• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Proses Kimia

2.9 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses Pencucian 1 Faktor pengenceran

Faktor pengenceran adalah perbedaan antara volume kembali lindi hitam dan lindi hitam asli, yaitu dengan kata lain kualitas lindi hitam setelah penambahan air pencuci melebihi kualitas dari lindi hitam asli. Faktor pengenceran sering dinyatakan dalam ton atau meter kubik cair per ton pulp.

berkurang namun pada suatu titik akan tidak ekonomis dengan mempergunakan lebih banyak air pencuci karena tingginya biaya evaporasi.

2. Temperatur Air Pencuci

Temperatur air pencuci sangat mempengaruhi keadaan pencucian yang dikehendaki. Pencucian akan kurang baik hasilnya jika pada temperatur dingin, namun jika pada temperatur yang lebih tinggi akan mengakibatkan terlalu tingginya evolusi uap dari lindi hitam. Temperatur 70oC merupakan temperatur yang sempurna, karena pada temperatur tersebut air pencuci dapat melarutkan padatan yang harus dihilangkan dari bubur pulp dengan baik.

3. Level ( pulp washing rate )

Level air pencuci merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam proses pencucian. Level harus ditetapkan sehingga dapat mengurangi ketersumbatan dan untuk mengatur jumlah aliran pengencer ataupun putaran drum. Level yang ditetapkan adalah 68%. Jika level terlalu rendah akan menyebabkan bubur pulp tidak melekat pada silinder, sehingga proses vakum tidak terjadi yang mengakibatkan bubur pulp akan tumpah.

4. Konsistensi bubur pulp

Konsistensi bubur pulp juga merupakan faktor yang mempengaruhi proses pencucian pulp. Konsistensi yang rendah dapat meningkatkan penyebaran pencucian atau pembentukan sheet pulp, tetapi juga memperbanyak blow back dan memerlukan putaran drum yang tinggi serta kapasitas pompa resirkulasi lindi yang juga harus tinggi. (Anonim, 2003)

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Bahan 1. Sampel 2. Aquadest 3. HCl 0,1 N 4. Bubur pulp 5. Air pencuci 3.2 Alat 1. Beaker glass 2. Magnetik Stirer 3. Kertas Saring 4. Lemari Pengering 5. pH meter 6. Buret 7. Neraca Analitis 8. Blow Tank 9. Radi Screen 10. Radi Trim

12. Liquor Filter 13. Filtrat Tank 14. Wash Stock Tank 15. Delta Screen 16. Screen Feriflow 17. Secondary Screen 18. Tertiary Screen 19. Screw Press Tank 20. Reject File

3.3 Prosedur

3.3.1. Cara kerja proses washing pulp

a. Dari tanki blow hasil pemasakan di digester, pulp di encerkan kira-kira 3,0 – 3,5 % kekentalannya lalu dipompakan ke area washing.

b. Pulp stock dimasukkan ke radi screen, di dalam pipa yang menghubungkan blow tank dan radi screen, pulp di encerkan sampai kira-kira 2 % kekentalannya.

c. Di dalam radi screen terjadi proses pemisahan antara bubur pulp yang telah matang dengan serat kasar dan mata kayu yang belum matang.

d. Bubur pulp yang telah matang akan masuk ke washer # 1, sedangkan reject berupa serat kasar dan mata kayu akan masuk ke radi trim.

e. Di dalam radi trim terjadi proses pemisahan kembali antara bubur pulp dengan mata kayu.

f. Bubur pulp dari radi trim akan menuju washer # 1, sedangkan mata kayu akan di kirim ke reject file.

g. Bubur pulp dari radi screen dan radi trim yang akan di kirim ke washer # 1, di encerkan kembali sampai kira-kira 1,0 – 1,5 % kekentalannya.

h. Di washer # 1 bubur pulp di cuci dengan menggunakan lindi hitam yang kadarnya rendah yang di ambil dari filtrat tank # 2 dimana pencucian dilakukan dengan cara vakum.

i. Bubur pulp yang telah dicuci di Washer # 1 akan di kirim menuju washer # 2, dimana kekentalan bubur pulp yang keluar dari washer # 1 adalah 1,0 – 1,5 %. j. Di washer # 2 bubur pulp dicuci dengan menggunakan lindi hitam yang

kadarnya lebih rendah yang di ambil dari filtrat tank # 3, dimana kekentalan bubur pulp yang telah keluar dari washer # 2 adalah 1,0 – 1,5 %.

k. Bubur pulp yang telah di cuci di washer # 2 akan di kirim ke washer # 3, dimana di washer # 3 bubur pulp akan di cuci dengan menggunakan lindi hitam yang kadarnya lebih rendah lagi yang di ambil dari filtrat tank # 4.

l. Bubur pulp yang telah di cuci di washer # 3 akan di kirim menuju wash stock tank, dimana kekentalan bubur pulp yang keluar dari washer # 3 adalah 1,0 – 1,5 %.

m. Di dalam wash stock tank bubur pulp akan di encerkan kembali menjadi kira- kira 4 – 5 % kekentalannya yang kemudian akan melewati proses screening. n. Bubur pulp yang telah melewati proses screening, akan masuk ke washer # 4,

o. Bubur pulp yang telah melewati washer # 4 akan masuk ke unbleach tower dimana kekentalan bubur pulp adalah kira-kira 12 %.

3.3.2. Cara kerja proses screening pulp

a. Proses screening melalui tiga tahap, yaitu primary screen, secondary screen dan tertiary screen. Dimana tahap primary screen mempunyai satu delta screen dan satu screen feriflow.

b. Dari wash stock tank, bubur pulp dipompakan ke delta screen dan screen feriflow. Yang sebelumnya telah mengalami pengenceran dengan lindi hitam dari 4 – 5 % menjadi 1,0 – 1,5 % kekentalannya.

c. Di delta screen dan screen feriflow, bubur pulp mengalami proses penyaringan, reject / serat kasar dari proses penyaringan tahap pertama ini di pompakan ke secondary screen / proses penyaringan tahap kedua, sedangkan acceptnya masuk ke washer # 4.

d. Accept dari secondary screen / tahap kedua di kembalikan lagi ke screen tahap pertama sedangkan reject dipompakan ke thirtiary screen.

e. Accept dari thirtiary screen / tahap ketiga di kemnbalikan lagi ke secondary screen, sedangkan reject dipompakan ke screw press tank yang kemudian akan dikirim ke reject file.

f. Bubur pulp yang akan masuk ke washer # 4 merupakan accept dari proses screening tahap pertama. Proses penyaringan ini disebut dengan cara cascade.

3.3.3. Cara kerja pengambilan sampel

a. diambil bubur pulp dari 3 titik yang berbeda melewati washer drum.

b. dicampurkan ketiga bubur pulp secara bersamaan untuk mendapat gabungan ketiga sampel.

3.3.4. Cara kerja analisa kandungan sodium

a. dimurnikan 500 ml air dengan suhu 60oC dalam 1000 ml beaker glass

b. disesuaikan pH air destilat dengan menambahkan HCl 0,1 N untuk memperoleh pH 4,3

c. ditambahkan 1-2 gram dari berat kering sampel pulp ke beaker dari air hangat yang dimurnikan

d. diaduk dengan magnetik stirer

e. dititrasi dengan HCl 0,1 N sampai pH dari larutan sampel mencapai 4,3 f. dicatat volume HCl 0,1 N yang digunakan

g. disaring keluar serat dan dikeringkan sampai bebas air h. ditimbang berat pulp kering

BAB 4

Dokumen terkait