Bahan Organik Kontrol 0.07 fF 0.07 fF 0.07 dD Gambut 0.15 eE 0.15 eEF 0.15 cC Sludge PKS 0.58 aA 0.53 bB 0.55 aA Blotong Tebu 0.38 dD 0.43 cC 0.40 bB Rataan 0.29 0.29
Keterangan: Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata dengan uji Duncan pada taraf 5 % dan 1%
Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa pengaruh tunggal bahan organik memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap peningkatan nitrogen total tanah, dimana nitrogen total tertinggi terdapat pada perlakuan sludge PKS yang berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya. Sedangkan nitrogen total terendah terdapat pada perlakuan kontrol yang juga berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya. Interaksi konsentrasi air laut dan jenis bahan organik juga memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap peningkatan nitrogen total tanah, dimana nitrogen total tertinggi oleh interaksi terdapat pada perlakuan sludge PKS dan diikuti dengan perlakuan blotong tebu yang berbeda sangat nyata pada setiap konsentrasi air laut dan juga berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya. Sedangkan perlakuan kontrol dan gambut tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada setiap konsentrasi air laut.
Tinggi rendahnya kandungan nitrogen total tanah ini dipengaruhi oleh jenis dan sifat bahan organik yang diberikan terutama tingkat dekomposisinya. Dengan semakin lanjut dekomposisi suatu bahan organik maka semakin banyak pula nitrogen organik yang mengalami mineralisai sehingga akumulasi nitrogen di dalam tanah semakin besar jumlahnya.
Rasio C/N Tanah
Berdasarkan hasil analisis (Lampiran 20) diperoleh bahwa pemberian bahan organik berpengaruh sangat nyata terhadap rasio C/N tanah seperti terlihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Rataan Nilai Rasio C/N Tanah oleh Pengaruh Air Laut dan Beberapa Bahan Organik
Perlakuan Air Laut Rataan
20% KL 40% KL --- Bahan Organik Kontrol 6.61 6.40 6.50 bBC Gambut 19.37 17.81 18.59 aA Sludge PKS 3.70 3.70 3.70 cC Blotong Tebu 7.63 6.65 7.14 bB Rataan 9.33 8.64
Keterangan: Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata dengan uji Duncan pada taraf 5 % dan 1%
Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa pengaruh tunggal bahan organik memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap perubahan rasio C/N tanah, dimana tertinggi terdapat pada perlakuan gambut yang berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya dan terendah terdapat pada perlakuan sludge PKS yang juga berbeda nyata dengan perlakuan lainnya tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan kontrol pada taraf 1%. Sedangkan faktor tunggal konsentrasi air laut dan interaksinnya dengan bahan organik tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap perubahan rasio C/N tanah.
Tinggi rendahnya C/N tanah ini sangat dipengaruhu oleh lama waktu inkubasi, dimana semakin lama inkubasi maka waktu untuk mengalami dekomposisi semakin lama juga sehingga C/N semakin rendah. Selain itu, perbedaan rasio C/N tanah ini juga sangat dipengaruhi karakteristik dan jenis bahan organik yang diberikan. Menurut Buckman dan Brady (1982) selama pelapukan, C/N menurun karena karbon hilang dan N terakumulasi.
Kalium Dapat Tukar (K-dd)
Berdasarkan hasil analisis (Lampiran 23) diperoleh bahwa pemberian bahan organik berpengaruh sangat nyata pada kalium dapat tukar tanah dan pemberian air laut serta interaksinya berpengaruh nyata pada kalium dapat tukar tanah seperti terlihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Rataan Nilai Kalium Dapat Tukar (K-dd) Tanah oleh Pengaruh Air Laut dan Beberapa Bahan Organik
Perlakuan Air Laut Rataan
20% KL 40% KL ---- me/100 g ---- Bahan Organik Kontrol 0.24 d 0.27 c 0.25 cC Gambut 0.23 d 0.23 d 0.23 dD Sludge PKS 0.36 a 0.35 a 0.36 aA Blotong Tebu 0.28 b 0.29 b 0.29 bB Rataan 0.28 b 0.29 a
Keterangan: Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom sama tidak berbeda nyata dengan uji Duncan pada taraf 5 % dan 1%
Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa pengaruh tunggal bahan organik memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap kalium dapat tukar tanah, dimana tertinggi terdapat pada perlakuan limbah sludge PKS yang berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya dan terendah terdapat pada perlakuan gambut yang juga berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya. Pengaruh tunggal konsentrasi air laut juga memberikan pengaruh yang nyata terhadap perubahan kalium dapat tukar tanah. Interaksi konsentrasi air laut dan jenis bahan organik juga memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan kalium dapat tukar tanah dimana tertinggi terdapat pada perlakuan limbah sludge PKS dengan taraf air laut 880 mL yang menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan lainnya.
Hasil diatas menunjukkan dengan semakin tinggi konsentrasi air laut maka semakin tinggi pula K-dd tanah. Hal ini terjadi karena makin banyak kalium yang
terakumukasi di dalam tanah seiring dengan meningkatnya konsentrasi. K-dd tertinggi oleh faktor tunggal bahan organik terdapat pada perlakuan sludge PKS, dimana hal ini terjadi karena sludge PKS merupakan limbah yang berasal dari buah dimana dalam buah terdapat unsur kalium yang lebih besar dibanding bagian tanaman lainnya sehinnga lebih berpotensi menyumbangkan hara kalium ke dalam tanah. Menurut Anonimous (2009) Kalium sangat dibutuhkan dalam pembentukan bunga dan buah. Selain itu tingkat dekomposisis bahan organik juga mempengaruhi ketersediaan unsur ini dimana semakin lanjut dekomposisi maka makin banyak pula kalium yang dimineralisasi.
Kalsium Dapat Tukar (Ca-dd)
Berdasarkan hasil analisis (Lampiran 26) diperoleh bahwa pemberian bahan organik berpengaruh sangat nyata pada kalsium dapat tukar tanah seperti terlihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Rataan Nilai Kalsium Dapat Tukar (Ca-dd) Tanah oleh Pengaruh Air Laut dan Beberapa Bahan Organik
Perlakuan Air Laut Rataan
20% KL 40% KL ---- me/100 g ---- Bahan Organik Kontrol 0.54 0.57 0.56 cB Gambut 0.63 0.89 0.76 cB Sludge PKS 1.77 1.58 1.68 bA Blotong Tebu 2.06 1.99 2.02 aA Rataan 1.25 1.26
Keterangan: Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom sama tidak berbeda nyata dengan uji Duncan pada taraf 5 % dan 1%
Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa bahwa pengaruh tunggal bahan organik memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap kalsium dapat tukar tanah, dimana tertinggi terdapat pada perlakuan limbah botong tebu yang berbeda nyata dengan perlakuan sludge PKS dan sangat nyata dengan perlakuan lainnya.
Sedangkan kalsium dapat tukar tanah terendah terdapat pada perlakuan kontrol yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan gambut. Faktor tunggal konsentrasi air laut dan interaksinnya dengan bahan organik tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan kalsium dapat tukar tanah.
Tingginya kandungan kalsium pada blotong tebu ini di duga karena blotong tebu berasal dari limbah batang. Ditinjau dari sisi fisiologis, batang tanaman umumnya banyak mengandung kalsium dimanan unsur ini berperan menguatkan batang tanaman. Kalsium kebanyakan terdapat dalam batang dan daun yang sangat berperan dalam mengatur permeabilitas dinding sel (Anonimous 2009).
Kapasitas Tukar Kation (KTK)
Dari hasil analisis (Lampiran35) diperoleh bahwa pemberian bahan organik berpengaruh nyata terhadap kapasitas tukar kation tanah seperti terlihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Rataan Nilai Kapasitas Tukar Kation (KTK) Tanah oleh Pengaruh Air Laut dan Beberapa Bahan Organik
Perlakuan Air Laut Rataan
20% KL 40% KL ---- me/100 g ---- Bahan Organik Kontrol 8.88 7.45 8.16 cC Gambut 15.46 17.04 16.25 bB Sludge PKS 20.05 21.53 20.79 aA Blotong Tebu 17.40 18.47 17.93 bAB
Rataan 15.45 16.12
Keterangan: Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom sama tidak berbeda nyata dengan uji Duncan pada taraf 5 % dan 1%
Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa pengaruh tunggal bahan organik memberikan pengaruh terhadap peningkatan kapasitas tukar kation (KTK) tanah, dimana tertinggi terdapat pada perlakuan limbah sludge PKS yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan blotong tebu tetapi sangat berbeda nyata dengan
perlakuan lainnya. Sedangkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah terendah terdapat pada perlakuan kontrol yang juga berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya. Faktor tunggal konsentrasi air laut dan interaksinnya dengan bahan organik tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan tukar kation (KTK) tanah.
Tinggi rendahnya KTK tanah oleh pemberian bahan organik dipengaruhi oleh tingkat dekomposisi bahan organik yang diberikan, dimana semakin terdekomposisi maka semakin besar pula potensinya untuk meningkatkan KTK tanah. Bahan organik yang sudah sangat terdekomposisi jika diberikan ke tanah maka akan meningkatkan KTK tanah karena semakin besar pula koloid humus yang disumbangkan sehingga muatan negatif tanah meningkat yang mengakibatkan KTK tanah juga meningkat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hakim, dkk (1986) yang menyatakan bahwa koloid humus bermuatan negatif dimana semakin tinggi bahan organik tanah maka semakin tinggi pula KTK nya.
Kejenuhan Basa (KB)
Dari hasil analisis (Lampiran 38) diperoleh bahwa pemberian bahan organik berpengaruh nyata terhadap kejenuhan basa (KB) tanah seperti terlihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Rataan Nilai Kejenuhan Basa Tanah oleh Pengaruh Air Laut dan Beberapa Bahan Organik
Perlakuan Air Laut Rataan
20% KL 40% KL ---%--- Bahan Organik Kontrol 0.16 0.19 0.18 aA Gambut 0.10 0.11 0.11 bC Sludge PKS 0.14 0.12 0.13 bBC
Blotong Tebu 0.18 0.15 0.16 aAB
Rataan 0.15 0.14
Keterangan: Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom sama tidak berbeda nyata dengan uji Duncan pada taraf 5 % dan 1%
Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa pengaruh tunggal bahan organik memberikan pengaruh terhadap perubahan kejenuhan basa (KB) tanah, dimana tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan blotong tebu tetapi berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Sedangkan kejenuhan basa (KB) tanah terendah terdapat pada perlakuan gambut yang juga berbeda sangat nyata dengan perlakuan lainnya tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan sludge PKS.
Hasil diatas menunjukkan bahwa KB tanah sangat rendah tetapi lebih tinggi pada perlakuan blotong karena blotong lebih besar menyumbangkan Ca pada tanah sehingga pH dan KB cenderung meningkat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hanafiah (2005) yang menyatakan bahwa ketersediaan Ca sangat terkait dengan KB dan KTK dimana jika Ca meningkat maka Ca dan KB meningkat
Hasil Analisis Tanah dan Tanaman Setelah Panen
Daya Hantar Listrik Tanah
Hasil analisis pada daftar sidik ragam (Lampiran 39) menunjukkan bahwa pemberian bahan organik berpengaruh sangat nyata terhadap daya hantar listrik tanah seperti terlihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Rataan Nilai Daya Hantar Listrik Tanah oleh Pengaruh Air Laut dan Beberapa Bahan Organik
Perlakuan Air Laut Rataan
20% KL 40% KL ----mmhos/cm---- Bahan Organik Kontrol 0.37 0.61 0.49 bB Gambut 0.14 0.17 0.16 cC Sludge PKS 0.83 0.88 0.85 aA Blotong Tebu 0.41 0.40 0.40 bBC Rataan 0.44 0.51
Keterangan: Nilai yang diikuti huruf yang sama pada baris dan kolom yang sama tidak berbeda nyata dengan uji Duncan pada taraf 5 % dan 1%
Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa daya hantar listrik tertinggi terdapat pada perlakuan limbah sludge PKS yang sangat berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Sedangkan daya hantar listrik terendah terdapat pada perlakuan gambut yang juga berbeda nyata dengan perlakuan lainnya tetapi tidak bebeda nyata dengan perlakuan blotong tebu pada taraf 1%.
Dibandingkan dengan hasil analisisi inkubasi, setelah panen tanah mengalami penurunan DHL yang cukup besar. Hal ini di duga selain hilang tercuci, garam-garam yang ada di dalam tanah diserap tanaman dalam jumlah yang lebih besar guna menggantikan Kalium untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tanaman karena menurut hasil analisis K-dd tanah rendah sampai sedang sehingga mungking kekurangannya digantikan oleh Na. Menurut Anonimous (2009) natrium akan diserap lebih jika kadar kalium kurang guna menggantikan fungsi kalium dalam hal turgor.
Berat Kering Akar
Hasil analisis pada daftar sidik ragam (Lampiran 44) menunjukkan bahwa pemberian bahan organik dan air laut berpengaruh sangat nyata terhadap berat kering akar tanaman serta pengaruh interaksinnya berpengaruh sangat nyata, seperti terlihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Rataan Nilai Berat Kering Akar oleh Pengaruh Air Laut dan Beberapa Bahan Organik
Perlakuan Air Laut Rataan
20% KL 40% KL ----gram---- Bahan Organik Kontrol 42.00 deDE 33.58 eE 37.79 dC