• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian

C. Faktor-faktor pendukung dan penghambat penerapan komunikasi keluarga dalam pendidikan seks remaja

2. Faktor-faktor penghambat

Adanya hambatan yang terjadi dalam keluarga maka komunikasi keluarga akan membuat segala tujuan di dalam keluarga tersebut gagal tercapai, karena setiap pihak akan melakukan keinginannya sendiri tanpa memperdulikan kepentingan atau keterlibatan anggota keluarga lainnya,

a. Orang tua yang tidak memiliki waktu yang banyak untuk keluarga mereka jauh dari keharmonisan karena tidak adanya kedekatan di antara anggota keluargannya karena tuntunan ekonomi dan kebutuhan keluarga.

b. Tidak adanya keterbukaan dari orang tua untuk menerangkan persoalan seksual kepada remaja, sehingga remaja akan meraba-raba tentang persoalan seks sehingga dikwatirkan apabila proses perabaan salah, maka akan menjerumuskan ia ke dalam kesesatan karena itu, ini sangat penting bagi orang tua untuk memahami persoalan seksual.

c. Sebagian besar orang tua hanya mengetahui tentang pendidikan seks adalah sesuatu hubungan suami istri yang sudah menikah dan sebagian lagi orang tua menyerahkan kepada anak remaja untuk mencari tahu sendiri tentang seks,

62

peran orang tua sangat penting dan paling bertnggung jawab dalam memberikan pendidikan seks kepada remaja.

Seperti dari hasil wawancara oleh Rahman menyatakan bahwa:

Kesibukannya setiap hari selalu pergi berjualan dan biasanya pulang malam kalaupun tidak bekerja maka mereka tidak akan bisa memenuhi kebutuhan keluarganya dan dirinya melakukan pekerjaan setiap hari tanpa libur kecuali kalau sedang sakit, jadi hubungannya dengan anak-anaknya kurang dekat karena jarang berkomunikasi apalagi membicarakan masalah seks karena penjelasan tentang seks nantinya akan melakukan perbuatan yang melanggar karena baginya mereka bisa belajar di sekolah mereka.12

Dari hasil wawancara di atas menyatakan bahwa orang tua yang tidak memiliki waktu yang banyak untuk keluarga mereka jauh dari keharmonisan karena tidak adanya kedekatan di antara anggota keluarganya karena tuntunan ekonomi dan kebutuhan keluarga.

Keadaan tidak adanya keterbukaan dari orang tua untuk menerangkan persoalan seksual kepada remaja, sehingga remaja akan meraba-raba tentang persoalan seks sehingga dikhawatirkan apabila proses perabaan salah, maka akan menjerumuskan ia ke dalam kesesatan karena itu, ini sangat penting bagi orang tua untuk memahami persoalan seksual. Langkah yang dapat ditempuh adalah dengan memperkaya informasi dan pengetahuan tentang persoalan seks, hal yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah mengomunikasikan persoalan kecil apapun yang menimpah remaja tentang seksual secara terbuka.

Pada dasarnya pendidikan seks yang terbaik adalah yang diberikan oleh orang tua sendiri, seperti yang harus diketahui oleh para orang tua untuk anak mereka yaitu

12Rahman, Orang Tua Yang Memiliki Anak Remaja di Desa Paccellekang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa, Wawancara (15 Oktober 2015).

mengetahui masalah kesehatan seksualnya seperti penyakit menular seksual. Orang tua sebaiknya mengajarkan pendidikan seks kepada anaknya sejak dini, misalnya orang tua mengajari ini mulut, ini hidung atau hal-hal yang belum diketahui sebelumnya oleh remaja.

Pendidikan seks tetap harus diberikan sesuai dengan tingkat perkembangan anak, tujuannya adalah memberikan bekal pengetahuan serta membuka wawasan anak-anak remaja tentang seputar masalah seks secara benar dan jelas. Seks yang benar menghindarkan mereka dari berbagai reziko negatife seperti kehamilan diluar nikah, pelecehan seksual, dan penyakit menular seksual, oleh karena itu orang tualah yang paling tepat untuk menyamapaikan masalah kesehatan reproduksi dan pendidikan seks kepada anak-anak mereka. Pendidikan seks wajib diberikan oleh orang tua sendiri mungkin tepatnya di mulai saat anak masuk usia 3-4 tahun, karena pada usia ini anak sudah mulai mengerti mengenai organ tubuh mereka dapat di lanjutkan dengan pengenalan organ tubuh internal, contohnya untuk mengajari anak pada saat buang air kecil/ atau buang air besar.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecenderungan orang tua tidak memberikan pendidikan seks pada anak remaja diantarannya; orang tua masih menganggap tabu dan ketidaktahuannya untuk menyampaikan pendidikan seks kepada remaja, orang tua belum mengajarkan pendidikan seks sejak dini, ini disebabkan karena orang tua bingun mulai dari mana mengajarkannya kepada anak, faktor ekonomi, karena kesibukan orang tua dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga tidak ada perhatian orang tua bagi perkembangan remaja. Berbagai cara pendekatan perlu di tempuh oleh orang tua untuk mengatasi

64

masalah remaja khususnya menyangkut pengetahuan orang tua tentang pendidikan seks tujuannya adalah mengantarkan remaja ke arah kematangan psikologis dan social, agar kelak mampu membentuk keluarga yang bertanggung jawab.

Pemberian pendidikan seksual yang di maksudkan adalah kegiatan pendidikan yang berusaha untuk memberikan pengetahuan agar mereka dapat mengubah perilaku seksualnya kearah yang lebih bertanggung jawab, pada dasarnya pendidikan seksual bertujuan untuk membekali remaja dalam menghadapi gejolak biologis agar mereka tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah karena mengetahui resiko yang dapat terjadi, peran orang tua dalam pembinaan remaja merupakan kunci bagaimana remaja itu akan terbentuk dimana orang tua berperang sebagai pendidik.

Orang tua wajib memberikan bimbingan dan arahan kepada anaknya nilai-nilai agama yang ditanamkan kepada anaknya sejak dini sebagai bekal dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja tersebut, dimana dalam hal ini orang tua bersikap tidak terbuka terhadap anak, bahakan cenderung membuat jarak dengan anak dalam masalah seksual yang pada akhirnya para remaja memperoleh informasi mengenai seks dari berbagai sumber, termasuk dari teman sebaya, lewat media massa baik cetak maupun elektronik termasuk di dalamnya iklan, buku, ataupun situs internet yang khusus menyediakan informasi tentang seks.

Sebagai orang tua hendaknya berperan sebagai pendidik terutama memberikan pendidikan seks yang baik dan benar kepada remaja. Ketidak pekaan orang tua dan pendidikan terhadap kondisi remaja menyebabkan remaja canggung dan enggan untuk bertanya kepada orang yang tepat, semakin menguatkan alasan mengapa remaja sering salah dan tidak tepat menggunakan organ reproduksinya,

selain itu dampak yang berpengaruh pada remaja yaitu arus globalisasi yang semakin tidak terbatas rasa ingin tahu ini membuat remaja cenderung menjadi tahu melalui VCD, buku, foto, majalah, internet, dan sumber-sumber lain yang belum tentu cocok untuk remaja. Sumber informasi yang belum didapat oleh remaja dapat memberikan substansi yang salah dan menyesatkan.

Peran orang tua signifikan terhadap perkembangan remajanya, orang tua yang cenderung tertutup, tidak bisa memberikan arti penting pendidikan seks bagi remaja, maka akan berakibat pada pergaulan bebas bagi remaja, semestinya peran orang tua sangat di butuhkan putra-putrinya yang menginjak usia remaja,pengetahuan orang tua sangat terbatas tentang pendidikan seks ini terbukti mereka hanya sebatas mendengar saja belum mempunyai pengetahuan yang memadai tentang pendidikan seks itu sendiri, hal ini terbukti sewaktu peneliti menanyakan apakah perlu di terapkannya atau diberikan pada anak terutama remaja mengenai pendidikan seks menurut Nuraeni orang tua ( ibu Maha Rezeky) di desa paccellekang kecamatan pattallassang kabupaten gowa, menyatakan bahwa:

Kurang setuju diterapkannya pendidikan seks, karena anaknya tidak pernah bertanya hal demikian, adanya anggapan bahwa nantinya mereka akan mengetahui dengan sendiri kalu mereka sudah besar, hal seperti itu tidak baik karena anak-anak zaman sekarang terlalu cepat dewasa kalau mengetahui hal-hal seperti itu, baru dijelaskan mereka sudah beranggapan terlalu jauh kalau diterapkan mereka merasa tidak perlu, karena anak-anak sudah banyak mengetahui hal tersebut melalui teman sebayanya, sehingga anak-anak tidak perlu di ajarkan karena belum waktunya mereka mengetahui hal-hal yang seperti itu.13

Berdasarkan pertanyaan orang tua di atas mengungkapkan pendapatnya mengenai pendidikan seks ternyata mereka tidak paham dan mendapatkan informasi

13 Nuraeni, Orang Tua (Ibu Dahlia) di Desa Paccellekang Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa, Wawancara (13 Oktober 2015)

66

tidak benar malah menganggap hal tersebut mengarah pada hubungan suami istri, sehingga saya memberikan penjelasan sedikit mengenai pendidikan seks bahwa pendidikan seks itu tidak mengarah pada porno tetapi hanya mengajarkan perubahan yang terjadi pada anak anda secara fisik yang terjadi pada pertumbuhannya apa lagi kalau sudah menjelang remaja, apalagi remaja yang perasaan ingin taunya masih mengebu-gebu karena adanya dorongan hormon akibat dari perubahan itu.

Usia menjelang masa remaja, pendidikan seks bertujuan untuk menerangkan masa pubertas dan karakteristiknya, serta menerima perubahan bentuk tubuh, pendidikan seks berguna untuk memberi penjelasan mengenai perilaku seks yang merugikan (seperti seks bebas), menanamkan moral untuk seks pranikah serta membangun penerimaan terhadap diri sendiri. Bahkan, pendidikan seks juga penting diberikan pada anak di usia pranikah untuk pembekalan pada pasangan yang ingin menikah tentang hubungan seks yang sehat dan tepat.

Pada dasarnya fungsi dari pendidikan seks sendiri bertujuan membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan seks sehingga ia dapat menyalurkan secara baik, benar dan legal karena apabila remaja sudah terjatuh dalam kegiatan seks yang akan menjatuhkan harga diri para remaja dan keluarganya.

67

pendidik yang terbaik adalah orang tua dari anak itu sendiri, pendidikan yang diberikan termasuk dalam pendidikan seksual, karena dalam membicarakan masalah seksual adalah yang sifatnya sangat pribadi dan membutuhkan suasana yang akrab, terbuka dari hati kehati antara orang tua dan anak.

Peranan orang tua dalam menerapkan pemahaman tentang seks pada remaja seharusnya tidak di anggap hal yang tabu orang tua, keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan terbaik untuk penanaman nilai perkembangan remaja, salah satu pihak yang berperan penting dalampn didikan seks adalah orang tua, hal ini dikarenakan adanya hubungan yang intim dan akrab antara si anak dan orang tua masalah seks merupakan masalah yang bersifat pribadi yang tentunya akan jauh lebih baik ketika hal ini disampaikan oleh orang yang memiliki hubungan sangat dekat dengan si anak.

Faktor yang menjadi pendukung penerapan komunikasi keluarga dalam pendidikan seks remaja adalah keadaan keluarga yang ditandai dengan hubungan harmonis dan komunikasi yang di lakukan secara dua arah antara orang tua dan remaja.

Faktor yang menjadi penghambat penerapan komunikasi keluarga dalam pendidikan seks adalah tidak mempunyai pengetahuan mengenai pendidikan seks dan adanya anggapan bahwa pendidikan seks masih tabu untuk dibicarakan.

68

B. ImplikasiPenelitian

Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan dan setelah melihat dari penelitian ini maka peneliti memberikan saran/rekomendasi sebagai berikut:

1. Kepada para orang tua agar mengubah pandangan bahwa pendidikan seks sangat penting untuk diberikan mengingat masa remaja merupakan masa yang sangat penting untuk masa depan mereka dengan adanya pendidikan seks ini remaja akan lebih bertanggungjawab atas kehidupan seksualnya, terutama ketika mereka sudah berkeluarga.

2. Kepada remaja hendaknya tidak mencari sumber informasi lain selain dari orang tua karena ditakutkan adanya informasi yang tidak benar terutama mencari informasi lewat teman sebaya. Kepada masyarakat dapat member pengetahuan dan sumber informasi karena tidak semua orang tua mengetahui tentang pengertian seks itu sebenarnya, karena pengertian seks yang mereka tahu hanyalah hal-hal yang tidak baik, mudah-mudahan dengan penelitian ini bias membantu memahami arti seks yang sebenarnya.

Dokumen terkait