• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor- faktor Pemicu Kesuksesan dan Hal-hal Yang Belum Berhasil Di Kerjakan

Ustadz dan Ustadzah

D. Faktor- faktor Pemicu Kesuksesan dan Hal-hal Yang Belum Berhasil Di Kerjakan

Dalam menjalankan kegiatan usaha yang berhubungan dengan orang banyak pasti akan ditemui berbagai macam faktor-faktor yang dapat dijadikan sebagai pemicu (pendukung), maupun hal-hal yang belum dapat dijalankan sebagai faktor penghambat dalam usaha tersebut, karena sebagus apapun tujuan yang direncanakan jika tidak memiliki strategi yang jitu, tidak satu pun tujuan yang dirumuskan dapat dicapai. Begitu pula Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah dalam usaha menghimpun dana untuk biaya pendidikan para santri yatim/piatu dan dhuafa.

Meskipun Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah dalam menghimpun dana untuk biaya pendidikan santri-santri dhuafa telah berhasil memberikan pendidikan gratis (beasiswa) kepada 107 orang yatim/piatu dan santri dhuafa, dengan dibantu oleh oleh 7 orang donatur yang rutin membantu, belum tentu Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah dalam mewujudkan program tersebut tidak menghadapi kendala (penghambat). Tetapi walaupun ada hambatan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah memiliki keunggulan yang dapat dijadikan faktor pemicu kesuksesan hingga Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah dapat bertahan dalam mewujudkan program pendidikan gratis untuk santri-santri dhuafa.

Menurut Muhammad Halimi. Selaku Bendahara/Pengurus Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah, ada beberapa faktor pemicu kesuksesan dan faktor yang yang menyebabkan program yang belum berhasil dikerjakan untuk mewujudkan program harapan dan cita-cita yatim/piatu dan dhuafa.

Adapun faktor-faktor pemicu kesuksesan dalam mewujudkan harapan dan cita-cita yatim/piatu dan dhuafa, hingga Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah dapat bertahan dan berhasil adalah sebagai berikut :

a. Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, SDM yang dimaksud adalah :

™ Para santri yang berbakat dalam ilmu Al-Qur'an, dengan bakat yang dimiliki para santri dengan keahlian ilmu Al-Qur'an, banyak santri-santri yang berhasil memenangkan juara-juara yang diikuti, seperti :

Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), Musabaqah Fahmil Qur'an (MFQ), Musabaqah Syarhil Qur'an (MSQ), perlombaan marawis dan sebagainya, bukan hanya juara tingkat nasional saja tetapi juga tingkat internasional, prestasi-prestasi para santri tersebut sangat membanggakan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah karena sebagian dari mereka ada yang memperoleh juara yaitu berangkat haji dan umroh, dan dari penghasilan juara-juara tersebut diberikan 10 % nya untuk yayasan.

™ Para pengajar (asatidzah/asatidzat) yang ahli dalam bidang pendidikan. Para pengajar di pondok pesantren Al-Qur'aniyyah adalah para pendidik yang sebagian banyak merupakan orang-orang lulusan berpendidikan Strata 1 (S1) dan Strata 2 (S2) dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta dan dibantu oleh para santri lulusan pondok pesantren Qur'aniyyah, para pengajar di pondok pesantren Al-Qur'aniyyah bersedia mengabdikan diri mereka untuk membantu agar pada masa yang akan datang pondok pesantren Al-Qur'aniyyah lebih berkembang dan sukses terutama untuk membantu upaya memberikan pendidikan kepada kaum dhuafa ( santri yatim/piatu dan dhuafa).

b. Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah memiliki pimpinan (Drs. H. M. Sobron Zayyan, MA) yang berkharisma, dan ramah tamah yang sudah dikenal di mata para dermawan (donatur) dan masyarakat sekitar, dan sikap kepedulian yang besar beliau terhadap kaum dhuafa.

c. Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah memiliki hubungan yang baik dengan para donatur, hubungan yang terjadi adalah hubungan langsung, yaitu kerjasama dengan rasa kepercayaan dan kejujuran, diharapkan dengan kerjasama ini dapat mewujudkan program pendidikan bagi kaum dhuafa secara bersama-sama.

Adapun faktor yang belum berhasil dikerjakan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah untuk mewujudkan program bagi santri dhuafa adalah sebagai berikut :

a. Lemahnya manajemen yang dimiliki oleh pondok pesantren Al-Qur'aniyyah. Karena pendapatan dana yang diperoleh dari para dermawan dan lain-lain sepenuhnya masuk kas pimpinan pondok pesantren Al-Qur'aniyyah, karena kurangnya staf-staf ahli yang menguasai manajemen. b. Membebaskan tanah wakaf penduduk di sekitar pondok pesantren

Al-Qur'aniyyah, sehingga pondok pesantren Al-Qur'aniyyah belum dapat memperluas areal sekitar pondok untuk sarana tempat tinggal para yatim/piatu dan dhuafa yang mukim di pondok.

c. Mendirikan tempat kursus gratis (wirausaha) bagi para santri yatim/piatu dan dhuafa, agar para santri dapat memiliki ketrampilan lain, selain ilmu pengetahuan yang diterima di sekolah formal.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data yang telah penulis lakukan dan telah terurai dalam bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis mengambil kesimpulan, antara lain :

1. Bahwa cara-cara yang telah dilakukan oleh pondok pesantren Al-Qur'aniyyah dalam menghimpun dana selama ini ternyata masih mengandalkan dana dari para donatur, karena usaha-usaha yang dilakukan oleh pondok penghasilannya pun belum mencukupi untuk biaya pendidikan, cara-cara yang dilakukan hanya dengan pendekatan sosialisasi yaitu melalui media dakwah dan proposal, tanpa melibatkan peran pemerintah.

2. Bahwa tolak ukur peranan donatur di pondok pesantren Al-Qur'aniyyah ternyata sangat dominan karena dana yang diperoleh untuk biaya pendidikan para santri dhuafa sebagian besar adalah dana para donatur dengan presentase 54,4 %, ditambah penghasilan dari usaha pondok 27,2 %, kekurangan ditutupi dari dana kontribusi santri dengan 18,3 %. Maka untuk saat ini pondok pesantren Al-Qur'aniyyah masih berpangku tangan dengan dana sosial para donatur dalam membiayai pendidikan para santri dhuafa yang mukim.

3. Bahwa keberhasilan dana sosial yang telah dirasakan manfaatnya oleh para santri adalah dapat memperoleh pendidikan gratis, terbukti dari 142 orang santri dhuafa yang mukim, ada 107 orang santri dhuafa yang diberikan beasiswa, bukan hanya itu dengan dana sosial pondok pesantren Al-Qur'aniyyah juga dapat membiayai keperluan hidup sehari-hari bagi para santri yatim/piatu dan santri dhuafa yang tinggal di pondok pesantren Al-Qur'aniyyah.

4. Bahwa faktor-faktor yang dapat dijadikan pemicu kesuksesan pondok pesantren Al-Qur'aniyyah dalam menjalankan program pendidikan dhuafa adalah sebagai berikut :

™ Dengan kualitas SDM yang dimiliki pondok pesantren Al-Qur'aniyyah yaitu para santri yang berbakat dan para pengajar yang ahli dalam pendidikan, SDM tersebut dapat membantu mensukseskan pondok pesantren Al-Qur'aniyyah dalam mewujudkan harapan dan cita-cita santri dhuafa, walaupun bukan berbentuk materi tetapi dengan pengabdian mereka setidaknya dapat meringankan beban moral pondok pesantren Al-Qur'aniyyah dalam mengasuh dan mendidik para santri dhuafa.

™ Dengan memiliki pimpinan yang pandai bersosialisasi dapat menarik simpati dan kepercayaan para donatur maupun masyarakat,

sehingga kerjasama pun tetap terjalin baik dalam membantu mendidik para santri dhuafa.

Dan yang belum berhasil dikerjakan oleh pondok pesantren Al-Qur'aniyyah dalam mewujudkan program pendidikan bagi kaum dhuafa adalah :

™ Lemahnya Manajemen yang dimiliki oleh pondok pesantren Al-Qur'aniyyah dalam menghimpun dana.

™ Membebaskan tanah wakaf penduduk untuk tempat tinggal para santri yatim/piatu dan dhuafa yang mukim.

™ Mendirikan tempat kursus gratis untuk tempat belajar ketrampilan berwirausaha.

b. Saran-saran

1. Dalam menghimpun dana untuk para santri yatim/piatu dan dhuafa tidaklah mudah untuk itu Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah harus memiliki strategi yang lebih jitu untuk mempertahankan program yang telah dijalankan untuk mewujudkan cita-cita anak-anak asuh yang berada di Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah.

2. Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah harus dapat mengelola dengan baik lagi dana yang telah di percayakan para donatur, agar suatu masa yang akan datang Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah tidak terus selalu bergantung kepada pemberian bantuan dari para dermawan, misalnya dengan

mengembangkan dan menambah usaha yang telah ada di Pondok, seperti mendirikan usaha warnet, rental komputer dan lain sebagainya agar pendapatan bisa lebih besar dibanding dengan dana yang diperoleh sekarang.

3. Untuk lebih menjangkau semua sisi kehidupan kaum dhuafa, Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah hendaknya lebih banyak lagi mencari donatur, apabila perlu Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah harus pandai-pandai bekerja sama dengan instansi-insatansi penting seperti pemerintah agar kegiatan ini dapat terus ada dan tidak terhenti begitu saja.

4. Pondok pesantren Al-Qur'aniyyah harus bisa memiliki manajemen yang bagus dalam menghimpun dana untuk para santri dhuafa agar program tersebut dapat bertahan, dan memiliki penerus sehingga program seperti ini tidak berhenti di separuh jalan.

5. Kepada masyarakat sekitar khususnya dan umat Islam umumnya, hendaknya selalu berfartisifasi aktif ikut membantu kegiatan sosial, baik berbentuk moril maupun materil guna tercapainya upaya pendidikan kaum dhuafa, untuk mencerdaskan masa depan bangsa, terutama anak-anak dari keluarga yang tidak mampu.

Dokumen terkait