• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Kasus:

Untuk meningkatkan kemampuan penguasaan bahasa Inggris bagi mahasiswa, pihak universitas melalui lembaga pengembangan bahasa asing mengadakan pelatihan/kursus TOEFL selama enam bulan. Pengelola lembaga tersebut ingin mengetahui apakah kemampuan penguasaan bahasa Inggris para mahasiswa yang mengikuti kursus tersebut sudah sesuai dengan harapan yang diinginkan, yaitu rata-rata skor TOEFL para mahasiswa minimal adalah 450. Kemudian data diambil dengan menggunakan teknik random sampling dan diperoleh 30 data sebagai sampel penelitian. Adapun datanya adalah sebagai berikut:

Data 2c: Skor TOEFL Mahasiswa yang Mengikuti Pelatihan/Kursus TOEFL Nomer Subyek Skor TOEFL Nomer Subyek Skor TOEFL Nomer Subyek Skor TOEFL 1 475 11 480 21 450 2 470 12 475 22 475 3 425 13 460 23 435 4 460 14 435 24 490 5 475 15 470 25 523 6 500 16 475 26 412 7 445 17 500 27 435 8 430 18 650 28 460 9 455 19 455 29 490 10 460 20 430 30 500

Maka disusunlah sebuah hipotesis sebagai berikut: a. Hipotesis

Ho :   450

Rata-rata skor TOEFL para mahasiswa lebih kecil atau sama dengan 450

Ha :  > 450

Rata-rata skor TOEFL para mahasiswa lebih besar dari 450

Adapun kaidah pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan 2 cara:

1. Dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel:  jika nilai t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

 jika nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima 2. Dengan cara membandingkan taraf signifikansi

 jika sig > 0.05, maka Ho diterima  jika sig < 0.05, maka Ho ditolak b. Cara memasukkan data ke SPSS

 buka file baru. Klik File  New  Data

 berikan nama variable yang diperlukan, dalam kasus ini hanya terdapat satu variable yaitu (skor TOEFL) dan kemudian klik

Variabel View (kanan bawah) lihat Gambar 3.1

Gambar 2.13 SPSS Data Editor

 Isikan nama variabel pada kolom Name (misal: TOEFL) maksimal 8 karakter, setelah itu tekan Tab dan secara otomatis akan muncul di kolom Type (Numerik), pada kolom Width isikan angka 8 dan pada Decimal isikan angka 2 (dengan kondisi default)

 Maka muncul tampilan sebagai berikut:

 Kolom Label dapat diisikan keterangan untuk melengkapi kolom Name (misal: Skor TOEFL)

 Setelah pengisian selesai  Klik data view, Untuk mengisikan data, isikan data 2c (Skor TOEFL) tersebut di atas pada kolom TOEFL dengan mengetikkannya ke bawah  Maka muncul tampilan sebagai berikut:

Gambar 2.15 SPSS Data Editor c. Menyimpan Data

 Klik File  Save atau Ctrl C kemudian berilah nama yang anda inginkan (misal: data 2c). Data SPSS akan tersimpan dalam file ekstensen .sav

d. Pengolahan data

 Klik Analyze  Compare Means  One Sample T Test..

Gambar 2.16 SPSS Data Editor

 Setelah keluar gambar seperti dibawah ini Klik variable Toefl dan pindahkan ke kotak Skor Toefl

 Isikan 450 pada kotak Test Value

Gambar 2.17 SPSS Data Editor

 Klik Option untuk memilih Convidence Interval selang kepercayaan yang akan digunakan (posisi default : 95%).

Untuk Missing Values atau data yang hilang, karena dalam kasus ini tidak ada data yang kosong maka diabaikan saja.  Klik kontinue

Gambar 2.18 One-Sample T- Tes  Klik OK

e. Output SPSS

 Hasil output SPSS dapat disimpan dengan cara klik File  Save  kemudian berilah nama yang anda inginkan (misal: output 2c)

 Adapun output SPSS dapat dilihat sebagai berikut:

T-Test

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

One-Sample Test

Test Value = 450

t df Sig. (2-tailed) Difference Mean

95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Skor TOEFL 2.539 29 .017 19.83333 3.8593 35.8074 f. Interpretasi output SPSS

 Pada tabel Out Put One Sample Statistic, menunjukkan bahwa sampel penelitian ini berjumlah (N) = 30 mahasiswa, rata-rata skor TOEFL mahasiswa adalah 469,8333 dengan standard deviasi (simpangan baku) sebesar 42,77937 dan standard error of mean sebesar 7,81041

 Dalam kasus ini terlihat adanya perbedaan rata-rata (mean difference) yaitu sebesar 19,8333, yaitu rata-rata hitung (mean empiris) dikurangi rata-rata hipotesis (mean teoritis) yaitu 469,333 - 450 = 19,83333; Perbedaan sebesar 19,83333 ini mempunyai range antara lower/batas bawah sebesar 3.8593 sampai upper/batas atas 35.8074

 Pada tabel Out Put One Sampel Test, memuat data hasil analisis uji-t satu sampel yang mana nilai dari t hitung sebesar 2,539, dengan df (degree of fredom) atau derajat kebebasan = 29 ( N-1), dimana t hitung > t tabel (2,539 >2,045), maka Ho

ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa rata-rata skor TOEFL mahasiswa lebih tinggi atau lebih besar dari 450.

2). Dengan membandingkan taraf signifikansi (p-value) dengan galat-nya.

 Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima  Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak

Pada kasus ini terlihat bahwa signifikansi (Sign 2 tailed) sebesar 0.017, dimana dalam kasus ini menggunakan uji satu fihak/arah (one tail test) maka signifikansi 0,017 dibagi 2 = 0,0085, karena signifikansi < 0.05 maka Ho ditolak, dan berarti Ha diterima, artinya rata-rata skor TOEFL mahasiswa itu lebih besar dari 450. g. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis uji-t satu sampel (one-sample T-test) tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor TOEFL mahasiswa yang mengikuti pelatihan/kursus TOEFL selama enam bulan itu lebih besar dari 450 atau sesuai dengan yang diharapkan oleh lembaga yang menyelengarakan pelatihan/kursus tersebut. Artinya hipotesis yang menyatakan bahwa rata-rata skor TOEFL mahasiswa lebih kecil atau sama dengan 450 ditolak, sebaliknya hipotesis yang menyatakan bahwa rata-rata skor TOEFL mahasiswa lebih besar dari 450 diterima.

TUGAS TERSTRUKTUR T-1 Analisis Uji-t Satu Sampel

(One-Sample T- test) Kasus:

Selama ini para guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Tataboga telah melaksanakan desain pembelajaran dengan model Edutainment untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, seorang peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh metode Edutainment yang selama ini telah dilaksanakan oleh para guru di SMK tersebut terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknik dasar memasak. Dengan asumsi, bahwa rata-rata hasil belajar siswa sesuai dengan standar kompetensi minimal nilainya 80. Maka dilakukan penelitian dengan mengambil sampel secara acak sebanyak 30 siswa dengan diperoleh data hasil prestasi belajar mata pelajaran teknik dasar memasak yaitu sebagai berikut:

Data T-1: Rata-Rata Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Teknik Dasar Memasak Nomer Subyek Hasil Prestasi Belajar Nomer Subyek Hasil Prestasi Belajar Nomer Subyek Hasil Prestasi Belajar 1 85 11 80 21 80 2 80 12 75 22 85 3 85 13 80 23 95 4 70 14 85 24 90 5 75 15 80 25 95 6 80 16 75 26 80 7 85 17 80 27 75 8 80 18 90 28 70 9 85 19 75 29 80 10 90 20 80 30 90

Tugas:

1. Laksanakan analisis uji-t satu sampel (one sampel t-test) untuk data tersebut di atas dengan computer program SPSS for Windows. 2. Cetaklah hasilnya (print-out) dan gunakan untuk melakukan

kegiatan sebagai berikut:

a. Buatlah hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) untuk: 1). Uji dua fihak/arah (two tail-test)!

2). Uji satu fihak/arah kiri (one tail-test)! 3). Uji satu fihak/arah kanan (one tail-test)!

b. Ujilah hipotesis-hipotesis tersebut dengan taraf signifikansi 0.05 (5%)!

c. Interpretasi dan simpulkan hasil uji-t satu sampel (one sampel t-test) tersebut!

3. Susunlah hasil tugas butir 2a s.d 2c tersebut menjadi laporan tugas Terstruktur T-1, termasuk print-out computer yang asli (bukan foto copy)!

MATERI - 3

Analisis Uji-t Sampel Berpasangan

Dokumen terkait