• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM A. Faktor Pendukung

Dalam dokumen Panduan Sekolah Ramah Anak (Halaman 43-60)

BAB V PENUTUP

Sekolah Ramah Anak bertujuan untuk memenuhi, menjamin dan melindungi hak anak melalui satuan pendidikan SD/MI. Selain itu juga untuk memastikan bahwa satuan pendidikan SD/MI mengembangkan minat, bakat, dan kemampuan anak serta mempersiapkan anak untuk bertanggung jawab kepada kehidupan yang toleran, saling menghormati, dan bekerja sama untuk kemajuan dan semangat perdamaian.

Buku panduan ini berisikan tentang pengembangan SRA mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, pelaporan kegiatan, hingga kegiatan monitoring-evaluasi dan digunakan sebagai pedoman bagi SD sasaran di seluruh Indonesia,. Keberhasilan program SRA tergantung pada dukungan pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan pemangku kepentingan lainnya.

Kami menyadari buku pedoman ini masih terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun kami harapkan agar lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

General Comment no. 1 (2001) Article 29 (1): the Aims of Education. Konvensi Hak Anak.

Undang-Undang Dasar 1945.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 12 Tahun 2011 tentang Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak.

Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 8 Tahun 2014 tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak.

LAMPIRAN

INSTRUMEN VERIFIKASI SEKOLAH RAMAH ANAK

Indikator Sekolah Ramah Anak dijabarkan dalam item-tem indikator yang diberi bobot T1 (terpenuhi tingkat satu/kurang), T2 (terpenuhi tingkat dua/cukup), dan T3 (terpenuhi tingkat tiga/baik). Indikator verifikasi Sekolah Ramah Anak sebagai berikut.

No Komponen T1 T2 T3

1 Kebijakan SRA

a. Memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) di SD/MI: 1) Penerapan SPM Pendidikan Layanan Khusus Sekolah

darurat/sekolah kecil/sekolah terbuka/sekolah terintegrasi)

2) Penerapan norma, standar, prosedur, dan kriteria untuk anak SD/MI

3) Penerapan Norma, standar, prosedur, dan kriteria Pendidikan Layanan Khusus bagi satuan pendidikan darurat/satuan pendidikan kecil/satuan pendidikan terbuka/ satuan pendidikan terintegrasi

4) Penerapan SPM Kesehatan untuk penjaringan kesehatan peserta didik di SD/MI

5) Penerapan norma, standar, prosedur, dan kriteria untuk SDLB/MILB

6) Penerapan norma, standar, prosedur dan kriteria untuk satuan pendidikan penyelenggaraan inklusi

7) Penerapan norma, standar, prosedur dan kriteria untuk satuan pendidikan penyelenggaraan inklusi

b. Memiliki kebijakan anti kekerasan terhadap peserta didik: 1) Kebijakan anti kekerasan di susun secara bersama-sama

dan melibatkan semua warga satuan pendidikan: a) Peserta didik

b) Pendidik

c) tenaga kependidikan

d) warga satuan pedidikan lainnya, seperti:penjaga satuan pendidikan (satpam), petugas kebun, dll.

e) Orang tua/wali peserta didik 2) Tersedianya kebijakan anti kekerasan

a) Adanya larangan:

Terhadap tindakan kekerasan dan diskriminasi antar peserta didik (bullying); antara pendidik, tenaga

kependidikan dan pegawai satuan pendidikan (satpam, penjaga sekolah dan pegawai kebersihan) dengan peserta didik

Hukuman badan (memukul, menampar dengan tangan/alat lain, menendang, melempar, menggaruk, mencubit, menggigit, menyambak rambut, menarik telinga, memaksa peserta didik untuk tinggal di posisi yang tidak nyaman) dan bentuk lain yang merendahkan

No Komponen T1 T2 T3 meremehkan, mengejek dan merendahkan harga diri)

c. Adanya mekanisme pengaduan dan penanganan kasus kekerasan, termasuk kejahatan seksual

d. Melakukan berbagai upaya untuk melaksanakan kebijakan anti kekerasan terhadap peserta didik melalui:

1) Pencegahan dan penanganan terhadap semua bentuk kejahatan seksual dan kekerasan terhadap pesertadidik (fisik ataua mental ataau perlakuan salah atau penelantaran atau eksploitasi)

2) Peningkatan kesadaran dan kampanye pendidikan kepada seluruh warga sekolah untuk mencegah dan menghilangkan diskriminasi kepad anak penyandang disabilitas dan anak dengan HIV/AIDS, menjamin peserta didik unutk menikmati kondisi yang layak atas layanan pendidikan yang insklussi; memastikan satuan pendidikan mengambil langkah untuk memerangi bullying dan memberikan pelatihan/kursus bagi anak penyandang disabilitas dalam memberikan

perlindungan.

3) Penegakan disiplin dengan nonkekerasan yaitu: a) Melakukan pelatihan disiplin positif

b) Adanya pemantauan, pengawasan dan

tindakanpemulihan pelaksanaan disiplin positif c) Mengganti hukuman dengan memberikan tugas

akademik atau ketrampilan tambahan.

d) Adanya ragam aktifitas peserta didik secara individu maupun kelompok dalam menggiatkan Gerakan Siswa Bersatu mewujudkan SRA terintegrasi ke dalam RKAS e) Menghapus pungutan untuk penyelenggaraan

pendidikan yang sudah didanai oleh APBN dan APBD f) Melaksanakan firmasi pendidikan bagi anak dari keluarga

miskin sekurang-kurangnya 20 % dari jumlah daya tampung.

g) Proaktif untuk mencari anak yang belum terjangkau oleh pekayanan pendidikan

h) Proaktif untuk mencegah peserta didik berhalangan hadir ke sekolah (misalnya: afirmasi pendidikan bagi warga miskin mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH)

i) Melakukan upaya untuk mencegah peserta didik putus sekolah.

 j) Memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip SRA dalam manajemen berbasis sekolah dan RKAS setiap tahun

k) Melakukan pelatihan tentang hak dan SRA bagi pendidik dan tenaga kependidikan.

l) Tersedia tenaga konseling yang terlatih gender K onvensi Hak Anak, dan peserta didik yang mememrlukan

perlindungan khusus (misalnya: anak penyandang disabilitas)

No Komponen T1 T2 T3 sekolah untuk memahami: gender, Konvensi Hak Anak,

dan anak yang membutuhkan perlindungan khusus (misalnya : anak penyandang disabilitas)

n) Memiliki komitmen untuk mewujudkan kawasan tanpa rokok.

o) Memiliki komitmen untuk mewujudkan bebas napza. p) Memiliki komitmen untuk menerapkan

sekolah/madrasah aman dari bencana secara struktural dan non struktural.

q) Menjamin, melindungi dan memenuhi hak peserta didik untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing

r) Mengintegrasikan materi kesehatan di dalam proses pembelajaran

s) Mengintegrasikan materi lingkungan hidup di dalam proses pembelajaran

t) Memiliki sistem rujukan dariSD/MI yang sudah menerapkan aturan SRA

2 Pelaksanaan kurikulum

a. Tersedia dokumen kurikulum di sekolah yang berbasis hak anak.

b. Perencanaan pendidikan yang berbasis hak anak

1). Tersedia Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang ramah anak (antara lain: tidak mengandung unsur-unsur kekerasan, pornografi dan terorisme).

2). Penataan lingkungan kelas yang menunjang suasana pembelajaran aktif, insklusif dan ramah bagi pebelajaran. c. Peoses pembelajaran

1) Materi pembelajaran :

a) Tidak bias gender: penghormatan kepada sesama peserta didik

b) Non diskriminatif : penghormatan kepada anak yang memerlukan perlindungan khusus, seperti : anak penyandang disabilitas, anak dengan HIV dan AIDS dan kelompok minoritas

c) Memberi gambaran yang adil, akurat, informatif mengenai masyarakat dan budaya lokal.

d) Memuat materi Konvensi Hak Anak (KHA)

2) Melaksanakan proses pembelajaran insklusif dan non diskriminatif

3) Menyediakan pengalaman belajar dan proses

pembelajaran yang mengembangkan keragaman karakter dan potensi peserta didik

4) Melaksanakan proses pembelajaran dengan cara yang menyenangkan, penuh kasih sayang dan bebas dari perlakukan diskriminasi terhadap peserta didik di dalam dan di luar kelas

5) Mngembangkan minat bakat dan inovasi serta kreativitas peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler secara

No Komponen T1 T2 T3 6) Peserta didik terlibat dalam kegiatan bermain, berolahraga

dan beristirahat

7) Peserta didik turut serta dalam kehidupan budaya dan seni.

8) Tersedia alat permainan edukatif (APE) yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku

9) Menerapkan kebiasaan peduli dan berbudaya lingkungan dalam pembelajaran

10) Memastikan komunikasi dan dialog saling belajar. 11) Memiliki ruang indoor dan outdoor untuk bermain dan

belajar

12) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyelenggarakan, mengikuti, mengaprosiasi kegiatan seni budaya

d. Peniaian hasil belajar mengacu pada hak anak

1) Penilaian pembelajaran dilaksanakan berbasis proses dan mengedepankan penilaian otentik

2) Menerapkan ragam bentuk penilaian pada ketiga aspek pembelajaran (sikap, pengetahuan dan keterampilan) 3) Menerapkan penilaian pembelajaran tanpa

membandingkan satu perserta didik dengan peserta didik yang lain

3 Pendidik dan tenaga Kependidikan Terlatih Hak-hak Anak a. Kepala sekolah

b. Guru

c. Guru Bimbingan Konseling d. Petugas perpustakaan e. Tata usaha

f. Penjaga sekolah (Petugas keamanan sekolah) g. Petugas kebersihan

h. Komite sekolah

i. Pembimbing kegiatan ektrakurikuler  j. Orangtua/wali

4 Sarana dan Prasarana SRA

a. Memiliki kapasitas ruangan kelas yang sesuai dengan jumlah murid (luas, jumlah ruang)

b. Memiliki peralatan belajar yang ramah anak (papan tulis, olahraga, alat peraga, alat laboratorium)

c. Memiliki perabot yang ramah anak (meja, kursi, almari, rak sepatu, rak buku, rak alat peraga)

d. Memiliki toilet:

1) Terpisah antara laki-laki dan perempuan dengan r asio yang memadai (1:25 untuk siswa perempuan, 1:40 untuk siswa laki-laki)

2) Mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas (dipasang pegangan pada dinding toilet)

3) Bersih (tidak berbau, tidak berlumut, tidak ada jentik nyamuk)

No Komponen T1 T2 T3 6) Tersedia tempat sampah

7) Lantai tidak licin dan kemiringan cukup 8) Tersedia gayung

e. Memiliki saluran pembuangan air limbah yang tidak mencemari lingkungan

f. Memiliki tempat cuci tangan:

1) Jumlah minimal satu tempat cuci tangan tiap kelas 2) tersedia air bersih yang mengalir

3) Tersedia sabun

4) Tersedia kain lap tangan yang bersih dan kering g. Memiliki sumber air bersih

h. Bangunan ramah anak dan aman bencana: 1) Bangunan kokoh sesuai SNI yang berlaku

2) Tidak berada di bawah jaringan listrik tegangan tinggi (SUTET)

3) Tidak membahayakan manusia dari benda-benda yang  jatuh, termasuk bahan-bahan berbahaya, baik di dalam

maupun di luar bangunan

4) Mampu mengevakuasikan orang dalam keadaan darurat (pintu cukup lebar dan membuka keluar, ada jalan

darurat, tersedia jalan keluar dan akses yang aman) 5) Memiliki tempat berkumpul yang aman

6) Obyek-obyek yang berbahaya di sekitar sekolah mudah dikenal dan diketahui oleh warga sekolah

7) Rute dan tempat evakuasi darurat dikenal oleh warga sekolah

8) Bangunan sekolah bertingkat dilengkapi tangga dengan lebar anak tangga minimal 28 cm dan tinggi anak tangga maksimal 16 cm, lebar tangga lebih dari 150 cm, ada dinding pegangan tangga yang tertutup dengan tinggi minimal 80 cm

9) Warna gedung membuat kesan nyaman dan m emotivasi belajar

i. Memiliki ruang UKS dengan perlengkapan: 1) Tempat tidur

2) Alat ukur tinggi badan dan berat badan 3) Alat ukur ketajaman mata dan telinga

4) Perlengkapan P3Kyang tidak kadaluarsa (obat luka, obat diare, obat demam, obat gosok, alkohol, perban dll)  j. Memiliki ruang konseling yang nyaman dan terjaga privasinya

k. Memiliki ruang kreativitas (pojok gembira, tempat peserta didik mengekpresikan diri)

l. Memiliki lapangan olahraga

m. Memiliki area/ruang bermain (lokasi dan desain dengan perlindungan yang memadai sehingga dapat dimanfaatkan oleh semua peserta didik, termasuk anak penyandang disabilitas)

n. Memiliki ruang perpustakaan yang tenang, terang dan nyaman

No Komponen T1 T2 T3 p. Memiliki kantin sehat:

1) Tempat dan peralatan bersih (persiapan,pengolahan, dan penyajian makanan)

2) Lokasi tidak dekat toilet atau tempat sampah 3) Ada tempat cuci peralatan

4) Ada tempat penyimpanan alat yang bersih dan kuat 5) Ada tempat cuci tangan

6) Makanan dan minuman aman, sehat dan hal al 7) Pengolah dan penyaji pangan bersih dan sehat 8) Ada tempat sampah terpilah dan bertutup

q. Tersedia tempat pembuangan sampah (terpilah dan bertutup) di setiap kelas

r. Terdapat simbol/tanda yang terkait dengan SRA (misalnya: simbol dilarang merokok, dilarang bullyng, tanda tempat berkumpul

s. Tersedia media Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) yang terkait dengan SRA (misalnya langkah-langkah mencuci tangan pakai sabun, buang sampah pada tempatnya) t. Pagar halaman tidak membahayakan

u. Halaman sekolah tidak becek, tidak licin, tidak kotor dan berdebu

v. Jalan lingkungan sekolah yang dilewati kendaraan bermotor dibuat zebra croos

w. Ada petugas yang mengatur ketertiban lalu lintas di lingkungan sekolah

5 Partisipasi Anak

a. Melibatkan peserta didik dalam proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS)

b. Melibatkan peserta didik dalam menyusun kebijakan dan tata tertip sekolah

c. Mengikutsertakan perwakilan peserta didik sebagai anggota tim pelaksana SRA

d. Memberdayakan peserta didik sebagai kader kesehatan, kesiapsiagaan, keselamatan, kenyamanan, keamanan, kelayakan satuan pendidikan

e. Pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah

mendengarkan dan mempertimbangkan usulan peserta didik untuk memetakan pemenuhan hak dan perlindungan anak, dan rekomendasi untuk RKAS guna mewujudkan SRA

f. Peserta didik aktif memberikan penilaian terhadap pelaksanaan dan pertanggungjawaban RKAS

6 Partisipasi Pengawas dan Komite Sekolah (Orang Tua, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Pemangku Kepentingan Lainnya, dan Alumni).

a. Orang tua/wali:

1) Menyediakan waktu setiap hari sekurang-kurangnya 20 menit untuk mendengarkan dan menanggapi curhat anak 2) Menyediakan waktu, pikiran, tenaga, dan materi sesuai

Dalam dokumen Panduan Sekolah Ramah Anak (Halaman 43-60)

Dokumen terkait