• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Kemandirian

3. Faktor Kemandirian Anak

Kemandirian pada anak tidak terjadi secara langsung, namun melalui proses perkembangan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ali dan Asrori (2004: 118) mengatakan bahwa perkembangan kemandirian juga dipengaruhi oleh stimulus lingkungannya selain oleh potensi yang telah dimiliki sejak lahir sebagai keturunan dari orang tuanya. Faktor dari diri individu dapat berupa potensi yang telah dimiliki anak, sedangkan faktor dari luar diri individu dapat berupa pengaruh

23

dari lingkungan sekitar anak. Seorang anak dalam memiliki sikap mandiri bergantung pada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya kemampuan kemandirian yaitu:

a. Sikap sosial terhadap kemandirian dalam kultur seseorang anak

Mussen (1989: 31) mengungkapkan bahwa faktor kemandirian anak yaitu sikap sosial terhadap kemandirian dalam kultur seorang anak. Kemandirian seorang anak dapat terbentuk dipengaruhi oleh lingkungan sekitar tempat tinggal anak. Kultur seorang anak berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan kemandirian anak.

b. Pola asuh dan kelekatan orang tua dengan anak

Mussen (1989: 31) menyatakan bahwa faktor kemandirian anak yaitu pola asuh dan kelekatan orang tua seseorang anak. Sugihartono, dkk (2007: 31) menyebutkan bahwa pola asuh dibagi menjadi tiga macam, yaitu pola asuh otoriter, permisif dan otoritatif. Pola asuh otoriter ialah suatu gaya membatasi dan menghukum yang menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua dan menghormati pekerjaan dan usaha (Santrock, 2002: 257). Menurut Maccoby dan Martin, pengasuhan yang permisif terjadi dalam dua bentuk yaitu permissive-indifferent dimana orang tua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak dan permissive-indulgent dimana orang tua sangat terlibat dalam kehidupan anak namun menetapkan sedikit batasan (Santrock, 2002: 258). Pola asuh otoritatif yaitu pengasuhan dengan mendorong anak-anak agar mandiri tetapi masih menetapkan batas-batas dan pengendalian atas tindakan-tindakan anak (Santrock, 2002: 258). Pola asuh sebagai usaha orang tua untuk menumbuhkan anak menjadi seseorang yang mampu untuk hidup secara mandiri. Kedekatan orang tua dengan

24

anak menjadi faktor keberhasilan orang tua untuk menanamkan kemandirian. Anak yang dekat dengan orang tua akan merasa nyaman dan percaya dengan semua yang diarahkan oleh orang tuanya. Orang tua mendapat kemudahan untuk mengarahkan anak pada perilaku mandiri. Kelekatan orang tua dengan anak dapat digunakan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama agar anak memiliki kemampuan kemandirian.

c. Interaksi dengan teman sebaya

Interaksi teman sebaya menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan kemandirian anak. Hartup mengungkapkan bahwa interaksi teman sebaya yang usianya sama mengisi suatu peran yang unik dalam kebudayaan kita (Santrock, 2002: 268). Peran teman sebaya menjadi dorongan bagi anak untuk dapat mempunyai kemampuan kemandirian seperti anak yang lain. Orang di sekitar anak dapat memberikan dukungan terhadap anak untuk mempunyai perilaku mandiri.

Kemampuan kemandirian anak usia dini dipengaruhi oleh faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat. Terdapat faktor yang menyebabkan anak menjadi kurang mandiri atau lebih bergantung pada orang lain diantaranya:

a. Kedudukan anak dalam keluarga

Kedudukan anak dalam keluarga yang berbeda-beda menyebabkan tingkat kemandirian anak beragam. Menurut Rusda Koto Sutadi dan Sri Maryati Deliana (1994: 38), kedudukan anak dalam keluarga yang menyebabkan anak kurang mandiri meliputi: (1) anak tunggal; (2) anak sulung; (3) anak bungsu. Anak tunggal sering diperhatikan secara berlebihan oleh orang tuanya (karena dialah satu-satunya anak dalam keluarga). Dengan demikian anak sering bertindak

25

semaunya sendiri, tanpa perlu takut dimarahi atau dicela oleh orang tuanya. Orang tua sering memberikan tanggung jawab berlebihan pada anak sulung yang tidak sesuai dengan kemampuannya, sehingga anak dapat memperlihatkan sikap penolakan. Karena orang tua merasa bersalah maka akhirnya sikap pemanjaan dari orang tua pun muncul. Anak bungsu biasanya selalu dianggap tidak mampu karena ada anak lain yang lebih besar, sehingga anak bungsu tidak pernah diberi tanggung jawab, bahkan sebaliknya terlalu dilayani.

b. Orang tua yang terlalu menyayangi anak

Jim Taylor (2002: 162) berpendapat bahwa perilaku anak yang kurang mandiri ditimbulkan oleh orang tua penyayang yang tidak memahami seluk-beluk ganjaran yang sesuai. Orang tua yang terlalu menyayangi anak memberikan keuntungan bagi anak untuk mengembangkan sikap manja. Sikap anggota keluarga yang lain yang terlalu menyayangi dan melindungi serta memberikan kasih sayang berlebihan. Orang yang berada di sekitar anak dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan kemandirian. Anak yang terlalu di sayang secara berlebihan dan dituruti segala keinginannya akan membuat anak menjadi manja. Anak akan terbiasa memerintah orang lain dan di turuti segala keinginannya.

c. Anak yang sering ditinggal oleh orang tuanya

Orang tua yang sering meninggalkan anak, biasanya cenderung untuk mengganti perhatiannya yang kurang pada anak itu dengan jalan memperbolehkan apapun yang dikehendaki anak (Rusda Koto Sutadi dan Sri Maryati Deliana, 1994: 39). Sebaliknya juga mungkin terjadi dari anak itu sendiri. Karena merasa tidak diperhatikan oleh orang tuanya, maka anak banyak menuntut, dan biasanya

26

tuntutannya dipenuhi oleh orang tua. Hal ini membuat anak menjadi manja dan kurang mandiri.

d. Persaingan diantara anak (sibling rivalry)

Anak-anak yang mempunyai jarak usia yang dekat dalam suatu keluarga, biasanya akan berebut mencari perhatian orang tua. Hal ini menimbulkan sikap manja dan kurang mandiri bagi anak.

e. Penerapan disiplin yang tidak tegas

Penerapan disipilin yang tidak tegas akan menyebabkan anak menjadi bingung antara yang boleh dan tidak boleh dilakukan (Rusda Koto Sutadi dan Sri Maryati Deliana, 1994: 39). Dalam keadaan demikian anak dengan mudah tersinggung dan cepat marah bila keinginannya tidak dituruti.

Kemandirian pada anak terjadi dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pembentukan kemandirian. Faktor yang mempengaruhi kemandirian anak diperoleh dari lingkungan dan pengasuhan orang tua. Lingkungan yang tidak mendukung anak untuk mandiri akan membentuk anak menjadi kurang mandiri. Orang tua juga menjadi faktor anak menjadi kurang mandiri jika terlalu menyayangi anak dan kurang memahami proses kemandirian pada anak.

Dokumen terkait