• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

P. Fasilitas Tambahan

1. Internet Center

Fasilitas ini diberikan bagi pengguna perpustakaan untuk kepentingan penelusuran informasi sebagai tambahan bahan pustaka. Fasilitas internet ini terletak di ruang Audio Visual di lantai III Perpustakaan Unila.

2. TV Kabel

Fasilitasilitas tambahan ini juga berada di ruang Audio Visual Perpustakaan Unila. Dengan adanya fasilitas ini diharapkan memberikan kekayaan informasi bagi pengguna perustakaan Unila.

3. Ruang Baca Bebas Pengunjung

Perpustakaan dapat menggunakan ruangan ini untuk aktifitas belajar atau diskusi, di dalam ruangan ini pengguna di perbolehkan membawa tas, buku, laptop atau barang pribadi lainnya dengan catatan tidak membuat kegaduhan yang dapat menggangu pengguna lainnya.

4. Ruang Rapat/Diskusi

Ruangan Rapat ini memiliki fasilitas internet, LCD Projektor dan Laptop sebagai media penunjang-nya.Fasilitas ini terletak di lantai III perpustakaan Unila.

5. FotoCopy Center

Sebagai fasilitas penunjang foto copy diharapkan bisa memberikan manfaat ganda bagi pengguna dalam hal pemanfaatan koleksi, fasilitas ini terletak di lantai I perpustakaan Unila.

6. Scanner Dokumen

Salah satu komponen terpenting perpustakaan adalah pustakawan.Komponen ini sangat diperlukan untuk memberikan pelayanan atau jasa kapada pengguna parpustakaan.Pustakawan seharusnya merupakan tenaga fugsional yang statusnya tidak berbeda dengan tenaga professional lainnya misalnya dosen, hakim, jaksa, dokter dan tenaga professional lainnya.Oleh karena itu, seorang pustakawan harus mampu menempa dirinya menjadi seorang professional yang mampu memberikan jasa dan layanan yang memuaskan kepada pelanggannya.

Q. Kerjasama

Seperti diketahui bersama bahwa iptek kom bud telah berkembang sejalan dengan hasil karya rekam dan tulis serta meningkatnya kebutuhan masyarakat, sehingga dibutuhkan sarana penyedia informasi yaitu perpustakaan.Namun demikian disadari bersama bahwa tidak satupun perpustakaan yang mampu memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan pemustaka. Sementara pada sisi lain mahalnya harga buku serta terbatasnya tenaga kepustakawanan, maka diperlukan kerjasama baik dengan sesama bidang studi atau bidang lain. Kerjasama pada dasarnya dapat dilakukan oleh perpustakaan sesuai dengan UU No. 43 Tahun 2007 Pasal 42 yang mengatur bahwa:

1. Perpustakaan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan layanan kepada pemustaka.

2. Peningkatan layanan kepada pemustaka sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk meningkatkan jumlah pemustaka yang dapat dilayani dan meningkatkan mutu layanan perpustakaan.

3. Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan peningkatan layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan memanfaatkan sistem jejaring perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

BAB VI PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keberhasilan implementasi kebijakan pelayanan prima pada Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Lampung dipengaruhi oleh beberapa indicator antara lain sebagai berikut:

1. Bahwa implementasi kebijakan pelayanan prima pada Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Lampung dipengaruhi oleh: Komunikasi, Sumber DayaPendukung, Disposisi, dan Struktur Birokrasi. Pada pelaksanaannya kebijakan pelayanan prima pada Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan, belum berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat belum adanya aturan khusus seperti pedoman, mekanisme, terkait dengan pelayanan prima padaunit pelaksana teknis perpustakaan. Selain aturan tentang pelayanan prima juga belum berjalan yang diharapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) terhadap pelayanan-pelayanan yang ada di perpustakaan. Pada sumberdaya pendukung yang terdiri dari sumberdaya manusia dan pelayanan terlihat belum memadai. Hal ini dapat dilihat dengan sumberdaya manusia yang belum memenuhi kebutuhan, dan fasilitas perpustakaan yang masih sederhana belum memenuhi standar, seta anggaran yang terlalu kecil hanya Rp.1.542.082.000.00,- terbilang (Satu milyar lima ratus empat puluh dua juta delapan puluh dua ribu rupiah).Untuk16 kegiatan, anggaran sebagai penunjang implemetasi kebijakan. Selanjutnya untuk disposisi yaitu sikap (karakter) pegawai perpustakaan yang masih

malas-malas dengan alas an insentif rendah, dan struktur birokrasi yang belum berjalan dengan baik, menyebabkan semua faktor yang mempengaruhi implementasi dari kebijakan pelayanan prima pada Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Lampung saling terkait.

2. Kendala yang dihadapi pada Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Lampung dalam implementasi kebijakan atau penerapan pelayanan prima adalah masalah sentralisasi dan desentralisasi seakan menjadikan momok bagi perpustakaan perguruan tinggi untuk dapat berkembang, terbatasnya tenaga pengelola terutama tenaga ahli dan mempunyai pendidikan khusus di bidang perpustakaan menjadi kendala tersendiri,sehingga ada keterbatasan dalam penguasaan permasalahan-permasalahan di perpustakaan. Selanjutnya kurangnya perhatian pihak Universitas terhadap minimnya anggaran perpustakaan, dan terakhir adalah perkembangan teknologi informasi (TI) membawa dampak tersendiri bagi perkembangan perpustakaan.

B. Saran

Beberapa saran untuk meningkatkan layananpada Perpustakaan Universitas Lampung antara lain sebagai berikut:

1. Manajemen Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Lampung dapat meningkatkan pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) bagi para pegawai staf perpustakaan, sehingga memiliki kemampuan, dan dapat memberikan pelayanan dengan baik secara professional terhadap pengunjung, di bidang pustakawan lebih mengembangkan kemampuannya tidakhanya hardskill melainkan jugasoftskillmelalui pelatihan dan workshop terkait dengan kepustakaan.

97

2. Meningkatkan layanan perpustakaan tidak hanya dari segi fisiknya saja melainkan juga esensial layanan dan kemampuan layanan tersebut dalam memenuhi tuntutan kebutuhan pengguna.

3. Terbuka dan senantiasa menerima kritik serta saran dari pengguna, guna meningkatkan kualitas layanan dan melakukan perbaikan yang berkelanjutan.

4. Mengembangkan sistem layanan dengan mempertimbangkan intergrasi dan interkoneksi antar layanan perpustakaan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih sistem serta bias untuk menghemat anggaran perpustakaan.

A. Literatur

Subarsono, AG.Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2005 Tangkilisan, Hessel Nogi. S. Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta:

Lukman Offset. 2003.

Soenarko, H. Public Policy. Surabaya: Airlangga University. 2003

Tangkilisan, Hessel Nogi. S.Kebijakan Publik Yang Membumi.Jakarta: Lukman Offset. 2003.

Dahlan, Alwi, dkk. 1995.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Balai Pustaka, Jakarta. Danim, Sudarman. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok.

Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Depdiknas, 2004. Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Hasugian, Jonner, 2009. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. USUpress, Medan.

Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepustakawanan. Sagung Seto, Jakarta.

K. Yin, Robert, 2003. Studi Kasus: Disain dan Metode. M. Djauzi Mudjakir (Penerjemah). PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Koentjaraningrat. 1993. Metode-metode Penelitian Masyarakat. PT. Gramedia, Jakarta.

M. Yusuf, Pawit dan Yaya Suhendar. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Martoatmojo, Karmidi, 1994. Pelayanan Bahan Pustaka. Universitas Terbuka, Jakarta.

Moleong, Lexy J. 2002.Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. remaja Rosdakarya, Bandung.

Nawawi, Hadari dan Mimi Martini. 1994. Penelitian Terapan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Nugroho, Riant, 2012. Public Policy: Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan,Manajemen Kebijakan. Elex Media Komputindo, Jakarta. Parson, Wayne, 2006. Public Policy: Pengantar Teori dan Praktek Analisis

Kebijakan. Kencana. Jakarta.

Perpustakaan Nasional R.I. 1992. Pedoman Perlengkapan Perpustakaan Umum. Perpustakaan Nasional R.I, Jakarta.

Perpustakaan Nasional R.I. 1999. Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Proyek Pengembangan Sistem Nasional Perpustakaan, Jakarta.

Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 2006. Metode Penelitian Survey, Edisi Revisi.LP3ES, Jakarta.

Siregar, Belling. 1998. Pembinaan Koleksi Perpustakaan Dan Pengetahuan Literatur. Proyek Pembinaan Perpustakaan Sumatera Utara, Medan.

Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Kualitatif.CV Alfabeta, Bandung.

Suhendar, Yaya. 2007. Pedoman Katalogisasi. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sumardji, P. 1992.Pelayanan Referensi Di Perpustakaan. Kanisius, Yogyakarta. Suryabrata, Sumadi. 2003.Metodologi Penelitian.Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sutarno, NS. 2006.Manajemen Perpustakaan. Sagung Seto, Jakarta.

Sutopo dan Adi Suryanto, 2003.Pelayanan Prima. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta.

Wahab, Solichin Abdul, 2008. Analisis Kebijakan Publik. Universitas Muhamadiyah, Malang.

B. Website

Dokumen terkait