• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menghadapi Ujian

4.2.2 Faktor Determinan Perilaku Belajar

Dari data hasil penelitian yang telah dianalisis menunjukan bahwa faktor fisiologis, psikologis, keluarga, sekolah dan masyarakat memiliki pengaruh atau determinan dan signifikan terhadap perilaku belajar mahasiswa di Universitas Negeri Semarang.

Tabel 4.10

Prosentase Pengaruh Tiap Variabel Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Pengaru h B Std. Error Beta Fisiologis 5,810 ,475 ,242 12,240 ,000 13,5% Psikologis 15,026 ,518 ,582 28,991 ,000 55,6% Keluarga ,523 ,176 ,058 2,974 ,003 8% Sekolah 6,058 ,537 ,234 11,288 ,000 24,5% Masyarakat 8,609 ,438 ,411 19,644 ,000 39,2%

a. Dependent Variable: PerilakuBelajar

Dari tabel sebelumnya dapat dijelaskan seberapa besar pengaruh dari tiap variabel terhadap perilaku belajar. Penjelasan dari tiap variabel mulai dari yang paling determinan adalah sebagai berikut:

1.Pengaruh faktor psikologis terhadap perilaku belajar mahasiswa UNNES

Faktor psikologis merupakan faktor di dalam diri mahasiswa itu sendiri

seperti bakat, minat, intelegensi, dll. Psikologis membentuk pribadi dan kebiasaan dalam diri individu. Dengan psikologis yang baik akan menjadikan individu yang baik pula. Begitu pula dalam hal belajar. Psikologis berperan serta dalam membentuk perilaku belajar.

Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor psikologis mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku belajar mahasiswa Universitas

Negeri Semarang. Hal ini ditunjukan dengan nilai t hitung 28,991 ≥ 1,96 dengan

signifikansi sebesar 0,00 dibawah 0,05. Bukti empiris mengindikasikan bahwa faktor dalam diri mahasiswa berpengaruh terhadap perilaku belajarnya. Pengaruh faktor ini sebesar 55,6%. Indikator yang paling berpengaruh adalah minat atau sesuatu yang berkenaan dengan keinginan pribadi dan situasional.

Hasil penelitian menunjukan bahwa jurusan yang dipilih oleh mahasiswa sudah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dengan kuliah di jurusan yang diinginkan dan dikuasai maka mahasiswa akan lebih bersemangat dalam belajar. Mereka tidak mengalami kesulitan belajar dan beradaptasi karena jurusannya sudah sesuai dengan minat mereka. Belajar sesuai dengan keinginan sendiri. Namun terdapat 30% mahasiswa yang memiliki ketergantungan dengan pasangann atau pacar. Mereka hanya semangat belajar ketika ada dorongan dari pacar.

2.Pengaruh faktor masyarakat terhadap perilaku belajar mahasiswa UNNES

Faktor masyarakat atau lingkungan meruapakn faktor yang sangat mempengaruhi mahasiswa. Karena jauh dari pengawasan orang tua maka mayoritas interaksi dengan teman atau orang lain. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa jug atidak hanya sebatas di kampus saja, akan tetapi juga mencakup lingkungan sekitar diluar kampus. Pergaulan yang nyaris bebas dan tanpa pengawasan ini bisa berdampak positif maupun negatif tergantung dari lingkungan itu sendiri.

Hasil penelitian menunjukan nilai t hitung 19,644 ≥ 1,96 dengan

signifikansi sebesar 0,00 dibawah 0,05, artinya bahwa ada pengaruh yang positif

dan signifikan antara variabel Masyarakat (X5) terhadap perilaku belajar

mahasiswa (Y). Bukti empiris mengindikasikan bahwa faktor masyarakat atau lingkungan mahasiswa berpengaruh terhadap perilaku belajarnya. Pengaruh faktor ini sebesar 39,2%. Indikator yang paling berpengaruh adalah media baik media cetak, elektronik, dan internet.

Sekarang ini sebagian besar kegiatan yang dilakukan mahasiswa

berhubungan dengan internet. Mencari referensi, sosial media (facebook, twitter,

dll), game hampir setiap hari dilakukan. Tempat-tempat berhotspot dan warung internet (warnet) setiap hari dipastikan akan penuh sesak oleh mahasiswa. Hal tersebut akan menjadi positif apabila berbanding lurus dengan kebutuhan yang berhubungan dengan kuliah. Akan tetapi akan menjadi negatif apabila disalahgunakan. Pemakaian sosial media yang terlalu berlebihan akan menyita waktu belajar, situs-situs yang berbau pornografi marak dikunjungi. Apalagi dengan adanya kemudahan mendapatkan bahan referensi di internet membentuk perilaku copy paste. Tugas hanya diunduh lewat internet tanpa ada masukan dari buku atau dari pemikiran mahasiswa sendiri. Hal ini sesuai dengan jumlah 37,29% mahasiswa terbiasa mengkopi paste tugas dari internet.

3.Pengaruh faktor sekolah terhadap perilaku belajar mahasiswa UNNES

Dari perhitungan didapat nilai t hitung 11,288 ≥ 1,96 dengan signifikansi

antara variabel Sekolah (X4) terhadap perilaku belajar mahasiswa (Y). Indikator yang paling berpengaruh adalah relasi dengan dosen atau pengajar.

Hubungan yang baik antara mahasiswa dengan dosen sangat berpengaruh terhadap perilaku belajar dan prestasi belajar. Dengan membangun hubungan baik maka akan lebih dikenal dosen. Biasanya mahasiswa yang telah mengenal dosen akan lebih mudah mendapatkan nilai bagus.

4.Pengaruh faktor fisiologis terhadap perilaku belajar mahasiswa UNNES

Dari perhitungan didapat nilai t hitung 12,240 ≥ 1,96 dengan signifikansi

sebesar 0,00 dibawah 0,05 artinya bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan

antara variabel fisiologis (X1) terhadap perilaku belajar mahasiswa (Y). Faktor ini

berpengaruh sebesar 13,5%. Indikator yang paling berpengaruh adalah kesehatan yaitu mahasiswa memiliki tubuh yang sehat atau tidak memiliki cacat tubuh sebesar 87%. Hal ini dapat diartikan bahwa mahasiswa memiliki tubuh yang sehat dan mampu merawatnya sehingga tidak gampang sakit.

Mahasiswa yang memiliki tubuh rentan terhadap penyakit akan membuat mahasiswa tidak bisa belajar dengan baik karena kesehatan terganggu dan bisa juga mengakibatkan tidak masuk kuliah. Sehingga mahasiswa harus menjaga kesehatan tubuhnya. Hal ini diimbangi dengan tidak adanya ganguan di indera. Hanya saja kebiasaan yang masih harus dikurangi adalah tidur diatas jam malam.

5.Pengaruh faktor keluarga terhadap perilaku belajar mahasiswa UNNES

Dari perhitungan didapat nilai t hitung 2,974 ≥ 1,96 dengan signifikansi

sebesar 0,03 dibawah 0,05, artinya bahwa ada pengaruh yang positif dan

Pengaruh faktor keluarga hanya 8%. Hal ini dapat dipahami karena mayoritas mahasiswa adalah pendatang dari luar daerah maka akan jauh dari pantauan keluarga. Sehingga faktor keluarga tidak terlalu berpengaruh terhadap perilaku belajar.

Keluarga memang merupakan pendidikan pertama dan utama bagi individu. Akan tetapi ketika memasuki dunia perkuliahan dan tempat yang dituju jauh dari daerah asal maka individu akan belajar mandiri karena tidak mendapatkan pengawasan secara langsung dari orang tua. Faktor utama adalah interaksi dengan lingkungan atau khususnya teman sekuliahan. Perilaku belajar dapat terbentuk dengan mengikuti atau meniru dari teman. Dengan demikian keluarga menjadi faktor terakhir yang berpengaruh terhadap perilaku belajar mahasiswa.

Dokumen terkait