• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Bagi Pekerja

a. Pekerja seharusnya menggunakan alat pelindung diri dengan lengkap selama melaksanakan proses kerja, sehingga dapat mencegah terjadinya kontak langsung dengan bahan kimia.

b. Pekerja seharusnya memperhatikan kebersihan diri selama berada di lingkungan kerja, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan proses kerja, langsung membilas bagian tubuh saat terkena bahan kimia dan menggunakan pakaian yang bersih selama melakukan proses pekerjaan.

2. Bagi Pemilik Usaha

a. Menyediakan alat pelindung diri dan mencukupi jumlah APD bagi seluruh pekerja.

b. Pekerja baru maupun pekerja lama seharusnya diberi pelatihan dan penyuluhan mengenai proses kerja yang aman, pentingnya penggunaan APD dan perilaku hidup bersih dan sehat selama bekerja.

c. Meningkatkan pengawasan yang bukan hanya mengawasi proses kerja tetapi juga mengawasi personal hygiene dan penggunaan APD pekerja.

d. Memberikan peringatan atau pun sanksi tegas bagi pekerja yang tidak patuh terhadap peraturan untuk menjaga kebersihan diri dan penggunaan APD.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya sebaiknya dapat melakukan uji tempel untuk memperkuat hasil diagnosa mengenai kejadian dermatitis kontak akibat kerja serta dapat membedakan jumlah pajanan,yang ada di tempat kerja. b. Penelitian selanjutnya sebaiknya dapat meneliti ukuran molekul, daya

larut serta konsentrasi dari bahan kimia yang kontak dengan kulit.

c. Penelitian selanjutnya agar dapat meneliti penyebaran penyakit lain dan resiko pekerjaan pada karyawan pencuci mobil di Kelurahan Sukarame Bandar Lampung.

d. Penelitian selanjutnya agar dapat meneliti kejadian dermatitis akibat kerja pada tempat kerja yang berbeda dengan populasi yang lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, A. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya dermatitis kontak akibat kerja pada karyawan binatu. Skripsi Mahasiswi Fakultas Kedokteran. Universitas Dipenogoro. Semarang.

Beltrani, Vincent, S. 2006. Contact Dermatitis. A practice Parameter. Annals of Allergy. Asthma, and Immunology.

Bock, M. 2003. Contact Dermatitis and Allergy, Occupational Skin Disease in The Construction Industry. Br Journal Dermatol 149 (2).

BUHS. 2003. Contact Dermatitis, Patient Education Series. Brown University Health Services.

Carinna M. 2008. Hubungan Antara Higiene Pribadi Dengan Kejadian Dermatitis pada Pekerja Pengangkut Sampah Kota Palembang Tahun 2008. Skripsi Universitas Sriwijaya.

Chew, L.AL. 2005. Iritant Dermatitis. University of California. School of Medicine Departemen of Dermatologi USA. San Fransisco.

Dailli, E.S., Menaldi, S.L., Wisnu. 2005. Penyakit Kulit yang Umum di Indonesia. Sebuah Panduan Bergambar. PT. Medical Multimedia, Jakarta.

Dinkes. 2012. Laporan Bulanan Data Kesehatan ICDX. Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. Lampung.

Djuanda, A. Hamzah, M. Aisah, S. 2007. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi ke-6. Departemen Ilmu Kedokteran Kulit dan Kelamin FK UI. Jakarta.

Djunaedi H, Lokananta MD. 2003. Dermatitis Kontak Akibat Kerja. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia Nomor 3 volume 31.

Effendi. 1997. Prevalensi dan Insidensi Dermatitis Kontak Akibat Kerja tahun 1997. Skripsi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Fredberg I.M. 2003. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 6th Ed, McGraw-Hill Professional, New York.

Harahap, M. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates. Jakarta.

Hayakawa, R. 2000. Contact Dermatitus. Nagoya J. Med. Sci 63. 83-90. Nagoya Hudyono J. 2002. Dermatosis akibat kerja. Majalah Kedokteran Indonesia,

November 2002.

Hogan, D.J. 2009. Conatct Dermatitis, Allergic. EMedicine Dermatology

Kamphf, G, dan Harald, L. 2007 Prevention of irritant Contact Dermatitis Among health Care Workers by Using Evidence-Based Hand Higine Practice. ARevew. Industrial Health.

Keefner, D.M, Curry,C.E. 2004 Contact Dermatitis. Handbook of Nonprescription Drugs. Edisi 12. APHA. Washington. DC.

Kesuma, H. Damanik, M.S, Ningsih, W.T. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Dermatitis Pada Pekerja Pencuci Mobil Di Bengkel Sehat Kota Medan. Laporan Penelitian Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara. Medan

Kosasih A. 2004. Dermatitis Akibat Kerja. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Jakarta

Lestari F, Nuraga W, Kurniawidjaja LM. Dermatitis kontak pada pekerja yang terpajan dengan bahan kimia di perusahaan industri otomotif kawasan industri Cibitung Jawa Barat. Makara Kesehatan. 12(2): 63-69

Mathias, C.G. Soaps and Detergens. Occupational Skin Disesase. Edisi 3. Philadephia.

Mulyaningsih, R. 2005. Faktor risiko terjadinya dermatitis kontak pada karyawan salon. Skripsi Mahasiswa Kedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang.

NIOSH. 2006. Occupational and Environmental Exposure of skin to chemic. National Institute of Occupational Safety Hazards.

Orton, D.I, Wilkinson, J.D. 2004. Cosmetic Allergy : Incidence, Diagnosis and Management. Am J Clin Dermatol.

(PERDOSKI). 2009. Kategori Galeri Kesehatan; Dermatitis Kontak. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia.

Pratiwi. A, Laras. D, dkk. 2013. Walk Through Survey. Laporan Penelitian Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Lampung

Rietschel, R. 2007. Fisher’s Contact Dermatitis. Pmph USA.

Safeguards. 2000. Contact Dermatitis. Government of South Australia. Departemen for Administrative and Information Services.

Sasseville, D. 2008. Allergic,Asthma,And Clinical Imunologic. Division of Dermatologi McGill. University Health Centre

Sastroasmoro. S, Ismail. 2008. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis edisi 3. Jakarta

Siregar, RS. 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi: II. Penerbit buku kedokteran.

Situmeang,S.M.F. 2008. Analisa Dermatitis Kontak pada Pekerja Pencuci Botol di PT, X Medan tahun 2008. Makara Kesehatan.EGC. Jakarta.

Stateschu, L. 2011. Spitalul Clinic de Urgenta. Clinic Dermatologie. Universtatea de Medicina si Farmacie.

Sulaksmono, M. 2006. Keuntungan dan Kerugian Patch Test (uji temple) Dalam Upaya Menegakan Diagnosa Penyakit Kulit Akibat kerja (Occupational Dermatosis). Bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Airlangga. Surabaya.

Taylor S, Sood A. 2003. Occupational Skin Diseases. In : Fritzpatricks editors Dermatology in General Medicine 6 th ed. New York: Mc Graw Hill Book co. Trihapsoro, I. 2003. Dermatitis kontak Alergi pada Pasien Rawat Jalan di RSUP H

Adam Malik Medan. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Verayati, D. 2011. Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri dan Personal Higine

Terhadap Keajadian Dermatitis Kontak Akibat Kerja Pada Pemulung Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung Bandar Lampung. Skirpsi Mahasiswa Fakultas Kedokteran. Universitas Lampung. Lampung.

WHO. 2010. Prevailence Contact Dermatitis. World Health Organization. Jakarta Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan Dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Dokumen terkait