• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih satu jawaban yang paling benar menurut Saudara dan buatkan penjelasan alasan atas pilihan tersebut.

1. Berdasarkan hasil supervisi akademik yang dilakukan oleh Ibu Mutiara terhadap guru-gurunya di SMK Pertiwi, menunjukan bahwa permasalahan pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga), yaitu RPP yang masih mengadopsi sekolah lain, metode pembelajaran belum variatif, teknik penilaian belum autentik. Untuk mengatasi hal tersebut, maka teknik supervisi akademik yang efektif dilakukan oleh Ibu Mutiara adalah supervisi ….

A. individual B. kunjungan kelas C. penilaian diri sendiri D. kelompok

2. Pak Purwanto sebagai Kepala SMK Bina Cendikia, menyusun program supervisi akademik. Bersama dengan dewan guru beliau mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada pada guru di sekolahnya. Hasil identifikasi ditemukan bahwa guru mengalami kesulitan dalam menyusun instrumen penilaian pembelajaran siswa. Untuk itu, Pak Purwanto melakukan pendampingan kepada guru dalam menyusun instrumen penilaian pembelajaran siswa sesuai dengan kebutuhan guru tersebut. Hal yang dilakukan oleh Pak Purwanto merupakan prinsip pelaksanaan supervisi akademik….

A. sistematis B. objektif C. praktis D. kooperatif

3. Pak Redy Firdaus telah melaksanakan program supervisi akademik, mulai dari tahap pra observasi, observasi, dan pasca observasi. Saat ini, Pak Redy telah memperoleh sejumlah data tentang kemampuan guru dalam pembelajaran. Setelah dianalisis, Pak Redy menunjukkan hasil analisis kepada guru yang bersangkutan. Tujuan utama tindakan Pak Redy adalah....

A. agar guru memahami temuan dan mengubah perilaku untuk memperbaiki mutu layanan pembelajaran

B. sebagai sarana untuk menilai kinerja guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

C. agar meningkatkan hubungan yang harmonis antara guru dan kepala sekolah

D. sebagai bukti kepala sekolah melakukan umpan balik setelah melakukan supervisi akademik

4. Sebagai kepala SMK Mandiri, Ibu Suarni hari ini mengamati buku nilai siswa mata pelajaran kearsipan yang diampu oleh Ibu Dwi Maesaroh. Di dalam buku nilai tersebut berisi nilai ulangan harian, nilai UAS, dan nilai tugas. Selain itu, Ibu Suarni juga mengamati kumpulan soal, kisi-kisi soal, analisis hasil belajar. Kegiatan yang dilakukan oleh Ibu Suarni tersebut merupakan ….

A. perangkat pembelajaran B. proses pembelajaran C. penilaian pembelajaran D. perencanaan pembelajaran

5. Sebagai kepala sekolah yang baru, Pak Sastro, Kepala SMA Mentari, menyusun program supervisi akademik. Program tersebut disampaikan pada rapat dewan guru, namun ternyata salah satu guru menolak untuk disupervisi karena menurut guru tersebut proses pembelajaran yang dilakukan selama ini tidak perlu dinilai oleh kepala sekolah. Tindakan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah adalah....

A. meminta guru senior untuk menilai kualitas pembelajaran guru tersebut melalui program supervisi akademik yang telah disusun

B. memberi peringatan secara lisan kepada guru tersebut karena menolak supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah

C. menjelaskan pada guru tersebut bahwa supervisi akademik dilakukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran bukan untuk menilai guru

D. menerima permintaan guru tersebut untuk tidak disupervisi akademik karena hanya akan menganggu proses pembelajaran yang telah berjalan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Penilaian Kinerja Guru

A.

Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai mempelajari kegiatan pembelajaran 2 ini Saudara diharapkan mampu:

1. Memperjelas konsep, prinsip, dan komponen PK Guru; 2. Menganalisis instrumen PK Guru;

3. Melaksanakan PK Guru; dan

4. Mengaplikasikan dan mengolah hasil PK Guru.

B.

Indikator Pencapaian Tujuan

1. Menjelaskan konsep dan prinsip PK Guru; 2. Menganalisis komponen PK Guru;

3. Menganalisis waktu dan aspek yang dinilai PK Guru; 4. Menganalisis perangkat PK Guru;

5. Melaksanakan PK Guru; dan 6. Mengolah hasil penilaian PK Guru.

C. Materi Pembelajaran dan Sumber Belajar 1. Konsep Penilaian Kinerja Guru

Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 mendefinisikan Penilaian Kinerja Guru adalah penilaian dari setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan dan pemantauan. Pengamatan adalah suatu proses pengumpulan data kinerja guru yang dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap cara kerja guru pada saat menyampaikan materi pembelajaran atau pembimbingan di kelas kepada peserta didik. Pengamatan terdiri dari sebelum pengamatan, selama pengamatan dan setelah pengamatan.

Pemantauan merupakan suatu proses pengumpulan data kinerja guru yang dilakukan terhadap kegiatan guru selain pelaksanaan pembelajaran/ pembimbingan misalnya kehadiran guru di kelas, laporan layanan dan bimbingan konseling terkini dan disampaikan tepat waktu bagi guru BK, kehadiran guru di sekolah, pelayanan terhadap orang tua peserta didik dan lain- lain.

Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik profesional. Hal tersebut merupakan wujud dari kompetensi yang dibutuhkan sebagaimana telah diatur dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Penguasaan kompetensi guru sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran atau pembimbingan peserta didik dan pelaksanaan tugas tambahan dan/atau tugas lain yang relevan sesuai dengan fungsi sekolah/madrasah.

PK GURU dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai dengan tugas pembelajaran, pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah. Khusus untuk kegiatan pembelajaran atau pembimbingan, kompetensi yang dijadikan dasar untuk penilaian kinerja guru adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. Keempat kompetensi ini telah dijabarkan menjadi kompetensi guru yang harus dapat ditunjukkan dan diamati dalam berbagai kegiatan, tindakan dan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan.

Tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah, penilaian kinerjanya dilakukan berdasarkan kompetensi tertentu sesuai dengan tugas tambahan yang dibebankan tersebut (misalnya; sebagai kepala sekolah, wakil kepala sekolah, pengelola perpustakaan, dan sebagainya sesuai

dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009). Secara umum, PK GURU memiliki 2 fungsi utama sebagai berikut.

a) Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah. Dengan demikian, profil kinerja guru sebagai gambaran kekuatan dan kelemahan guru akan teridentifikasi dan dimaknai sebagai analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk setiap guru, yang dapat dipergunakan merencanakan PKB.

b) Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.

2. Prinsip-Prinsip PK Guru

PK Guru dilaksanakan secara konsisten dan teratur setiap tahun anggaran dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.

a) Obyektif

Semua nilai yang diperoleh harus berdasarkan pada kondisi nyata guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari melalui pengumpulan data dengan cara pengamatan dan pemantauan sesuai dengan prosedur dan kriteria penilaian yang disediakan.

b) Adil

Semua guru dinilai dengan syarat, ketentuan dan prosedur yang sama. Penilai dan guru yang dinilai membahas dan menyepakati hasil penilaian serta alasannya.

c) Akuntabel

Penilai dapat mempertanggungjawabkan hasil penilaian yang diberikan berdasarkan bukti dalam proses pengendalian.

d) Transparan

Proses PK Guru memungkinkan bagi penilai, guru yang dinilai, dan pihak lain yang berkepentingan untuk memperoleh informasi tentang apa yang akan dinilai, bagaimana proses penilaian dilakukan, dan hasil penilaian. e) Partisipatif

Turut berperan serta dalam suatu kegiatan wawancara sebelum pengamatan dan persetujuan setelah pengamatan (pertemuan persetujuan) melibatkan partisipasi aktif guru dalam proses tersebut.

f) Terukur

Proses penilaian PK Guru dilakukan melalui proses penilaian kualitatif (pengamatan dan pemantauan) dan kuantitatif (melalui butir indikator kinerja dan kriteria).

g) Komitmen

Penilai dan yang dinilai memiliki kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan sikap dan tindakan untuk melaksanakan PK Guru sesuai dengan prosedur sehingga tujuan PK Guru terwujud.

h) Berkelanjutan

Guru wajib mengikuti proses PK Guru setiap tahun selama menyandang profesinya.

(sumber : Buku 2 Penilaian Kinerja Guru, 2016)

3. Komponen PK Guru

Komponen yang dinilai dalam PK Guru difokuskan pada penguasaan 4 (empat) kompetensi guru, yaitu: pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang dikaitkan dengan pelaksanaan tugas utama guru.

Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 mengisyaratkan bahwa berdasarkan kekhususan karakteristik proses pembelajaran serta layanan pendidikan yang diberikan oleh guru dibagi atas tiga jenis, yakni guru mata pelajaran, guru kelas, dan guru bimbingan. Guru mata pelajaran meliputi guru mata pelajaran SD, SMP, SMA, SMK. Guru Kelas terdiri atas guru kelas SD. Guru pembimbing adalah guru bimbingan konseling. Penyempurnaan instrumen PK Guru ini merupakan tindak lanjut dari terbitnya beberapa peraturan yang mengatur tentang keberadaan Guru TIK, Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Guru Pendidikan khusus. Tugas utama guru mata pelajaran/kelas mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran; tugas utama guru BK/Konselor mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut pembimbingan. Tugas utama guru TIK mencakup perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi layanan dan bimbingan TIK. Tugas utama guru Pendidikan Khusus (PK) adalah mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

pembelajaran pendidikan khusus. Sedangkan tugas utama guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah merencanakan, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, pelatihan, pengasuhan dan perlindungan. Selain pelaksanaan tugas utama, guru juga akan dinilai karakteristik profesionalnya yang lebih menekankan kepada penguasaan materi dan sikap profesionalnya, serta pelaksanaan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah.

4. Waktu Pelaksanaan PK Guru

PK Guru dilaksanakan oleh penilai kinerja guru dengan ketentuan sebagai berikut.

a) Proses pelaksanaan dilakukan selama 1 (satu) tahun. b) PK Guru formatif dilaksanakan pada awal tahun anggaran/

kalender dan hanya untuk tahun pertama, guru baru, dan guru mutasi.

c) PK Guru sumatif dilaksanakan 8 (delapan) minggu sebelum akhir tahun anggaran. Dianjurkan laporan PK Guru sudah diselesaikan pada pertengahan bulan Desember karena akan dijadikan sebagai bahan penilaian Capaian Sasaran Kinerja Pegawai (CSKP).

d) PK Guru dengan masa penilaian 1 (satu) semester diberikan kepada:

1) Guru yang kekurangan sedikit angka kredit untuk kenaikan pangkat/ jabatan.

2) Guru yang mendapat tugas tambahan (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala perpustakaan, kepala laboratorium/bengkel, kepala program keahlian) hanya satu semester.

5. Aspek Yang dinilai

Sub unsur PK Guru adalah sebagai berikut: a) PK Guru Mata pelajaran/Kelas

Terdiri dari empat domain/ranah kompetensi yang dikelompokkan ke dalam kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Untuk mempermudah penilaian dalam PK GURU, kompetensi tersebut dijabarkan menjadi 14 (empat belas) kompetensi sebagaimana dipublikasikan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Tabel 7. Kompetensi Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran

No Ranah Kompetensi Jumlah

Kompetensi Indikator 1 Pedagogik 7 45 2 Kepribadian 3 18 3 Sosial 2 6 4 Profesional 2 9 Total 14 78 b) PK Guru Pembimbing

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor terdapat 4 (empat) ranah kompetensi yang harus dimiliki oleh guru BK/Konselor. Penilaian kinerja guru BK/konselor mengacu pada 4 domain kompetensi tersebut yang mencakup 17 (tujuh belas) kompetensi seperti diuraikan dalam Tabel 8.

Tabel 8. Kompetensi Guru Bimbingan Konseling/Konselor

No Ranah Kompetensi Jumlah

Kompetensi Indikator 1 Pedagogik 3 9 2 Kepribadian 4 14 3 Sosial 3 10 4 Profesional 7 36 Total 17 69

c) PK GURU dengan Tugas Tambahan

PK GURU dengan tugas tambahan dikelompokkan menjadi 2, yaitu tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka dan yang tidak mengurangi jam mengajar tatap muka. Tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka meliputi: (1) menjadi kepala sekolah pertahun; (2) menjadi wakil kepala sekolah per tahun; (3) menjadi ketua program keahlian/program studi atau yang sejenisnya; (4) menjadi kepala perpustakaan; atau (5) menjadi kepala laboratorium, bengkel, unit produksi, atau yang sejenisnya. Tugas tambahan yang tidak mengurangi jam mengajar tatap muka dikelompokkan menjadi 2 juga, yaitu tugas tambahan minimal satu tahun (misalnya menjadi wali kelas, guru pembimbing program induksi, dan sejenisnya) dan tugas tambahan kurang dari satu tahun (misalnya menjadi pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran, penyusunan kurikulum, dan sejenisnya). Penilaian kinerja guru dalam melaksanakan tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka dinilai dengan menggunakan instrumen khusus yang dirancang berdasarkan kompetensi yang dipersyaratkan

untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut. Rincian jumlah kompetensi dan jumlah indikator pelaksanaan tugas tambahan disampaikan dalam Tabel 9, 10, 11 dan 12.

1. Tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah Tabel 9. Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah

No Kompetensi Kriteria

1 Kepribadian dan Sosial 7 2 Kepemimpinan 10 3 Pengembangan Sekolah 7 4 Pengelolaan Sumber Daya 8 5 Kewirausahaan 5 6 Supervisi Pembelajaran 3

Total 40

2. Tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah Tabel 10. Kompetensi Wakil Kepala Sekolah

No Kompetensi Kriteria

1 Kepribadian dan Sosial 7 2 Kepemimpinan 10 3 Pengembangan Sekolah/Madrasah 7 4 Kewirausahaan 5

Jumlah Kriteria 29

Jumlah kriteria ke empat kompetensi tersebut kemudian ditambahkan dengan banyaknya kriteria bidang tugas tertentu yang

diampu oleh wakil kepala sekolah yang Bersangkutan

 Akademik 5

 Sarana dan prasarana 3

 Hubungan masyarakat 3

Contoh: jika seorang wakil kepala sekolah/madrasah mengampu bidang akademik, maka total kriteria penilaian kompetensinya

adalah 29 + 5 = 34

3. Tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan Tabel 11. Kompetensi Kepala Perpustakaan

No Kompetensi Kriteria

1 Perencanaan kegiatan perpustakaan 8 2 Pelaksanaan program perpustakaan 9 3 Evaluasi program perpustakaan 8 4 Pengembangan koleksi perpustakaan 8 5 Pengorganisasian layanan jasa informasi

Perpustakaan

8 6 Penerapan teknologi informasi dan komunikasi 4 7 Promosi perpustakaan dan literasi informasi 4 8 Pengembangan kegiatan perpustakaan sebagai

sumber belajar kependidikan

4 9 Kepemilikan integritas dan etos kerja 8 10 Pengembangan profesionalitas Kepustakawanan 4

4. 4). Tugas tambahan sebagai kepala laboratorium/ bengkel atau sejenisnya

Tabel 12. Kompetensi Kepala Laboratorium/Bengkel/Sejenisnya

No Kompetensi Kriteria

1 Kepribadian 11

2 Sosial 5

3 Pengorganisasian guru, laboran/teknisi 6 4 Pengelolaan program dan administrasi 7 5 Pengelolaan pemantauan dan evaluasi 7

6 Pengembangan dan inovasi 5

7 Lingkungan dan K3 5

Total 46

5. Tugas tambahan sebagai ketua program keahlian Tabel 13. Kompetensi Ketua Program Keahlian

No Kompetensi Kriteria

1 Kepribadian 6

2 Sosial 4

3 Perencanaan 5

4 Pengelolaan Pembelajaran 6

5 Pengelolaan Sumber Daya Manusia 4 6 Pengelolaan Sarana dan Prasarana 4

7 Pengelolaan Keuangan 4

8 Evaluasi dan Pelaporan 4

Tugas tambahan lain yang tidak mengurangi jam mengajar guru misalnya, sebagai wali kelas, kegiatan ekstrakurikuler, dsb maka dihargai langsung sebagai perolehan angka kredit sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Perangkat Pelaksanaan PK GURU

Perangkat yang diperlukan pada proses PK Guru di sekolah meliputi dokumen sebagai berikut:

a) Pedoman Pengelolaan PK Guru.

b) Instrumen Penilaian Kinerja Guru meliputi :

1) Instrumen Penilaian Kinerja Guru Klas/Mapel (Lampiran 1).

2) Instrumen Penilaian Kinerja Guru BK (Lampiran 2). 3) Instrumen Penilaian Kinerja Guru TIK (Lampiran 3). 4) Instrumen Penilaian Kinerja Guru PAUD (Lampiran 4). 5) Instrumen Penilaian Kinerja Guru Pendidikan Khusus

(Lampiran 5).

6) Instrumen Penilaian Kinerja Guru dengan Tugas Tambahan (Lampiran 6).

c) Suplemen Instrumen meliputi :

1) Suplemen Instrumen Guru Mapel/Klas yang terdiri dari: (a) Instrumen Penilaian Oleh Teman sejawat. (Lampiran

MP1).

(b) Instrumen Penilaian oleh Orangtua. (Lampiran MP2). (c) Instrumen Penilaian oleh Peserta Didik. (Lampiran

2) Suplemen Instrumen Guru BK :

(a) Instrumen Penilaian Teman Sejawat (Lampiran BK1).

(b) Instrumen Penilaian Peserta Didik (Lampiran BK2) (c) Instrumen Penilaian Orangtua (Lampiran BK3). 3) Suplemen Instrumen Guru TIK :

(a) Instrumen Penilaian Teman Sejawat (Lampiran TIK1).

(b) Instrumen Penilaian Peserta Didik (Lampiran TIK2). (c) Instrumen Penilaian Orangtua (Lampiran TIK3). 4) Suplemen Instrumen Guru PAUD meliputi :

(a) Instrumen Penilaian Teman Sejawat (Lampiran PAUD1).

(b) Instrumen Penilaian Peserta Didik (Lampiran PAUD2).

(c) Instrumen Penilaian Orangtua (Lampiran PAUD3). 5) Suplemen Instrumen Guru Pendidikan Khusus (PK)

meliputi :

(a) Instrumen Penilaian Teman Sejawat (Lampiran PK1).

(b) Instrumen Penilaian Peserta Didik (Lampiran PK2). (c) Instrumen Penilaian Orangtua (Lampiran PK3). 6) Suplemen Instrumen Guru Produktif meliputi :

(a) Instrumen Penilaian Teman Sejawat (Lampiran SMK1).

(b) Instrumen Penilaian Peserta Didik (Lampiran SMK2). (c) Instrumen Penilaian Orangtua (Lampiran SMK3). (d) Instrumen Penilaian DU/DI (Lampiran SMK4).

(sumber : Buku 2 Penilaian Kinerja Guru, 2016, semua lampiran tersebut ada pada Buku 2). Instrumen selengkapnya dilihat pada Lampiran ke-2.

Buku 2 (Pedoman Pelaksanaan PK Guru, 2016). Secara rinci Instrumen penilaian kinerja pelaksaaan pembelajaran atau pembimbingan terdiri dari:

1) Lembar pernyataan kompetensi, indikator, dan cara menilai

Lembar ini berisi daftar dan penjelasan tentang ranah kompetensi, kompetensi, dan indikator kinerja guru yang harus diukur melalui pengamatan dan pemantauan, Instrumen selengkapnya dilihat pada Lampiran 2 Buku 2 (Pedoman Pelaksanaan PK Guru Lampiran 1A atau Lampiran 2A).

2) Format laporan dan evaluasi per kompetensi

Format catatan dan evaluasi penilaian kinerja per kompetensi digunakan untuk mencatat semua hasil pengamatan dan pemantauan yang telah dilakukan, sebagai bukti pelaksanaan penilaian kinerja guru. Catatan ini harus dilengkapi dengan bukti‐bukti fisik tertentu, misalnya dokumen pembelajaran dan penilaian, alat peraga dan media pembelajaran, atau dokumen lain yang menguatkan bukti kinerja guru. Berdasarkan catatan hasil pengamatan dan pemantauan serta bukti fisik yang ada, penilai di sekolah memberikan skor 0, 1, 2, pada setiap indikator kinerja guru pada tabel yang disediakan. Persentase perolehan skor per kompetensi kemudian dikonversikan ke nilai 1, 2, 3, 4. Instrumen selengkapnya dilihat pada Lampiran 2 Buku 2 (Pedoman Pelaksanaan PK Guru Lampiran 1B atau Lampiran 2B).

3) Format rekap hasil PK GURU

Nilai per kompetensi kemudian direkapitulasi ke format rekap hasil PK GURU untuk mendapatkan nilai total PK GURU Instrumen selengkapnya dilihat pada Lampiran 2 Buku 2 (Pedoman Pelaksanaan PK Guru Lampiran 1C atau Lampiran 2C). Nilai inilah yang selanjutnya dikonversi ke skala nilai kinerja menurut Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 untuk diperhitungkan sebagai perolehan angka kredit guru di tahun tersebut. Format rekap hasil PK GURU dipergunakan untuk merekapitulasi hasil PK GURU formatif dan sumatif. Format ini juga dipergunakan untuk memantau kemajuan guru yang hasil PK GURU formatifnya mempunyai nilai di bawah standar (1 dan/atau 2), lihat panduan program PKB. Ketiga format rekap hasil PK GURU (formatif, sumatif, dan kemajuan) akan dipergunakan sebagai masukan untuk menyusun laporan kendali kinerja guru. Fomat rekap hasil PK GURU sumatif dipergunakan sebagai dasar penghitungan angka kredit bagi tim penilai jabatan fungsional guru di tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau pusat sesuai kewenangannya.

4) Format perhitungan angka kredit

Setelah memperoleh nilai total PK GURU untuk pembelajaran, pembimbingan atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah, penilai dapat melakukan perhitungan angka kredit. Perhitungan angka kredit hasil PK GURU dapat dilakukan di sekolah tetapi sifatnya hanya untuk keperluan estimasi perolehan angka kredit. Bagi tim penilai di tingkat kabupaten/kota, angka kredit hasil perhitungan tim penilai tersebut akan dipergunakan sebagai dasar penetapan perolehan angka kredit guru (Lampiran 1D atau Lampiran 2D Buku 2: Pedoman Penilaian Kinerja Guru).

7. Pelaksanaan PK Guru

Pelaksanaan PK Guru terdiri atas 4 (empat) tahapan yaitu persiapan, pengumpulan fakta dan data, penilaian, dan pelaporan.

a) Persiapan

Tahap persiapan meliputi:

1) Mempersiapkan dan menetapkan Penilai ,

2) Pengenalan Instrumen dan Mekanisme PK Guru, 3) Perencanaan PK Guru Tahunan

b) Pengumpulan fakta dan data

Pengumpulan fakta dan data untuk PK Guru dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:

1) Pemantauan Pelaksanaan PK Guru 2) Pengamatan Pelaksanaan PK Guru

Pengamatan pelaksanaan PK Guru dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu:

1) Pengamatan sebelum pelaksanaan PK Guru 2) Pengamatan selama pelaksanaan PK Guru 3) Pengamatan setelah pelaksanaan PK Guru

c) Penilaian

Penilaian PK Guru merupakan proses pengukuran terhadap hasil pelaksanaan PK Guru yang telah dilaksanakan. Penilaian PK Guru dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu:

1) Mengklasifikasikan fakta dan data sesuai indikator kompetensi;

2) Membandingkan catatan fakta dan data; 3) Memberikan skor dan nilai; dan

4) Meminta persetujuan hasil PK Guru kepada guru yang dinilai.

Mekanisme Pelaksanaan PK Guru dapat digambarkan dalam skema, berikut:

Gambar 3. Tahapan Pelaksanaan PK GURU (Kemendikbud, 2015)

d) Pelaporan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu melaksanakan proses pelaporan hasil-hasil PK Guru secara daring (online) atau line. Istilah daring (online) dan off-line digunakan untuk merujuk pada metode yang digunakan oleh sekolah untuk melaporkan hasil PK Guru. Semua hasil akhir penilaian dilaporkan secara daring (online) melalui website yang didesain khusus yakni www.ekinerja

guru.org atau sebagaimana laman yang ditetapkan.

PK Guru dilaksanakan oleh penilai kinerja guru dengan ketentuan sebagai berikut.

1) Proses pelaksanaan dilakukan selama 1 (satu) tahun. 2) PK Guru formatif dilaksanakan pada awal tahun

anggaran/ kalender dan hanya untuk tahun pertama, guru baru, dan guru mutasi.

3) PK Guru sumatif dilaksanakan 8 (delapan) minggu sebelum akhir tahun anggaran. Dianjurkan laporan PK Guru sudah diselesaikan pada pertengahan bulan Desember karena akan dijadikan sebagai bahan penilaian Capaian Sasaran Kinerja Pegawai (CSKP).

PK Guru dengan masa penilaian 1 (satu) semester diberikan kepada:

a. Guru yang kekurangan sedikit angka kredit untuk kenaikan pangkat/ jabatan.

b. Guru yang mendapat tugas tambahan (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala perpustakaan, kepala laboratorium/bengkel, kepala program keahlian) hanya satu semester.

8. Pengolahan Hasil Penilaian

Muara proses penilaian kinerja guru akan berujung pada penghitungan perolehan angka kredit, hal ini diperoleh dari formulasi mulai dari jumlah nilai PKG, kehadiran sampai pada hasil angka kredit.

Tabel 14. Perhitungan Pengolahan Penilaian Kinerja

No Penilaian Hasil Penilaian skala 100 Proporsi nilai (1) (2) (3) (4) (3)x(4) 1 Atasan (kepala sekolah/pengawas/guru senior) (16) 70% (17)

2 Rerata kuesioner kinerja guru teman sejawat

(18) 10% (19)

3 Rerata kuestioner kinerja oleh peserta didik

(20) 10% (21)

4 Rerata kuestioner kinerja oleh orang tua

(22) 10% (23)

Nilai PKG= Jumlah Nilai (24)

Tidak hadir tanpa keterangan= (a hari) (25)

Persentase nilai PKG dari kehadiran=

100%-(a/46)x100% (26)

Nilai akhir PKG=

Nilai PKG x persentase nilai PKG dari kehadiran

(27)

Sebutan Nilai Persentase Kinerja (NPK) (28) (29)

AK=(AKK – AKPKB - AKP)xJM/JWM x

4

Nilai kinerja guru diperoleh dari butir-butir indikator dari setiap kompetensi yang ada di dalam instrumen. Nilai total maksimal untuk guru kelas dan guru mata pelajaran adalah 56, sedangkan nilai total untuk pembimbing (guru BK) adalah 68.

Nilai total ini selanjutnya dikonversikan ke dalam skala nilai sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.16 Tahun 2009. Konversi ini dilakukan dengan menggunakan rumus digambarkan pada gambar 3, sebagai berikut.

Gambar 4: Nilai Total PKG

Keterangan:

1) Nilai PKG (skala 100) maksudnya nilai PK Guru Kelas/Mata Pelajaran, Bimbingan dan

Konseling/Konselor atau tugas tambahan yang relevan

Dalam dokumen Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru (Halaman 51-99)

Dokumen terkait