• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: LANDASAN TEORI

B. Aktivitas Belajar

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Aktivitas belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991:130) faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa terdiri dari dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam diri siswa itu sendiri. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar diri siswa. Pemahaman akan faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa sangat dibutuhkan dalam membantu siswa mencapai prestasi belajar yang baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar (Slameto, 2013:54-71) dibagi menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

a. Faktor-faktor intern 1) Faktor jasmaniah

a) Faktor kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik bebas dari penyakit. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat berarti baik secara badan serta bagian-bagiannya. Kesehatan mempengaruhi aktivitas belajar siswa dalam mencapai prestasi belajarnya yang baik. Seperti halnya cepat lelah, mudah pusing, kurang darah, dan hal-hal lainnya yang menggangu fungsi indera serta tubuhnya. Memperhatikan kesehatan badan dengan istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan lain-lain dapat membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar yang diharapkan.

b) Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Cacat yang dimaksud seperti buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh, dan lain-lain. Cacat tubuh mempengaruhi prestasi belajar siswa sehingga siswa yang mengalami cacat tubuh lebih baik belajar pada lembaga pendidikan khusus.

2) Faktor psikologis a) Inteligensi

Menurut Chaplin dalam buku Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Slameto 2013:55), intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Kemajuan belajar sangat dipengaruhi oleh intelegensi.

b) Perhatian

Menurut Gazali dalam buku Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Slameto 2013:56), perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek.

Dalam mencapai prestasi belajar yang diharapkan, siswa harus memiliki perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa maka timbullah kebosanan yang menjadikan siswa tidak suka dengan belajar. Cara siswa mengusahakan bahan pelajarannya supaya menarik dapat disesuaikan dengan hobi atau bakatnya sehingga siswa tetap belajar dan mencapai prestasi belajar yang baik.

c) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati akan menimbulkan rasa senang dalam melakukannya sehingga akan menimbulkan kepuasan.

Bahan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan. Siswa yang kurang berminat dalam belajar dapat diusahakan dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari tersebut.

d) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Penting bagi siswa untuk mengetahui bakatnya. Jika bahan pelajaran siswa yang dipelajari sesuai dengan bakatnya maka hasil belajar yang didapat akan lebih baik.

e) Motif

Motif memiliki hubungan yang erat dengan tujuan yang akan dicapai. Motif merupakan penggerak/pendorong dalam terjadinya perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan. Motif sangat diperlukan dalam mencapai prestasi belajar yang baik. f) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Dalam mencapai kematangan, siswa harus melakukan latihan terus menerus seperti halnya belajar sehingga ketika belajarnya sudah cukup baik maka anak akan mencapai kemajuan dalam hasil belajarnya yang memuaskan.

g) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesediaan tersebut timbul dari dalam diri siswa dan juga berhubungan dengan kematangan. Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar. Apabila siswa belajar dan di dalam dirinya sudah memiliki kesiapan maka hasil belajarnya akan lebih baik.

3) Faktor kelelahan

Kelelahan pada siswa dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani berhubungan dengan lelahnya tubuh. Kelelahan jasmani terjadi akibat kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh sehingga darah kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.

Kelelahan rohani berhubungan dengan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan rohani dapat terjadi akibat terus menerus memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat, menghadapi hal-hal yang selalu sama/konstan tanpa ada variasi, dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa serta tidak sesuai dengan bakat, minat, dan perhatiannya.

Dari uraian mengenai kelelahan diketahui bahwa kelelahan berpengaruh terhadap belajar siswa. Siswa perlu mengusahakan kondisi jasmani dan rohani yang bebas dari kelelahan untuk mencapai hasil belajar yang baik.

b. Faktor-faktor ekstern 1) Faktor keluarga

a) Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anak. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya seperti tidak

memperhatikan kebutuhan-kebutuhan belajar anak, kepentingan-kepentingan anak, kesulitan-kesulitan belajar anak akan membuat anak menjadi malas di dalam belajarnya. b) Relasi antar anggota keluarga

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Relasi anak dengan saudara lainnya juga mempengaruhi belajar anak. Dalam mencapai keberhasilan anak di dalam belajar perlu diusahakan relasi yang baik dalam sebuah keluarga.

c) Suasana rumah

Situasi rumah merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai hasil belajar anak yang baik. Suasana rumah yang tenang dan tentram perlu diciptakan dalam suatu keluarga. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tentram akan membuat anak menjadi betah tinggal di rumah dan anak dapat belajar dengan baik.

d) Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi berhubungan dengan fasilitas dan kebutuhan-kebutuhan belajar anak yang nantinya dapat membantu anak dalam mencapai prestasi belajar yang baik.

e) Pengertian orang tua

Dorongan dan pengertian orang tua dibutuhkan oleh anak. Bila anak sedang mengerjakan tugasnya ada baiknya orang tua tidak mengganggu. Orang tua wajib memberi pengetian dan mendorongnya serta membantu kesulitan yang dialamai oleh anak apabila anak mengalami lemah semangat. f) Latar belakang kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu ditanamkan kepada anak kebiasaan-kebiasaan yang baik supaya mendorog semangat anak untuk belajar.

2) Faktor Sekolah a) Metode mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Di dalam lembaga pendidikan, siswa di dalam proses belajarnya diharapkan dapat menerima, menguasai dan lebih-lebih mengembangkan bahan pelajaran. Supaya tercapai apa yang diharapkan, cara-cara mengajar dan cara belajar haruslah tepat, efisien dan seefektif mungkin.

Metode belajar yang kurang baik dapat terjadi karena kurangnya persiapan guru dan kurangnya penguasaan guru akan bahan pelajaran tersebut sehingga di dalam menyajikannya kurang jelas. Kebanyakan guru mengajar

dengan metode ceramah saja. Diharapkan guru bersikap progresif yang berarti berani mencoba metode-metode baru sehingga dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan motivasi belajar anak.

b) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar dan hasil belajar siswa. Guru perlu mendalami siswa dengan baik dan mempunyai perencanaan yang mendetail supaya dapat melayani siswa belajar.

c) Relasi guru dengan siswa

Terjadinya proses belajar akibat adanya relasi antara guru dan siswa. Bila relasi siswa dengan gurunya baik, siswa akan menyukai gurunya dan akan menyukai pelajarannya sehingga siswa berusaha mempelajarinya. Guru yang tidak memiliki relasi yang baik dengan siswanya menyebabkan proses belajar mengajar menjadi kurang lancar.

d) Relasi siswa dengan siswa

Perlu diciptakan hubungan yang baik antar siswa supaya dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. Bila kelas tidak terbina menjadikan hubungan

masing-masing siswa tidak tampak sehingga diperlukan guru yang bijaksana dalam membina kelas.

e) Disiplin sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa di dalam sekolah dan di dalam belajarnya. Bila staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi displin dan memberi pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.

f) Alat pelajaran

Alat pelajaran yang dipakai guru pada waktu mengajar membantu siswa dalam proses belajarnya. Bila alat pelajaran yang digunakan lengkap, siswa akan mudah menerima pelajaran dan menguasainya sehingga belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap diperlukan supaya guru dapat mengajar dengan baik dan siswa dapat menerima pelajaran dengan baik. g) Waktu sekolah

Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah. Bila siswa bersekolah pada kondisi badan yang sudah lelah seperti siang hari menuju ke sore hari maka sulit bagi siswa untuk menerima pelajaran dengan baik.

h) Standar pelajaran di atas ukuran

Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing sehingga apa yang sudah dirumuskan dapat tercapai.

i) Keadaan gedung

Jumlah siswa yang banyak dengan berbagai karakteristik menuntut keadaan gedung yang memadai baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Bila keadaan gedung sekolah tidak memadai maka siswa kurang nyaman di dalam proses belajarnya.

j) Metode belajar

Cara belajar yang efektif berdampak baik dengan hasil belajar siswa belajar secara teratur setiap hari. Pembagian waktu belajar yang baik dan memilih metode belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar yang baik.

k) Tugas rumah

Waktu belajar yang terutama adalah di sekolah sehingga di rumah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Diharapkan guru memberikan tugas rumah yang tidak terlalu banyak sehingga anak tidak mempunyai waktu untuk melakukan kegiatan yang lain.

3) Faktor masyarakat

a) Kegiatan siswa dalam masyarakat

Mengikuti kegiatan di dalam masyarakat sangat menguntungkan bagi perkembangan pribadi siswa. Namun perlu dibatasi kegiatan siswa supaya proses belajar siswa tidak terganggu.

b) Mass media

Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. Diperlukan bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

c) Teman bergaul

Teman bergaul siswa memberi pengaruh yang besar dan cepat di dalam jiwa seorang siswa. Teman bergaul siswa dapat memberikan pengaruh baik maupun negatif terhadap diri siswa. Diperlukan pembinaan pergaulan yang baik dan pengawasan dari orang tua serta pendidik dalam memilih teman bergaul supaya siswa dapat belajar dengan baik.

d) Bentuk kehidupan masyarakat

Kehidupan masyarakat di sekitar siswa berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang hidup di sekitar siswa memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Lingkungan sekitar siswa membawa siswa untuk melakukan hal yang sama. Perlu diusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh positif terhadap siswa sehingga siswa dapat belajar dengan baik.

Dokumen terkait