• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN TEORITIS

B. Teori Evaluasi

Menurut Cepi Safrudiin jurnal Evaluasi Kebijakan Program Pemberian Pembiayaan Bantuan Operasional Sekolah, evaluasi ialah proses penentuan hasil

25 Askar Fatahuddin, dkk., Al-Falah dalam Wakaf Tunai, Jurnal Iqtisaduna, vol.4, No.2, (2018), h.192

26 Mia Fitriah Elkarimah, “Etos Kerja Islami dalam Mewujudkan Kesejahteraan Soial”, An-Nuha, vol.3, No.1 (2016), h.103

23

dicapai berbagai kegiatan direncanakan mencapai tujuan. Evaluasi kebijakan William Dunn berfokus nilai manfaat hasil kebijakan. Evaluasi ialah proses menilai. Hal senada dikatakan Djaali, Mulyono, Ramly mendefinisikan evaluasi proses menilai sesuatu menurut kriteria kriteria objektif dievaluasi. Evaluasi ialah penyelidikan sistematis tentang kebenaran keberhasilan target.27

Ada tiga jenis metode evaluasi Dunn, quasi-evaluasi, yaitu metode evaluasi menggunakan metode deskriptif menghasilkan informasi andal valid tentang hasil kebijakan, tanpa menanyakan manfaat hasil kebijakan. Evaluasi normal ialah metode evaluasi menggunakan metode deskriptif menghasilkan informasi andal valid tentang hasil kebijakan berdasarkan tujuan program kebijakan ditetapkan secara formal pembuat kebijakan, sedangkan evaluasi proses pengambilan keputusan teoritis ialah metode menggunakan metode deskriptif menghasilkan Reliabilitas metode penilaian Informasi tentang hasil kebijakan jelas diinginkan berbagai pemangku kepentingan.28

Menurut Worthen Sanders jurnal “Model Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Standar Pelayanan Minimal Bagi Satuan Pendidikan Dasar”, evaluasi ialah proses mengidentifikasi mengumpulkan informasi membantu pembuat kebijakan memilih

27Agustanico Dwi Muryadi, “Model Evaluasi Program dalam Penelitian Evaluasi”, Jurnal Ilmiah Penjas, Vol.3, No.1 (2017), h.3

28 Muhammad Firyal Akbar, ”Evaluasi Kebijakan Program Pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah” Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik2 no.1, (2016): h. 51

berbagai alternatif pengambilan keputusan. Menurut Sudjana tahun 2006, model evaluasi proyek mencakup 50 jenis telah digunakan.29

Kebijakan program perlu dievaluasi memahami sejauh mana kebijakan diterapkan memiliki dampak positif terhadap tujuan. Tujuan evaluasi ialah mengukur efektivitas proyek, mempertimbangkan membuat keputusan lebih lanjut tentang proyek-proyek masa depan, menilai kesesuaian proyek perubahan proyek, alasan akuntabilitas. Tujuan evaluasi ialah memperinformasi akurat objektif tentang proyek. Informasi berupa proses pelaksanaan program, dampak/hasil dicapai, efisiensi, pemanfaatan hasil evaluasi berfokus program itu sendiri, yaitu keputusan melanjutkan, meningkatkan, menghentikan. Juga, digunakan mempersiapkan pertunjukannya mengembangkan kebijakan terkait program.

Arikonto Jawa Barat jurnal “Pentingnya Evaluasi Proyek Lembaga Pendidikan” karya Ashiong P. Munthe mengatakan tujuan diadakannya evaluasi proyek ialah mengetahui pencapaian tujuan proyek, diukur pelaksanaan kegiatan proyek. Evaluasi Ada 7 unsur harus ada, yaitu: 1) Mengutamakan evaluasi, 2) Menunda pengambilan keputusan, 3) Mengumpulkan informasi, 4) Menganalisis menginterpretasikan informasi, 5) Menghasilkan laporan, 6) Mengelola informasi, 7) Mengevaluasi evaluasi30

29 Lilik Sabdaningtyas, “ Model Evaluasi Implementasi Kebijakan Standar Pelayanan Minimal Pada Satuan Pendidikan Jenjang SD”, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan22 no.1, (2018): h.72.

30 Ashiong P. Munthe, “Pentingya Evaluasi Program Di Institusi Pendidikan: Sebuah Pengantar, Pengertian, Tujuan Dan Manfaat”, Scholaria5 no.2, (2015): h. 7.

25

Manfaat evaluasi antara lain: memperinformasi tentang kinerja kebijakan, mendorong seseorang lebih memahami apa artinya mempengaruhi kualitas suatu kebijakan, memberikan umpan balik kemanajemen rangka meningkatkan menyempurnakan implementasi kebijakan, memberikan rekomendasi kepembuat kebijakan. Alasan dilakukannya evaluasi kebijakan antara lain: mengetahui berhasilnya kebijakan, mengetahui penyebab kegagalan evaluasi, mengetahui dampak kebijakan, mengevaluasi efektivitas kebijakan dirumuskan.

Menurut Dunn Israel Samuel Theodorus Mandas dkk jurnal “A Population Policy Evaluation Program Keluarga Berencana diSulawesi Utara” (Studi BKKBN Sulawesi Utara), mengidentifikasi dua program, Harus ada kriteria mengukur keberhasilan proyek . Kriteria antara lain: Efektivitas berasal kata Efektif berarti berhasil mencapai tujuan penerapan selanjutnya, Efisiensi berkaitan besarnya usaha diperlukan mencapai tingkat efisiensinya. Selain itu, arti kelancaran ialah keadilan diberikan dipertujuan kebijakan, ketepatan tujuan kebijakan tercapai bernilai bagi kelompok sasaran dituju, daya tanggap ialah respon kegiatan kebijakan. Artinya, apa dinilai harus dibuat eksplisit, penekanan implisit tujuan penilaian bagaimana hal itu direncanakan dilakukan. Selain itu, pengumpulan data, analisis interpretasi data dikumpulkan pembuatan laporan dilakukan. Selain itu, evaluator harus membuat pengaturan evaluasi mengevaluasi pekerjaan dilakukan melakukan evaluasi secara keseluruhan. Apakah aktivitas strategi dimulai terhadap target.

Selama penilaian sering dipahami dunia pendidikan hanya sebatas penilaian.

Penilaian dilakukan secara formatif sumatif. Sebuah evaluasi dianggap telah dilakukan ketika evaluasi telah dilakukan. Pemahaman terlalu akurat. Penilaian

seringkali diberikan hanya fokus pencapaian tujuan pembelajaran. hal, proses pendidikan hanya nilai dilihat, banyak faktor menentukan keberhasilan suatu program. Evaluasi hanyalah sebagian kecil evaluasi. Evaluasi harus dipahami bagian pemantauan. Penilaian hanya melibatkan pengukuran nilai berdasarkan pertanyaan diselesaikan, tetapi evaluasi program pendidikan memeriksa banyak faktor. karena itu evaluasi program perlu diperkenalkan kesemua pendidik karena evaluasi sangat penting meningkatkan mutu pendidikan.31 Evaluasi yang sering dipahami selama ini dalam dunia pendidikan adalah terbatas pada penilaian saja.

Penilaian ini dilakukan secara formatif dan sumatif. Ketika sudah dilakukan penilaian, dianggap sudah melakukan evaluasi. Pemahaman demikian tidaklah terlalu tepat. Pelaksanaan penilaian cenderung hanya melihat capaian tujuan pembelajaran saja. Pada hal, dalam proses pendidikan tersebut bukan hanya nilai yang dilihat, tetapi ada banyak faktor yang membuat berhasil atau tidaknya sebuah program. Penilaian hanya bagian kecil dari evaluasi. Evaluasi juga harus dipahami sebagai bagian dari supervisi. Evaluasi tidak hanya berurusan pada nilai yang diukur berdasarkan penyelesaian soal-soal, tetapi evaluasi program pendidikan akan mengkaji banyak faktor. Dengan demikian evaluasi program perlu diperkenalkan kepada seluruh pendidik, karena evaluasi sangat penting dalam pengembangan mutu pendidikan.

Berkaitan Mengenai konsep penilaian penilaian, mengutip Widoyoko, tiga istilah sering digunakan penilaian, yaitu tes, pengukuran, penilaian (test, measure

31 Israel Samuel Theodorus Mandas, dkk, “ Evaluasi Kebijakan Kependudukan Program Keluarga Berencana Di Provinsi Sulawesi Utara (Studi Di BKKBN Prov. Sulawesi Utara)”, Jurnal Administrasi Publik4 no. 2, (2018): h. 94.

27

and assessment). Mardapi Widoyoko menggambarkan tes metode menilai kemampuan seseorang secara langsung, yaitu melalui tanggapan seseorang terhadap rangsangan pertanyaan. Selain itu, Mardapi Widoyoko mengatakan tes ialah alat ukur, yaitu alat mengumpulkan informasi tentang karakteristik suatu benda. Objek berupa kemampuan, sikap, minat, motivasi siswa. Jawaban peserta tes banyak pertanyaan mencerminkan kemampuan mereka dibidang tertentu.

Pengukuran dinyatakan proses pemberian angka individu karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel & Frisbie. 1986: 14 Widiyoko). Allen & Yen Widoyoko mendefinisikan pengukuran penentuan angka secara sistematis menyatakan situasi individu. Widoyoko sendiri menyimpulkan pengukuran ialah kuantifikasi penentuan angka-angka tentang sifat-sifat keadaan seseorang menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu berupa kemampuan kognitif, emosional, psikomotorik. Pengukuran memiliki konsep lebih luas daripengujian. Kita mengukur karakteristik objek tanpa menggunakan tes, melalui pengamatan, skala penilaian, cara lain memperbentuk informasi kuantitatif.

Uraian diatas disimpulkan tes, pengukuran evaluasi ialah hal berbeda, bukan evaluasi itu sendiri melainkan bagian evaluasi. Tes ialah alat mengukur sesuatu.

Pengukuran ialah suatu bilangan mengkuantifikasi menentukan suatu sifat keadaan seseorang menurut aturan-aturan tertentu, sedangkan evaluasi diartikan kegiatan menafsirkan data pengukuran. Salah satu implementasi berbagai konsep evaluasi ialah evaluasi program tertentu, khususnya program pendidikan, karena itu perlu dijelaskan apa sifat prosedurnya. Program pemahaman dikutip Owen Smith (1989:26) mengatakan: Define a project as: a planned set of activities designed to

bring about a specific change to an identified and identifiable audience. This shows that a program has two basic components: a written plan; and actions consistent with the documents contained in the plan. diartikan proyek ialah serangkaian kegiatan terencana bertujuan membawa perubahan pasti pasti melalui audiens pasti.

hal menunjukkan rencana memiliki dua komponen penting, rencana tertulis tindakan konsisten dokumentasi tercakup rencana..