• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A. STRATEGI KEPALA MADRASAH

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja merupakan suatu penampilan kerja seseorang dalam menjalankan peran dan fungsinya dalam suatu lingkungan tertentu termasuk dalam organisasi. Realitas mengatkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang, sehingga bila diterapkan pada pekerja maka bagaimana dia bekerja akan dapat menjadi dasar untuk menganalisis latar belakang yang mempengaruhinya.

81

39

Menurut Mangkunegara, faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation)82. Sedangkan menurut Supardi, kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh karakteristik individu yang terdiri atas, pengetahuan, keterampilan, kemampuan, motivasi, kepercayaan, nilai-nilai, serta sikap. Karakteristik individu sangat dipengaruhi oleh karakteristik organisasi dan karakteristik pekerjaan83. Dalam Supardi, Kopelman menggambarkan karakteristik-karakteristik tersebut seperti berikut:

Gambar 2.1

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi

(sumber : Barnawi dan Moh. Arifin dalam Kinerja Guru) 84.

Variasi yang mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja atau kinerja, yaitu individual, organisasi dan psikologis seperti diuraikan di bawah ini:

82 Mangkunegara, Manajemen ., hlm. 13. 83 Supardi, Kinerja., hlm. 50. 84 Ibid., hlm. 51.

40

1. Variabel individual, terdiri dari: (a) kemampuan dan keterampilan: mental dan fisik, (b) latar belakang: keluarga, tingkat sosial, penggajian, (c) demografis: umur, asal-usul, jenis kelamin.

2. Variabel organisasi, terdiri dari: (a) sumber daya, (b) kepemimpinan, (c) imbalan, (d) struktur.

3. Variabel psikologis, terdiri dari: (a) persepsi, (b) sikap, (c) kepribadian, (d) belajar, (e) motivasi.

Menurut Sutermeister dalam Uhar Suharsaputra, faktor yang menentukan produktivitas adalah kinerja pegawai dan teknologi, sedangkan kinerja pegawai itu sendiri tergantung pada dua hal yaitu kemampuan dan motivasi.85 Atau jika digambarkan tampak sebagai berikut.

Gambar 2.2

Faktor-faktor Pembentuk Produktivitas

(Sumber : Suharsaputra dalam Administrasi Pendidikan)86

Sementara menurut Gibson dalam Uhar Suharsaputra, mendeskripsikan lebih rinci dan komprehensif tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja, yaitu:

85

Suharsaputra, Administrasi.,hlm. 169.

86

41

a. Variabel Individu, meliputi kemampuan, keterampilan, mental fisik, latar belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman, demografi (umur, asal-usul, jenis kelamin).

b. Variabel Organisasi, meliputi sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur desain pekerjaan.

c. Variabel Psikologis, meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi.

Sebuah deskripsi yang menggambarkan hal-hal yang membentuk dan mempengaruhi kinerja seseorang, faktor individu dengan karakter psikologisnya yang khas, serta faktor organisasi berinteraksi dalam suatu proses yang dapat mewujudkan suatu kualitas kinerja yang dilakukan oleh seseorang dalam melaksanakan peran dan tugasnya dalam organisasi.

Berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, Zane K. Quible menyatakan: “basic human traits affect employees’ job related

behavior and performance. These human traits include ability, aptitude, perception, values, interest, emotions, needs and personality”87. Ability atau

kemampuan akan menentukan bagaimana seseorang dapat melakukan pekrjaan, dibantu oleh bakat yang sesuai dengan jenis pekerjaannya, demikian juga dengan persepsi, konsep diri, nilai-nilai, minat, emosi, kebutuhan dan kepribadian yang kesemuanya saling berinteraksi dan saling mendukung. Sehingga semua unsur itu berpengaruh dengan motivasi atau dorongan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian kinerja tidak

87

42

berdiri sendiri, melainkan ada faktor motivasi, dengan kata lain ketika membahas kinerja pasti bersentuhan dengan motivasi yang menjadi faktor dan latar belakangnya.

Ada dua sifat dorongan yang mempengaruhi seseorang melakukan pekerjaan, yaitu dorongan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Dorongan intrinsik merupakan dorongan dari dalam diri seseorang dan mengarah pada suatu objek tertentu untuk berbuat dan berperilaku, sementara itu ekstrensik merupakan dorongan akibat rangsangan-rangsangan dari luar, dalam hal ini adalah organisasi dan kepemimpinan.

Kedua dorongan tersebut di atas bisa berjalan sendiri-sendiri ataupun bersamaan. Perilaku seseorang yang dilakukan pada dasarnya menunjukkan intensitas dorongan tersebut, jika intensitasnya rendah maka perilaku yang ditampilkan akan menunjukkan kualitas yang rendah, demikian pula sebaliknya. Meskipun dorongan merupakan daya penggerak kinerja, namun demikian tanpa dibarengi dengan kemampuan, kinerja yang diwujudkan tidak akan optimal.

Kinerja dan motivasi merupakan suatu yang terus berinteraksi, jika kinerja merupakan dimensi perwujudan dari perilaku seseorang sedangkan motivasi merupakan dimensi internal dari perilaku seseorang. ada faktor kebutuhan yang harus dipenuhi dan realisasinya ditentukan oleh bagaiman sikap manajer dan organisasi dalam memenuhinya. Keadaan ini diikuti oleh langkah-langkah yang dilakukan organisasi dalam menawarkan pemuas kebutuhan tersebut. Tawaran pemuasan kebutuhan tersebut akan diperhatikan

43

dan direspon sesuai dengan pertimbangan perbndingan antara pemuas dan tindakan yang disyaratkan atau diminta oleh organisasi. Jika pemuas kebutuhan bernilai positif maka seorang pekerja akan terdorong untuk melakukan atau meningkatkan kinerjanya secara positif, namun upaya tersebut tidak bisa lepas dari kemampuan yang berkaitn denga pekerjaan yang harus dilakukan. Interaksi antara upaya yang termotivasi dengan kemampuan akan melahirkan kinerja, dengan kinerja yang telah diwujudkan maka akan diperoleh pemuas kebutuhan, kemudian hal itu akan dinilai oleh pekerja yang kemudian akan mengambil keputusan apakan akan melanjutkan pekerjaan atau tidak.

Kinerja adalah representasi tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program dalam mewujudkan tujuan, visi dan misi organisasi. Karena itu jika menginginkan tujuan, visi dan misi tercapai maka harus diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tersebut. Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja terdiri dari kemampuan (ability) dan motivasi (motivation). Senada dengan Keith Davis sebagaimana dikutip Anwar Prabu, yang mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja88 adalah:

a. Faktor motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap mental merupakan

88

A. anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 67.

44

kondisi yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai kinerja maksimal jika ia memiliki motivasi tinggi.

b. Faktor Kemampuan

Secara psikologis kemampuan (Ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, terdapat penjelasan bahwa faktor kemampuan dapat mempengaruhi kinerja karena dengan kemampuan yang tinggi maka pekerjaan akan mudah dilaksanakan. Sebaliknya jika melakukan pekerjaan tanpa didasari kemampuan maka pekerjaan akan sulit dilaksanakan. Begitu pula dengan motivasi, sebuah faktor yang juga menentukan prestasi kerja pegawai.

Penulis menyimpulkan bahwa, jika suatu organisasi ingin pegawainya bekrja secara maksimal dan efektif maka perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa jika organisasi menginginkan kinerja yang lebih dan menuntut pegawai menghasilkan pekerjaan yang terbaik dan sesuai harapan organisasi, berarti organisasi harus siap memenuhi kebutuhan-kebutuhan pegawai yang menjadi faktor di balik kinerja mereka.

Dokumen terkait