• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Pernikahan Dini Di Desa Wonoharjo Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan

IMPLIKASI PEMAHAMAN KEAGAMAAN TERHADAP KEUTUHAN KELUARGA BAGI PELAKU PERNIKAHAN DINI

A. Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Pernikahan Dini Di Desa Wonoharjo Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan

Desa Wonoharjo adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Bumi Agung, Desa Wonoharjo termasuk desa yang terpencil. Banyak remaja yang melakukan pernikahan usia dini yang memiliki alasan masing-masing.

Masalah pernikahan usia muda dikalangan remaja memiliki tingkat masalah yang sama dengan daerah lain, terutama daerah yang memiliki tingkat penduduk yang padat, dengan tingkat ekonomi masyarakat yang rendah. Dimana kebanyakan remaja yang telah menikah diusia yang relatif masih sangat muda hidup dengan latar belakang dari rendahnya ekonomi orangtua, pengaruh lingkungan sosial yang sangat mendorong remaja untuk memutuskan menikah diusia yang masih muda, serta kurangnya perhatian dan rendahnya pendidikan yang dimiliki keluarga.

Faktor pergaulan pertemanan atau lingkungan masyarakat tempat informan tinggal termasuk salah satu faktor seseorang melakukan pernikahan dini. Faktor pergaulan bebas yang dilakukan informan ketika masa puber yang tidak terkendali membuat informan hamil diluar nikah sehingga informan menikah diusia yang masih sangat muda. Faktor lain yang menyebabkan seorang remaja melakukan pernikahan usia muda di Desa Wonoharjo Kecamatan Bumi Agung Kabupaten

Way Kanan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori yang saling berhubungan, yakni inisiatif atau dorongan dari anak itu sendiri, pola asuh keluarga dan ekonomi keluarga. Ketiga faktor ini memberikan pengaruh secara tidak langsung terhadap perilaku seorang remaja dalam menentukan masa depan mereka.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pernikahan di bawah umur di Desa Wonoharjo Kecamatan Bumi Agung Kbaupaten Way Kanan banyak dilakukan oleh kaum wanita daripada laki-laki. Hal ini karena umumnya masyarakat menganggap bahwa perempuan hanya sebagai pelayan seorang laki-laki setelah menikah walaupun pendidikan tinggi namun pada akhirnya ia akan kembali ke dapur dan tinggal dirumah, agar terhindar dari fitnah. Dan posisi wanita dalam sebuah rumah tangga harus berbakti dan patuh pada laki-laki (suami).

Berdasarkan hasil observasi peneliti di Desa Wonoharjo Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan menunjukkan bahwa ada beberapa kasus pelaksanaan pernikahan dibawah umur yang banyak terjadi, dimana pernikahan tersebut terjadi karena disebabkan karena beberapa faktor seperti adanya dorongan ekonomi keluarga yang kurang memadai, keinginan dari anaknya sendiri, dan kerap kali terjadi hubungan di luar nikah yang mengakibatkan hamil sebelum nikah.

Data ini diperkuat dengn hasil interview dengan salah satu pegawai Kantor Urusan Agama di Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan yang

menjelaskan bahwa: “sebab-sebab terjadinya pelaksanaan pernikahan di bawah umur yang terjadi di Desa Wonoharjo Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan pada umumnya adalah faktor ekonomi keluarga yang kurang memadai. Selain itu, faktor pendorong terjadinya pernikahan di bawah umur adalah orang tua terlalu memberikan kebebasan kepada anaknya sehingga mengakibatkan hamil

di luar nikah”.

pada kasus pernikahan dini dikarenakan hamil duluan sebernya pada saat mendaftar di KUA (Kantor Urusan Agama) oleh pihak/petugas kantor KUA ditolak, dikarenakan masih dibawah umur. Tetapi setelah mendengar bahwa remaja tersebut sudah hamil maka pihak KUA memberikan saran untuk ke pengadilan agama untuk mendapatkan dispensasi.

Pernikahan dini memang seharusnya dihindari di karenakan usia yang belum matang, pernyataan ini diperkuat dengan adanya wawancara peneliti dengan bapak baigiok selaku penghulu di Desa Wonoharjo, beliau mengatakan

bahwa “jangan berani bercinta sebelum mencapai usia paling tidak 15 tahun,

karena awal dari pernikahan adalah pacaran”.

Seperti yang telah diuraikan di atas, maka secara eksplisit faktor-faktor yang mendorong terjadinya pernikahan di bawah umur di Desa Wonoharjo Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan adalah sebagai berikut:

a. Faktor pernikahan atas kehendak orang tua

Pada masyarakat Wonoharjo umumnya tidak menganggap penting masalah usia anak yang dinikahkan, karena mereka berpikir tidak akan

mempengaruhi terhadap kehidupan rumah tangga mereka nantinya. Umur sesorang tidaklah suatu jaminan untuk mencapai suatu kebahagiaan yang penting anak itu sudah aqil (baligh), aqil (baligh) bagi masyarakat desa ditandai dengan haid bagi perempuan berapapun umurnya, sedangkan bagi laki-laki apabila suaranya sudah berubah dan sudah mimpi basah.

Jika orang tua sudah melihat tanda-tanda tersebut pada anaknya, maka orang tua segera mencari jodoh untuk anaknya, lebih-lebihorang tua dari pihak wanita.Sehingga bagi orang tua wanita tidak mungkin untuk menolak lamaran seseorang yang datang untuk meminng anaknya meskipun anak tersebut masih kecil.Kebanyakan masyarakat Wonoharjo anak-anak yang masih muda sudah melakukan ikatan pertunangan.

Akan tetapi orang tua dengan berbagai cara mempertahankan ikatan pertunangan yang sudah lama mereka bina selama bertahun-tahun untuk sampai ke pelaminan. Dan para orang tua yang egois dalam mempertahankan ikatan pertunangan itu mengambil jalan menyumpahi anak dan mengklaim anaknya sebagai anak yang tidak berbakti kepada orang tuanya dan durhaka.

b. Kemauan Anak

Menurut masyarakat Wonoharjo, pernikahan di bawah umur merupakan salah satu pernikahan yang banyak terjadi.Banyak anak yang melakukan pernikahan di bawah umur adalah atas kehendaknya sendiri tanpa ada campur tangan dan dorongan dari orang tua, kenyataan itu disebabkan karena pengaruh

lingkungan yang sangat rendah dengan kejiwaan anak, sehingga anak tidak mampu untuk menghindarinya.1

Kenyataan ini yang membuktikan bahwa pada umumnya masyarakat di Desa Wonoharjo Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan sebelum melakukan pernikahan mereka terlebih dahulu bertunangan. Dan bagi anak yang belum bertunangan merasa terkucilkan dan kurang dihargai oleh masyarakat, karena tidak seperti yang lainnya. Disini peran orang tua hanya bersikap pasif, mereka hanya mengikuti apa yang telah menjadi pilihan anaknya.

c. Pengaruh Rendahnya Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu pisau bedah yang cukup ampuh dan kuat dalam merubah suatu sistem adat dan kebudayaan yang sudah mengakar dimasyarakat.Hal ini terkait dengan banyaknya perkawinan di bawah umur yang tejadi di Desa Wonoharjo Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan.

Berdasarkan penelitian tersebut, ssalah satu faktronya adalah rendahnya tingkat pendidikan. Dan kenyataan inilah yang banyak terjadi di Desa Wonoharjo Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan yang melakukan pernikahan di bawah umur karena rendahnya tingkat pendidikan bila dilihat dari perkembangan zaman pada saat ini.

Ketika remaja sudah tidak melanjutkan pendidikan maka pilihannya adalah menikah pada usia muda. Karena mereka berfikir sudah tidak ada harapan

1

lagi selain menikah. Orang tuapun akan menyetujui karena memang anaknya sudah tidak ada kegiatan lagi maka diperbolehkan untuk menikah.2

d. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang paling dominan, karena ekonomi dapat menentukan kedudukan dan kebahagiaan di dunia.Jika dikaitkan dengan praktik pernikahan di bawah umur, peneliti mendapati bahwa faktor ekonomi merupakan alasan pokok bagi orang tua dalam menikahkan anaknya.Tujuan dari orang tua untuk segera menikahkan anaknya agar mereka segera bebas dari tangguang jawabnya sebagai orang tua, karena pada kenyataannya mereka sudah berumah tangga tetapi perekonomiannya masih tergantung pada orang tuanya.3

Tetapi ada juga sebagian orang tua yang menikahkan anaknya dengan tujuan agar anaknya dapat berfikir secara dewasa. Dewasa di sini artinya agar ia bisa berfikir tentang tanggung jawab dan tidak selalu menggantungkan hidupnya kepada orang tua. Walaupun demikian tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Ada juga yang beranggapan bahwa dengan cepatnya menikahkan anaknya, juga dapat menambah keluarga dan bertambahnya keluarga maka rizki juga akan bertambah.

2

Samsiah, Masyarakat di Desa Wonoharjo, Wawancara, pada tanggal 18 Mei 2018

3Muhammad Tobi’I, Oran tua dari pelaku Pernikahan Dini, Wawancara, pada tanggal 20

e. Faktor Agama

Faktor agama merupakan salah satu penyebab dari pernikahan di bawah umur yang terjadi di Desa Wonoharjo Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan, karena mereka hanya mengetahui sebatasnya saja tanpa memikirnya bagaimana masa yang akan datang dan mereka tanpa mengkaji lebih dalam mengenai agama. Dari keterbatasan itulah orang tua menikahkan anaknya yang masih di bawah umur, karena mereka takut anak-anaknya terjerumus ke dalam perbuatan maksiat tanpa mereka memikirkan akibat setelah pernikahan tersebut.4

Dari perkembangan zaman dan semakin canggihnya teknologi sehingga masyarakat desapun sudah tak asing lagi dengan acara-acara televisi yang disiarkan, yang bahkan mengenai hal-hal yang dapat merusak anak-anak.

Terbukti dimasyarakat desa banyak anak-anak yang terjerumus kedalamnya. Mulai dari berhubungan dengan obat-obat terlarang, seperti narkoba, minuman keras dan semacamnya, sehingga orang tua khawatir anaknya akan terjerumus ke dalam hal-hal negative tersebut yang akan merusak dirinya sendiri dan agamanya.

4

B.Implikasi Pemahaman Agama Terhadap Keutuhan Keluarga Bagi Pelaku

Dokumen terkait