• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN UMUM TENTANG BIMBINGAN AGAMA, KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYYAH DAN ANAK TUNARUNGU

B. Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyyah 1. Kemampuan Membaca

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri anak, seperti keadaan atau kondisi jasmani dan rohani. Faktor internal meliputi dua aspek :

a. Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah)

Aspek fisiologis merupakan sesuatu yang berhubungan dengan kondisi jasmani anak, misalnya menyangkut kesehatan dan kondisi

tubuh, termasuk kesehatan organ-organ indra seperti pendengaran dan penglihatan juga sangat memperngaruhi kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an dan membaca huruf-huruf hijaiyyah. Apabila daya pendengaran dan penglihatan terganggu akibatnya proses informasi yang diberikan kepada anak akan terhambat dan kemampuan membaca Al-Qur’an juga terhambat.

b. Aspek psikologis (yang bersifat rohaniyah)

Menurut Syah dikutip dalam bukunya Tohirin (2014:128) Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi membaca Al-Qur’an pada anak, namun yang dipandang esensial sebagai berikut :

1. Intelegensi Anak

Intelegensi atau kecerdasan merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu :

a. Kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan diri ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif.

b. Mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif.

c. Mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

Intelegensi bukan hanya persoalan kualitas otak saja melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya, namun intelegensi mempunyai peran yang menonjol dalam semua aktivitas manusia. Intelegensi seseorang ini dapat terlihat beberapa hal, yaitu : (a) cepat menangkap isi pelajaran, (b) tahan lama memusatkan perhatian pada pelajaran dan kegiatan, (c) dorongan ingin tahu kuat dan banyak inisiatif, (d) cepat memahami prinsip dan pengertian, (e) sanggup bekerja dengan baik, (f) memiliki minat yang luas (Daradjat, 1995:119).

Intelegensi ini sangat dibutuhkan dalam pemahaman materi atau pesan, karena dengan intelegensi ini seseorang akan lebih cepat menerima materi dan pesan yang disampaikan termasuk penganalan huruf hijaiyyah dalam proses membaca Al-Qur’an. 2. Sikap Anak

Sikap adalah kecenderungan seseorang untuk bertindak atau merespon suatu objek baik orang maupun barang dengan cara

tertentu baik itu negatif maupun positif. Sikap anak yang positif terhadap pembimbing guru dan materi yang disampaikan merupakan langkah yang baik dalam penerimaan pesan dan materi tersebut. Begitu juga sebaliknya jika diiringi kebencian kepada pembimbing maupun materi dan pesan yang disampaiakan, dapat menimbulkan kesulitan siswa dalam menerima materi dan pesan tersebut (Syah, 1999:130).

Sikap juga berpengaruh terhadap proses bimbingan agama dan penerimaan materi huruf hijaiyyah sebagai langkah awal dalam membaca Al-Qur’an yang berdampak pada keberhasilan proses bimbingan agama.

3. Bakat Anak

Menurut Hilgard dikutip dalam bukunya Tohirin (2014:131) bakat merupakan kemampuan potensial dalam belajar yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Pada kemampuan membaca Al-Qur’an bakat mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses pencapaian hasil prestasi seseorang. Adanya perbedaan bakat ini membuat seseorang dapat dengan cepat atau lambat dalam proses penerimaan materi termasuk dalam menguasai tata cara membaca Al-Qur’an melalui membaca huruf hijaiyyah.

4. Minat anak

Minat adalah kecenderungan yang tetap uuntuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan disini termasuk bimbingan yang diminati siswa akan diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang (Tohirin, 2014:130). Sedangkan dikutip dari bukunya Daradjat (1995:133) Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga bagi orang. Sesuatu yang berharga bagi kebutuhan seseorang adalah yang sesuai dengan kebutuhan.

Dari uraian diatas minat harus ada dalam diri anak untuk memenuhi kebutuhan diri akan kecenderungan menyukai hal yang menarik. Apabila sikap ini berkembang pada pola nimbingan

agama maka proses bimbingan agama akan menjadi mudah dan minat anak dalam mempelajari Al-Qur’an akan meningkat.

5. Motivasi anak

Motivasi merupakan keadaan internal yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu. Dalam perkembangan selanjutnya motifasi dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah keadaan yang berasal dari dalam diri yang dapat mendorongnya untuk belajar. Termasuk dalam motivasi ini yaitu perasaan menyenangi materi, dan kebutuhannya terhadap materi tersebut misalnya untuk masa depan siswa yang bersangkutan.

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi Ekstrinsik adalah keadaan yang dating dari luar individu anak yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Misalnya pujian, hadiah, suri tauladan guru pembimbing dan orang tua (Tohirin, 2014:133).

Berdasarkan penjabaran diatas didalam membaca Al-Qur’an dan huruf hijaiyyah juga butuh motivasi yang ditanamkan dalam diri anak dan dorongan dari luar diri anak seperti peran orang tua, sehingga kemampuan membaca anak akan lebih baik meskipun anak tersebut mempunyai kendala dan masalah.

2. Faktor Eksternal (faktor dari luar anak)

Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri anak. Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi kemampuan membaca Al-Qur’an secara umum terdiri dari dua macam, yaitu:

a. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial yang banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah) semua dapat memberikan dampak baik dan buruk terhadap proses bimbingan. Faktor lingkungan sosial lainnya yang juga berpengaruh dalam proses bimbingan agama adalah guru

pembimbing, teman bermain, materi dan lingkungan masyarakat (Syah, 1999:138).

b. Lingkungan Non Sosial

Faktor yang termasuk lingkungan non sosial anak adalah lingkungan sekitar anak yang berupa benda-benda fisik, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu bimbingan (Syah, 1999:139). faktor-faktor tersebut dipandang juga dapat menentukan proses bimbingan membaca huruf hijaiyyah anak.

3. Faktor Pendekatan Balajar

Faktor pendekatan belajar merupakan jenis upaya belajar anak yang meliputi metode yang digunakan anak untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Strategi ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar termasuk dalam bimbingan membaca huruf hijaiyyah (Syah, 1999:140).