• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Intern Penyaluran Raskin oleh Perum Bulog Sub Divre III

Dalam dokumen BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN (Halaman 37-46)

Surakarta

Berdasarkan hasil penelitian atas penyaluran Raskin antara SOP-20/DO402/11/2014 dengan pelaksanaan langsung dilapangan pada Perum Bulog Sub Divre III Surakarta maka evaluasi yang dilakukan adalah:

a. Evaluasi terhadap prosedur yang membentuk sistem 1) Evaluasi terhadap dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan oleh Perum Bulog Sub Divre III

SOP-73

20/DO402/11/2014.Dokumen yang digunakan untuk penyaluran Raskin seperti SPA, SPPB/DO dan BAST telah bernomor urut tercetak dan telah diotorisasi oleh masing-masing bagian yang terkait. Hal itu dapat dilihat dari Dokumen Surat Permintaan Alokasi (SPA) Raskin yang telah diotorisasi oleh Pemkab Boyolali dan berfungsi untuk melakukan permintaan Raskin kepada Perum Bulog Sub Divre III Surakarta. Dari dokumen SPA tersebut digunakan Perum Bulog Sub Divre III Surakarta sebagai dasar penerbitan SPPB/DO.Dokumen SPPB/DO berfungsi sebagai perintah pengeluaran dan penyerahan beras dari Gudang ke bagian Satker Raskin untuk didistribusikan ke titik distribusi serta telah diotorisasi oleh bagian Kepala Subdivre Surakarta.Namun terdapat perbedaan jumlah penerbitan SPPB/DO antara SOP dengan pelaksanaan. Berdasarkan SOP dokumen SPPB/DO dibuat sebanyak 2 rangkap untuk diserahkan ke bagian Satker Raskin dan digunakan sebagai dasar pelaporan bagian Subdivre Surakarta. Sedangkan pada pelaksanaannya dokumen SPPB/DO dibuat sebanyak 3 rangkap untuk diserahkan ke bagian Satker Raskin, untuk dasar pelaporan Subdivre dan yang terakhir digunakan untuk arsip. Berikutnya dokumen yang terakhir digunakan pada penyaluran Raskin adalah BAST, penerbitan BAST telah

73

diotorisasi oleh Satker Raskin dan Pelaksana Distribusi dan berfungsi sebagai bukti telah terlaksananya transaksi penyerahan dan penerimaan Raskin.

Dengan dokumen yang telah bernomor urut tercetak dan telah diotorisasi oleh bagian yang berwenang maka pengendalian pemakainya akan dapat menetapkan pertanggungjawaban terlaksannya transaksi dan meminimalisir tindakan kecurangan berupa manipulasi data oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

2) Evaluasi terhadap catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan oleh Perum Bulog Sub Divre III Surakarta sudah sesuai dengan SOP- 20/DO402/11/2014 .Hal tersebut terbukti dengan adanya pengunaan Sistem Informasi Akuntansi Bulog (SIAB) dalam pencatatan setiap transaksi oleh fungsi akuntansi pada Perum Bulog Sub Divre III Surakarta. Pencatatan dilakukan langsung dengan cara meng-input kan transaksi ke dalam komputer. Data yang dimasukkan berasal dari dokumen Delivery Order

(DO) dan Berita Acara Serah Terima (BAST).Catatan

akuntansi yang dihasilkan berupa buku besar dan laporan keuangan.

Dengan Sistem Informasi Akuntansi Bulog (SIAB) yang dilakukan secara online dan terpusat pada server yang berada

73

di Jakarta, maka dapat meminimalisir risiko tindakan kecurangan seperti risiko manipulasi data maupun kesalahan pencatatan.

3) Evaluasi terhadap penyusunan Laporan

Penyusunan laporan realisasi penyaluran Raskin sudah sesuai dengan SOP-20/DO402/11/2014, terbukti dengan selalu tepat waktu Perum Bulog Sub Divre III Surakarta dalam melaporkan hasil realisasi penyaluran Raskin mingguan maupun laporan rampung realisasi tahunan kepada Divre Jawa Tengah. Sehingga akan memberikan dampak positif untuk pertumbuhan Subdivre Surakarta karena segera dilakukan penilaian tentang keefektifan pelaksanaan penyaluran Rakin. Jadi apabila terjadi permasalahan akan segera diperbaiki. 4) Evaluasi terhadap Bagian yang Terkait

Pada Bagian yang terkait dalam sistem penyaluran Raskin di lapangan yang dilaksanakan Perum Bulog Sub Divre III Surakarta sudah sesuai dengan SOP-20/DO402/11/2014. Terbukti bahwa dalam pelaksanaannya, bagian-bagian yang diuraikan dalam SOP telah dibentuk dan diterapkan, seperti bagian Kantor Bulog Pusat yang bertanggung jawab dalam penyusunan laporan konsolidasi realisasi penyaluran Raskin sebagai laporan pertanggung jawaban kepada pemerintah dan memberikan intruksi ke Divre dan Subdivre. Bagian Divre

73

Jawa tengah memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan distribusi Raskin di wilayahnya dan memberikan instruksi yang diterima dari kantor Bulog Pusat kepada semua kantor subdivre di wilayah Jawa Tengah. Bagian Subdivre bertanggung jawab dalam sistem pelaksanaan penyaluran Raskin. Bagian gudang bertanggung jawab untuk menyediakan data bagi para perencana penyaluran Raskin,penentuan kebutuhan beras raskin dan pemeliharaan persediaan. Bagian Satker Raskin bertanggung jawab dalam penyaluran Raskin sampai di titik distribusi. Bagian pelaksana distribusi bertanggung jawab dalam penerimaan Raskin dan penyaluran Raskin ke titik bagi.Bagian Pemerintah Daerah memiliki tanggung jawab dalam permintaan alokasi Raskin di daerahnya dan yang terakhir adalah bagian Kementerian terkait yang bertanggung jawab dalam penyusunan alokasi pagu Raskin Nasional serta penyediaan anggaran untuk prosedur penyaluran Raskin. Namun didalam pelaksanaan penyaluran Raskin, pemisahan bagian-bagian yang terkait dibentuk lebih detail dan terarah kepada fungsi-fungsi pokok yang didasarkan atas kapasitas tanggungjawab dan wewenangnya masing-masing. Sehingga akan mempermudah dalam melaksanakan seluruh prosedur penyaluran Raskin dan meminimalisir tindakan kecurangan.

73

5) Evaluasi terhadap jaringan prosedur yang membentuk sistem Jaringan prosedur yang membentuk sistem pada Perum Bulog Sub Divre III Surakarta sudah sesuai dengan SOP- 20/DO402/11/2014.Hal tersebut terbukti dengan dilaksanakannya setiap prosedur oleh bagian-bagian yang terkait. Sehingga akan berdampak positif untuk kelancaran pelaksanaan penyaluran Raskin karena prosedur yang dilaksanakan telah terarah dengan baik.

6) Evaluasi terhadap diagram Alur (flowchart) Sistem Penyaluran Raskin yang diterapkan

Pelaksanaan dalam penyusunan diagram alur penetapan pagu Raskin, penyaluran Raskin dan penyelesaian administrasi penagihan subsidi Raskin sudah sesuai dengan SOP- 20/DO402/11/2014, karena alur pelaksanaan prosedurnya lebih rinci dan terarah serta bagian-bagian yang terkait dalam pelaksanaan penyaluran Raskin dibagi secara lebih jelas sesuai dengan garis wewenangnya, selain itu penggunaan dokumen telah bernomor urut tercetak yang pemakainya telah dipertanggung jawabkan oleh pihak yang berwenang. Diagram alur di dalam SOP hanya menjelaskan alur sistem penyaluran secara umum dan tidak ada pemisahan wewenang secara khusus antara Divre dengan Subdivre sehingga jika diterapkan

73

akan berakibat kurang efektif dalam pencapaian target oleh Perum Bulog Sub Divre III Surakarta dan akan memberi peluang besar bagi pihak yang ingin bertindak curang.

7) Evaluasi terhadap Sistem Pengendalian Intern

a) Prosedur penetapan pagu dan rencana penyaluran Raskin oleh Perum Bulog Sub Divre III Surakarta Sistem Pengendalian Internnya sudah sesuai dengan praktik sehat yang telah dikemukanan oleh Mulyadi (2001 : 165) dalam melaksanakan tugas dan fungsi unit organisasi. Hal ini didasari dengan adanya koordinasi yang efektif antara Divre Jawa Tengah dengan Pemprov Jawa Tengah sebelum alokasi pagu Raskin diberikan kepada Perum Bulog Sub Divre III Surakarta, dan setelah sub Divre III Surakarta menerima alokasi pagu Raskin dari Divre Jawa Tengah masih dikoordinasikan lagi dengan Pemkab Boyolali untuk memperoleh hasil yang lebih akurat serta segera terlaksana penetapan Pagu Raskin oleh Pemkab Boyolali, sehingga dapat meminimalisir keterlambatan penetapan pagu Raskin yang akan berdampak juga pada tepat waktunya penyusunan jadwal dan pelaksanaan pendistribusian yang dilakukan oleh Bagian Satker Raskin sesuai dengan Surat Perintah Satker Raskin dari Subdivre III Surakarta.

73

b) Prosedur realisasi penyaluran Raskin Perum Bulog Sub Divre III Surakarta Sistem Pengendalian Internnya sudah sesuai dengan praktik sehat yang dikemukakan oleh Mulyadi (2001 : 165) dalam melaksanakan tugas dan fungsi unit organisasi, hal ini bisa dilihat dari adanya pemisahan Bagian antara pelaksanaan pengeluaran Barang dari Gudang maupun penyaluran Raskin ke Titik Distribusi sesuai garis wewenang masing-masing. Penugasan pengeluaran beras diotorisasi oleh bagian Subdivre III Surakarta atas dasar SPA untuk menerbitkan dokumen SPPB/DO yang telah ditandatangani oleh Kepala Subdivre Surakarta dan berisi jumlah kuantum beras per kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Boyolali beserta total HTR yang harus dibayarkan oleh pelaksana distribusi yang diperoleh dari RTS-PM. Dokumen yang digunakan juga telah diserahkan ke bagian-bagian terkait dan telah diarsip berdasarkan nomor urut tercetak. Bagian Satker Raskin menyerahkan beras kepada pelaksana distribusi dan kedua bagian tersebut berkoordinasi serta menerbitkan BAST sebagai bukti telah terlaksannya penyerahan beras dan Penerimaan beras yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Sehingga dengan adanya koordinasi yang baik antara Satker Raskin dengan Pelaksana distribusi akan terlihat

73

ketepatan sasaran penerima Raskin. Namun ada sedikit perbedaan pada pelaksanaan pengecekan kualitas beras, di dalam pelaksananaan pengecekan beras dilakukan pada saat Satker Raskin akan menyalurkan beras, kegiatan tersebut kurang berjalan dengan baik karena hanya dilakukan pengecekan secara visual dengan mengambil beberapa sampel saja. Satker Raskin hanya menerbitkan BAST Raskin dan tidak menerbitkan Berita Acara Pengecekan Kualitas Beras dengan rincian yang lengkap mengenai kondisi kualitas beras. Jadi didalam dokumen pengecekan kualitas hanya berupa keterangan kualitas baik dan buruknya beras tanpa adanya keterangan yang lebih spesifik seperti berapa persen jumlah kuantum beras yang layak disalurkan dan keterangan mengenai jumlah kuantum beras yang tidak layak serta diskripsi tentang kondisi dan penyebab kualitas beras tidak layak untuk disalurkan, sehingga akan sulit dilakukan evaluasi mengenai kualitas beras yang disalurkan karena banyaknya jumlah kuantum beras dan minimnya dokumen pendukung.

c) Prosedur penyelesaian administrasi penagihan subsidi Raskin Perum Bulog Sub Divre III Surakarta Sistem Pengendalian Internya sudah sesuai dengan praktik sehat yang dikemukakan oleh Mulyadi (2001 : 165) dalam

73

melaksankan tugas dan fungsi unit organisasi, hal ini bisa dilihat pada pelaksanaan pengihan HTR Raskin. Pelunasan HTR Raskin bisa dilakukan dengan mentransfer ke rekening Subdivre III Surakarta ataupun dibayarkan langsung ke Subdivre III Surakarta. Dalam penyetoran langsung ke Subdivre III Surakarta, dibuatlah kwitansi 2 rangkap yang dibubuhi cap “lunas” dengan ditandatangani oleh pihak penyetor dan penerima. Rangkap 1 diberikan kepada penyetor dan Rangkap 2 digunkan sebagai arsip kantor dan sebagai dasar pencatatan oleh fungsi akuntansi. Setelah menerima pelunasan HTR Raskin harus langsung disetorkan ke bank pada hari itu juga. Pencatatan akuntansi menggunakan sistem terpusat dengan Kantor Pusat Bulog Jakarta berupa Sistem Informasi Akuntansi Bulog (SIAB), sehingga by system dapat langsung dipantau oleh pusat meskipun Perum Bulog Sub Divre III Surakarta masih harus mengirimkan laporan realisasi rampung Raskin. Sehingga akan sangat mempermudahkan dalam pengawasan dan meminimalisir tindakan kecurangan seperti penggunaan kas perusahaan untuk kepentingan pribadi.

Dalam dokumen BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN (Halaman 37-46)

Dokumen terkait