk mengukur sasaran tersebut yaitu Nilai Investasi Kota Denpasar dengan realisasi tahun 2013 sebesar 2.323.497.120.145 dari target yang diharapkan
adanya peningkatan sebesar 6% per tahun yaitu sebesar 1.903.602.211.575, ternyata di tahun 2013 meningkat sebesar 29,38% dari tahun sebelumnya, yaitu tahun 2012 sebesar 1.795.851.142.995. Pada Tahun 2010 diperoleh Nilai Investasi Kota Denpasar sebesar 1.409.338.360.827, sedangkan pada tahun 2012 melonjak sebesar 3.491.429.760.482. Nilai Investasi