• Tidak ada hasil yang ditemukan

FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Dalam dokumen Laporan Keuangan Trikomsel 31 December 2012 (Halaman 116-118)

RELATIONSHIPS WITH RELATED PARTIES

40. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Nilai wajar asset keuangan dan liabilitas keuangan dalam jumlah signifikan mendekati nilai tercatat karena jangka waktu tempo yang pendek atas instrument keuangan tersebut.

Fair values of financial assets and financial liabilities in significant amount approximate their carrying amounts largerly due to the short-term maturities of these instruments.

Liabilitas keuangan pokok Kelompok Usaha terdiri dari utang bank, utang usaha, beban akrual obligasi wajib konversi, utang pembiayaan konsumen, utang biaya bunga obligasi wajib konversi dan liabilitas jangka pendek lainnya. Tujuan utama dari liabilitas keuangan adalah untuk mengumpulkan dana bagi operasi Kelompok Usaha. Selain itu, Kelompok Usaha juga memiliki berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset keuangan tidak lancar lainnya yang dihasilkan langsung dari operasinya.

The financial liabilities of the Company and Subsidiaries consist of bank loans, trade payables, accrued expenses and other current liabilities. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Group. The Group also has various financial assets such as cash and

cash equivalents, trade receivables, other

receivables, and other non-current financial assets which arise directly from its operations.

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Kelompok Usaha menelaah dan menetapkan kebijakan untuk mengelola risiko yang dirangkum di bawah ini:

The main risks arising from the Group and Subsidiaries’ financial instruments are fair value and cash flow interest rate risk, foreign exchange rate risk, credit risk and liquidity risk. The

importance of managing these risks has

significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and

international financial markets. The Group

Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below:

a. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas

a. Fair value and cash flow interest rate risk

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Kelompok Usaha terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan pinjaman modal dan cerukan. Pinjaman dengan suku bunga mengambang menyebabkan Kelompok Usaha terpengaruh risiko suku bunga atas nilai wajar. Tidak terdapat pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan suku bunga tetap.

Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga. Untuk pinjaman modal kerja dan cerukan, Kelompok Usaha dapat berupaya untuk mengatasi risiko suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan.

Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group are exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to its loans and overdrafts. Loan with fluctuations interest rate make the Group influenced by fair value interest rate. There are no loans of the Group which bear fixed interest rate.

Currently, the Group do not have a formal hedging policy for interest rate exposures. For working capital and overdrafts, the Group may seek to mitigate its interest rate risk by passing it on to its customers.

b. Risiko nilai tukar mata uang asing b. Foreign exchange rate risk

Sebagai akibat transaksi yang dilakukan dengan penjual dari luar negeri, laporan posisi keuangan konsolidasian Kelompok Usaha dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan nilai tukar Dolar Amerika Serikat/Rupiah. Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Namun, Kelompok Usaha mempunyai deposito berjangka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang dapat memberikan lindung nilai secara natural yang terbatas dalam menghadapi dampak fluktuasi nilai tukar Rupiah dengan mata uang asing.

As a result of transactions made with the seller from abroad, consolidated statements of financial position of the Group may be affected significantly by changes in exchange rate US Dollar/Rupiah. Currently, the Group do not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, the Group had time deposit denominated in United States Dollars currency which provide limited hedging naturally in dealing with the impact of

fluctuations of Rupiah towards foreign

currencies.

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Kelompok Usaha terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lainnya, utang usaha dan utang lainnya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group exposure to exchange rate fluctuations results primarily from cash and cash equivalents, short-term

investments, trade receivables, other

receivables, trade payable and other payable denominated in United States Dollar.

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Kelompok Usaha terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lainnya, utang usaha dan utang lainnya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group exposure to exchange rate fluctuations results primarily from cash and cash equivalents, short-term

investments, trade receivables, other

receivables, trade payable and other payable denominated in United States Dollar.

Aset dan liabilitas moneter Kelompok Usaha dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 disajkan dalam Catatan 36.

Monetary assets and liabilities of the Group denominated in foreign currencies as of December 31, 2012 as presented in Note 36.

c. Risiko kredit c. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko dimana pihak lawan transaksi gagal memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan dan menyebabkan kerugian keuangan. Kelompok Usaha terkena risiko ini dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Kelompok Usaha hanya melakukan transaksi dengan pihak- pihak yang diakui dan dapat dipercaya. Hal ini merupakan kebijakan Kelompok Usaha dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, posisi piutang pelanggan dipantau secara terus-menerus untuk mengurangi

Credit risk is the risk that a party to a financial instrument will fail to discharge its obligation and will result in a financial loss to the other party. The Group are exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. The Group trade only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.

113

40. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

Dalam dokumen Laporan Keuangan Trikomsel 31 December 2012 (Halaman 116-118)

Dokumen terkait