• Tidak ada hasil yang ditemukan

FO2 Untuk Mahasiswa

SMK PIUS X MAGELANG HAND OUT TEKNOLOGI MENJAHIT

C. Faktor alam :

1) Petir adalah salah satu penyebab adanya kebakaran dan peledakan.

2) Gunung meletus yaitu yang bisa menyebabkan kebakaran hutan yang luas juga perumahan-perumahan yang dilalui oleh lahar panas.

2. Bahan beracun dan kaustik.

Terjadi melalui zat- zat berbahaya,misal bahan – bahan kimia seperti pada tekstil atau batik, yang dipergunakan dalam kadar konsentrasi yang rendah. Namun dalam waktu bertahun –tahun akan memberi efek buruk pada tubuh.

Untuk menghindari keracunan harus mengikuti hal-hal berikut : a). Menjaga kebersihan dan ketertiban;

b). Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan dan bahaya keracunan;

c). Disiplin dalam bekerja;

d). Dilarang membawa dan menyimpan makanan/rokok dalam ruang kerja:

e). Mencuci tangan secara teratur;

f). Mengganti pakaian ketika akan memasuki labor atau memakai pakaian pengamanan yang disaratkan.

g). Bekerja dengan menggunakan masker hidung (respirator) sehingga terhindar dari gangguan pernafasan terhadap debu dan bahan kimia. h). Menggunakan pelindung tangan sehingga terbebas dari temperatur

yang ekstrim. Terlalu panas atau terlalu dingin serta dari zat kimia kaustik dan benda – benda tajam.

3. Bahaya Radiasi.

Merupakan bahaya ergonomi dari segi tata letak, perkarangan yang tidak memadai dan lain – lain termasuk bahaya fisik berupa temperatur.

4. Luka bakar.

Terjadi akibat terkena zat – zat yang berbahaya, benda tajam di tempat kerja, serta panas setrika.

5. Syok akibat aliran listrik.

Akibat adanya arus pendek yang terjadi sehingga menimbulkan panas dan bunga apiyang dpat menyala atau membakar komponen dan mengakibatkan kecelakaan yang meninggalkan troma hingga syok. 6. Luka sayat.

Akibat alas gelas yang pecah, gunting, pendedel, dan benda tajam lainnya.

7. Bahaya infeksi.

Bahaya infeksi dari kuman, virus atau parasit, bahaya ini merupakan bahaya biologi yang disebabkan oleh virus, bakeri, jamur, dll.

D. Pencegahan kecelakaan.

Kecelakaan dapat dicegah asal ada kemauan untuk mencegahnya. Kecelakaan-kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengan:

1) Peraturan-peraturan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi-kondisi kerja pada umumnya.

2) Standarisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi, misalnya kontruksi tempat kerja yang memenuhi syarat – syarat keselamatan jenis – jenis peralatan industri/ peralatan sekolah tertentu dan alat – alat perlindungan diri.

3) Pengawasan, yaitu tentang dipatuhinya ketentuan – ketentuan perundang – indangan yang diwajibkan.

4) Penelitian yang bersifat teknik, yang meliputi sifat dan ciri-ciri bahan-bahan yang berbahaya.

5) Riset media, yang meliputi terutama penelitian tentang efek-efek fisiologis patologis faktor-faktor lingkungan dan teknologi, dan keadaan-keadaan fisik yang mengakibatkan kecelakaan.

6) Penelitian psikologi, yaitu menyelidiki tentang pola – pola kejiwaan yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

7) Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi.

8) Pendidikan, yang menyangkut pendidikan keselamatan. 9) Latihan-latihan, yaitu latihan praktek bagi tenaga kerja/siswa.

10)Penggairahan, yaitu penggunaan aneka cara penyuluhan atau pendekatan lain untuk meimbulkan sikap untuk selamat.

11)Asuransi, yaitu insentif financial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan.

12)Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan/ sekolah, yang merupakan ukuran utama tata letak alat –alat.

13)Sanga diperlukan Kerjasama dengan aneka keahlian untuk mencegah kecelakaan.

E. Alat pelindung diri

1. Untuk kepala ; pengikat dan penutup rambut, topi dari berbagai bahan. 2. Untuk mata ; kaca mata dari berbagai bahan.

3. Untuk muka ; perisai muka.

4. Untuk tangan dan jari ; sarung tangan dan bidal jari. 5. Umtuk kaki: sepatu dan sandal.

6. Untuk alat pernapasan ; respirator atau masker khusus 7. Untuk telinga ; sumbat telinga atau tuup telinga.

8. Untuk tubuh ; pakaian kerja yang memenuhi persyaratan sesuaikan dengan jenis pekerjaan.

F. Undang –undang ketenaga kerjaan

Undang Undang No. 14 thn. 1969: “setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atau keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharana moral kerja serat perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.

UU No 1 tahun 1970 tentang kesehatan dan keselamatan kerja. 1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran. 3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.

4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian- kejadian lain yang berbahaya.

5. Memberi pertolongan pada kecelakaan.

6. Memberi alat – alat perlindungan diri pada para pekerjaan

7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luaskan suhu, kelembaban, debu, kotoran asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar laut atau radiasi, suara, dan getaran.

8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja , baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan.

9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuain. 10.Menyelenggarakan suhu udara yang baik.

11.Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup. 12.Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban. 13.Memperoleh keserasian antara proses kerja.

14.Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang.

15.Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

16.Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang.

17.Mencegah terkena aliran listrik.

18.Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamatan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

G. Dasar – dasar K3

K3 lebih menekankan pada :

1. Setiap pekerja berhak memperoleh jaminan atas keselamatan kerja, agar terhindar dari kecelakaan.

2. Setiap orang yang berada ditempat kerja harus dijamin keselamatannya.

H. Factor yang mempengaruhi (mengganggu ) K3 1. Kebersihan

2. Kesehatan dan instalasi air minum

3. Produktivitas kerja berbasis ergonomics ( ergonomict adalah ilmu yang berhubungan dengan peningkatan produktifitas pekerja). 4. Ventilasi, pemanas dan pendingin ruang.

5. Tempat kerja, ruang kerja, dan tempat duduk. 6. Kecelakaan.

7. Bencana kebakaran. 8. Gizi/makanan.

9. Penerangan/ cahaya, kebisingan/ gaduh dan warna di tempat kerja. 10.Debu, uap, parasite, gas.

11.Hubungan kerja yang tidak serasi. 12.Bencana banjir.

13.Bencana gempa.

14.Terpeleset karena lantai licin. I. Factor yang bermanfaat bagi K3

1. Music

2. Suhu yang dapat diatur. 3. Pengaturan ergonomics. 4. Pengaturan dekorasi ruang. 5. Hubungan kerja yang kondusif.

SMK PIUS X MAGELANG RPP DASAR TEKNOLOGI BUSANA

Kelas/ Semester :

X/1 KAMPUH 2 x 45 menit

No. Revisi : 00 Tgl. 27 agustus 2014 Hal 1 dari 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK PIUS X MAGELANG Kompetensi Keahlian : TATA BUSANA

Mata Pelajaran : DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT Semester/ Kelas : I (Satu)/ X (Sepuluh)

Materi Pokok : Kampuh Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit Pertemuan ke : 2

A. KOMPETENSI INTI:

K.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

K.2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

K.3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

K.4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR:

1.1 : Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa melalui pengembangan berbagai keterampilan dasar teknologi menjahit sebagai tindakan pengamalan menurut agama yang di anutnya. 2.1 : Memiliki motivasi internal dan menunjukan rasa ingin tahu

dalam pembelajaran teknologi menjahit.

2.2 : Menunjukan prilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggungjawab, perduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong) dalam melakukan pembelajaran sebagai bagian dari sikap ilmiah.

2.3 : Menghargai kerja individu dan kelompok dalam pembelajaran sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap kerja.

3.2 : Memahami dan mengerti tentang teknologi menjahit ( kampuh ) 4.2 : Mengerti tentang perbedaan kampuh.

RPP DASAR TEKNOLOGI BUSANA

Kelas/ Semester :

X/1 KAMPUH 2 x 45 menit

No. Revisi : 00 Tgl. 27 agustus 2014 Hal 2 dari 56

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:

Setelah proses mencari informasi, Menanya, berdiskusi, dan melaksanakan percobaan siswa dapat :

a. Menjelaskan pengertian kampuh

b. Menjelaskan macam – macam kampuh. c. Menjelaskan karakter kampuh.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, memperhatikan dan memahami penjelasan yang diberikan oleh guru, siswa dapat :

a. Mendeskripsikan pengertian kampuh. b. Menjelaskan macam – macam kampuh. c. Menjelaskan fungsi atau kegunaan kampuh.

Dokumen terkait