• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORETIS

M. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Slameto, faktor- faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenis, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

b. Faktor internal

Dalam membicarakan faktor internal akan dibahas menjadi tiga faktor yaitu : 1. Faktor Jasmaniah

a) Faktor Kesehatan

Seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istrahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah.

b) Cacat Tubuh

Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu. 2. Faktor Psikologis

Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada siswa yang memiliki tingkat intelegensi yang rendah. 2) Perhatian

Siswa dapat belajar dengan baik, usahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobby atau bakatnya.

3) Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar.

4) Bakat

Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena siswa senang belajar.

5) Motif

Dalam proses belajar haruslah diperhatiakan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan atau menunjang belajar. Motif yang kuat sangat perlu dalam belajar, di dalam membentuk motif yang kuat dapat dilakasanakan dengan adanya latihan.

6) Kematangan

Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi, kemajuan baru untuk mrmiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.

7) Kesiapan

Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan siswa sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3. Faktor Kelelahan

Siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari kelelahan dalam belajarnya. Sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan.

c. Faktor Eksternal 1. Faktor Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa : cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.

1) Cara Orang Tua Mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap hasil belajar anaknya. Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya, dapat menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil dalam belajarnya.

Di sinilah bimbingan dan penyuluhan memegang peranan penting, siswa yang mengalami kesukaran-kesukaran di atas dapat ditolong dengan memberikan

bimbingan belajar yang sebaik-baiknya. Tentu saja keterlibatan orang tua akan sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut.

2) Relasi Antar Anggota Keluarga

Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak itu sendiri.

3) Suasana Rumah

Anak dapat belajar dengan baik perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tenteram selain anak kerasan atau betah tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.

4) Keadaaan Ekonomi Kelurga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Jika anak hidup dalam keluarga miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu, sehingga belajar anak juga ikut terganggu. Sebaliknya, keluarga yang kaya raya, orang tua sering mempunyai kecenderungan untuk memanjakan anak. Anak ini hanya bersenang-senang dan berfoya-foya, akibatnya anak kurang dapat memusatkan perhatian kepada belajar. Hal ini dapat mengganngu belajar anak.

5) Pengertian Orang Tua

Anak belajar perlu dorongan dan perhatian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Orang tua wajib memberi pengertian

dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah.

6) Latar Belakang Kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam kelurga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu ditanamkan kepada anak kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat untuk belajar.

2. Faktor Sekolah a) Metode Mengajar

Metode mengajar mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Agar, siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien, dan seefektif mungkin.

b) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagaian besar adalah menyajikan bahan pelajaran, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran. Kurikulum yang tidak baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar.

c) Relasi Guru dengan Siswa

Di dalam relasi (guru dan siswa) yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikan sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya. Guru yang kurang beriteraksi dengan siswa secara

akrab, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Siswa merasa jauh dari guru, maka siswa segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

d) Relasi Siswa dengan Siswa

Menciptakan relasi yang baik antar siswa perlu, agar dapat memberikan pengaruh positif terhadap belajar siswa.

e) Disiplin Sekolah

Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu juga berpengaruh positif terhadap belajarnya. Dengan demikian agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan di perpustakaan.

f) Alat Pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Kenyataan saat ini dengan banyaknya tuntutan yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar siswa dalam jumlah yang besar pula, seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium, atau media-media lain. Alat pelajaran yang baik dan lengkap akan mempengaruhi belajar siswa.

g) Waktu Sekolah

Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat di pagi hari, siang, sore atau malam hari. Waktu sekolah juga

mempengaruhi belajar siswa. Jadi, memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh yang positif terhadap belajar.

h) Standar Pelajaran di Atas Ukuran

Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing, maka tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.

i) Keadaan Gedung

Jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus memadai di dalam setiap kelas.

j) Metode Belajar

Cara belajar yang tepat dan efektif akan berpengaruh dalam belajar. Pembagian belajar siswa perlu diatur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istrahat akan meningkatkan hasil belajar. k) Tugas Rumah

Waktu belajar terutama adalah di sekolah, di samping untuk belajar waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan lain.

3. Faktor Masyarakat

a) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat

Membatasi kegiatan siswa dalam masyaraka jangan sampai menganggu belajarnya. Jika mungkin memilih kegiatan yang mendukung belajarnya.

b) Mass Media

Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. Maka perlu kiranya siswa mendapatkan bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.

c) Teman Bergaul

Siswa dapat belajar dengan baik, maka perlu diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendididk harus cukup bijaksana.

d) Bentuk Kehidupan Masyarakat

Jika lingkungan anak adalah orang-orang terpelajar, mereka mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya, antusias dengan cita-cita yang luhur akan masa depan anaknya, siswa terpengaruh juga ke hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang di lingkungannya, sehingga akan berbuat seperti orang-orang yang ada di sekitarnya. 34

Dengan demikian untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dilakukan penilaian. Penilaian dapat dilakukan setiap saat selama kegiatan berlangsung dan dapat juga diadakan setelah siswa menyelesaikan suatu program pembelajaran dalam waktu tertentu. Faktor-faktor tersebut menetukan berhasilnya proses pembelajaran dalam melihat tingkat hasil belajar yang ingin dicapai

34 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,(Jakarta: PT Rineka Jaya,2003),h.54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Sedangkan model penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model yang ditawarkan Arikunto. Model ini terdiri atas empat komponen dalam setiap siklusnya, yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (act ), pengamatan (observe), dan refleksi (refleck).

B. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bajeng Barat, yang terletak di kabupaten Gowa dengan subyek penelitian siswa kelas X.4 semester genap dengan jumlah 36 siswa.

Dokumen terkait