• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

2. Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi kondisi likuiditas bank syariah dapat didentifikasikan sebagai berikut:

a. Manajemen Risiko Likuiditas

Risiko adalah potensi terjadinya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian. Besar kecilnya risiko likuiditas ditentukan karena adanya kecermatan dalam perencanaan arus kas atau arus dana berdasarkan prediksi pembiayaaan atau pertumbuhan dana. Ketepatan dalam mengatur struktur dana termasuk kecukupan dana non profit loss sharing (PLS). Kemampuan menciptakan akses kepasar antar bank atau sumber dana lainnya, termasuk fasilitas lender of last resort.

b. Pengelolaan Likuiditas

Pengelolaan likuiditas bank untuk memenuhi tujuan dan bentuknya likuiditas yang sehat. Ciri-cirinya memiliki sejumlah alat likuid, cash asset yang setara dengan kebutuhan likuiditas yang diperkirakan. Memiliki likuiditas kurang dari kebutuhan, tetapi memiliki surat-surat berharga yang dialihkan menjadi kas. Memiliki kemampuan untuk memperoleh likuiditas dengan cara menciptakan uang, misal dengan menjual surat berharga dengan repurchase agreement.

4. Bagi Hasil

32 Sistem perekonomian Islam merupakan masalah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan pada awal terjadinyakontrak kerja sama (akad), yang ditentukan adalah porsi masing-masingpihak, misalnya 20:80 yang berarti bahwa atas hasil usaha yang diperolehakan didistribusikan sebesar 20% bagi pemilik dana (shahibul mal) dan 80%bagi pengelola dana (mudharib).

Bagi hasil adalah bentuk return (perolehan kembaliannya) darikontrak investasi, dari waktu ke waktu tidak pasti dan tidak tetap.40 Besarkecilnya perolehan kembali itu tergantung pada hasil usaha yang benar-benarterjadi. Bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi pembagian hasilusaha antara pemodal dan pengelola dana pembagian hasil usaha.41Nisbahbagi hasil merupakan nisbah di mana para nasabah mendapatkan hak atas laba yang disisihkan kepada deposito mereka karena deposito masing-masing dipergunakan oleh bank dengan menguntungkan.42 Jadi pengertianbagi hasil adalah suatu sistem yang digunakan dalam perbankan syariahdalam menentukan porsi yang didapat masing-masing pihak.

b. Mekanisme Bagi Hasil

1) Revenue sharing

Perhitungan bagi hasil didasarkan kepada total seluruh pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Revenue sharing mengandung kelemahan, karena apabila tingkat pendapatan bank sedemikian rendah maka bagian bank setelah pendapatan didistribusikanoleh bank tidak mempunyai kebutuhan operasionalnya (yang lebih besar daripada pendapatan fee) sehingga merupakankerugian bank dan membebani para pemegang saham sebagai penanggung kerugian.43

2) Profit &Loss Sharing

Profit & loss sharing berarti keuntungan dan atau kerugian yang mungkin timbul dari kegiatan ekonomi/bisnis ditanggung bersama-sama. Dalam atribut nisbah bagi hasil tidak terdapat suatu fixed and certain return sebagaimana

40

Adiwarman A.Karim, Produk Bank Syariah (Jakarta: Rajawali Pers, 2011),h.191. 41Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2011),h.154. 42Herman Darmawi, Manajemen Perbankan (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),h.140.

43Arifin, Zainul. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Azkia Publisher. Jakarta, 2009.

bunga, tetapi dilakukan profit and loss sharing berdasarkan produktifitas nyata dari produk tersebut.44

Pada saat akad terjadi, wajib disepakati sistem bagi hasil yang digunakan, apakah revenue sharing, profit & loss sharing, atau gross profit. Jika tidak disepakati, akad itu menjadi gharar. Pembayaran imbalan bank syariah kepada deposan (pemilik dana) dalam bentuk bagi hasil besarnya sangat tergantung dari pendapatan yang diperoleh oleh bank sebagai mudharib atas pengelolaan dana mudharabah tersebut, apabila bank syariah memperoleh hasil usaha yang besar maka distribusi hasil usaha didasarkan pada jumlah yang besar, sebaliknya apabila bank syariah memperoleh hasil usaha yang sangat kecil, maka distribusi hasil usaha didasarkan pada jumlah yang kecil.

Hubungan antara tingkat bagi hasil dengan deposito mudharabah yaitu ketika tingkat bagi hasil yang diberikan oleh bank tinggi maka semakin besar pula dana pihak ketiga khususnya deposito yang disimpan bank, hal ini dibuktikan bahwa tingat bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap deposito mudharabah, karena para nasabah dalam menempatkan dananya di bank syariah masih dipengaruhi oleh motif untuk mencari profit.

c. Teori Bagi Hasil

Bagi hasil menurut terminologi asing (Inggris) dikenal dengan profit sharing. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba.Secara definit profit sharing diartikan: “distribusi beberapa bagian dari labapada para pegawai dari suatu perusahaan”. Hal itu dapat berbentuk suatubonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh padatahun tahun sebelumnya, atau dapat berbentuk pembayaran mingguan ataubulanan. Mekanisme pada lembaga keuangan syariah atau bagi hasil,pendapatan bagi hasil ini berlaku untuk produk-produk penyertaan, baikpenyertaan menyeluruh maupun sebagian-sebagian, atau bentuk bisniskorporasi (kerjasama). Pihak-pihak yang terlibat dalam kepentingan bisnistersebut harus melakukan transparansi dan kemitraan secara baik dan ideal.

44

Karim, Adiwarman. Ekonomi Makro Islami. 2nd edition, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.

34 Sebab semua pengeluaran dan pemasukan rutin yang berkaitan denganbisnis penyertaan, bukan kepentingan pribadi yang menjalankan proyek.45Keuntungan yang dibagi hasilkan harus dibagi secara proporsionalantara shahibul mal dan mudharib. Dengan demikian, semua pengeluaranrutin yang berkaitan dengan bisnis mudharabah, bukan untuk kepentinganpribadimudharib, dapat dimasukkan ke dalam biaya operasional.Keuntungan bersih harus dibagi antara shahibul mal dan mudharib sesuaidengan proporsi yang disepakati sebelumnya dengan eksplisit disebutkandalam perjanjian awal. Tidak ada pembagian laba sampai semua kerugiantelah ditutup dan ekuiti shahibul mal telah dibayar kembali jika adapembagian keuntungan sebelum habis masa perjanjian akan dianggapsebagai pembagian keuntungan di muka.

Kerjasama para pihak dengan sistem bagi hasil harusdilaksanakan dengan tranparan dan adil. Hal ini disebabkan untukmengetahui tingkat bagi hasil pada periode tertentu itu tidak dapatdijalankan kecuali harus ada laporan keuangan atau pengakuan yangterpercanya. Pada tahap perjanjian kerja sama ini disetujui oleh para pihak,maka semua aspek yang berkaitan dengan usaha harus disepakati dalam kontrak, agar antar pihak dapat saling mengingatkan.

d. Perbandingan Bagi Hasil Dengan Bunga Tabel 2.2

BUNGA BAGI HASIL

Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung.

Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi.

Besarnya presentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.

Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.

Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah

Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan.

45Muhammad, Tehnik perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin Pada Bank

proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.

Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak. Jumlah pembayaran bunga tidak

meningkat sekalipun jumlah berlipat atau keadaan ekonomi sedang booming.

Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.

Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh semua agama, termasuk Islam.

Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil.

Sumber : lembaga keuangan konvensional & syariah

B. Penelitian Terdahulu

1) MUKTIYO meneliti dengan judul pengaruh tingkat bagi hasil, inflasi, dan FDR terhadap deposito mudharabah berjangka 6 bulan pada BSM.46Penelitian muktiyo ini dengan 3 variabel yaitu tingkat bagi hasil, inflasi, dan FDR sedangkan saya memakai 2 variabel yaitu tingkat likuiditas dan bagi hasil. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan yang dipublikasikan pada website BSM. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposivesampling dengan tahun pengamatan periode 2009 sampai 2012. Metode analisis dari penelitian adalah analisis regresi linierberganda. Hasil penelitian menujukkan bahwa tingkat bagi hasil berpengaruh negatif terhadap jumlah deposito mudharabah berjangka 6 bulan di BSM, inflasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap jumlah deposito mudharabah berjangka 6 bulan di BSM dan FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah deposito mudharabah berjangka 6 bulan di BSM.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu :

a. Variabel independen menggunakan tingkat bagi hasil, dan FDR variabel dependen yaitu deposito mudharabahnamun dalam penelitian terdahulu menggunakan deposito berjangka 6 bulan.

46

36 b. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu :

a. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen berupa inflasi sedangkan penelitian sekarang tidak menggunakan variabel inflasi. b. Penelitian terdahulu menggunakan sampel Bank Syariah Mandiri

sedangkan penelitian sekarang yaitu menggunakan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dengan dimensi periode 2014-2018

2) ANISAH meneliti dengan judul pengaruh tingkat suku bunga, tingkat bagi hasil, inflasi, ukuran perusahaan, dan likuiditas terhadap pertumbuhan deposito mudharabah.47 Penelitian anisah ini dengan 5 variabel yaitutingkat suku bunga, tingkat bagi hasil, inflasi, ukuran perusahaandan likuiditas sedangkan saya memakai 2 variabel yaitu tingkat likuiditas dan bagi hasil. Populasi dalam penelitian ini seluruh BUS yang ada di Indonesia. Data yang dipakai adalah laporan statistik perbankan syariah periode Januari 2009 hingga Mei 2012. Teknik pengambilan sampel memakai teknik purposive sampling dan metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil dan ukuran perusahan berpengaruh positif, dan tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan deposito mudharabah berjangka 1 bulan bank syariah. Likuiditas dan inflasi tidak menujukkan pengaruh terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu :

a. Variabel independen menggunakan tingkat bagi hasil dan likuiditas, variabel dependen menggunakan deposito mudharabahnamun dalam penelitian terdahulu menggunakan istilah pertumbuhan deposito mudharabah.

b. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda. c. Sampel yang digunakan ialah Bank Umum Syariah.

47Anisah,Jurnal Ekonomi Islam | Islamic EconomicsJurnal Vol.6 No.1, Januari 2009-Mei 2012

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu :

a. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen berupa suku bunga, inflasi dan ukuran perusahaan sedangkan penelitian sekarang hanya menggunakan bagi hasil dan likuiditas.

b. Penelitian terdahulu menggunakan sampel BUS di Indonesia periode Januari 2009–Mei2012 sedangkan penelitian sekarang hanya menggunakan 6 sampel BUSdi Indonesia periode 2014-2018.

3) RACHMAN meneliti dengan judul pengaruh tingkat bagi hasil, tingkat suku bunga, ukuran bank, dan jumlah cabang terhadap simpanan mudharabah.48 Penelitian rachman ini dengan 4 variabel yaitu tingkat suku bunga, tingkat bagi hasil, ukuran bankdan jumlah cabangsedangkan saya memakai 2 variabel yaitu tingkat likuiditas dan bagi hasil. Sampel dalam penelitian ini adalah 8 BUS di Indonesia. Data yang digunakan merupakan laporan keuangan triwulan BUS dengan periode pengamatan 2010 hingga 2012. Teknik analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap simpanan mudharabah, ukuran bank tidak berpengaruh terhadap simpanan mudharabah, dan jumlah kantor cabang berpengaruh positif dan signifikan simpanan mudharabah.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu :

a. Variabel independen menggunakan tingkat bagi hasil dan variabel dependen menggunakan simpananmudharabah.

b. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda. c. Sampel yang digunakan Bank Umum Syariah.

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu :

a. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen berupa suku bunga, ukuran bank, dan jumlah cabang sedangkan penelitian sekarang hanya menggunakan tingkat bagi hasil.

48

38 b. Penelitian terdahulu menggunakan 8 sampel BUS di Indonesia periode 2010-2012 sedangkan penelitian sekarang hanya menggunakan 6 sampel BUS di Indonesia periode 2014 - 2018.

4) NATALIE meneliti dengan judul pengaruh tingkat bagi hasil dan suku bunga deposito terhadap jumlah jumlah simpanan deposito mudharabahpada BSM periode 2009 sampai 2012 dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan triwulan BSM.49Penelitian natalie ini dengan 2 variabel yaitu tingkat suku bunga, tingkat bagi hasil, sedangkan saya juga memakai 2 variabel yaitu tingkat likuiditas dan bagi hasil. Metode analisis dari penelitian ini adalah analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil deposito bank syariah dan suku bunga deposito bank umum secara bersama-sama berpengaruh jumlah simpanan deposito mudharabah, sedangkan secara parsial diketahui hanya variabel tingkat bagi hasil yang berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah simpanan deposito mudharabah.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu :

a. Variabel independen menggunakan tingkat bagi hasil dan variabel dependen menggunakan deposito mudharabah.

b. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu :

a. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen berupa suku bunga, sedangkan penelitian sekarang tidak menggunakan variabel suku bunga.

b. Penelitian terdahulu menggunakan sampel Bank Syariah Mandiri periode 2009-2012 sedangkan penelitian sekarang yaitu menggunakan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dengan dimensi periode 2014–2018

49

5) ANDRIYANTI meneliti dengan judul pengaruh tingkat suku bunga berjangka 1 bulan pada bank konvensional, tingkat bagi hasil deposito mudharabah berjangka 1 bulan, FDR yang menggambarkan likuiditas, dan ukuran perusahaan terhadap deposito mudharabah berjangka 1 bulan.50Penelitian andriyanti ini dengan 3 variabel yaitu tingkat suku bunga, tingkat bagi hasil, dan likuiditassedangkan saya memakai 2 variabel yaitu tingkat likuiditas dan bagi hasil. Objek penelitian ini adalah BMI (Bank Muamalat Indonesia) periode 2003 sampai 2009. Penelitian ini menggunakan data time series bulanan untuk mengukur semua variabel yang digunakan dalam menganalisis model yang telah dibagun. Pengelolaan data menggunakan metode ordinaryleast square (OLS). Hasil penelitian menujukkan bahwa tingkat suku bunga bank konvensional berpengaruh negatif dan signifikan. Tingkat bagi hasil, inflasi, dan ukuran bank berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan deposito mudharabah berjangka 1 bulan, sedangkan tingkat likuiditas yang diukur dengan FDR tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan deposito mudharabah 1 bulan di Bank Muamalat Indonesia.

Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu :

a. Variabel independen menggunakan tingkat bagi hasil dan likuiditas, variabel dependen menggunakan deposito mudharabah namun dalam penelitian terdahulu menggunakan deposito berjangka 1 bulan.

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu yaitu :

a. Penelitian terdahulu menggunakan variabel independen berupa suku bunga, dan ukuran perusahaan sedangkan penelitian sekarang hanya menggunakan bagi hasil dan likuiditas.

b. Penelitian terdahulu menggunakan sampel Bank Muamalat Indonesia periode 2003-2009 sedangkan penelitian sekarang menggunakan sampel Bank Umum Syariah yang terdaftar di Indonesia periode 2014 - 2018.

50

40

C. Kerangka Konseptual

Berdasarkan uraian teori dan latar belakang masalah maka dapat digambarkan hubungan antar variabel dengan kerangka konseptual dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Keterangan :

... : Uji Simultan : Uji Parsial

Berdasarkan gambar diatas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pengaruh Likuiditas maka Rasio FDR dan Bagi Hasil berpengaruh terhadap jumlah deposito mudharabah.

FDR X1 Bagi Hasil X2 Deposito Y

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu kesimpulan atau jawaban sementara yang masih perlu adanya pembuktian dan kebenaran.

Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ho1 : Likuiditas (X1) tidak berpengaruh terhadap deposito perbankan syariah di Indonesia (Y)

H1 : Likuiditas (X1)berpengaruh terhadap deposito perbankan syariah di Indonesia (Y)

Ho2 : Bagi hasil (X2) tidak berpengaruh terhadap deposito perbankan syariah di Indonesia (Y)

H2 : Bagi hasil (X2) berpengaruh terhadap deposito perbankan syariah di Indonesia (Y)

Ho3 : Likuiditas (X1) dan Bagi Hasil (X2) bersama-sama tidak berpengaruh terhadap deposito perbankan syariah di Indonesia (Y)

H3 : Likuiditas (X1) dan Bagi Hasil (X2) bersama-sama berpengaruh terhadap deposito perbankan syariah di Indonesia (Y)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial dijabarkan kedalam bebrapa komponen masalah, variabel dan indikator.51

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1). Tempat Penelitian

Adapun yang menjadi tempat dari penelitian ini adalah pada Perbankan Syariah di Indonesia.

2). Waktu Penelitian

Waktu penelitian mulai dari September 2019-Januari 2020.

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh berdasarkan dari data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah tercatat dalam buku atau suatu laporan namun juga dapat dari hasil labolaturium atau disebut juga data yang sudah diolah. Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan yaitu data panel. Data panel adalah gabungan antara data cross section dan data time series, dimana unit cross section yang sama diukur pada waktu yang berbeda. Sedangkan sumber data yang dikumpulkan melalui laporan keuangan OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

51Nur Ahmadi Bi Rahmani, Metodologi Penelitian Ekonomi, (Penerbit:FEBI UINSU Press, Edisi Pertama, 2016),h.7

D. Subjek dan Objek Penelitian 1). Subjek

Subjek adalah keseluruhan unit analisis/hasil pengukuran yang dibatasi oleh suatu criteria tertentu52. Subjek merupakan banyaknya target yang akan menjadi objek penelitian. Adapun Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia yang berjumlah 14 Bank.

2). Objek

Objek atau dapat juga disebut dengan sampel penelitian, sampel adalah “Sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari populasi itu”.53

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan menentukan objek melalui beberapa ketentuan,54 Mengingat jumlah populasi yang tergolong besarmakan jumlah sampel dalam penelitian ditentukan berdasarkan salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin55, adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi

e = Tingkat kesalahan yang ditolerir, plus minus faktor kesalahan

Berdasarkan rumus diatas dengan dengan populasi sebesar 14, tingkat kesalahan yang ditolerir sebesar 0,10 ; maka besarnya sampel adalah :

atau dibulatkan menjadi 6 yaitu bank umum syariah yang menerbitkan laporan keuangan secara berkala dari tahun 2014-2018 yaitu sebanyak 6

52Ety Rochaety, Metodologi Penelitian. h.63 53Ibid48

54 Ibid

43 perusahaan yang terdiri dari Bank Muamalat, BNI Syariah, BCA Syariah, Bank Panin Syariah, BTPN Syariah dan BRI Syariah.

E. Defenisi Operasional Variabel

Konsep dasar dari defenisi operasional mencakup pengertian untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dengan tujuan untuk menjabarkan variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini. Ada dua jenis variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel dependen dan variabel independen.

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian untuk diteliti, variabel ini dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Variabel dalam penelitian ini adalah deposito mudharabah Bank syariah di Indonesia (dalam satuan miliar) berperiode tahun 2014 sampai 2018. Deposito mudharabah adalah simpanan berjangka bank syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu yang telah ditentukan dengan imbalan bagi hasil.

Pengukuran deposito mudharabah dapat diukur menggunakan skala rasio dengan cara :

x 100

2. Variabel Independen (X) a. Tingkat Likuiditas (X1)

Likuiditas menunjukkan kesanggupan bank menyediakan alat pembayaran kembali titipan yang jatuh tempo. Tingkat likuiditas diukur dengan FDR, jika rasio FDR rendah maka semakin tinggi tingkat likuiditas suatu bank. Namun sebaliknya, jika rasio FDR tinggi maka semakin rendah tingkat likuiditas suatu bank. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/27/DPM 1 Desember 2011, rumus untuk menghitung FDR adalah :

Total pembiayaan pada rumus diatas yaitu pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga dalam rupiah, tidak termasuk pembiayaan kepada bank lain, terhadap dana pihak ketiga yang mencakup giro, tabungan, deposito dalam rupiah dan valuta asing, tidak termasuk antar bank.

b. Bagi Hasil

Bagi Hasil dalam penelitian adalah rata-rata tingkat imbalan kepada nasabah atau investasi deposito mudharabah yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Untuk menghtiung tingkat bagi hasil deposito mudharabah (TBHM) dapat dihitung dengan rumus :

x 100%

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi dokumentasi yaitu mempelajari data-data yang ada dalam perusahaan dan berhubungan dengan penelitian ini variabel yang dipakai yaitu varibel dependen deposito, variable independen likuiditas dan bagi hasil yang diperoleh dari statistic perbankan syariah OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

G. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan teknik analisis yang dipakai untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian. Yang termasuk dalam teknik analisis data stastistik deskriptif diantaranya seperti diagram, grafik, mean, modus, dll.56

56

Nur Ahmadi Bi Rahmani, Metodologi Penelitian Ekonomi, (Penerbit:FEBI UINSU Press, Edisi Pertama, 2016),h.79

45

H. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi liniear berganda. Regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen yang menggunakan software SPSS versi 18 dengan teknik statistik. “Statistik memegang peranan yang penting dalam penelitian, baik dalam penyusunan model, dalam perumusan hipotesis, dalam pengembangan alat dan instrument pengumpulan data, dalam penyusunan desain penelitian, dalam penentuan sampel, dan dalam analisis data”.57

1) Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang didalam model regresiini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar model peramalan yang dibuatmenjadi valid sebagai alat peramalan. Syarat-syarat tersebut apabila dipenuhi semuanya, maka model regresi linear tersebut dikatakan BLUE. BLUE adalah singkatan dari Best Linear

Unbiased Estimation. Adapun dalam memenuhi syarat tersebut dapat dilakukan

dengan pengujian asumsi klasik.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam metode regresi, variable terikat dan variable bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baikadalah data yang berdistribusi normal atau mendekati normal.

1. Pengujian P-Plot Regression

Hal ini dilakukan dengan melihat gambar P-Plot regression padahasil uji SPSS.

Dokumen terkait