• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Prasarana dan Sarana Sebagai Pendukung Kawasan Agropolitan Kecamatan

10. Fasilitas Sosial dan Umum

Fasilitas umum dan sosial merupakan sarana penunjang yang memiliki peran penting dalam pengembangan wilayah untuk menunjang kelancaran aktivitas masyarakat. Fasilitas sosial dan umum yang ada di Kecamatan Alla adalah :

a. Fasilitas perkantoran

Fasilitas pemerintahan merupakan sarana penunjang untuk membantu masyarakat dalam melayani kebutuhan dan permasalahan yang berkaitan dengan kemaslahatan orang banyak, serta untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kecamatan Alla. Ketersedian sarana perkantoran di Kecamatan Alla sudah memadai, terdapat kantor Desa/ Kelurahan di setiap Desa/ Kelurahan, Kantor Camat yang terletak di Kelurahan kambiolangi, KUA, dan lain sebagainya.

Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah sarana perkantoran, dapat dilihat pada tabel 22.

Tabel 22.Sebaran Fasilitas Perkantoran di Kecamatan Alla Tahun 2012

No. Desa/ Kelurahan Jumlah unit

1. Mata allo 1 2. Kalosi 3 3. Kambiolangi 6 4. Buntu sugi 5 5. Sumilang 1 6. Pana 2 7. Bolang 1 8. Taulo 1 Jumlah 20

Sumber: Kecamatan Alla Dalam Angka Tahun 2013

Gambar 16.Kantor Kecamatan Alla

Berdasarkan hasil survey lapangan dan data yang diperoleh, ketersedian sarana perkantoran di Kecamatan Alla sudah memadai, karena terdapat kantor Desa/ Kelurahan di setiap Desa/ Kelurahan, Kantor Camat yang terletak di Kelurahan kambiolangi, KUA, dan lain sebagainya untuk melayani aspirasi seluruh warga Kecamatan Alla.

b. Fasilitas Pendidikan

Fasilitas pendidikan merupakan sarana yang sangat penting untuk dibangun pada setiap wilayah guna menciptakan suatu Negara yang maju dan berkembang dengan SDM yang berkualitas, dimana sarana ini memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang layak guna mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan mereka. Adapun fasilitas pendidikan yang tersedia di Kecamatan Alla tiap Desa/ Kelurahannya dapat dilihat pada tabel 23.

Tabel 23.Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Alla Tahun 2012 No. Desa/Kelurahan Jumlah Fasilitas Pendidikan

SD/MI SMP/MTS SMA/Ma 1. Mata Allo 1 - -2. Kalosi 5 2 3 3. Kambiolangi 3 1 1 4. Buntu Sugi 1 1 1 5. Sumillan 3 1 -6. Pana 1 - -7. Bolang 2 - -8. Taulo 1 - -Jumlah 17 5 5

Sumber:Kecamatan Alla Dalam Angka 2013

Dari tabel 23 dapat dilihat bahwa di Kelurahan Kalosi terdapat sarana pendidikan yang lebih banyak dibandingkan dengan Desa/Kelurahan lainnya, dengan jumlah sarana pendidikan SD sebanyak 5 unit, SMP/MIb 2 unit, dan SMA/MTs sebanyak 3 unit.

Gambar 17.Fasilitas Pendidilan Kecamatan Alla

Sesuai dengan Kepmen Kimpraswil No. 534/KPTS/M/2001 Tentang Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimum (SPM) tingkat kebutuhan Rencana Tata Ruang maka fasilitas pendidikan yang termuat adalah sebagai berikut :

1) Taman Kanak-Kanak (TK)

Penduduk pendukung minimal 1000 jiwa dengan luas lahan 1.200 m2 sedangkan lokasi sebaiknya di tengah-tengah kelompok keluarga, jumlah murid dengan standar 3 ruang kelas terdiri dari 35-40 murid di setiap kelas bangunan TK dapat bergabung dengan sarana lain yang tidak saling mengganggu seperti taman bermain, radius pencapaian maksimal 300 meter dari pusat permukiman, ratio 1 unit TK (2 lokal)/1000 penduduk.

2) Sekolah Dasar (SD)

Dibutuhkan sebuah SD dengan penduduk minimum 6.000 jiwa dengan luas lahan 1.500 m2ratio jumlah penduduk 12,5 % sedangkan lokasi sebaiknya ditengah-tengah permukiman dengan radius pencapaian dari daerah yang dilayani maksimal 1.000 m. Standar jumlah murid 40 murid/kelas. Untuk SD type A terdiri dari 12 kelas ruang belajar, luas ruang 1.000 m2dan luas lahan minimal 3.000 m2. untuk SD type B terdiri dari 6 kelas ruang belajar, luas ruang 6.33 m2 dan luas lahan minimal 2.000 m2. Untuk SD type C terdiri dari 3 kelas ruang belajar, luas ruang 251 m2 dan luas lahan minimal 1.200 m2. Ratio 1 unit SD (12 lokal)/1.600 penduduk. Bangunan SD dapat bergabung dengan sarana pendidikan lainnya seperti TK, SLTP, SLTA lahan yang dapat dimanfaatkan bersama sehingga dapat menghemat luas lahan, radius pencapaian maksimal 750 m dari pusat permukiman.

3) Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Minimal penduduknya adalah 25.000 untuk sebuah SLTP, sedangkan luasnya 10.000 m2. Lokasi digabungkan/kelompokan dengan taman dan lapangan

olahraga. Standar jumlah siswa adalah untuk SMP type A terdiri dari 27 kelas, luas ruangan 3.077 m2dengan luas lahan minimal 9.000 m2. Untuk SMP type B terdiri dari 18 kelas, luas ruangan 2.282 m2 dengan luas lahan minimal 9.000 m2. Untuk SMP type C terdiri dari 9 kelas, luas ruangan 1.502 m2 dengan luas lahan minimal 6.000 m2. Perencanaan kebutuhan sarana pendidikan SLTP dengan jumlah penduduk asal SMP 6,5 %. Radius pencapaian maksimal 1.500 m dari pusat permukiman. Ratio 1 unit SMP (7 RKB)/4.800 penduduk. 4) Sekolah Menengah Atas (SMA)

Penduduk minimal 30.000 orang dengan 1 unit SMA, sedangkan luas lahan 20.000 m2, kriteria lokasi digabungkan /dikelompokkan dengan taman dan lapangan olahraga. Standar 30 siswa dengan 14 kelas (pagi/sore) untuk sebuah SMA. Radius pencapaian maksimal 1500 m2 dari pusat permukiman.

Berdasarkan data yang diperoleh di Kecamatan Alla telah terdapat sarana jenis pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah akhir (SMA). Jumlah fasilitas pendidikan di Kecamatan Alla terdiri dari 17 unit

sekolah dasar (SD), 5 unit sekolah menengah pertama (SMP), dan 5 unit sekolah menengah atas (SMA).

Dengan jumlah penduduk 20.902 jiwa maka fasilitas kebutuhan sarana taman kanak-kanak yang ada di Kecamatan Alla belum memenuhi kebutuhan standar perencanaan sehingga skala pelayanannya belum maksimal. Sedangkan untuk kebutuhan sarana pendidikan untuk tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) telah sesuai kebutuhan menurut jumlah penduduknya.

Untuk skala pelayanan untuk sekolah dasar (SD) sudah bagus karena menjangkau desa/kelurahan lain yang ada di sekitar Kecamatan Alla, sedangkan untuk skala kebutuhan sarana pendidikan SMP hanya terdapat di desa/kelurahan Kalosi, Kambiolangi, Buntu Sugi, dan sumillan, untuk skala kebutuhan pendidikan SMA hanya terdapat di desa/kelurahan Kalosi, Kambiolangi, dan Buntu Sugi, sehingga penduduk yang berasal dari desa/kelurahan lain yang ada di Kecamatan Alla harus menenpuh perjalanan jauh untuk sekolah.

c. Fasilitas Kesehatan

Desentralisasi permasalahan kesehatan di tingkat daerah merupakan inovasi yang patut disambut dengan baik untuk menanggulangi berbagai masalah kesehatan seperti rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin, rendahnya kondisi kesehatan lingkungan, birokratisasi pelayanan Puskesmas, dan minimnya kesadaran masyarakat untuk terlibat dalam mewujudkan visi Masyarakat Sehat. Di Kecamatan Alla, fasilitas kesehatan yang ada sudah cukup memadai, hanya Kelurahan Kambiolangi saja yang tidak memiliki puskesmas/puskesdes. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah sarana kesehatan di Kecamatan Alla dapat dilihat pada tabel 24.

Tabel 24.Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kecamatan AllaTahun 2012 No. Desa/Kelurahan Fasilitas Kesehatan

Peskesmas/Puskesdes Posyandu 1. Mata Allo 1 3 2. Kalosi 1 5 3. Kambiolangi - 3 4. Buntu Sugi 1 1 5. Sumillan 1 3 6. Pana 1 3 7. Bolang 1 3 8. Taulo 1 2 Jumlah 7 23

Sumber: Kecamatan Alla Dalam Angka 2013

Dari data yang telah diuraikan pada tabel 24, dapat dilihat bahwa Desa/Kelurahan yang mempunyai fasilitas kesehatan yang

minim berada pada Kelurahan Buntu sugi. Sedangkan Kelurahan yang mempunyai sarana kesehatan yang paling banyak yaitu Kelurahan Kalosi dengan jumlah 6 unit.

Gambar 18.Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Alla

Untuk menciptakan sumber daya manusia yang sehat, diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, salah satu indikator penting dalam pemenuhan kesehatan masyarakat dalam suatu wilayah adalah pemenuhan kuantitas dan kualitan akan saran pelayanan kesehatan pada wilayah tersebut.

Sesuai dengan Kepmen Kimpraswil No. 534/KPTS/M/2001 Tentang Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimum (SPM), Adapun jenis sarana kesehatan tersebut diantaranya; balai pengobatan, pustu, BKIA/RS Bersalin, puskesmas, rumah sakit, apotek, dan lain-lain. Secara spesifik sarana kesehatan tersebut diatas akan di bahas dan dianalisis masing-masing berikut ini.

1) Balai pengobatan

Untuk sebuah balai pengobatan harus di dukung oleh penduduk minimal 3.000 jiwa dengan luas lahan 300 m2. Lokasinya terletak di tengah-tengah lingkungan permukiman. 2) Pustu

Penduduk pendukung minimal sebesar 6.000 jiwa dengan luas lahan yang di perlukan seluas 50 m2. Lokasi di tengah-tengah permukiman dengan radus minimal 1.500 m. 3) BKIA/RS. Bersalin

Penduduk minimal untuk pengadaan sebuah BKIA/RS. Bersalin adalah 10.000 jiwa dengan luas lahan sebesar 6.500 m2dengan radius pencapaian maksimal 2.000 m.

4) Puskesmas

Untuk sebuah puskesmas di perlukan penduduk pendukun minimal sebesar 30.000 jiwa dengan luas lahan 6.500 m2. Lokasi sebaiknya berada pada pusat linkungan bersama dengan pelayanan pemerintah yang memiliki radius maksimal 2.000 m.

5) Rumah sakit

Untuk mengadakan sebuah rumah sakit di perlukan penduduk pendukung minimal 240.000 jiwa dengan luas

lahan 84.400 m2. Lokasi di pilih pada daerah yang agak tenang dengan radius merata dengan daerah yang di layaninya.

6) Apotek

Untuk sebuah apotek penduduk minimal sebesar 10.000 jiwa dengan radius jarak pencapaian dari rumah tempat tinggal atau permukiman mencapai 1.500 m2.

Sarana kesehatan merupakan faktor pendukung untuk membantu pengembangan suatu daerah. Berdasarkan data yang diperoleh dan survey langsung dilapangan jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Alla adalah 30 unit yang terdiri dari 7 puskesmas yang terletak masing2 di Desa/Kelurahan Mata Allo, Kalosi, Buntu Sugi, Sumillan, Pana, Bolang dan Taulo, 23 unit posyandu yang terletak masing-masing di Desa/Kelurahan.

Untuk fasilitas kesehatan yang telah ada di Kecamatan Alla telah sesuai dengan kebutuhan hanya saja fasilitas kesehatan seperti balai pengobatan, pustu, rumah sakit bersalin, rumah sakit serta apotek tidak terdapat di Kecamatan Alla dan untuk skala pelayanan belum maksimal karena radius pencapaian untuk mendapatkan pelayanan cukup jauh.

d. Sarana Peribadatan

Dominan penduduk Kecamatan Alla merupakan penganut agama Islam dan hanya sedikit yang beragama Kristen, maka implikasi terhadap keberadaan fasilitas penunjang kegiatan keagamaan didominasi masjid. Di Kelurahan Kalosi terdapat 13 unit masjid, sementara gereja hanya terdapat 2 unit di Kecamatan Alla. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah dan letak fasilitas peribadatan, dapat dilihat pada tabel 25.

Tabel 25.Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kecamatan Alla Tahun 2012 No. Desa/Kelurahan Sarana Peribadatan

Masjid Mushollah Gereja

1. Mata Allo 3 - -2. Kalosi 13 3 -3. Kambiolangi 6 2 1 4. Buntu Sugi 5 1 -5. Sumillan 8 1 -6. Pana 9 1 1 7. Bolang 4 1 -8. Taulo 2 - -Jumlah 50 9 2

Sumber:Kecamatan Alla Dalam Angka 2013

Berdasarkan Tabel 25, dapat dilihat Kelurahan Kalosi memiliki fasilitas peribadatan yang lebih banyak dibanding Desa/ Kelurahan lainnya. Sementara untuk fasilitas peribadatan gereja, terdapat di Kelurahan Kambiolangi dan di Desa Pana.

Gambar 19.Fasilitas Peribadatan di Kecamatan Alla

Peribadatan adalah merupakan sarana untuk membangun kehidupan rohani warga,dalam kawasan suatu permukiman, dan juga disediakan sarana peribadatan. Demi terciptanya keseimbangan dalam menjalankan roda kehidupan. Dalam melakukan kegiatan beribadah berupa shalat khususnya umat muslim maka di perlukan sarana pendukungnya berupa masjid dan mushalah. Sesuai dengan Kepmen Kimpraswil No. 534/KPTS/M/2001 Tentang Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimum (SPM) maka fasilitas peribadatan.

1) Masjid

Untuk sebuah masjid di perlukan penduduk pendukung sebanyak 2.500 jiwa dengan radius maksimal 1.000 m.

2) Mushollah

Keberadaan sebuah mushalah merupakan cadangan akan keberadaan sebuah masjid. Disini maksudnya adalah

daerah yang yang tidak memenuhi standar untuk keberadaan sebuah masjid namun memiliki penduduk muslim maka hanya cukup diadakan sebuah mushollah.

3) Gereja

Sedangkan untuk sarana peribadatan bagi pemeluk agama Budha dan Hindu tidak tersedia oleh karena jumlah masyarakat yang pemeluk agama tersebut belum memenuhi standar jumlah penduduk pendukung.

Proporsi penduduk terhadap ketersediaan sarana peribadatan ditentukan komposisi penduduk menurut pemeluk agama. Layanan sarana peribadatan diindikasikan oleh faktor ketersediaan sarana yang secara kuantitas sudah sangat memadai dan dapat dijangkau dengan mudah oleh penduduk di kawasan tersebut.

Pengembangan sarana peribadatan selain berdasarkan dukungan penduduk, faktor kemudahan jangkauan dan kemampuan pengadaan menjadi alternatif pembangunan sarana.

Di Kecamatan Alla terdapat fasilitas peribadatan berupa masjid dengan jumlah 50 unit, mushollah dengan jumlah 9 unit dan gereja dengan jumlah 2 unit. Pada Kecamatan Allah yang memiiki fasilitas terbanyak yaitu masjid dan mushollah karena mayoritas penduduknya beragama islam.

Sarana peribadatan yang ada di Kecamatan Alla telah sesuai dengan kebutuhan dan untuk skala pelayanannya sudah baik karena karena jumlah sarana peribadatan yang ada sudah banyak dan tersebar di tiap-tiap desa/kelurahan sehingga sangat memudahkan untuk melaksanakan ibadah.

D. Analisis Ketersediaan Prasarana dan Sarana di Kecamatan Alla Sebagai

Dokumen terkait