• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Dalam dokumen LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 (Halaman 115-117)

Total Saham

34. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat ditukar di dalam transaksi kini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan di dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari model arus kas diskonto.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from the discounted cash flow models.

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:

Financial instruments presented in the

consolidated statements of financial position are carried at fair values or if not are presented at carrying values where these are reasonable approximations of fair values or either fair values cannot be reliably measured. The following methods and assumptions are used to estimate the fair values of each class of financial instruments:

a. Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi

a. Financial instruments carried at fair value or amortized cost

Pinjaman jangka panjang disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa. Tingkat suku bunga efektif berkisar antara 6,88% sampai 12,00% per tahun (2011: antara 8,07% sampai 12,00%).

Long-term loans are carried at amortized cost using EIR, and the discount rates used are the current market lending rates for similar types of loans. The effective interest rates ranged from 6.88% to 12.00% per annum (2011: from 8.07% to 12.00%).

b. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya

b. Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values

Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain- lain dan beban yang masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, current trade and other receivables, short-term bank loans, current trade and other payables and accrued expenses approximate their carrying values in view of their short-term nature.

a. Manajemen Risiko a. Risk Management

Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang dan risiko harga komoditas) dan risiko suku bunga. Penelaahan Direksi dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola risiko-risiko dirangkum sebagai berikut:

The main risks from financial instruments of the Group are credit risk, liquidity risk, market risk (including foreign exchange rate risk and commodity price risk) and interest rate risk. Review of Directors and the approved policies to manage risks are summarized as follows: Risiko Kredit

Risiko kredit timbul sebagai akibat dari

penjualan produk kepada pelanggan.

Kelompok Usaha mengelola dan

mengendalikan risiko ini dengan menetapkan batasan risiko yang dapat diterima dan memantau eksposure terkait dengan batasan- batasan tersebut.

Credit Risk

Credit risk arises as a result of the sale of products to customers. The Group manages and controls this risk by setting acceptable risk limits and monitoring the exposure related to such limits.

Risiko kredit adalah risiko bahwa Kelompok Usaha akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang

gagal memenuhi kewajiban kontraktual

mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan.

Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from its customers, clients or counterparties that fail to discharge their

contractual obligations. There are no

significant concentrations of credit risk.

Kelompok Usaha menetapkan sejumlah

kebijakan sebelum memberikan kredit kepada

pelanggan baru, antara lain dengan

melakukan survei atas pelanggan tersebut dan

memberikan kredit limit yang terbatas.

Kesepakatan dengan pelanggan ini dituangkan dalam suatu surat yang disebut KUL (Kondisi Untuk Langganan) dan Surat Perjanjian Jual Beli. Kelompok Usaha juga menetapkan kebijakan jangka waktu kredit yang relatif pendek, yaitu sampai dengan 45 hari. Peningkatan kredit limit dan perpanjangan jangka waktu kredit akan diberikan setelah melalui proses verifikasi. Atas piutang yang telah jatuh tempo, akan dipantau secara terus

menerus dan sedapat mungkin akan

dimintakan jaminan dan menghentikan

penyaluran kredit kepada pelanggan tersebut dan hanya melakukan transaksi penjualan secara kas. Tergantung pada penilaian Kelompok Usaha, cadangan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih.

The Group has adopted a number of policies prior to providing credit to new customers, such as customer surveys and setting of strict credit limits. The agreement with customers is

outlined in a document entitled KUL

(Conditions for Customer) and in the sales and purchase agreements. The Group also sets a credit period which is relatively short, that is up to 45 days. Raising of the credit limit and extension of the credit term are only provided after a process of verification. Overdue receivables are monitored continuously and where possible collateral is sought with termination of customer credit and restriction to cash basis transactions being other possible measures. Depending on the evaluation of the Group, an allowance may be provided if receivables are deemed uncollectible.

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang terjadi jika posisi arus kas menunjukkan pendapatan

jangka pendek tidak cukup menutupi

pengeluaran jangka pendek.

Liquidity Risk

Liquidity risk is the risk that occurs when the cash flows position indicates that short-term revenue is insufficient to cover short-term expenditure.

35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

Dalam dokumen LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 (Halaman 115-117)