• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Pendukung dan penghambat dakwah Majelis

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

B. Faktor Pendukung dan penghambat dakwah Majelis

dapat dipisahkan dalam sebuah lembaga demikian halnya dengan Majelis Rasulullah. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Faktor Pendukung Dakwah Majelis Rasulullah a. Memiliki pemimpin yang kharismatik.

Keberadaan Majelis Rasulullah tidak dapat dipisahkan dengan sosok Habib Munzir bin Fuad Al-Musawwa. Dengan

lembut merupakan daya tarik tersendiri bagi perkembangan dakwah Majelis Rasulullah.

b. Banyaknya donasi dari para jama’ah.

Banyak dari para jama’ah yang dengan sukarela

memberikan sumbangan atau donasi untuk Majelis Rasulullah, baik yang melalui kantong amal yang selalu diadakan disetiap acara majelis, maupun yang mengirimnya ke rekening Majelis Rasulullah. Semua dilakukan demi perkembangan kemajuan Majelis Rasulullah dalam menyebarkan dakwahnya.

c. Loyalitas dan komitmen pengurus dan anggota untuk menjaga, membangun, dan melestarikan Majelis Rasulullah.

Majelis Rasulullah memiliki para kru dan staff pengurus yang memiliki loyalitas besar untuk kemajuan dakwah yang dibawa oleh Majelis Rasulullah. Mereka selalu ikut serta dalam kegiatan miangguan maupun pada acara-acara besar.

d. Kefanatikan para jama’ah terhadap Majelis Rasulullah

Banyaknya para jama’ah yang dengan kecintaannya

terhadap Majelis Rasulullah selalu mengikuti semua kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Majelis Rasulullah.

e. Banyaknya Infocus disetiap pengadaan acara

Dengan adanya media ini memudahkan untuk para jama’ah

a. Kemacetan yang sering terjadi pada saat pelaksaan majelis

Banyaknya jumlah jama’ah yang menghadiri Majelis

Rasulullah seringkali membuat jalan-jalan disekitar pelaksanaan majelis menjadi macet.

b. Tidak tertibnya jama’ah dalam berkendara

Para jama’ah yang mengikuti Majelis Rasulullah banyak

yang menggunakan kendaraan bermotor dan kendaraan bak terbuka yang terkadang mereka berjalan beriringan sehingga menyebabkan jalan menjadi macet dan mengganggu para pengguna jalan lainnya.

c. Secara keuangan tidak didukung oleh pemerintah

Majelis Rasulullah secara tidak langsung tidak didukung secara keuangan, baik dari pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah. Semua dana yang diterima oleh Majelis Rasulullah adalah dari hasil donasi para jama’ah Majelis

57 A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan mengenai Strategi Dakwah Majelis Rasulullah, penulis dapat menghasilkan kesimpulan akhir dari penulisan karya ilmiyah ini adalah sebagai berikut, yakni:

Strategi sangat dibutuhkan untuk kelancara dakwah itu sendiri terutama bagi organisasi dakwah semacam Majelis Rasulullah yang merupakan bagian dari organisasi kemasyarakatan. Majelis Rasulullah mempunya strategi dakwah yang efektif, dan terencana dalam setiap kegiatan dakwahnya terhadap para jama’ah khusnya kaum remaja.

1. Adapun tahapan-tahapan strategi dakwah yang di tempuh oleh Majelis Rasulullah adalah sebagai berikut:

a. Perumusan Strategi Majelis Rasulullah

Adapun strategi komunikasi yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah antara lain:

a) Memfokuskan objek dakwah pada kaum remaja,

b) Mempertahankan cara yang dilakukan ulama-ulama terdahulu, c) Berdakwah dengan kelembutan

b. Implementasi Strategi Majelis Rasulullah

Agar kegiatan dakwah lebih terkonsep dengan baik maka Majelis Rasulullah menyusun program dakwah dengan beberapa agenda keagamaan yang bertujuan, sehingga para jama’ah memiliki konsistensi terhadap apa yang akan mereka ikuti. Sehingga da’i dapat menyampaikan materi dakwahnya kepada para jama’ah dengan baik dan para jama’ah juga dapat menerima materi dakwah dengan baik.

c. Evaluasi Strategi Majelis Rasulullah

Untuk menjaga keseimbangan diantara keduanya maka diperlukan evaluasi. Karena manfaat adanya evaluasi dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada, selain itu juga memberikan penilaian terhadap apa yang telah dilakukan. Evaluasi yang dilakukan Majelis Rasulullah dengan cara rapat antar pengurus setelah itu di musyawarahkan pada anggota.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah Majelis Rasulullah

Adapun beberapa faktor pendukung dan penghambat dakwah Majelis Rasulullah adalah sebagai berikut:

a. Faktor Pendukung yaitu: Memiliki pemimpin yang kharismatik, banyaknya donasi dari para jama’ah, dan loyalitas dan komitmen pengurus dan anggota untuk menjaga, membangun, dan melestarikan Majelis Rasulullah, kefanatikan para jama’ah terhadap Majelis Rasulullah dan banyaknya Infocus disetiap pengadaan acara.

b. Faktor Penghambat yaitu: kemacetan yang sering terjadi pada saat pelaksaan majelis, tidak tertibnya jama’ah dalam berkendara, dan secara keuangan tidak didukung oleh pemerintah.

B. Saran

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan saran yang semoga dapat menjadi sebuah masukan untuk keberlangsungan dakwah Majelis Rasulullah dan Majelis Ta’lim lainnya:

1. Hakikatnya strategi dakwah Majelis Rasulullah dapat menjadi contoh untuk Majelis Ta’lim lainnya agar dalam dakwahnya tidak terlihat monoton dan dapat menarik minat banyak masyarakat.

2. Diharapkan untuk generasi muda khususnya kalangan remaja agar sadar akan media teknologi dan informasi khususnya internet sebagai jembatan dalam menyampaikan dakwah.

3. Diharapkan untuk generasi muda membelakangkan emosi dalam menyebarkan dakwah kepada masyarakat umum khususnya kalangan orangtua.

4. Banyaknya kegiatan yang dilakukan Majelis Rasulullah hendaknya jama’ah yang memiliki mendaraan bermotor yang melewati jalan raya disarankan agar lebih mematuhi peraturan lalu lintas yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995) Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo, 1998) David, Fred. R, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhallindo, 2002)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997)

Efendy, Onong Uchjana, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung: Alumni, 1981) Efendy, Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1992)

Efendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Filsafat, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003)

Efendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007)

Fajar, Marhaeni, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009)

Ghazali, Bahri, M., Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi

Dakwah, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1997), Cet ke-1

Kuncoro, Mudrajad, Ph.D, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif?

(Jakarta: Erlangga, 2005)

Modry, Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya Offset, Juli 2007), Cet ke-24

Poerdarminto, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976)

Rahmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statik, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. 11

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2007)

Shihab, M. Qurais, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1994), Cet. VI Soeito, Samuel, Psikologi Pendidikan II, (Jakarta: FEUI, 1982)

Susanto, Astrid. S, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta, 1974)

Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: CV. Gaya Media Pratama, 1997) Umar, Husein, Strategic Management In Action, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2001)

Vardiansyah, Dani, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pendekatan Taksonomi Konseptual (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004)

Widjadja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002) Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta:Grasindo, 2000)

WEBSITE

http://sofiswa.blogspot.com/2011/12/hakekat- materi- metode-teknik- media-danhtml http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=comconten&task=view&id=2&1

temid=26

http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-strategi- menurut-para-ahli.html www.majelisrasulullah.org

WAWANCARA

Abdullah Zaky, Jama’ah Majelis Rasulullah, Wawancara Pribadi, Jakarta 09 Oktober 2014

Alvi Azhuri, Jama’ah Majelis Rasulullah, Wawancara Pribadi, Jakarta 09 Oktober 2014

Makmun, Muhammad, Syukron, Sekretaris Umum DPP Majelis Rasulullah,

Wawancara Pribadi, Jakarta 25 Februari 2015

Muhammad, Habib bin Alwi Al-Kaff, Wawancara Pribadi, Jakarta 26 November 2014

Soni Arif Moyo, Jama’ah Majelis Rasulullah, Wawancara Pribadi, Jakarta 09 Oktober 2014.

Segala puji bagi Allah Azza waJalla yang telah mengaruniakan rahmat berupa iman, akal, dan hati sehingga pada titik ini kita masih berpijak dalam kebajikan Islam. Sebagaimana baginda Nabi Muhammad SAW mengajarkan ketaatan dan kasih sayang kepada seluruh umatnya. Oleh sebab itu, sholawat dan salam tiada henti hendaknya kita persembahkan untuk beliau hingga akhir zaman.

Berkenaan dengan penyelesaian laporan penelitian yang berjudul “Strategi

Dakwah Majelis Rasulullah Dalam Mencetak Da’i-Da’I Muda”, maka peneliti

memohon kerjasama bapak/ibu, saudara/I sekalian untuk membantu peneliti dalam kegiatan wawancara sebagai penunjang data penelitian. Peneliti berharap, semoga hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi perkembangan dakwah di Indonesia.

Atas kerjasamanya, peneliti ucapkan jazakumullah khoiron. Wassalamualaikumwr.wb

Data Narasumber

1. Anggota Majelis Rasulullah Jakarta

Nama : Tempat Tgl Lahir : Umur : Status : Alamat : Pekerjaan :

Dengan ini menyatakan bersedia untuk diwawancarai untuk mendukung

laporan penelitian “Strategi Dakwah Majelis Rasulullah Dalam Mencetak Da’i-Da’I

Muda”.

Segala puji bagi Allah AzzawaJalla yang telah mengaruniakan rahmat berupaiman, akal, dan hati sehingga pada titik ini kita masih berpijak dalam kebajikan Islam. Sebagaimana baginda Nabi Muhammad SAW mengajarkan ketaatan dan kasih sayang kepada seluruh umatnya. Oleh sebab itu, sholawat dan salam tiada henti hendaknya kita persembahkan untuk beliau hingga akhir zaman.

Berkenaan dengan penyelesaian laporan penelitian yang berjudul “Strategi

Dakwah Majelis Rasulullah Dalam Mencetak Da’i-Da’I Muda”, maka peneliti

memohon kerjasama bapak/ibu, saudara/I sekalian untuk membantu peneliti dalam kegiatan wawancara sebagai penunjang data penelitian. Peneliti berharap, semoga hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi perkembangan dakwah di Indonesia.

Atas kerjasamanya, peneliti ucapkan jazakumullahkhoiron. Wassalamualaikumwr.wb

Data Narasumber

2. Sekretariat Majelis Rasulullah Jakarta

Nama :

TempatTgl Lahir :

Umur :

Alamat :

Dengan ini menyatakan bersedia untuk diwawancarai untuk mendukung

laporan penelitian “Strategi Dakwah Majelis Rasulullah Dalam Mencetak Da’i-Da’I

Muda”.

Jakarta, Februari 2015 Hasil Wawancara

Jawab: kira-kira sudah 5 tahunan.

2. Apa yang menjadi alasan anda atau daya Tarik anda sehingga anda ikut serta dalam majelis Rasulullah ini?

Jawab: jaman sekarang anak muda banyak yang sudah tidak mengenal agama, kebanyakankan suka pada nongkrong-nongkrong dijalan, tidak dapat dikontrol pergaulan bebas yang ada diluar sana.

3. Apakah anda selalu mengikuti kegiatan yang terjadwal?

Jawab: insyaallah rutin mengikuti yang di Kebayoran Lama dan Pancoran, acara-acara besar juga rutin mengikuti

4. Bagaimanakah sosok Habib dalam pandangan anda?

Jawab: yaa kalau sosok habib itu sangat saya kagumi lah, dari cara bicaranya hingga banyak yang minat, dari cara berceramahnya yang menyejukan.

5. Materi apa saja yang diajarkan oleh Habib? Jawab: materi tentang sholat dan kisah nabilah.

6. Adakah dalam materi ceramah Habib yang menganjurkan untuk menjadi seorang da’i muda?

Jawab: ada, pokonya kalau misalnya habib berceramah kita catat insyaallah kita bisa pakai ilmunya.

Jawab: kegiatan diluar kuliah, selain kuliah terkadang mengisi acara pengajian atau tahlilan yang ada disekitar lingkungan.

1. Sudah berapa lama anda mengikuti Majelis Rasulullah? Jawab: hampir 2 tahun.

2. Apa yang menjadi alasan anda atau daya Tarik anda sehingga anda ikut serta dalam majelis Rasulullah ini?

Jawab: daya Tarik em kalau daya Tarik yang pertama satu yah itu kewajiban kita untuk menuntut ilmu itu pertama, yang kedua itu eee selain untuk menuntut ilmu kita butuh, butuh siraman-siraman rohani, selain kita itu kebetulan saya bekerja penat dengan pekerjaan itu butuh siraman rohani seperti ini yang memang majelis rasulullah berbeda dengan majelis yang lain. Hanya sekedar keilmuan kita yang bertambah mungkin dimajelis-majelis sebagainya tapi hati kita belum tersinari oleh nur (cahaya) yang didapatkan dimajelis ini, mungkin itu alasan terkuat diantara kami yang mengikuti majelis ini, itu yang terkuat.

3. Apakah anda selalu mengikuti kegiatan yang terjadwal?

Jawab: Alhamdulillah cukup rutin, setiap kamis malam jum’at dan setiap

senin malam selasa di Al-Munawwir Pancoran. Alhamdulillah acara besar juga ikut.

4. Bagaimanakah sosok Habib dalam pandangan anda?

Jawab: sebenarnya saya untuk menggambarkan sosoknya tersebut cukuplah Habib Munzir Bin Fuad Al Musawwa Alm yang telah mengatakan bahwa

kepribadian Rasulullah SAW itu yang kita butuhkan sekarang ini, yang hampir tidak ada ditempat lain. Ulama-ulama mungkin ada seperti itu, hanya mungkin dia lebih kepada keilmuan, lebih kepada kajian, lebih kepada ilmu-ilmu yang bersifat syariat dan bagaimana kita memahami sholat, wudhu dan segala macam yang lain sebagainya. Kalau disini kita lebih bersifat kepada akhlak, akhlak Rasulullah SAW seperti itu.

5. Materi apa saja yang diajarkan oleh Habib?

Jawab: kalau materi itu eeee ya biasa seperti majelis-majelis lainnya ada materi tentang kalau agamakan ada tasawuf dan syariat, semuanya diajarkan disini. Dalam satu bulan itu ada empat pertemuan salah satunya adalah tausiyah, kemudian minggu pertamanya setiap awal bulan itu materi tentang syariat bagaimana cara kita beribadah dengan benar, untuk saat ini sedang diajarkan kibab Risalatu Jariah yang diajarkan kalau saya tidak salah itu tentang materi sholat, bagaimana cara sholat yang baik dan benar, seperti itu. Kemudian selain itu ya seperti tadi, materi tentang tasawuf bagaimana cara menata hati, bagaimana cara mengikuti teladan Rasulullah SAW seperti itu biasa sama seperti majelis-majelis yang lainnya.

6. Adakah dalam materi ceramah Habib yang menganjurkan untuk menjadi

entah itu dikantor, entah itu disekolah, kuliah dan tempat kerja itu pasti

mengajarkan hal seperti itu dulu. Mengenai dia mau menjadi da’i atau

menjadi ustadz itu diserahkan ke masing-masing kataisme masing masing seperti itu.

7. Apakah anda tertarik untuk menjadi seorang da’I muda?

Jawab: da’I muda ya, itu sebuah kata yang cukup berat yah sebenarnya untuk disandang orang seperti saya hehe (tertawa kecil). Cuma untuk da’i itukan

sebenarnya ee bukan kita yang menyandang gelarnya, bukan kita yang

menyebutkan kita sebagai da’i tapi masyarakat sendiri yang mengatakan bahwa kalian itulah seorang da’I kalian itu dipandang seperti ustadz ya kan,

dan misalnya kita sendiri itu seperti biasa-biasa saja.

Kalau untuk ketertarikan seperti itu saya rasa eee kita hanya tertarik untuk menjadi pribadi yang benar yang baik yang bagus mengikuti jejak Rasulullah SAW yang selama ini mungkin kita hanya tau lewat teori yang hanya tau lewat sekedar buku bacaan dan segala semacamnya, disini kita selain teorinya dapat, nur (cahaya)nya kita dapat, hidayah kita dapat juga akhlak itu adalah hal yang paling yang paling apa yang paling tepat untuk kita meresap dalam hati dan fikitan kita ada contoh suri tauladan seperti itu, itu ketertarikan terbesar kami.

berisikan tentang nasehat-nasehat tentang keagamaan itu bukan hanya saya yang berbicara, para orangtua-orangtua dikantors aling mengisi, tidak cuma dikantor tapi disetiap tempat yang kita kunjungi entah dirumah kita atau dimana itu kita mencoba untuk berbagi dan bercerita tentang bagaimana nikmatnya ibadah islam itu seperti apa, seperti itu.

1. Sudah berapa lama anda mengikuti Majelis Rasulullah? Jawab: sudah 3 tahun mengikuti pengajian Majelis Rasulullah

2. Apa yang menjadi alasan anda atau daya Tarik anda sehingga anda ikut serta dalam majelis Rasulullah ini?

Jawab: untuk menambah ilmu keagamaan

3. Apakah anda selalu mengikuti kegiatan yang terjadwal?

Jawab: insyaallah rutin, mengikuti pengajian yang ada di Kebayoran malam

jum’at dan mengikuti setiap acara-acara besar yang di adakan Majelis

Rasulullah.

4. Bagaimanakah sosok Habib dalam pandangan anda?

Jawab: Habib sangat mulia sekali, mengikuti jejak-jejak Rasulullah SAW 5. Materi apa saja yang diajarkan oleh Habib?

Jawab: mengajarkan materi-materi tentang sholat, sifat-sifat Rasulullah, keteladanan Rasulullah.

6. Adakah dalam materi ceramah Habib yang menganjurkan untuk menjadi

seorang da’i muda?

Jawab: pasti ada, tergantung kepribadian masing-masing bagaimana mereka mengambil ilmunya itu, apa hanya untuk pribada, apa untuk mengenalkan kepada masyarakat lainnya.

ilmunya belum sampai dan masih terus belajar lagi.

8. Apa anda mempunyai kegiatan diluar yang berkaitan tentang berdakwah? Jawab: tidak ada, hanya sekedar mengikuti pengajian-pengajian saja.

2. Tujuan utama adanya Majelis Rasulullah?

3. Strategi apa yang dilakukan Majelis Rasulullah dalam menggembangkan Majelis Rasulullah?

4. Ada berapa jumlah jama’ah yang menghadiri Majelis Rasulullah di wilayah

Jakarta?

5. Mengapa Majelis Rasulullah diadakan jadwal mingguan, bulanan dan tahunan?? Acara apasajakah?? Alasan mengapa diadakan jadwal mingguan dan bulanan?

6. Materi apa saja yang diajarkan di Majelis Rasulullah?

7. Apakah ada dalam materi tausiah-tausiah Habib yang membahas tentang

anjuran berdakwah dan menjadi seorang da’i?

8. Apakah ada kegiatan yang dikhususkan oleh para pengurus Majelis Rasulullah untuk memperdalam kemampuan para jamaah dalam berdakwah? 9. Apa saja yang menjadi hambatan dalam Majelis Rasulullah dalam

memfokuskan pada aspek hati dan menggerakan perasaan dan batin mitra dakwah. Memberi mitra dakwah nasehat yang mengesankan, memanggil dengan kelembutan atau memberikan pelayanan yang memuaskan merupakan beberapa metode yang dikembangkan dari strategi ini. Metode ini sesuai untuk mitra dakwah yang terpingkirkan (marginal) dan dianggap lemah seperti kaum perempuan, anak-anak, orang awam, mualaf, fakir miskin, anakyatim, dan sebagainya.

b. Strrategi Rasional (al-manhaj al-aqli) adalah dakwah dengan beberapa metode yang memfokuskan pada aspek akal pikiran. Strategi ini mendorong mitra dakwah untuk berfikir, merenungkan, dan mengambil pelajaran.

c. Strategi Indrawi (al-manhaj al-hissi) juga disebut sebagai strategi eksperimen atau strategi ilmiah, dan didefinisikan sebagai sistem.

1

1. Apa yang menjadi daya tarik tersendiri dari Majelis Rasulullah sehingga

banyak dari jama’ah remaja mengikuti pengajian ini?

Jawaban: kalau daya tarik Habib Munzir ini, banyak sih daya tarik beliau kharismatik sudah jelas.

2. Tujuan utama adanya Majelis Rasulullah?

Jawaban: tujuan utama adanya Majelis Rasulullah ini tiada lain Rasulullah SAW bersabda Ballighu anni walau aayah mengenalkan seluruh muslimin dan muslimat kembali kejalan atau keadaan yang diridhoi oleh Allah dan diridhoi oleh Rasulullah SAW, mengenalkan mereka siapa sih itu Rasulullah. Ketika saya mondok itu saya mulai kenal Rasul ketika saya hadir Majelis

Rasulullah saya kenal Rasul, semakin pesatnya perkembangan jama’ah atau

masyarakat, semakin besar mereka mengenal Rasulullah. Dari beberapa

jama’ah yang saya punya, mereka tidak mengenal siapa itu Rasul. Disinilah

Habib Munzir mengenalkan Rasulullah

Tujuan yang kedua kalau saya bilang, Kenapa seseorang ingin menjadi dokter? Karena ada keinginan atau belajar mengenai kedokterankan, ilmu bila

amalin kassajari bila tsamarin ini satu perkara yang diamalkan oleh Habib

itu adalah dengan kelembutan, dakwahnya deliau dengan kelembutan yang dibawa atau didapatkan oleh beliau dari guru kebeliau dari guru beliau dari guru beliau sampai ke Rasulullah. Seperti biasa pada umumnya tidak ada hal

yang lain, daripada da’i-da’i yang lainmereka membaya syariat agama Islam,

tapi kalau Habibana Munzir ini dikhususkan dengan kelembutan itu yang membuat Majelis Rasulullah diterima oleh kebanyakan masyarakat. Untuk Habib Muhammad sendiri pahami mungkin Cuma itu.

4. Ada berapa jumlah jama’ah yang menghadiri Majelis Rasulullah di wilayah

Jakarta?

Jawaban: kalau jumlah jama’ah semasa Habibana masih hidup itu ada belasan

ribu.

5. Mengapa Majelis Rasulullah diadakan pada malam selasa dan malam jum’at?

Jawaban: mengapa diadakan pada malam selasa ini ada ceritanya, bahwa Habib Munzir ini berguru sama guru beliau Habibana Umar bin Al-Hafidh, guru beliau juga mempunyai pengajian yang sama persis setiap senin malam diadakan ditengah-tengah lapangan pasar, nah itupun oleh beliau selama duduk selama 4 tahun lebih itu meneruskan perjalanan beliau sama seperti apa yang telah diajarkan oleh guru beliau tapi sebenarnya guru belia tudak menganjurkan, tapi beliau mengikuti apa yang telah ada. Tidak sekedar ngambil terus ilmunya diambil tapi sosok seorang guru itu bagi Habib Munzir

guru beliau.

Pada malam jum’at itu karena dulu pindah-pindah, pindah-pindah majelisnya

sanpai ditetapkanlah di Cidodol untuk majelis malam jum’at, maka dari itu Habib Munzir menetapkan pengajian majelis pada malam jum’at di kediaman

beliau.

6. Apakah ada dalam materi tausiah-tausiah Habib yang membahas tentang anjuran berdakwah dan menjadi seorang da’i?

Jawaban: na’am banyaak-banyak, kalau untuk jumlahnya saya tidak tau. Tapi itu bisa dilihat dari Ballighu anni walau aayah. Selain itu dakwah dan

menjadi seorang da’i, dakwah itu tidak harus menjadi seorang da’i, harus

berceramah blablabla, dakwah itu dengan perbuatan bisa, dengan senyum kepada orang dengan berbuat baik kepada orang. Nah, Rasulpun berdakwah dengan berbicara dengan perbuatan. Kalau untuk anjuran berdakwah tidak langsung, tapi Habib Munzir ada bahasa-bahasa yang mengarahkan dan dicerna sendiri oleh orang, menanamkan cintanya Rasul, cintanya Allah sehingga orang tersebut punya pemikiran oh saya harus begini, oh iya saya harus begitu, jadi bahasa seperti itu kalau saya lihat disini tergantuk orang itu menilai, bagaimana penilaian konteksnya Habib Munzir.

7. Apakah ada kegiatan yang dikhususkan oleh para pengurus Majelis Rasulullah untuk memperdalam kemampuan para jamaah dalam berdakwah? Jawaban: ga ada, kalau mengkhususkan itu ga ada. Hanya sekedar majelis.

Jabatan : Sekretaris Umum DPP

1. Apa yang menjadi daya tarik tersendiri dari Majelis Rasulullah sehingga

banyak dari jama’ah remaja mengikuti pengajian ini?

Jawaban: Majelis Rasulullah yang didirikan oleh guru besar kami almarhum

Dokumen terkait