• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perempuan Melakukan Gurah Vagina Teknik Ratus

Dalam penelitian ini menggunakan model perubahan perilaku dari Green (Sarwono, 2012), maka perilaku perempuan yang melakukan gurah vagina dipengaruhi oleh faktor predisposisi, enabling, dan reinforcing sebagai berikut.

Persepsi merupakan suatu proses yang diawali oleh suatu penginderaan dengan adanya suatu proses yang diterima berupa stimulus oleh setiap individu melalui alat indera yang berhubungan dengan proses sensoris (Walgito, 2010). Alat indera berperan sebagai jembatan penghubung antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Persepsi terjadi saat individu menerima suatu stimulus yang berasal dari luar kemudian ditangkap secara langsung oleh otak diproses melalui proses berpikir yang pada akhirnya terjadi suatu pemahaman, hasil dari pemahaman inilah yang disebut sebagai persepsi (Sarwono, 2012). Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi (aktivitas merasakan yang terkait dengan emosi) (Setiadi, 2010).

Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Walgito, 2010).

a. Obyek

Stimulus yang datang dari luar dihasilkan oleh obyek yang mengenai alat indera kemudian menghasilkan suatu persepsi.

b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Syaraf sensoris merupakan suatu alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf.

c. Perhatian

Perhatian sangat mendukung timbulnya persepsi, karena perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan pada sekumpulan obyek.

Persepsi juga dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu karakteristik dari stimuli, hubungan stimuli dengan sekelilingnya, dan kondisi-kondisi dalam diri individu itu sendiri yang bersifat internal dan personal (Setiadi, 2010). Organisasi persepsi mempunyai beberapa prinsip dasar yaitu: 1) wujud dan latar dimana berbagai obyek yang diamati dari lingkungan sekitar merupakan cerminan wujud, 2) pola pengelompokkan, terkadang kita cenderung untuk mengelompokkan hal-hal tertentu yang kemudian dilakukan proses pengamatan, 3) ketetapan, manusia cenderung akan mempersepsikan segala sesuatu sebagai sesuatu yang tidak berubah walaupun sebenarnya indera kita sudah menangkap adanya perubahan.

Dengan adanya prinsip organisasi persepsi tersebut di atas, maka ketika seseorang mempersepsikan tentang sesuatu hal secara visual, maka akan diperoleh suatu bentuk persepsi yang utuh dan terarah sehingga makna dari persepsi yang dibentuk melalui proses awal stimulus dari luar tidak salah dalam mempersepsikannya. Persepsi setiap individu tidak akan sama dari stimulus yang didapat dari lingkungan sekitarnya, sehingga sangat penting persepsi ini terwujud berdasarkan kumpulan dari berbagai obyek yang penilaiannya sesuai dengan pemahaman karena akan berdampak secara langsung terhadap perubahan perilaku dari seseorang. Perubahan perilaku juga tidak lepas dari pembentukan persepsi melalui proses awal yang diterima oleh panca indera yang kemudian terwujud dalam suatu tindakan. Persepsi akan memberikan perubahan nyata pada perilaku seseorang yang akhirnya akan memberikan dampak yang positif maupun negatif tergantung dari fokus permasalahan yang akan diamati.

Persepsi sebagai aspek predisposisi yang mendasari perilaku pada perempuan yang melakukan gurah vagina teknik ratus berasal dari beberapa faktor sebagai berikut.

B. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pengetahuan yang diperoleh melalui panca indera tentang suatu obyek terdiri dari dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif yang selanjutnya akan berfungsi sebagai penentu dalam persepsi dan sikap seseorang terhadap obyek tertentu (Setiadi, 2010). Terdapat tujuh faktor yang memengaruhi pengetahuan adalah sebagai berikut (Mubarak, 2011).

1) Pendidikan dan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu bentuk bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk memberikan pemahaman mengenai sesuatu hal. Sejak dahulu, cerita-cerita tentang kehidupan diberikan dalam bentuk dongeng, hikayat atau penjelasan yang hendaknya menjadi panutan.

2) Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dengan bertambahnya umur seseorang maka akan mengalami perubahan dari segi fisik dan psikologis (mental).

4) Minat

Minat merupakan suatu keinginan yang tinggi terhadap sesuatu, sehingga minat menjadi modal untuk mencoba dan menekuni suatu hal. Minat yang tinggi dari seseorang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan yang digalinya.

5) Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

6) Kebudayaan

Kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di lingkungan tempat tinggal dan hidup seseorang mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukkan sikap.

7) Informasi

Informasi yang mudah diperoleh akan mempercepat seseorang memperoleh pengetahuan yang baru.

C. Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya pengetahuan yang dimilikinya

akan semakin banyak. Semakin rendah tingkat pendidikan, maka akan terbatas pula perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi (Mubarak, 2011). Grimley et al. (2006) menyatakan bahwa wanita yang secara teratur melakukan douching diperoleh persentase 28,5% yang tidak sekolah menengah umum (SMU) atau pendidikan umum, 17,6% wanita yang berjenjang pendidikan SMU atau pendidikan umum, 13,0% tanpa gelar kesarjanaan, 3,7% dengan gelar kesarjanaan (S1) atau lebih tinggi dan lainnya 37,2%.

D. Tradisi

Tradisi berkaitan dengan kebudayaan dan juga kebiasaan, dimana kebudayaan merupakan suatu faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar dalam pengambilan keputusan dan perilaku. Perubahan dalam nilai-nilai yang dianut selanjutnya akan membawa pada kepercayaan dan sikap yang baru terhadap produk-produk yang dipakainya Produk atau layanan yang dikonsumsi akan memperlihatkan perbedaan sosial yang dimiliki, sehingga berakibat pada perubahan perilaku (Setiadi, 2010). Tradisi atau kebiasaan adalah sesuatu yang telah dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat (Wikipedia, 2013). Pembentukan perilaku salah satu caranya adalah kondisioning atau kebiasaan. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan, akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut (Walgito, 2010). Kebiasaan merupakan suatu titik pertemuan yang berasal dari pengetahuan, keterampilan dan keinginan atau kemauan dari diri sendiri. Apabila kita dapat mengubah kebiasaan yang sering

dilakukan maka kebiasaan yang bersifat negatif akan menjadi kebiasaan yang lebih baik dari sebelumnya dan efektif.

E. Status Ekonomi

Status ekonomi adalah kedudukan seseorang di lingkungan masyarakat yang dinilai dan dikategorikan berdasarkan pendapatan per bulan dimana status ekonomi ini mempunyai kecenderungan yang relatif besar sebagai pembentuk gaya hidup (life style), pada umumnya status ekonomi yang sudah tergolong di atas rata-rata biasanya ketersediaan dalam pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder sudah tercover dengan baik (Suparyanto, 2010). Status ekonomi berhubungan dengan pekerjaan seseorang, pekerjaan akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya (Setiadi, 2010).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh McKee et al., (2009), vaginal douching dilakukan oleh perempuan Amerika pada kalangan minoritas khususnya perempuan yang berkulit hitam sebesar 55%, 34% Latinos dan 53% berasal dari status sosial ekonomi yang rendah. Data yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian di atas, kalangan minoritas menempati persentase terbesar karena berhubungan dengan meningkatnya risiko infeksi vagina.

F. Fasilitas Pendukung

Fasilitas merupakan segala sesuatu yang berfungsi sebagai penunjang dalam memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu kegiatan. Fasilitas yang disediakan baik berupa sarana dan prasarana merupakan suatu faktor pendukung dalam pengambilan keputusan seseorang terhadap objek yang dipilih (Tjiptono, 2006). Menurut Notoatmodjo (2007) ketersediaan fasilitas akan mendukung dan

memperkuat terbentuknya perilaku. Dengan adanya fasilitas maka akan mempengaruhi seseorang untuk pengambilan keputusan, karena dengan fasilitas yang lengkap dan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan maka akan memberikan suatu kepuasan terhadap konsumen atau pemakai dari suatu pelayanan jasa.

Berbagai pusat layanan kecantikan dalam industri SPA salah satu perawatan yang disediakan adalah gurah vagina, dimana ditunjang dengan fasilitas pendukung yang masing-masing penyedia jasa mempunyai suatu ciri khas tersendiri dalam menyediakan fasilitas tersebut. Tujuan utama fasilitas pendukung yang disediakan adalah tidak lain untuk menarik konsumen selain faktor pendorong yang berupa media massa sebagai penarik minat konsumen. Fasilitas pendukung pada umumnya disediakan oleh penyedia layanan sesuai dengan konsep yang dimilikinya.

G. Sikap

Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan tindakan terhadap rangsangan. Sikap atau dikenal dengan istilah attitude merupakan cerminan rasa senang, tidak senang atau perasaan biasa-biasa saja (netral) dari seseorang terhadap sesuatu.

Sikap dinyatakan dalam tiga elemen sebagai berikut (Sarwono, 2012). 1. Affect

Perasaan yang muncul berupa rasa senang dan tidak senang. 2. Behaviour

Perilaku yang mengikuti perasaan itu (mendekat, menghindar). 3. Cognition.

Penilaian terhadap obyek sikap dengan kategori bagus dan tidak bagus.

Sikap merupakan suatu respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap rangsangan atau obyek. Sedangkan perilaku merupakan respon individu terhadap suatu stimulus atau rangsangan yang dapat diamati secara langsung dan mempunyai frekuensi, durasi dan tujuan yang disadari maupun yang tidak disadari yang merupakan kumpulan dari berbagai faktor yang saling berinteraksi (Ferrinadewi, 2008).

H. Dukungan Keluarga

Keluarga mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam pengambilan keputusan. Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor penguat dalam pengambilan keputusan, pada umumnya dukungan ini berupa dukungan dari lingkungan terdekat yaitu terutama keluarga yang memberikan motivasi dan perhatian terhadap suatu obyek. Marliyah dkk, 2004;63 (dalam Sugiarti, 2011;12) dukungan keluarga merupakan salah satu bentuk bantuan yang diterima dari individu lain dalam artian sebagai orang terdekat diantara anggota keluarga. Dukungan keluarga merupakan pemberian bantuan baik berupa materi maupun moral dan spiritual yang membuat seseorang merasa diperhatikan, bernilai, dicintai dan diterima dalam keluarga.

I. Media massa

Media massa merupakan salah satu sumber informasi terhadap suatu pemanfaatan layanan yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang melalui iklan baik berupa gambar maupun tulisan. Media merupakan suatu perantara atau pengantar. Media massa bisa berupa media cetak dan elektronik yang cenderung

memberikan pengaruh terhadap seseorang yang membaca dan melihat iklan tersebut terutama iklan yang secara langsung ditayangkan dalam televisi yang dibuat semenarik mungkin (Hikmawati, 2011). Media sebagai penyampai pesan memegang peranan penting dalam proses komunikasi yang terdiri dari surat kabar, televisi, radio, dan majalah (Setiadi, 2010).

Media massa yang mempunyai fungsi sebagai penyalur informasi oleh Notoatmodjo (2007), dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: a) media cetak sebagai alat bantu penyampaian pesan yang berupa booklet, leaflet (brosur), flyer, flif chart, rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar serta foto yang menggambarkan suatu informasi atau pesan, b) media elektronik sebagai sasaran dalam menyampaikan pesan berupa televisi, radio, video, slide, dan film strip, c) media papan (Billboard) yang dipasang di tempat-tempat umum yang mengandung informasi.

Media massa yang menjadi fenomena dalam periklanan salah satunya adalah internet yang perkembangannya semakin meluas seiring majunya teknologi, dimana internet menyediakan berbagai macam situs untuk mempermudah seseorang dalam mencari informasi. Internet merupakan salah satu media elektronik yang sebagian besar pesan nonpersonal datang melalui media yang dibayar tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi (Setiadi, 2010).

Penelitian yang dilakukan oleh Hendarin (2009) menyatakan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap praktek bilas vagina adalah iklan kesehatan seksual wanita. Sebagaimana kita ketahui media massa mempunyai peran yang sangat penting dalam penyebarluasan informasi juga

memberikan dampak besar dalam kehidupan seseorang. Informasi dapat secara tidak langsung mengubah perilaku seseorang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemberi informasi. Informasi dapat membantu seseorang dalam upaya mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi yang sebelumnya tidak dikenal dan menjadi lebih siap dalam menghadapi situasi. Namun dalam mencari berbagai informasi sebagai contoh yang terlihat berdasarkan fakta di lapangan bahwa sebagaian besar masyarakat dapat mengakses melalui situs-situs internet seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi perlu adanya tingkat pemahaman yang lebih terhadap suatu informasi yang diperoleh sebelum mengambil suatu pilihan dalam upaya meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan yang berasal dari media massa dalam menginformasikan suatu obyek.

Dokumen terkait