• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL KESELARASAN STRATEGI PROYEK DENGAN STRATEGI BISNIS INDUSTRI

4.1 Keselarasan Strategi Proyek dengan Strategi Bisnis Industri Konstruksi Secara khusus, para manajer menggunakan istilah ‘keselarasan strategis’

4.1.1 Identifikasi Indikator-Indikator Yang Mempengaruhi Strategi Proyek Konstruksi di Indonesia

4.1.1.1 Faktor Teknis

Gambar 4.1 Manajemen Proyek (Sumber: PMBOK, 2008 dan Gray & Larson, 2008)

Pada awalnya indikator kesuksesan proyek hanya ditinjau dari 3 elemen yaitu: waktu, biaya, dan mutu. Namun hal tersebut sudah tidak berlaku lagi. Untuk mencapai kesuksesan proyek diperlukan integrasi keseluruhan elemen-elemen manajemen proyek yang mempengaruhi tujuan strategi bisnis (Chord & Hunter, 2004).

4.1.1.1 Faktor Teknis

Faktor-faktor teknis merupakan faktor yang langsung berhubungan dengan aktual proyek. PMI (Project Management Institute) menggambarkan dalam beberapa elemen antara lain: Scope, integration, time, cost, quality, human resource,

procurement, communication, dan risk.

A Manajemen Skop Proyek

PMBOK guide (2008) menjelaskan tentang skop proyek meliputi WBS (Work

Breakdown Structure). Untuk dapat melakukan WBS diperlukan kemampuan dalam

memahami kontrak, merespon kontrak (Ying, 2009). Elemen-elemen yang mempengaruhi skop proyek dapat dikelompokkan sebagai berikut.

 Kualitas dokumen kontrak  Kualitas merespon kontrak

KONSEP

PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGAWASAN PENUTUPAN

TEKNIS: Skop, integrasi, waktu, biaya, kualitas, sumberdaya manusia, komunikasi, risiko, dan pengadaan

NON TEKNIS: Kepemimpinan, budaya,and lingkungan organisasi

81  Perhatian terhadap perubahan kontrak  Perhatian terhadap claim and dispute

 Frekuensi dalam memonitor perubahan scope

 Perhatian terhadap komponen-komponen kontrak yang kecil

B Manajemen Integrasi

Proyek merupakan sekumpulan aktivitas-aktivitas yang memiliki durasi dan kebutuhan akan sumber daya. Masing-masing aktivitas harus terintegrasi dengan baik, sehingga sumberdaya yang digunakan tidak mengalami konflik atau over

resource. Untuk itu diperlukan kemampuan dalam mengintegrasikan

aktivitas-aktivitas dengan sumber daya proyek sesuai dengan tujuan proyek. Integrasi juga merupakan alat untuk mengkomunikasikan aktivitas proyek kepada pekerja/pelaksana proyek. Termasuk merespon kondisi ekternal proyek, seperti pengaruh isu-isu politik. Ying (2009), Amit & Shoemaker (2001), dan Smith (2001), mengelompokkan elemen integrasi meliputi.

 Kemampuan beradaptasi dan kompetensi karyawan  Prioritas terhadap tujuan proyek

 Perhatian dalam memprioritaskan komunikasi kepada karyawan  Perhatian terhadap kerjasama penelitian sebelum melaksanakan proyek  Perhatian terhadap pengaruh politik dan luar proyek

 Kualitas dalam mengkomunikasikan dan mengintegrasikan elemen-elemen proyek

 Kemampuan dalam menggunakan metode konstruksi dan pengelolaan proyek

C Manajemen Waktu

Setiap proyek memiliki waktu awal dan waktu akhir. Manajemen waktu yang tepat diterapkan dalam proyek akan memberikan keuntungan bagi pengelolanya. Baik keuntungan berupa waktu maupun biaya. Manajemen waktu dalam proyek berkaitan dengan percepatan dan pengelolaan untuk sumber daya lain yang berkaitan dengan

82

biaya. Penelitian-penelitian berkaitan dengan estimasi biaya proyek sangat banyak. Hampir semuanya meneliti hal yang sama yaitu bagaimana meminimalisasi waste

time, dengan melakukan analisis percepatan pada proyek. Dalam penelitian ini akan

menganalisis elemen-elemen yang mempengaruhi kinerja waktu. Menurut Ying (2009), Sudarto (2007) indikator manajemen waktu meliputi.

 Pengaturan waktu penerimaan, komitmen dan persetujuan jadwal  Kualitas penjadwalan dan frekuensi untuk melakukan pembaruan  Kualitas pengendalian jadwal

 Fasilitas peralatan untuk mengontrol jadwal

 Kecepatan menjawab perubahan-perubahan yang diinginkan pelanggan  Jumlah sumber daya yang memonitor jadwal proyek

D Manajemen Biaya

Biaya merupakan komponen yang selamanya akan melekat dalam proyek Mulai dari tahap konsep sampai dengan penyelesaian proyek. Mengelola secara baik komponen biaya sangatlah penting untuk pengendalian proyek. Biaya merupakan stándar yang digunakan untuk membandingkan antara kenyataan dan rencana proyek. Komponen-komponen yang melekat pada manajemen biaya ini sangat luas (Ying (2009), Abidali & Haris (1994), dan Sudarto (2007)). Indikator-indikator manajemen biaya meliputi.

 Kualitas data harga satuan  Kualitas pengelolaan keuangan  Kualitas perencanaan sumber daya

 Kemampuan sumber daya dalam kontrol biaya  Monitoring penggunaan biaya dari rencana  Kualitas dari kontrol biaya

 Kekuatan kemampuan keuangan perusahaan  Biaya-biaya tak terduga

83 E Manajemen Kualitas

Manajamen kualitas berkaitan erat dengan kebutuhan akan kepuasan. Kepuasan dalam proyek meliputi kepuasan pelanggan, dan sudah barang tentu akan diikuti dengan kepuasan kontraktor dengan adanya perolehan kepercayaan. Menurut Ying (2009), kualitas adalah standar yang harus dimiliki agar dapat mengelola proyek secara baik. Kualitas juga dikemukakan oleh penelitian lain yang telah ditulis oleh: Mullaly (2006), Smith (2001), Sartono (2001), Sudarto (2007), menyatakan tentang mewujudkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan akan standar kualitas yang diinginkan. Elemen manajemen kualitas yang digunakan sebagai tolak ukur adalah.

 Standarisasi kontrol kualitas dan perencanaan manajemen  Standarisasi manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3)  Kualitas staf manajemen

 Kualitas tenaga ahli

 Kualitas kemampuan teknik karyawan

 Standarisasi kualitas yang diinginkan pelanggan  Respon terhadap pasal-pasal dalam kontrak

 Melakukan review ketidaksesuaian dengan kontrak  Respon terhadap isu-isu lingkungan

F Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengelolaan sumber daya proyek merupakan suatu hal yang mutlak dilakukan, agar pendistribusian tenaga kerja (leveling) berjalan dengan lancar. Jika tidak melakukan pengelolaan sumber daya dengan baik akan berisiko pada terjadinya pemborosan dan penurunan produktivitas (Gray dan Larson, 2008). Sumber daya dalam proyek di antaranya adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia biasanya digolongkan berdasarkan keterampilan yang dimiliki, Ying (2009). Elemen-elemen yang mempengaruhi manajemen sumber daya manusia dalam proyek antara lain.

84  Jumlah staf dalam setiap level

 Jumlah tenaga kerja lokal sebagai manajer  Jumlah tenaga kerja lokal sebagai tenaga ahli  Jumlah tenaga kerja lokal sebagai pelaksana

 Pemograman pelatihan/training yang harus diikuti oleh staf  Kualitas kinerja teamwork dalam setiap aktivitas

 Pemberian penghargaan kepada kinerja karyawan yang tinggi  Peningkatan fasilitas kebutuhan sumberdaya

G Manajemen Pengadaan

Pengadaan berkaitan dengan supply and demand, sub bab procurement merupakan bagian dari logistik, yang selalu berhubungan dengan rekanan/relasi. Berbicara mengenai rekanan dalam proyek sangatlah komplek, karena supplier proyek harus memiliki pengetahuan tentang konstruksi. Becker (2009), menyatakan bahwa procurement merupakan rangkaian proses yang mempengaruhi kinerja proyek. Elemen-elemen manajemen pengadaaan antara lain:

 Pemilihan relasi dalam pekerjaan  Kerjasama dengan relasi lokal

 Pengalaman relasi kerja dan kemampuan tekniknya  Kemampuan lembaga keuangan setempat

 Tata cara merekrut relasi

 Dasar-dasar dalam merekrut relasi

H Manajemen Komunikasi

Komunikasi merupakan komponen yang harus mendapatkan perhatian khusus, sebab dengan komunikasi semua informasi yang diinginkan akan didapatkan (Smith, 2001). Proyek komunikasi merupakan elemen yang penting, karena berkaitan dengan informasi kinerja proyek. Sistem komunikasi dapat dilakukan dengan

85

berbagai cara, baik lisan maupun tertulis. Ying (2009), mengemukakan beberapa elemen manajemen komunikasi meliputi.

 Bentuk komunikasi

 Hubungan kerja dengan pemilik

 Hubungan kerja dengan pihak-pihak yang terkait dengan proyek  Frekuensi komunikasi

 Kualitas komunikasi yang dilakukan oleh teamwork  Kualitas dari sistem komunikasi

 Perhatian terhadap pengelolaan anggapan masyarakat dan hubungan dengan masyarakat

I Manajemen Risiko

Saat ini pengelolaan risiko merupakan hal yang paling diperhatikan. Gray dan Larson (2008), menyatakan bahwa mengelola masalah potensial dan tak terduga yang mungkin terjadi ketika proyek diimplementasikan merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Mengelola resiko dengan memperkecil dampak sebelum proyek dilaksanakan. Elemen-elemen yang dapat memperkecil risiko dikemukakan oleh Ying

(2009), dan Soemardi (2007) antara lain.  Kemampuan dalam kontrol resiko bencana alam

 Kemampuan dalam kontrol risiko kebijakan dan hukum  Kemampuan dalam menghadapi risiko politik

 Kemampuan dalam kontrol resiko keuangan  Kemampuan mengontrol risiko perbedaan pajak

 Kemampuan mengontrol risiko pengadaan sumber daya  Kemampuan mengontrol risiko inflasi

 Kemampuan dalam mengontrol risiko budaya

 Kemampuan mengontrol risiko isu-isu tenaga kerja dan pengelolaan  Kemampuan mengontrol risiko perkembangan teknologi

86

 Kemampuan mengontrol risiko kegagalan struktur  Kemampuan mengontrol risiko korupsi

 Kemampuan mengontrol risiko hubungan kerja lokal

Dokumen terkait