• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Pendukung dan Penghambat Program Tahfid Al-Q ur’an di MI

BAB IV DESKRIPSI DATA

B. Deskripsi Data Khusus

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Program Tahfid Al-Q ur’an di MI

Al-Kautsar Durisawo Ponorogo

Pada umumnya setiap program yang dibuat oleh suatu lempaga pasti ada faktor yang mendukung dan juga yang menghambat berjalannya progam tersebut.Seperti halnya pelaksanaan program tahfid al-Qur‟an di MI Al-Kautsar Durisawo Ponorogo.

Dalam pelaksanaan program tahfid al-Qur‟an di MI Al-Kautsar Durisawo, ada beberapa faktor yang mendukung dan menghambat dalam proses pelaksanaannya. Adapun diantara faktor-faktor yang mendukung yaitu seperti yang diungkapkan oleh ustadzah Umi Kalsum selaku kepala sekolah:

Pihak yayasan memberikan perhatian yang sangat besar, artinya dengan penambahan jam tahfid, tentunya kita juga nambah tim guru, dan membawa efek pada sistem penggajian guru, terus kemudian, selalu memonitory kegiatan MI dari kepala juga yayasan, sejauh mana hafalan anak-anak itu dijaga. Tidak hanya setiap hari ditambah.Tetapi, bagaimana mereka terus menguasainya, biar ayat-ayat yang sebelumnya, yang sudah dihafal, itu tidak hilang seiring ada hafalan baru.Kemudian faktor yang kedua adalah orang tua.Orang tua sangat antusias sekali, senang dan ikut memotivasi putra-putrinya untuk bersemangat

dalam menghafal”.Faktor yang ketiga adalah guru, perhatian yang

diberikan oleh guru kepada siswa, perhatian ini berupa nasehat dan motivasi guru supaya siswa terus semangat dalam menghafal al-Qur‟an.84

Dari pernyataan ustadzah Umi Kulsum diatas, bahwa ada beberapa faktor yang mendukung dalam program tahfid al-Qur‟an di MI Al-Kautsar

84

antara lain yaitu dari pihak sekolah salah satunya adalah pihak yayasan yang memberikan penambahan jam untuk tahfid, kemudian dari orang tua baik guru maupun kepala sekolah yang selalu memonitoring mengenai hafalan

Al-Qur‟an siswa tersebut. Ustadzah Nailatul Hidayah juga menambahkan:

Biasanya, dari anak itu sendiri, semangat, kemampuan itu kan setiap anak berbeda-beda. Kemudian andil dari orang tua, orang tua seharusnya memberi motivasi, menyemangati dengan cara selalu bertanya kepada anak sudah deres apa belum? Kalau tidak ada kerjasama ya. Kalau jonjing kan lebih berat sebelah dan semangat anak juga beda.85

Dari pernyataan ustadzah Nailatul Hidayah diatas, bahwa ada beberapa faktor yang mendukung dalam program tahfid al-Qur‟an di MI Al-Kautsar antara lain yaitu semangat dari siswa itu sendiri dan peran orang tua dalam memotivasi anak. Ustadz Afif Himawan juga menambahkan:

Adanya komunikasi antara wali murid dengan guru, kemudian guru tahfid/ mentor mempunyai strategi yang baik dalam mengajar.86

Berdasarkan pernyataan ustadz Afif Himawan disamping, bahwa beberapa faktor yang mendukung dalam program tahfid al-Qur‟an di MI Al -Kautsar antara lain yaitu adanya komunikasi antara orang tua dengan guru tahfid, sehingga dengan adanya komunikasi tersebut anak bisa mendapat motivasi atau perhatian, kemudian dalam mengajar guru tahfid mempunyai strategi yang efektif.

85

Lihat Transkip wawancara 06/W/20-III/2018

86

Selain adanya faktor pendukung juga ada faktor penghambat dalam program tahfid al-Qur‟an di MI Al-Kautsar Durisawo Ponorogo, faktor-faktor penghambat adalah fakor yang menghalangi tercapainya suatu tujuan, yaitu, tujuan menghafal al-Qur‟an. Adapun hambatan-hambatan dalam menghafal al-Qur‟an di MI Al-Kautsar antara lain: seperti yang diungkapkan oleh Ibu Umi Kalsum selaku kepala sekolah:

Faktor yang menghambat berasal dari pencapaian masing-masing siswa kadang berbeda-beda, kelancaran. Akhirnya kalau setiap hari terus berjalan ada siswa yang lancar terus, kemudian ada beberapa siswa yang kurang lancar terus, kemudian ada beberapa siswa yang malas dan tidak mau bunyi ketika guru membacakan ayat yang akan dihafal itu karena berbagai faktor, dri masalah kecerdasan, dan perhatian orang tua, Akhirnya itu nanti kita harus mulai mengerem, jadi Bina nafsiyah, yaitu kegiatan yang membentuk kemandirian siswa secara individual. benar-benar harus ditunggu, beberapa saat harus di tunggu yang belum tercapai itu tadi. Namun demikian, ada tenggang tunggunya ketika nanti sudah habis ya tetep ditinggal. Nanti yang bagi uji publiknya tidak lulus nanti mengikuti tahfid yang kelas setelahnya. Jadi nanti dibagi per grup bukan perkelas.Kelompok juz Amma, kelompok al-Qur‟an (juz 1, 2, 3) dan seterusnya. Faktor penghambat yang

berasal dari rumah: orang tua atau lingkungannya yang kurang mendukung.87

Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor penghambat program tahfidz al-Qur‟an di MI Al-Kautsar Durisawo Ponorogo berasal dari siswa dan orang tua. Faktor dari siswa yaitu: Ada beberapa siswa yang belum bisa membaca al-Qur‟an, ada beberapa siswa yang malas dan tidak mau bunyi ketika guru membacakan ayat yang akan dihafal, dan anak tidak semangat dalam menghafal al-Qur‟an. Sedangkan faktor yang berasal

87

orang tua: orang tua kurang memperhatikan anak dalam menghafal al-Qur‟an.

Ustadzah Nailatul Hidayah selaku guru tahfid juga menambahkan:

Belum mengenal huruf hijaiyah, karena yang sekolah di MI Al-Kautsar berasal dari TK yang berbeda-beda.Sehingga hasilnya juga berbeda.Ada diantara mereka yang berasal dari TK luar, dan TK Kautsar.kebanyakan dari mereka yang berasal dari TK Al-Kautsar sudah mampu mengaji dengan baik, hal ini disebabkan ilmu agama yang diajarkan dibangku TK lebih banyak dari mereka yang duduk di TK luar. Tentunya dalam ilmu agama banyak diselipkan tulisan-tulisan Arab.Tetapi berbeda dengan mereka yang berasal dari TK luar atau bukan alumni TK Al-Kautsar.Mayoritas dari mereka belum mampu mengaji dengan baik.88

Hal tersebut dikuatkan oleh ustadz Afif Himawan selaku guru tahfid: Mayoritas terdapat siswa yang berasal dari luar TK Al-Kautsar yang belum bisa membaca al-Qur‟an, sehingga dapat

menghambat proses hafalan. Jadi mengakibatkan guru harus

mengulang mengajar siswa dari Iqra‟ atau jilid.Kemudian ada

sebagian guru monoton dalam pembelajaran tahfidz atau kurang kreatif.89

Dari keterangan Ustadzah Nailatul Hidayah dan Ustadz Afif Himawan faktor yang menghambat program tahfid al-Qur‟an berasal dari siswa belum mengenal huruf hijaiyah atau membaca al-Qur‟an karena sebagian dari

mereka lulusan dari TK yang berbeda-beda, ada beberapa siswa yang tidak mau bunyi ketika guru membacakan ayat yang akan dihafal, dan anak tidak semangat dalam menghafal al-Qur‟an. Kemudian faktor dari guru: guru

kurang kreatif dalam pembelajaran tahfidz jadi siswa mudah bosan dengan pembelajaran tahfidz.

88

Lihat Transkip wawancara 06/W/18-III/2018 89

BAB V

Dokumen terkait