• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

D. Obesitas Sebagai Salah Satu Masalah Gizi

3. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas

36

memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku atau pola gaya hidup misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta kelebihan energi akibat ketidak seimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi. Seseorang tentu tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.47

c) Faktor Nutrisi

Peranan nutrisi dimulai sejak dalam kandungan yaitu jumlah lemak tubuh dan pertumbuhan bayi dipengaruhi oleh berat badan ibu. Obesitas terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar dan merupakan akumulasi simpanan energi yang berubah menjadi lemak.48 Dengan meningkatnya usia kecepatan metabolisme juga mulai menurun mulai usia 30 tahun, bila aktivitas fisik juga berkurang maka timbunan lemak menjadi kegemukan.

d) Faktor-Faktor Lain (Enzim Tubuh)

Faktor-faktor penyebab obesitas lainnya antara lain enzim, hormon, metabolisme basal dan pengaruh obat-obatan.

3. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Obesitas

a) Asupan Makanan

Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi yang optimal apabila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi

47Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama: 2002), Hal. 44 48Pritasari, Hidup Sehat Gizi Seimbang dalam Siklus Kehidupan Manusia, (Jakarta: Primadia Pustaka IKAPI, 2006), Hal. 21

37

yang dapat digunakan secara efesien.49 ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran energi mengakibatkan pertambahan berat badan. Obesitas pada usia remaja cenderung berlanjut ke dewasa dan lansia.50

Inti dari asupan makanan adalah kecukupan kebutuhan energi yang diperoleh dari proses pembakaran karbohidrat, lemak, dan protein makanan. Kebutuhan energi manusia di dalam tubuh akan tercukupi bila kebutuhan akan zat-zat makanan tercukupi pula.51 Dalam kehidupan sehari-hari tubuh memerlukan makanan yang memberikan cukup energi yang sesuai kebutuhan untuk menjaga kesehatan sehingga diperlukan adanya keseimbangan antara makanan sumber energi yang dimakan dengan energi yang dikeluarkan terutama bergerak dan beraktifitas, maka semakin banyak pula energi yang diperlukan. Kebutuhan energi sendiri ditentukan oleh metabolisme basal, umur, aktifitas fisik, specific dynamic action (SDA). Kebutuhan energi terbesar pada umumnya diperlukan untukmetabolisme basal.52

Dalam memenuhi kebutuhan makan yang sesuai dengan kebutuhan gizi oleg tubuh dapat mengacu pada pedoman umum gizi seimbang (PUGS) harus diaplikasikan dalam penyajian hidangan yang memenuhi syarat gizi yang dikenal dengan menu seimbang. Definisi menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi

49

Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama: 2002), Hal.60 50Arisman, Gizi Dalam Daur Kehidupan, (Jakarta: EGC, 2004), Hal. 9

51Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama: 2002), Hal. 63 52Sunita Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama: 2002), Hal. 66

38

kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan.

Peranan beraneka ragam makanan tergamba dalam piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut (Tumpeng Gizi Seimbang).Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) meragakan 4 prinsip gizi seimbang yaitu: aneka ragam makanan sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik dan memantau berat badan ideal. Gambar TGS dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.

Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang

TGS terdiri atas beberapa potongan kecil, dan dipuncak terdapat potongan terkecil. Luasnya potongan TGS menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi tiap orang per hari. TGS sialasi oleh potongan yang berisi air putih. Air putih merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi tubuh. Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas). Setelah itu, diatasnya terdapat potongan besar

39

yang merupakan golongan makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3-8 porsi. Kemudian diatasnya lagi terdapat golongan sayurdan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan yang berbeda untuk menekankan pentingnya peran dan porsi setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam TGS sengaja dibuat lebih besar dari pada buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus dikonsumsi setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) dari pada buah (2-3 porsi). Selanjutnya dilapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu, dan produk susu (yogurt, mentega, keju, danlain-lain) dipotongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, oncom. Terakhir dan menempati puncak TGS dalam potongan yang sangat kecil adalah minyak, gula dan garam yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya.53

Selain Tumpeng Gizi Seimbang, penyusunan pesan-pesan dalam pedoman gizi seimbang merupakan salah satu bentuk strategi pendidikan gizi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pesan-pesan dalam pedoman gizi seimbang tersebut tertuang dalam 13 Pesan Umum Gizi Seimbang, yaitu:

1) Makanlah aneka ragam makanan

2) Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi 3) Makanlah sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi

40

4) Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi

5) Gunakan garam beryodium

6) Makanlah makanan sumber zat besi

7) Berikan asir susu ibu (ASI) saja kepada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sesudahnya 8) Biasakan makan pagi

9) Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya 10) Lakukan aktivitas fisik secara teratur

11) Hindari minum minuman beralkohol

12) Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan 13) Bacalah label pada makanan yang dikemas.54 b) Aktivitas Fisik

Aktivitas adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya. Selama melakukan aktivitas fisik, otot membutuhkan energi di luar metabolisme untuk bergerak, sedangkan

jantung dan paru-paru memerlukan tambahan energi untuk

mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh dan untuk mengeluarkan sisa-sisa dari tubuh. Banyaknya energi yang dibutuhkan bergantung pada beberapa otot yang bergerak, berapa lama dan berapa berat pekerjaan yang dilakukan.

41

Sekarang ini kemajuan teknologi yang banyak menciptakan alat-alat yang mampu menghemat pengeluaran energi dari dalam tubuh misalnya blender, mesin cuci, dan sebagainya. Sarana transportasi seperti bus, mobil, motor akan memudahkan agar tidak bejalan kaki atau berpeseda ke suatu tempat. Selain itu, kesibukan rutinitas kerja yang semakin meningkat juga menyebabkan seseorang tidak mampu mempunyai waktu untuk berolah raga.55

Jenis pekerjaan yang dilakukan sehari-hari dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang. Bentuk tubuh orang yang tidak banyak mengeluarkan energi akan berbeda dengan orang yang pekerjaan selalu menggunakan otot atau banyak melakukan aktivitas fisik. Seperti diketahui, aktivitas fisik akan membakar energi dari dalam tubuh. Dengan demikian, jika asupan energi ke dalam tubuh berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang seimbang tentu akan menyebabkan tubuh mengalami kegemukan.56

c) Keturunan

Faktor keturunan juga dapat mempengaruhi pembentukan lemak tubuh. Seseorang mempunyai faktor keturunan yang cenderung membangun lemak tubuh lebih banyak dibandingkan orang lain. Bawaan sifat metabolisme ini menunjukkan adanya gen bawaan pada kode untuk enzim lipoprotein lipase (LPL) yang lebih efektif. Enzim ini

55

Susi Purwati, Perencanaan Menu Untuk Penderita Kegemukan, (Jakarta:Penebar Swadaya, 2005), Hal.11

56Susi Purwati, Perencanaan Menu Untuk Penderita Kegemukan, (Jakarta:Penebar Swadaya, 2005), Hal. 19

42

memiliki suatu peranan penting dalam proses mempercepat penambahan berat badan karena enzim ini bertugas mengontrol kecepatan trigliserida dalam darah yang dipecah-pecah menjadi asam lemak dan saluran ke sel-sel tubuh untuk disimpan sehingga lama kelamaan menyebabkan penambahan berat badan.57

d) Lama Tidur

Tidur merupakan kebutuhan dasar mutlak yang harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan tidur yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Tidur adalah keadaan dimana tidak sadarkan diri yang relatif bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang dengan ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologi, dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.

Kebutuhan tidur pada manusia bergantung pada tingkat perkembangan. Tabel berikut ini merangkum kebutuhan tidur manusia berdasarkan usia.

57Susi Purwati, Perencanaan Menu Untuk Penderita Kegemukan, (Jakarta:Penebar Swadaya, 2005), Hal. 21

43

Tabel 2.1

Kebutuhan Tidur Berdasarkan Usia58

Umur Tingkat

Perkembangan

Jumlah Kebutuhan Tidur

0 - 1 bulan Bayi baru lahir 14 – 18 jam/hari

1 - 18 bulan Masa bayi 12 – 14 jam/hari

18 bulan – 3 tahun

Masa anak 11 – 12 jam/hari

3 – 6 tahun Masa pra-sekolah 11 jam/hari

6 – 12 tahun Masa sekolah 10 jam/hari

12 - 18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari

18 – 40 tahun Masa dewasa 7 – 8 jam/hari

40 – 60 tahun Masa muda paruh

baya

7 jam/hari 60 tahun ke

atas

Masa dewasa tua 6 jam/hari

Obesitas sangat erat kaitannya dengan sekresi hormon gherlin dan leptin yang ada dalam sirkulasi darah. Dua hormon tersebut yag memberikan sinyal ke hipotalamus untuk mengatur nafsu makan yang bekerja sebagai sistem penyeibang yang mengatur rasa kenyang dan lapar. Ghrelin dihasilkan oleh saluran pencernaan yang mempunyai peran dalam meningkatkan nafsu makan, sedangkan leptin diproduksi dalam sel-sel lemak dan bertanggungjawab untuk mengirimkan sinyal ke otak ketika kenyang. Ketika orang tidak mendapat tidur yang cukup, kadar leptin akan turun yang artinya kita tidak merasa kenyang setelah makan. Kurang tidur juga mendorong kadar ghrelin naik, yang artinya rasa lapar akan terus terangsang dan meningkatkan nafsu makan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang tidur kurang dari 7 jam

58A. Aziz Alimul Hidayat dan Musrifatul Uliyah, Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk

44

sehari memiliki risiko mendapatkan IMT lebih besar dari pada orang yang tidur dengan jam lebih banyak.59

e) Kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan. Sedangkan kontrasepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah untuk menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur yang telah matang dengan sel sperma. Macam-macam alat kontrasepsi yang mempengaruhi obesitas antara lain seperti pil KB, suntikan KB dan susuk KB. 60 Alat kontrasepsi tersebut dapat mempengaruhi berat badan karena hormon dalam kontrasepsi yaitu esterogen dan progesteron. Esterogen menyebabkan pengeluaran natrium dan air berkurang sehingga terjadi penimbunan cairan.61 Sedangkan progesteron akan mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, merangsang nafsu makan serta menurunkan aktivitas fisik sehingga terjadi peningkatan berat badan.62

59

A.S. Hamidin, Kebaikan Air Putih,(Yogyakarta: Media Pressindo, 2011), Hal. 47

60Depkes RI, Buku Pedoman Petugas Fasilitas Pelayanan Keluarga Berencana, (Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan Keluarga, 1994), Hal.13

61

H. Winkjosastro, Dkk, Ilmu Kandungan, (Jakarta: Yayasan Bina Pustaka, 2005), Hal. 78 62Depkes RI, Buku Pedoman Petugas Fasilitas Pelayanan Keluarga Berencana, (Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan Keluarga, 1994), Hal. 16

Dokumen terkait