• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Menggunakan Metode Mengukur Kesalahan Peramalan Keseluruhan keakuratan beberapa model peramalan−pergerakan rata-rata,

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Analisis Data

1. Evaluasi Menggunakan Metode Mengukur Kesalahan Peramalan Keseluruhan keakuratan beberapa model peramalan−pergerakan rata-rata,

penghalusan eksponensial, atau yang lainnya−dapat ditentukam dengan membandingkan nilai yang diramalkan dengan nilai yang aktual atau yang diamati. Jika Fᵼ menunjukkan peramalan dalam periode t, dan Aᵼ menandakan permintaan aktual dalam periode t, kesalahan peramalan (atau deviasi) didefinisikan sebagai berikut.

a. Mean Normal Deviation

Mean Normal Deviation (MND) adalah pengukuran untuk ketidaktepatan peramalan. MND merupakan rata-rata antara peramalan dengan permintaan normalitas. Semakin kecil nilai MND maka semakin tinggi akurasi dari peramalan (Russel dan Taylor III, 2011, p. 357). Nilai Mean Abslote Deviation dapat dihitung dengan :

MND = ∑│Aktual-Peramalan│ n

Tabel 10. Perhitungan Mean Normal Deviation (MND) Retribusi Terminal Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Gowa Tahun 2011-2015

Tahun Retribusi Terminal

MND % 2011 Rp 6.284.833,34 - 2012 Rp 16.783.750,00 167 2013 Rp 104.166,67 -99 2014 Rp 341.666,67 228 2015 Rp 325.000,00 -5

Sumber: Hasil Olahan Data, 2016

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat penyimpangan terbesar terjadi pada tahun 2012 yang menyebabkan terjadinya peningkatan penyimpangan sebesar 167% dari tahun sebelumnya. Terjadinya penyimpangan ini disebabkan oleh realisasi yang melebihi target. Hal ini berarti pemerintah mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Bahkan melampaui target yang direncanakan.

Tabel 11. Perhitungan Mean Normal Deviation (MND) Retribusi MCK Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Gowa Tahun 2011-2015

Tahun Retribusi MCK MND % 2011 - - 2012 Rp (162.500,00) - 2013 Rp 110.833,33 168 2014 Rp (80.833,33) -173 2015 Rp (215.833,33) -167

Berdasarkan data pada tabel 11 di atas, menunjukkan penyimpangan positif berada pada tahun 2013. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut di adakan kegiatan (pasar malam) selama 2 minggu dimana pada tahun sebelumnya tidak pernah di adakan kegiatan tersebut. Adapun penyimpangan negatif dari target yang terjadi disebabkan karena target yang ditetapkan diharapkan dapat tercapai pada tahun selanjutnya, namun target yang ditetapkan tidak tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Tabel 12. Perhitungan Mean Normal Deviation (MND) Retribusi Kios Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Gowa Tahun 2011-2015

Tahun Retribusi Kios

MND % 2011 - - 2012 Rp (350.000,00) - 2013 Rp (550.000,00) 57 2014 Rp (260.833,33) 147 2015 Rp (395.833,33) 52

Sumber: Hasil Olahan Data, 2016

Berdasarkan data pada tabel 12, memperlihatkan bahwa retribusi kios mengalami penyimpangan negatif selama 4 tahun terakhir (2012-2015). Penyimpangan ini terjadi disebabkan oleh dari 25 kios yang berada di area Kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gowa hanya 8 kios yang terisi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 13. Perhitungan Mean Normal Deviation (MND) Retribusi PKB Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Gowa Tahun 2011-2015

Tahun Retribusi PKB MND % 2011 Rp 700.666,67 - 2012 Rp 1.643.750,00 135 2013 Rp 2.598.125,00 58 2014 Rp 1.981.541,67 -24 2015 Rp 1.267.750,00 -36

Sumber: Hasil Olahan Data, 2016

Berdasarkan data pada tabel 13 di atas, dapat dilihat bahwa penyimpangan terendah berada pada tahun 2011. Terjadinya penyimpangan ini disebabkan oleh lemahnya pengawasan pemerintah dalam mengadakan rasia Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengujikan kendaraan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel 6.

Tabel 14. Perhitungan Mean Normal Deviation (MND) Retribusi Parkir Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Gowa Tahun 2011-2015

Tahun Retribusi Parkir

MND % 2011 - - 2012 Rp 1.750.000,00 - 2013 Rp 83.333,33 -95 2014 Rp 1.250.000,00 1.400 2015 Rp 750.000,00 -40

Berdasarkan tabel 14 diatas, menunjukkan tingkat penyimpangan tertinggi berada pada tahun 2012. Hal ini disebabkan karena bertambahnya titik lokasi parkir setiap tahunnya.

Tabel 15. Perhitungan Mean Normal Deviation (MND) Retribusi Izin Trayek Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Gowa Tahun 2011-2015

Tahun Retribusi Izin Trayek

MND % 2011 Rp (703.125,00) - 2012 Rp (308.333,33) -56 2013 Rp (370.000,00) 20 2014 Rp (520.833,33) 41 2015 Rp 23.333,33 -104

Sumber: Hasil Olahan Data, 2016

Berdasarkan data pada tabel 15, dapat dilihat bahwa tingkat penyimpangan positif berada pada tahun 2015. Penyimpangan ini terjadi karena dihapuskannya pungutan untuk izin insidental dari perhitungan target yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel 9

b. Mean Absolute Percen Error

Mean Absolute Percen Error (MAPE) adalah pengukuran untuk ketidaktepatan peramalan yang menghitung persentase kesalahan dari peramalan. Nilai Mean Absolut Percen Error dapat dihitung dengan :

n

MAPE = ∑ 100│Aktualᵢ - Aktualᵢ - ₁ / Aktual i=1

Tabel 16. Perhitungan Mean Abslolut Percen Error (MAPE) Retribusi Terminal Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Gowa Tahun 2011-2015

Tahun Retribusi Terminal

Interval MAPE Ukuran Evaluasi

2011 20% Berhasil

2012 40% Berhasil

2013 0% Berhasil

2014 1% Berhasil

2015 1% Berhasil

Sumber: Hasil Olahan Data, 2016

Berdasarkan data pada tabel 16 di atas, dari 5 tahun terakhir (2011-2015) menunjukkan ukuran evaluasinya dianggap berhasil mencapai target yang telah ditentukan. Artinya Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Gowa mampu mengoptimalkan sumber daya pada retribusi terminal dengan baik.

Tabel 17. Perhitungan Mean Abslolut Percen Error (MAPE) Retribusi MCK Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Gowa Tahun 2011-2015

Tahun Retribusi MCK

Interval MAPE Ukuran Evaluasi

2011 - -

2012 20% Berhasil

2013 16% Berhasil

2014 17% Berhasil

2015 -36% Gagal

Berdasarkan data pada tabel 17 diatas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2012-2014 ukuran evaluasi pada retribusi MCK dianggap berhasil dalam mncapai dan mengelola sumber daya yang ada. Sementara pada tahun 2015 pencapaiannya dianggap gagal disebabkan karena jangkauan MCK jauh dari jangkauan masyarakat.

Tabel 18. Perhitungan Mean Abslolut Percen Error (MAPE) Retribusi Kios Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Gowa Tahun 2011-2015

Tahun Retribusi Kios

Interval MAPE Ukuran Evaluasi

2011 - -

2012 -32% Gagal

2013 -122% Gagal

2014 -6% Gagal

2015 -72% Gagal

Sumber: Hasil Olahan Data, 2016

Berdasarkan data pada tabel 18 diatas, menunjukkan bahwa selama 4 tahun terakhir (2012-2015) pencapaiannya dianggap gagal mencapai target yang telah ditentukan. Hal ini berarti Kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gowa tidak mampu mengoptimalkan sumber daya pada retribusi Kios.

Tabel 19. Perhitungan Mean Abslolut Percen Error (MAPE) Retribusi PKB Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Gowa Tahun 2011-2015

Tahun Retribusi PKB

Interval MAPE Ukuran Evaluasi

2011 4% Berhasil

2012 8% Berhasil

2013 12% Berhasil

2014 10% Berhasil

2015 6% Berhasil

Sumber: Hasil Olahan Data, 2016

Berdasarkan data pada tabel 19 di atas, menunjukkan bahwa selama 5 tahun terakhir (2011-2015) pencapaiannya berhasil mencapai target yang telah ditentukan. Artinya Kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gowa mampu mengoptimalkan sumber daya pada retribusi PKB dengan sangat baik.

Tabel 20. Perhitungan Mean Abslolut Percen Error (MAPE) Retribusi Parkir Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Gowa Tahun 2011-2015

Tahun Retribusi Parkir

Interval MAPE Ukuran Evaluasi

2011 20% Berhasil

2012 26% Berhasil

2013 1% Berhasil

2014 16% Berhasil

2015 9% Berhasil

Berdasarkan data pada tabel 20 diatas, menunjukkan bahwa selama 5 tahun terakhir (2011-2015) pencapaiannya dianggap berhasil mencapai target yang telah ditentukan. Artinya Kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gowa mampu mengoptimalkan sumber daya pada retribusi Parkir dengan sangat baik.

Tabel 21. Perhitungan Mean Abslolut Percen Error (MAPE) Retribusi Izin Trayek Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Gowa Tahun 2011-2015

Tahun Retribusi Izin Trayek

Interval MAPE Ukuran Evaluasi

2011 -45% Gagal

P2012 -21% Gagal

2013 -34% Gagal

2014 -35% Gagal

2015 2% Berhasil

Sumber: Hasil Olahan Data, 2016

Berdasarkan data pada tabel 21 di atas, menunjukkan bahwa pencapaian selama 4 tahun terakhir (2011-2014) dianggap gagal mencapai target yang telah ditentukan. Sementara pada tahun 2015 berhasil mencapai target. Artinya Kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gowa kurang mampu mengoptimalkan sumber daya pada retribusi Izin Trayek.

Secara umum penyimpangan Pendapatan Asli Daerah selama 5 tahun terakhir (2011-2015) menunjukkan hasil yang positif. Dimana dari 6 penyimpangan retribusi yang diolah, ada 2 penyimpangan retribusi yang dianggap gagal dan 4 retribusi yang dianggap berhasil. Penyimpangan negatif atau gagal terdapat pada retribusi kios dan izin trayek, penyimpangan negatif ini secara umum terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar pungutan atau retribusi. Selanjutnya penyimpangan positif atau berhasil secara umum terjadi karena ditingkatkannya pengawasan pada setiap retribusi. Secara rinci dapat kita lihat pada tabel 22 dibawah ini.

Dokumen terkait