• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

2.3 Lingkungan Keluarga

2.4.3 Faktor Penghambat Prestasi Belajar Siswa

Masyarakat kita sekarang ini pada satu sisi adalah masyarakat pertanian, pada sisi lain sudah memasuki era globalisasi yang terdiri dari era industri, teknologi dan informasi. Perubahan kondisi sosial, ekonomi, politik dan budaya berlangsung cepat. Perubahan cepat ini membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat baik positif maupun negatif.

Pola kehidupan positif adalah melihat perubahan itu sebagai sesuatu yang harus diterima dan dihadapi. Di dalamnya ada hal-hal yang dapat dianggap sebagai sesuatu yang baik, memberi kemudahan dan kenyamanan serta peningkatan martabat hidup manusia. Manusia juga melihat adanya tantangan dan peluang bagi kemajuan hidup manusia.

Oleh sebab itu, manusia membangun dan melengkapi diri dengan memperkuat keimanan, mental, budaya, disiplin, ketrampilan dan pengetahuan. Dengan demikian, manusia mampu bertahan dalam menghadapi gelombang perubahan yang cepat tersebut.

Sementara pola kehidupan negatif adalah melihat perubahan itu sebagai ancaman yang membahayakan kehidupan. Menutupi diri terhadap perubahan akan tertinggal dan terbelakang. Pada sisi lain, tanpa membekali diri secara positif seperti di atas, manusia ikut arus dan menikmati perubahan yang terjadi. Akan tetapi, hal itu membawa dampak negatif dalam sikap dan perilaku serta kehampaan batiniahnya.

Oleh karena itu, para siswa pada masa sekarang ini, menghadapi begitu banyak ancaman dan tantangan. Prestasi yang dicapai dalam belajar pun terhambat dan belum optimal. Selain hambatan dan tantangan tersebut, ada hal-hal lain yang dapat menghambat optimalisasi prestasi siswa. Menurut Sri Rahayu ”hambatan itu antara lain dapat berasal dari dalam dirinya, tetapi juga dari luar dirinya”. (Kartini Kartono, 1990:61-68).

a Penghambat dari dalam

Penghambat dari dalam meliputi sebagai berikut: 1) Faktor kesehatan

Siswa yang kesehatannya sering terganggu menyebabkan banyak waktunya untuk beristirahat, hal itu membuatnya tertinggal pelajaran. Prestasi siswa ini kemungkinan belum dapat

optimal. Karena itu, orang tua perlu memperhatikan kesehatan anak-anaknya. Makanan yang bersih bergizi perlu mendapat perhatian.

2) Faktor kecerdasan

Siswa yang tingkat kecerdasannya rendah akan menyebabkan kemampuan belajar agak lambat. Oleh karena itu, kecerdasan sangat mempengaruhi cepat/ lambatnya kemajuan belajar siswa. 3) Faktor perhatian

Faktor perhatian disini terdiri dari perhatian dalam belajar di rumah dan di sekolah. Perhatian belajar di rumah keerap kali terganggu oleh acara televisi, kondisi rumah dan kondisi keluarga. Perhatian belajar di sekolah terganggu oleh kondisi kelas dan suasana pembelajaran, serta lemahnya upaya diri berkonsentrasi. Perhatian yang kurang memadai akan berdampak kurang baik bagi hasil pembelajaran.

4) Faktor minat

Minat adalah kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu. Apabila pembelajaran yang dikembangkan oleh guru tidak menimbulkan minat siswa. Atau siswa sendiri tidak mengembangkan minat dirinya dalam pembelajaran. Hal ini akan membuat siswa tidak belajar dengan sungguh-sungguh dan berdampak pada hasil belajar tidak optimal.

5) Faktor bakat

Bakat adalah potensi-potensi yang dimilki seseorang yang dibawa sejak lahir. Apabila pelajaran yang diikuti siswa tidak sesuai dengan bakat yang dimiliki, prestasi belajarnya tidak akan mencapai hasil yang tinggi.

Prestasi belajar dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Kedua faktor tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a Faktor intern (yang berasal dari dalam individu) 1). Faktor jasmani

Faktor jasmani ini terkait tentang kesehatan individu itu sendiri. Unsur panca indra adalah salah satu hal terpenting yang dapat menentukan proses dan hasil belajar. Selain unsur panca indra, kebugaran seseorang juga sangat berpengaruh. Orang yang sakit-sakitan misalnya, dia akan sering terganggu proses belajarnya, tertinggal dari teman sebayanya yang akhirnya akan mempengaruhi hasil belajarnya.

2). Faktor psikologis

Faktor psikologis meliputi bakat, intelegensi, minat, motivasi, dan cara belajar yang mereka peroleh dari alam (bawaan lahir) dan lingkungan.

b Faktor eksternal (yang berasal dari luar individu) 1). Faktor lingkungan sosial

2). Faktor lingkungan budaya

3). Faktor lingkungan fisik atau sarana penunjang belajar 4). Faktor lingkungan spiritual keagamaan

Menurut Slameto (2003:54) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Guru sebagai orang yang berinteraksi langsung dengan para pembelajar memiliki tanggungjawab yang cukup besar agar peserta didiknya berprestasi. Oleh sebab itu seorang guru yang profesional harus aktif, kreatif, inovatif, dan selalu bekerja keras untuk kemajuan siswa-siswanya.

Untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan siswa dalam belajar dapat melihat rapor. Rapor adalah buku yang berisi nilai kepandaian dan prestasi belajar siswa di sekolah. Dalam penyusunan rapor, nilai sepenuhnya merupakan tanggungjawab guru mata diklat. Jadi, wali kelas hanya mengisikan data yang telah diterima dari masing-masing guru mata diklat sebagai sumber informasi perkembangan siswa dalam suatu periode. Nilai yang ada dalam rapor kemudian dilaporkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, antara lain:

a Kepala sekolah

Laporan untuk kepala sekolah dengan maksud agar dilaporkan kepada pihak atasan (Kepala Diknas) sehingga dengan demikian akan bermanfaat untuk kepentingan pembinaan pendidikan serta tugas-tugas supervisi menuju kepada peningkatan efisiensi dan mutu pendidikan.

b Orang tua wali

Laporan hasil belajar yang dikirim kepada orang tua (wali siswa) dimaksudkan sebagai informasi dari guru (sekolah) perihal keberhasilan anak dalam belajar kepada orang tua mereka msing-masing, dengan demikian diharapkan ada tanggapan (feed back) positif dari orang tua untuk meningkatkan lagi belajar anak-anaknya. Untuk lebih jelasnya dalam penentuan nilai rapor dapat dilihat pada rumus di bawah ini.

NR = 2p + 1q + 2r 5

Dimana:

NR : Nilai rapor

p : Nilai rata-rata tes unit atau tes sub sumatif/ formatif q : Nilai rata-rata kegiatan kokurikuler

Dokumen terkait