• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

150

dikanca sepak bola Indonesia. Bentuk kecintaan meraka terhadap tim Gresik United tidak ada tolak ukurnya, perilaku solidaritas Ultras Gresik juga sangat baik dilihat dari selalu memegang teguh slogan yang sudah dari dulu ditetapkan. Fanatsime dan solidaritas suporter Ultras Gresik bisa dikatakan fanatisme yang buta dan berlebihan disaat tim Gresik United merasa dicurangi dan digembosi oleh wasit pertandingan suporter Ultras Gresik akan marah, dan sebaliknya jika tim Gresik United dibela oleh wasit dan lebih diutungkan meraka hanya diam saja. Bentuk ini adalah fanatisme yang diluar akal mereka menggangap apa yang mereka lakukan adalah tindakan yang benar dan tepat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diajukan beberapa saran yang dapat diberikan sebagi berikut:

1. Bagi suporter sepak bola Gresik United

Saran kepada seluruh suporter Ultras Gresik diharapkan mampu menjadi contoh perilaku fanatisme dan solidaritas yang baik bagi seluruh suporter di Indonesia dan lebih menunjukan dengan tindakan yang positif seperti kreasi yel-yel dan koreografi.

2. Bagi pengurus Mabes Ultras Gresik

Diharapkan dengan adanya Mabes pengurus Ultras Gresik yan menjadi induk suporter sepak bola mampu memberikan contoh dan menjadikan perilaku fanatisme mengarah ke hal yang positif dan selalu

151

mengingatkan kepada suporter arus bawah agar lebih memahami slogan yang sudah ditetapkan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Dalam penelitian selanjutnya diharapkan dapat mencari informasi dan mengkaji lebih lanjut mengenai perilaku fanatisme dan solidaritas dalam mendukung tim sepak bola. Khusus dengan harapan dapat lebih menyempurnakan penelitian ini yang masih jauh dari kata sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Adang dan Anwar. 2013. Sosiologi untuk universitas. Bandung: Refika aditama. Albert Bandura 1997. Self Efficacy. New York: Ademic Press.

Alwi, H. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Anam, H.C (2016). Studi pendahuluan (tidak diterbitkan). Bali: Universitas Udayana.

Ancok D. & Suryanto. (1997). Agresi Penonton Sepak bola. Yogyakarta.

Anderson, Benedicete R.O’G (1991). Imagined communities: reflections on the origin and spread of nationalis. London: Ferso.

Astuti, Menik Purwandari. 2011. Hubungan Antara Fanatisme Terhadap Tokoh Idola Dengan Imitasi Pada Remaja. FKIP: UMS

Beilharz. (2002). Teori-teori Sosial. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Boyatzis, Richard, E. 1998. Transforming Qualitative Information: Thematic analysis and Code Development. Thousand Oaks: Sage Pub.

Chaplin, J.P. (2009). Kamus Lengkap Psikologi (Terjemahan Kartin Kartono), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Chaplin,J P. 2008. Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Rajawali press.

Chung, E, Beverland, M.B, Farrelly. F. dan kawan-kawan. (2008). Exploring Consumer Fanacitism: Extraordinary Devotion in The.Comsumption Context. Journal of Advances in Consumer Researchsuporter sepak bola. Jurnal Penelitian Psikologi.

Dimmock, J.A., Grove J.R., Eklund R.C. (2003). Fan Identification and Spectator Behaviours relevant to Sport Teams. School of Human Movement & Exercies Science. (Unpublished). Crawley: University of Western Australia. Doewes & Riyadi. 2016. The Social identity of Football Supporters in Providing Sportive. Support to Arema Player (A Phenomenology Study to Supporters of Aremania in Malang). Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

153

Fernando, Wachelke Joao. (2008). Brazilian fans’ social representations on soccer. Representaciones sociales de los hinchas brasileños sobre fútbol [versi elektronik].International Journal of Sport Science.

Goddard, H.2001. Civil Religion. New York: Cambridge University Press.

Gulianotti, Richard. 2006. Sepak bola Pesona Sihir Permainan Global. Yogyakarta: Appeiron Pylothes.

Hani T. Handoko, (2008). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Yogykarta: Liberty).

Harian Biembie (2015, Maret). Klub–klub sepak bola. Dipetik dari http://www.Harian-bimbie.com/klub-sepak-bolaindonesia.htm.

Harian Rakyat (2015, September), Makna suporter dalam dunia sepak bola. Dipetik dari http://www.harianrakyat.com/cetak/2005 /09/07/makna suporter dalam dunia sepak bola.

Harian Super Soccer (2011, Juli). Arti suporter sebagai pemain ke duabelas. Dikutip dari http://www.supersoccer.co.id/2011/06/07 arti suporter sebagai pemain ke duabelas.

Hidayatullah.(1995).ArtiSuporter.Diakses dariArtika http://www.artikata.com/arti-180066-supporter.html pada tanggal 24 Mei 2013.

Hoffer, E. (1993). Gerakan Massa (terjemahan: Maris, M). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.http://ultrassahabat.blogspot.com/2011/09/sejarah-ultras-mania-gresik.html. https://jabar.tribunnews.com/2019/08/08/bobotoh-persib-datang-di-lamongan-suporter-fanatik-persela-lamongan-sambut-penuh-kehangatan. https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2019/10/09/160022/didemo-ultras-mania-akhirnya-gresik-united-diserahkan-ke-dprd-gresik.

https://www.vivanewa.com/bola/bola-nasional/8388-aksi-solidaritas-suporter-pss- sleman-untuk-persipura-jayapura.

http://ultrasahabat.blogspot.com/2011/09/sejarah-ultras-mania-gresik.html. Iskandar. 2013. Metodologi penelitian pendidikan dan social. Jakarta: Refrensi. Johnson, D. P. 1998. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia. Junaedi, Fajar. (2014). Merayakan Sepakbola: Fans, Identitas, dan Media Edisi 1.

Yogyakarta: Fandom.

Lawang, M. Z. 2005. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Lucky, N. & Setyowati, N. 2013. Fenomena Perilaku fanatisme Sepak Bola (studi Kasus Komunitas Suporter Persebaya Bonek di Surabaya). Kajian Moral dan Kewarganegaraan, (Online), diakses 12 Oktober 2016.

Moleong, Lexy J. (2007). Metode penelitian kualitatif, cetakan ke-36, Bnadung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Moleong (1988), metodologi penelitian kualitatif, CV. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Moleong, I.J. (2005). Metodologi penelitian kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Morissan. 2009. Teori Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mubarok.A.Sikap Fanatisme Dalam Tinjauan Isalam.(http://WW.mubarok institute.blogspot.com. Diakases Pada 02-03-2011)

Nafiah, Arifatun. 2010. Hubungan penguasaan standar kompetensi menampilkan perilaku yang sesuai nilai-nilai pancasila dengan solidaritas sosial pada kelas VII MTs Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2009/2010. FKIP: UNS. Peter Beilharz, Teori- teori Sosial (Yogyakarta PUSTAKA PELAJAR 2002).

Nuryanto, M. Rahmat Budi.(2014). Studi Tentang Solidaritas di Desa Modang Kec. Kuaro Kab.Paser (Kasus Kelompok Buruh Bongkar Muatan). S1 Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman.

Praja. Juhaya, S. (2010). Aliran-aliran filsafat dan etika. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Putri, D.A. (2014). Hubungan antara fanatisme terhadap klub dengan kecenderungan berperilaku pada suporter klub sepak bola nonton bareng di Yogyakarta. Jurnal Psikologi, Universitas Gadjah Mada.

Purwandari, E. K. (2005). Pendekatan kulaitatif untuk penelitian perilaku manusia (edisi ketiga). Depok: LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Sarwono, S.W. (2010). Teori - teori psikologi sosial. Jakarta: PT Grafindo.

155

Soyomukti, Nurani. 2013. Pengantar sosiologi. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA Soekanto, S. (1990). Sosiologi, suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

Sudirwan dalam Handoko, A.T., dan Andrianto, S. (2006). Hubungan Antara Fanatisme Positif terhadap Klub Sepak Bola dengan Motivasi menjadi Suporter. Naskah Publikasi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Sunaryadi, Yadi. Andi Suntoda., Lingling Usli W., Sagitarius, (2009) Analisis

Perilaku Kekerasan Penonton Sepak bola (Studi Kasus pada Penonton Sepak bola di Bandung).

Suroso, S.D.E., Aditya, P. (2010). Ikatan emosional terhadap tim sepak bola dan fanatisme suporter sepak bola. Jurnal Penelitian Psikologi.

Syarif, R. (2013). Perilaku suporter sepak bola. Jurnal Psikologi Universitas Gunadarma.

Taylor S.E, Pepalu L.A, Sears D.O. (2012). Psikologi sosial. Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group.

Ubaidillah, Nugraha. 2008. Republik Gila Bola. Jakarta: Ufuk Press. Wahyudi, Hari. 2009. The Land of Hooligans, Jogjakarta.

Wicaksono, Agam Rizki. (2011). Tidak adanya rasa persatuan antar supporter sepakbola. Artikel: STIMIK AMIKOM Yogyakarta.

Yuana, P. (2001). Hubungan antara Fantisme Berpolitik dengan Agresivitas pada Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Skripsi. Tidak diterbitkan. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Dokumen terkait