• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN 1.Hasil Penelitian

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Memilih Persalinan Sectio

Caesarea Tanpa Indikasi Medis

2.2.1 Kesepakatan suami istri

Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa 19 orang responden menyatakan bahwa kesepakatan suami istri dapat mempengaruhi ibu memilih persalinan sectio caesarea.

Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil biasanya ialah pasangannya. Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi persalinan, dan lebih mudah melakukan penyesuaian selama masa nifas (Grossman dalam Bobak 2005).

Peran pasangan dapat sebagai orang yang memberi asuhan, sebagai orang yang berespon terhadap perasaan rentan wanita

hamil, baik pada aspek biologis maupun dalam hubungannya dengan ibunya sendiri. Dukungan pria menunjukkan keterlibatannya dalam kehamilan pasangannya dan persiapan untuk terikat dengan anaknya (Lederman dalam Bobak, 2005).

Rasa cemas pada ibu hamil dapat timbul akibat kekhawatiran akan proses kelahiran yang aman untuk dirinya dan anaknya Hal ini mungkin tidak dinyatakan secara terbuka, tetapi isyarat kekhawatiran akan tampak. Oleh karena itu dukungan suami sangat penting dalam menentramkan perasaan istri.

Seperti halnya kehamilan yang merupakan hasil kerjasama suami dan istri maka kerjasama ini juga sebaiknya terus berlangsung sampai janin dilahirkan. Kerjasama juga dibutuhkan dalam pemilihan proses persalinan nantinya. Dimana proses tersebut disepakati suami istri. Dalam pemilihan proses persalinan ini penting dilakukan perencanaan karena menyangkut kesehatan fisik dan psikis ibu dalam mengahadapinya dan kesehatan janin. Perencanaan ini juga menyangkut masalah ekonomi. (Kasdu, 2003).

Berdasarkan hasil penelitian Sarmana (2004) menyatakan bahwa dilakukannya persalinan sectio caesarea adalah karena adanya anjuran dari suami dengan alasan lebih aman dan praktis tak perlu menunggu waktu lebih lama menanti kelahiran bayi dan

kekhawatiran melihat ibu menjerit kesakitan serta adanya rasa khawatir terjadi sesuatu pada bayi jika melahirkan secara spontan.

2.2.2 Pengetahuan

Pengetahuan dijelaskan sebagai (knowledge) merupakan proses yang diketahui oleh manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri. Pernyataan ini menunjukkan bahwa pengetahuan seseorang erat kaitannya dengan pengalaman belajar terhadap suatu hal. Menurut Notoadmojo (2005) pengetahuan merupakan hasil pengindraan manusia atau hasil tau seseorang melalui indera yang dimilikinya seperti mata, telinga dan lainnya. Pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dan pengetahuan termasuk dalam predisposisi yang mempunyai pengaruh awal bagi seseorang akan berperilaku.

Pengetahuan ibu hamil tentang persalinan sangatlah penting. Hal ini akan berdampak pada pemeliharaan kehamilan dan pengambilan keputusan persalinan pada akhir kehamilannya. Meningkatnya kecenderungan wanita untuk melahirkan dengan operasi berhubungan dengan semakin meningkatnya perhatian mereka tentang kehamilannya.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden dengan jumlah 18 orang meyetujui bahwa faktor pengetahuan dapat mempengaruhi ibu memilih persalinan sectio

caesarea tanpa indikasi medis. Hal ini juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu yang mayoritas tinggi sehingga tingkat pengetahuan ibu juga lebih baik karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin meningkat pula pengetahuannya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Purnawati (2009) bahwa adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil dengan sikap ibu hamil memilih persalinan sectio caesarea.

Pengetahuan dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku sesuai keyakinan. Pengetahuan akan diperoleh sesuai karakteristik manusia yaitu berupa minat, kebutuhan kemampuan, pengalaman, keterampilan dan tingkat perhatian.

2.2.3 Faktor Sosial

Manusia selalu dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan ia juga dituntut untuk dapat beradaptasi dan bertingkah laku sesuai norma yang ada (Mubarak, 2009). Menurut Varghes (2004) disebutkan bahwa pengaruh sosial sangat kompleks salah satunya adalah pengaruh orang lain atau sugesti teman. Sedangkan menurut Arrow (1993) karena informasi yang dilakukan oleh para ahli kepada masyarakat sehingga masyarakat terpengaruh untuk melakukan permintaan dan penggunaan pelayanan kesehatan.

Dari hasil penelitian didapat bahwa 16 orang responden menyetujui bahwa faktor sosial dapat mempengaruhi ibu memilih

persalinan sectio caesarea. Menurut Sumapraja (2003) alasan lain permintaan permintaan persalinan sectio caesarea adalah karena dorongan dari suami maupun keluarga.

Dalam membuat keputusan medis biasanya merupakan keputusan kelompok dan peranan-peranan tradisional. Di Indonesia dalam keluarga adanya keputusan yang besar dan dianggapa penting ternyata dibuat oleh suami dan pendapat para kakek dan nenek juga penting sekali. (Foster Anderson, 1986). Dan menurut Kasdu (2003) operasi Caesar yang mulai memasyarakat sehingga persalinan dengan operasi cenderung meningkat tiap tahunnya.

Hasil penelitian di Brazil menyatakan bahwa dokter melakukan tindakan section caesarea karena adanya tekanan dan dorongan dari pasien, suami dan keluarga (Sarmana, 2004).

2.2.4 Kecemasan persalinan normal

Cemas adalah respon emosional terhadap penilaian individu subjektif, yang dipengaruhi alam sadar dan tidak diketahui secara khusus penyebabnya (Dalami, 2009). Cemas pada individu dapat memberikan motivasi untuk mencapai sesuatu dan merupakan sumber penting dalam usaha memelihara keseimbangan hidup (Jenny, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar ibu yaitu 13 orang responden menyatakan bahwa kecemasan terhadap persalinan normal dapat mempengaruhi ibu memilih

persalinan sectio caesarea. Hal ini sejalan dengan penelitian Sarmana (2004)bahwa responden menyatakan meminta persalinan

sectio caesarea karean alasan rasa sakit pada persalinan spontan. Takut akan rasa sakit ini dapat disebabkan karena cerita tentang sakit yang luar biasa jika melahirkan secara alami.

Umumnya, seorang wanita yang melahirkan secara alami akan mengalami proses rasa sakit, yaitu berupa rasa mulas disertai rasa sakit di pinggang dan pangkal paha yang semakin kuat. Kondisi tersebut karena keadaan yang pernah atau baru akan terjadi dan sering menyebabkan seorang wanita yang akan melahirkan mersa ketakutan, khawatir, dan cemas menjalaninya. Karena kekhawatiran dan kecemasan mengalami rasa sakit tersebut memilih persalinan sectio caesarea untuk mengeluarkan bayinya. (Kasdu, 2003).

2.2.5 Kepercayaan

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia kepercayaan adalah anggapan dan keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar atau nyata. Harapan dan keyakinan akan kejujuran dan kebaikan. Kepercayaan dalam hal ini adalah keyakinan tentang tanggal dan jam kelahiran tertentu bayi yang akan membawa nasib yang baik bagi bayi yang akan dilahirkan.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa 12 orang responden menyetujui bahwa kepercayaan dapat mempengaruhi ibu untuk

memilih persalinan sectio caesarea. Proses persalinan sectio caesarea dilakukan karena adanya kepercayaan yang berkembang di masyarakat yang mengaitkan waktu kelahiran dengan peruntungan nasib anak dengan harapan apabila anak dilahirkan pada tanggal dan jam sekian maka akan memperoleh rezeki dan kehidupan yang lebih baik. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sarmana (2004) yang hanya 1 dari 28 orang saja yang menyetujui bahwa kepercayaan dapat mempengaruhi ibu memilih persalinan sectio caesarea.

2.2.6 Faktor Ekonomi

Dalam menghadapi persalinan dengan bedah Caesar penting dilakukan perencanaan karena menyangkut kesehatan ibu dalam menghadapinya. Perencanaan ini juga menyangkut perencanaan ekonomi karena biaya yang harus dikeluarkan tidak kecil. Persalinan dengan operasi akan mengahiskan biaya 3-5 kali lebih besar daripada persalinan normal. Oleh karena itu kemampuan keuangan menjadi salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan melahirkan dengan bedah Caesar (Kasdu, 2003)

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa hanya sebagian kecil responden yaitu 8 orang yang menyetujui bahwa faktor ekonomi dapat mempengaruhi ibu memilih persalinan sectio caesarea tanpa indikasi medis. Hal ini tidak sejalan dengan

penelitian Sarmana (2004) bahwa pendapatan tidak ditemukan sebagai alasan untuk melakukan persalinan sectio caesarea.

Masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas cenderung memilih pelayanan kesehatan yang baik dan canggih (Maramis, 2006). Menurut Kasdu (2003) operasi Caesar merupakan hal yang tidak asing lagi terutama masyarakat golongan menengah ke atas sehingga sebagian mereka memilih persalinan Caesar pada proses persalinannya.

2.2.7 Pekerjaaan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia kerja adalah sesuatu yang sengaja dilakukan untuk mendapatkan imbalan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 4 orang responden menyatakan bahwa pekerjaan dapat mempengaruhi ibu memilih persalinan sectio caesarea. Hal ini terjadi karena umumnya ibu mendapatkan cuti hamil dan melahirkan.

Dari hasil penelitian Sarmana (2004) didapatkan bahwa tidak ditemukan adanya alasan permintaan persalinan sectio caesarea karena pekerjaan.

Menurut Kasdu (2003) kecenderungan memilih persalinan

sectio caesarea karena para ibu khususnya di kota-kota besar banyak yang bekerja. Mereka sangat terikat dengan waktu dan sudah memiliki jadwal tertentu kapan mereka harus kembali bekerja.

BAB 6

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dokumen terkait