• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 PENUTUP

B. Saran

1. Kerjasama antara peneliti dan Tn. D sangat penting dengan cara melaksanakan kontrol untuk mencegah terjadinya kalkulus subgingival timbul kembali.

2. Penyebab timbulnya kalkulus akibat kebiasaan yang kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut, sehingga Tn. D dianjurkan untuk melakukan sikat gigi dua kali sehari dengan waktu menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, memperbanyak mengkonsumsi buah – buahan dan sayuran berserat, gunakan dental floss untuk membersikan sela – sela gigi yang sulit dibersihkan oleh sikat gigi serta Tn. D dianjurkan untuk memeriksakan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali ke klinik gigi atau puskesmas.

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Rahmi K. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kontrol Plak Dengan Nilai Indeks Kalkulus Pada Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Andalas Angkatan 2011.

Diakses http://repository.unand.ac.id/.pdf . Tanggal 20 Februari 2016 Dahlan, Z, 2008. Diktat Konsep Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi Indonesia.

Bandung : Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Depkes Bandung Depkes RI, 2007. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007.

Fedi, P.F, Vernino, A.R, Gray, J.L, 2012. Silabus Periodonti. Jakarta : EGC Hermawan, Rudi. 2010. Menyehatkan Daerah Mulut. Yogyakarta : BUKUBIRU Irma, I.Z, Intan S.A, 2013. Penyakit Mulut dan THT. Yogyakarta: Nuhamedika Kumpulan Standar Operasional Prosedur SOP Praktikum Jurusan Keperawatan

Gigi, 2014 Bandung

Kusuma, Riwinda Putri, 2014. Penatalaksanaan Tindakan Perawatan Skeling Pada Pasien Tn. CR dengan Kasus Kalkulus Supragingival di klinik Jurusan Keperawatan Gigi Pada Tahun 2013 (Karya Tulis Ilmiah), Bandung:

Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Bandung

Machfoedz, I, Yetti, A.Z, 2005. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak – Anak dan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya

Newman, M.G, Takei, H.H, Klokkevold, P.P, Carranza, F.A. 2006. Clinical Periodontology. Philadelphia : Saunders Elsevier

Permenkes No. 58 Tahun 2012. Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perawat Gigi. Diakses http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/inc/buka.php. Tanggal 20 Februari 2016

Pratiwi, Donna. 2007. Gigi Sehat Merawat Gigi Sehari – hari. Jakarta : KOMPAS Putri, M.H, Eliza, H., dan Neneng, N, 2010. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan

Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta : EGC

Saini, Rajiv, 2014. Dental Calculus : Strategic Review. International Journal of Dental and Health Sciences, Vol 01 Issue 05. Diakses http://www.

http://nebula.wsimg.com/. Tanggal 12 Maret 2016

Susanto, G.W. 2011. Terapi Gusi Untuk Kesehatan dan Kecantikan. Jakarta : Erlangga

UU RI No. 36 Tahun 2009. Tentang Kesehatan.

Diakses

http://www.kemenpppa.go.id/peraturan/UU/NO/36/2009.pdf.Tanggal 20 Februari 2016

LAMPIRAN

PROSEDUR TETAP PRAKTIKUM SKELING DAN PEMOLESAN STAIN PADA PASIEN JURUSAN KESEHATAN GIGI POLITEKNIK KESEHATAN

BANDUNG

1. TUJUAN

Mahasiswa mampu mendeteksi adanya kalkulus dan stain di rongga mulut, mampu mengenal kelainan gusi yang mengalami radang akibat adanya plak, kalkulus, dan stain dan mampu melakukan skeling dan pemolesan stain dengan prosedur yang benar.

2. RUANG LINGKUP

Penerapan standar prosedur praktikum ini dikerjakan oleh mahasiswa di

semester 4 (preklinik) dan pada semester 5 dan 6 yaitu pada kegiatan pelayanan asuhan.

3. ACUAN

3.1 Buku petunjuk Praktikum untuk mahasiswa JKG Poltekkes Bandung 3.2 Anna Matsuishi Pattison & Gordon L. Pattison, 1992, Periodontal

Instrumentation, 2nd ed, Prentice-Hall International Inc, California

3.3 Esther M. Wilkins, 2005, Clinical Practice Of the Dental Hygienist, 9 th ed, Lippincot Williams & Wilkins.

3.4 Ireland, R. 2006. Clinical Textbook Of Dental Hygienist and Therapy.

Blak Munksgaard, UK 4. URAIAN UMUM

4.1 Kalkulus adalah penumpukan plak yang menjadi keras karena mengalami mineralisasi atau pengendapan garam-garam mineral. Penumpukan plak tersebut akan terus berlangsung pada permukaan gigi yang kasar termasuk stain.

4.2 Skeling adalah upaya menghilangkan kalkulus dengan skaler . ada dua jenis skaler yaitu makro skaler dan mikro skaler.

4.3 Pekerjaan skeling di awali dengan deteksi kalkulus dengan eksplorer, memilih alat skaleryang tepat sesuai jenis dan letak kalkulus, melakukan skeling dengan tumpuan dan tata cara yang benar dan diakhiri dengan memoles gigi yang telah di skeling. Gusi disekitar gigi yang di skeling diberi antiseptik.

4.4 Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan skeling adalah : posisi pasien dan operator, tumpuan, iluminasi (pencahayaan), retraksi pipi, pemilihan skaler dan bahan poles, pemberian antiseptik pada jaringan lunak pasca skeling dan intruksi sesuai kasus.

5. PROSEDUR (procedure) 5.1 Persiapan

5.1.1 Persiapan alat diagnostik dan bahan penunjang

5.1.2 Persiapan alat tulis dan kartu status, pa dan informed consent

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES BANDUNG

FM-2-4.2.3-132.42.00.0-01-VI

5.1.3 Persiapan kebersihan pribadi terdiri dari : cuci tangan sebelum pemeriksaan, memakai sarung tangan dan masker, jas praktikum dan sepatu bersih dan rapi.

5.1.4 Persiapan kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja, yaitu daerah sekitar kerja bersih dan rapi, dipersiapkan secara ergonomik.

5.2 Pelaksanaan

5.2.1 Lakukan persiapan alat, bahan dan operator pada pengerjaan skeling

5.2.2 Atur posisi pasien dan posisi operator pada tiap tahap skeling 5.2.3 Teteskan larutan disklosing dengan benar

5.2.4 Bimbing pasien untuk menyikat gigi

5.2.5 Tunjukkan pada pasien bagian gigi / mulut yang masih kotor 5.2.6 Raba batas terbawah kalkulus dengan eksplorer sebagai acuan

meletakkan sisi potong (cutting edge) skaler

5.2.7 Bedakan kalkulus supra dan subgingival dengan melihat warna letak dan kekerasannya.

5.2.8 Pilih alat skaler yang tepat untuk tiap letak / regio kalkulus.

5.2.9 Lakukan teknik skeling dengan benar dengan memperhatikan prinsip : cara tumpuan, gerakan menarik, retraksi pipi, tahap per tahap.

5.2.10 Lakukan pemolesan gigi pasca skeling dengan alat bur veneer untuk menghilangkan stain dengan bahan dan teknik yang benar 5.2.11 Aplikasikan larutan antiseptik pada jaringan lunak

5.2.12 Lakukan intruksi sesuai kasus yang ditemukan pada pasien

5.2.13 Lakukan rujukan pada kasus-kasus gingivitis / periodontitis lanjut.

5.3 Penyelesaian

5.3.1 Menutup rangkaian pelaksanaan skeling. Selesai perawatan lakukanlah pemberian intruksi pada pasien.

5.3.2 Membereskan kembali peralatan skeling dan merapihkan daerah tempat kerja.

6. ALAT DAN BAHAN YANG DI PAKAI 6.1 Alat

1. Dental Unit

2. Alat diagnostik (sonde, pinset, kacamulut, ekskavator) 3. Skaler : Sickle, wing shape kiri-kanan, currete, hoe 4. Baki instrumen alumunium

5. Dappen disk (2 buah)

6. Tempat cotton roll, cotton pellet dan tampon 7. Alat pelindung diri (sarung tangan, masker, jas lab) 8. Taplak meja

9. Papan nama dental unit 6.2 Bahan

1. Larutan disklosing 2. Sikat gigi

3. Pasta gigi 4. Bristle brush

5. Vineer bundar, fissure

6. Cotton pellet, cotton roll, tampon 7. Larutan betadine 10%

7. DOKUMEN TERKAIT 7.1 Kartu Status

7.2 Performance Assessment (PA) 7.3 Lembar Informed Consent

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Tn. D

Umur : 44 tahun

Menyatakan telah mendapat penjelasan mengenai maksud, tujuan, prosedur, dan manfaat dari penelitian yang berjudul “Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Pada Tn. D dengan Kasus Kalkulus di Ciumbuleuit Bandung”.

Oleh karena itu dengan rasa kesadaran, tanpa adanya paksaan dan keikhlasan hati, saya menyatakan bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini dan bersedia untuk melaksanakan prosedur penelitian yang telah dijelaskan peneliti.

Bandung, 2016

Peneliti Responden

(Annisa Syahrul M) ( )

Lampiran 4: Gambar Keadaan Gigi Responden Sebelum Dilakukan Skaling

Lampiran 4 : Gambar Saat Pemeriksaan CPITN

Lampiran 5: Gambar Proses Tindakan Skaling

Lampiran 5: Gambar Setelah Dilakukan Skaling

Lampiran 6 : Gambar Penyuluhan Tentang Kalkulus dan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut

Lampiran 6 : Gambar Bimbingan Oral Fisioterapi pada Responden

Dokumen terkait