• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fasilitas dan Sarana Prasarana

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

5) Fasilitas dan Sarana Prasarana

Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang masih baru, fasilitas dan sarana-prasarana yang ada di Homeschooling Anak Pelangi dapat dikatakan sudah cukup mumpuni meskipun fasilitas dan sarana-prasarana yang ada saat ini juga tidak dapat dikatakan lengkap.

Fasilitas utama seperti ruang kelas dan perpustakaan yang ada di Homeschooling Anak Pelangi dapat dimaksimalkan dengan cukup baik meskipun menghadapi berbagai macam kendala dalam memaksimalkan fasilitas-fasilitas tersebut, salah satu kendala yang disinggung di sini tentunya mengenai luas gedung Homeschooling Anak Pelangi.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa luas ruangan kelas Homeschooling Anak Pelangi sendiri ternyata sangat sempit. Namun karena penataan ruang dan pencahayaan buatan yang baik, tutor, siswa maupun siapa saja yang memasuki ruang kelas tidak akan merasa terlalu sesak. Hal ini ditopang dengan adanya penyejuk ruangan yang tidak dapat dipungkiri membuat ruang belajar lebih nyaman. Meski demikian, manajemen Homeschooling Anak Pelangi juga terus berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan suasana kelas yang nyaman bagi siswa (lihat lampiran 8).

97

Seperti lembaga pendidikan pada umumnya, Homeschooling Anak Pelangi juga dilengkapi dengan perpustakaan. Perpustakaan Homeschooling Anak Pelangi sendiri biasa disebut Perpustakaan Mini. Dinamakan demikian karena memang ukuran perpustakaan ini sendiri tidak cukup luas. Perpustakaan Homeschooling Anak Pelangi tidak memiliki ruangan khusus, koleksi buku yang ada hanya diletakkan dalam rak-rak buku yang ditempatkan pada salah satu sudut ruangan di lantai dua bangunan Homeschooling Anak Pelangi (lihat lampiran 8).

Walaupun disebut Perpustakaan Mini, koleksi yang disimpan di Perpustakaan Mini Homeschooling Anak Pelangi terbilang cukup lengkap dan beragam. Tercatat terdapat lebih dari 100 buku yang menjadi koleksi Perpustakaan Mini Homeschooling Anak Pelangi yang terdiri dari buku pelajaran, agama, ensiklopedia, biografi, serta buku-buku berbahasa Belanda, dan sebagainya.

Tidak terdapat meja ataupun kursi sebagai tempat membaca di sekitar perpustakaan Homeschooling Anak Pelangi.Para siswa dapat membawa buku yang hendak dibaca ke dalam kelas, maupun ke ruang tunggu yang ada di lantai satu.Namun apabila siswa hendak membaca buku di sekitar Perpustakaan Mini, pihak Homeschooling Anak Pelangi menyediakan lesehan yang nyaman sebagai tempat membaca yang unik dan berbeda dengan perpustakaan pada umumnya.Lesehan

98

yang terletak di Perpustakaan Mini juga berfungsi ganda sebagai ruang shalat bagi para tutor, staf, maupun siswa.

Kembali apabila membicarakan mengenai fasilitas dan sarana-prasarana, tentunya tidak dapat dilepaskan dari topik mengenai luas gedung Homeschooling Anak Pelangi yang memang sangat terbatas, bahkan dapat dikatakan tidak ideal sebagai sebuah lembaga pendidikan terkait dari luas gedungnya.

Karena keterbatasan luas gedung, Homeschooling Anak Pelangi belum mampu menghadirkan fasilitas dan sarana-prasarana pendukung yang seharusnya dapat memaksimalkan kegiatan pembelajaran siswa baik di dalam maupun di luar kelas.Hingga saat penelitian ini dilakukan, Homeschooling Anak Pelangi belum memiliki lapangan olahraga, UKS (Unit Kesehatan Sekolah), ruang ibadah dan laboratorium. Tentunya hal ini sangat disayangkan, karena fasilitas-fasilitas tersebut dalam dunia pendidikan modern saat ini dapat dikatakan sudah merupakan suatu keharusan dan merupakan hak yang seharusnya diperoleh siswa untuk menunjang kegiatan pembelajarannya selama berada di sekolah.

Sedangakan untuk fasilitas-fasilitas pendukung pembelajaran sehari-hari seperti alat peraga, Homeschooling Anak Pelangi belum memiliki alat-alat peraga yang memang dibutuhukan dalam kegiatan pemblejaran. Meski demikian, apabila tutor membutuhkan suatu alat

99

peraga tertentu untuk digunakan di dalam kelas, tutor dapat meminta penyedeiaan alat tersebut kepada manajemen Homeschooling Anak Pelangi untuk selanjutnya disediakan. Hal ini juga berlaku bagi tenaga pengajar ekstrakurikuler yang menghendaki penyediaan alat-alat atau barang-barang yang memang dibutuhkan dalam implementasi kegiatan ekstrakurikuler.

Homeschooling Anak Pelangi tidak memiliki ruang khusus yang digunakan sebagai ruang kegiatan ekstrakurikuler. Dalam implementasi hariannya, kegiatan ekstrakurikuler di Homeschooling Anak Pelangi umumnya menggunakan ruang kelas maupun panggung sebagai ruang ekstrakurikuler (lihat lampiran 12). Hal ini peneliti temukan dari hasil observasi dimana terlihat adanya perlengkapan ekstrakurikuler Music Club (keyboard) di dalam ruang kelas di lantai dasar. Peneliti juga berkesempatan melihat salah satu kegiatan ekstrakurikuler English Club pada saat hari libur sekolah, dan memang kegiatan ekstrakurikurikuler English Club pun diadakan di dalam ruang kelas. Penggunaan ruang kelas yang sekaligus dimanfaatkan sebagai ruangan ekstrakurikuler sangat dimungkinkan karena memang kegiatan ekstrakurikuler diadakan pada sore hari dimana tidak ada jadwal pembelajaran atau pada saat libur sekolah sehingga tidak menghambat kegiatan pembelajaran.

100

Homeschooling Anak Pelangi juga dilengkapai dengan konektivitas wi-fi yang diyakini dapat menopang kegiatan pembelajaran sehari-hari. Konektivitas wi-fi ini sangat dimaksimalkan oleh seluruh elemen Homeschooling Anak Pelangi dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat dari pernyataan Bapak ZM mengenai pemanfaatan konektivitas wi-fi:

“Biasanya kami mencari materi tambahan melalui eksplorasi materi di internet.Di sini kan sudah dilengkapi koneksi wi-fi, Mas, sehingga memudahkan untuk menambah wawasan baru maupun mencari materi tambahan bagi para siswa.” (HW/07/05/2015)

Dari pendapat Bapak Z di atas, dapat disimpulkan bahwa penyematan fasilitas wi-fi di Homeschooling Anak Pelangi dapat dimanfaatkan dengan baik dan dirasa sangat membantu.

c. Evaluasi Program Reguler Homeschooling Anak Pelangi Yogyakarta Kegiatan evaluasi program di Homeschooling Anak Pelangi Yogyakarta dirangkum dalam tiap 3 (tiga) bulan sekali dalam laporan per 3 (tiga) bulan Homeschooling Anak Pelangi (lihat lampiran 11). Dalam pengkajian dokumen dari contoh laporan yang dilampirkan, terlihat bahwa kegiatan dari program reguler di Homeschooling Anak Pelangi dijelaskan dengan baik dalam narasi deskripsi yang berisi mengenai deskripsi kegiatan, tujuan dan waktu pelaksanaan kegiatan, dan hasil kegiatan. Kegiatan yang dirangkum dan dievaluasi dalam laporan per 3 (tiga) bulan

101

Homeschooling Anak Pelangi antara lain Ujian Tengah Semester, Evaluasi Hasil Belajar, Ujian Pendidikan Kesetaraan, Try Out UN, Ujian Nasional Paket Kesetaraan, dan lain sebagainya.

Selain dalam laporan per 3 (tiga) bulan, kegiatan evaluasi program juga dilakukan Homeschooling Anak Pelangi dalam pertemuan rutin dengan lembaga Homeschooling lain yang tergabung dalam Komunitas Sekolah Rumah. Hal ini diketahui dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Miss IC selaku Direktur sekaligus pengelola Homeschooling Anak Pelangi sebagai berikut:

“...paling tidak dalam satu atau dua bulan sekali, kami selalu mengadakan pertemuan rutin, yang mana dalam pertemuan tersebut umumnya membahas dan sharing mengenai problem-problem yang ditemui dalam mengimplementasikan lembaga pendidikan Homeschooling, maupun evaluasi dari program-program yang sudah kita laksanakan sebelumnya.”(HW/20/04/2015).

Tentunya melalui kegiatan tersebut, lembaga-lembaga Homeschooling yang tergabung dalam Komunitas Sekolah Rumah termasuk Homeschooling Anak Pelangi dapat membangun sebuah ikatan dan hubungan yang harmonis dan dapat memcahkan problematika yang dihadapi dengan saling bahu-membahu.

102

2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Implementasi program

Dokumen terkait