• Tidak ada hasil yang ditemukan

FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Dalam dokumen Laporan Keuangan Trikomsel 31 Desember2013 (Halaman 124-129)

COMMITMENTS Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,

43. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Nilai wajar asset keuangan dan liabilitas keuangan dalam jumlah signifikan mendekati nilai tercatat karena jangka waktu tempo yang pendek atas instrument keuangan tersebut.

Fair values of financial assets and financial liabilities in significant amount approximate their carrying amounts largerly due to the short-term maturities of these instruments.

Liabilitas keuangan pokok Kelompok Usaha terdiri dari utang bank, utang usaha, beban akrual obligasi wajib konversi, utang obligasi, utang pembiayaan konsumen, utang biaya bunga obligasi wajib konversi dan liabilitas jangka pendek lainnya. Tujuan utama dari liabilitas keuangan adalah untuk mengumpulkan dana bagi operasi Kelompok Usaha. Selain itu, Kelompok Usaha juga memiliki berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset keuangan tidak lancar lainnya yang dihasilkan

The financial liabilities of the Company and Subsidiaries consist of bank loans, trade payables, accrued expenses, mandatory convertible bond, bonds payable, customer financial payable, interest payable of Mandatory Convertible Bonds and other current liabilities. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Group. The Group also has various financial assets such as cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, and other non-current financial assets which arise

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Kelompok Usaha menelaah dan menetapkan kebijakan untuk mengelola risiko yang dirangkum di bawah ini:

The main risks arising from the Group and Subsidiaries’ financial instruments are fair value and cash flow interest rate risk, foreign exchange rate risk, credit risk and liquidity risk. The

importance of managing these risks has

significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and

international financial markets. The Group

Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below:

a. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas

a. Fair value and cash flow interest rate risk

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Kelompok Usaha terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan pinjaman modal dan cerukan. Pinjaman dengan suku bunga mengambang menyebabkan Kelompok Usaha terpengaruh risiko suku bunga atas nilai wajar. Tidak terdapat pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan suku bunga tetap.

Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga. Untuk pinjaman modal kerja dan cerukan, Kelompok Usaha dapat berupaya untuk mengatasi risiko suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan.

Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group are exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to its loans and overdrafts. Loan with fluctuations interest rate make the Group influenced by fair value interest rate. There are no loans of the Group which bear fixed interest rate.

Currently, the Group do not have a formal hedging policy for interest rate exposures. For working capital and overdrafts, the Group may seek to mitigate its interest rate risk by passing it on to its customers.

b. Risiko nilai tukar mata uang asing b. Foreign exchange rate risk

Sebagai akibat transaksi yang dilakukan dengan penjual dari luar negeri, laporan posisi keuangan konsolidasian Kelompok Usaha dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan nilai tukar Dolar Amerika Serikat/Rupiah. Saat ini, Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Namun, Kelompok Usaha mempunyai deposito berjangka dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang dapat memberikan lindung nilai secara natural yang terbatas dalam menghadapi dampak fluktuasi nilai tukar Rupiah dengan mata uang asing.

As a result of transactions made with the seller from abroad, consolidated statements of financial position of the Group may be affected significantly by changes in exchange rate US Dollar/Rupiah. Currently, the Group do not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, the Group had time deposit denominated in United States Dollars currency which provide limited hedging naturally in dealing with the impact of

fluctuations of Rupiah towards foreign

b. Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) b. Foreign exchange rate risk (continued)

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Kelompok Usaha terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lainnya, utang usaha dan utang lainnya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group exposure to exchange rate fluctuations results primarily from cash and cash equivalents, short-term

investments, trade receivables, other

receivables, trade payable and other payable denominated in United States Dollar.

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Kelompok Usaha terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lainnya, utang usaha dan utang lainnya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group exposure to exchange rate fluctuations results primarily from cash and cash equivalents, short-term

investments, trade receivables, other

receivables, trade payable and other payable denominated in United States Dollar.

Aset dan liabilitas moneter Kelompok Usaha dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 disajikan dalam Catatan 39.

Monetary assets and liabilities of the Group denominated in foreign currencies as of December 31, 2013 as presented in Note 39.

c. Risiko kredit c. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko dimana pihak lawan transaksi gagal memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan dan menyebabkan kerugian keuangan. Kelompok Usaha terkena risiko ini dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Kelompok Usaha hanya melakukan transaksi dengan pihak- pihak yang diakui dan dapat dipercaya. Hal ini merupakan kebijakan Kelompok Usaha dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, posisi piutang pelanggan dipantau secara terus-menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

Credit risk is the risk that a party to a financial instrument will fail to discharge its obligation and will result in a financial loss to the other party. The Group are exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. The Group trade only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group policy that all customers who wish to trade on credit

terms are subject tocredit verification

procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.

d. Risiko Likuiditas d. Liquidity risk

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, Perusahaan dan Entitas Anak mengawasi dan mempertahankan tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Kelompok Usaha dan untuk mengurangi dampak dari fluktuasi arus kas. Kelompok Usaha juga secara teratur mengevaluasi proyeksi dan aktual arus kas dan terus-menerus memantau kondisi pasar keuangan untuk mempertahankan fleksibilitas dalam penggalangan dana dengan berkomitmen dengan fasilitas kredit tersedia.

In the management of liquidity risk, the Company and Subsidiaries monitor and maintain a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including its long-term loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available.

Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko likuiditas timbul terutama dari penempatan dana dari kelebihan penerimaan kas setelah dikurangkan dari penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan arus kas dan fasilitas bank dengan terus memonitor proyeksi arus kas dan ketersediaan dana. Kelompok Usaha juga menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan menempatkan kelebihan dana kas dalam instrumen keuangan dengan tingkat risiko yang rendah namun memberikan imbal hasil yang memadai serta memperhatikan reputasi dan kredibilitas lembaga keuangan.

The Group exposure to liquidity risk arise primarily from the placement of funds in excess of those used to support the business activities of the Group. The Group manage liquidity risk by maintaining sufficient cash flows and bank facilities by continuously monitoring projected cash flows and availability of funds. Group also implement prudent liquidity risk management to maintain sufficient cash balances arising from revenue collection place the excess cash in lowrisk financial instruments that provide adequate returns, and pay close attention to the reputation and credibility of financial institutions.

Tabel berikut ini menunjukan profil jangka waktu pembayaran liabilitas Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran dalam kontrak pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The table below summarises the maturity profile of the Group financial liabilities based on contractual payments as of December 31, 2013 and 2012.

2013

< 1 tahun/ 1 - 2 tahun/ 3 - 5 tahun/ > 5 tahun/ Total/

< 1 year 1 - 2 years 3 - 5 years > 5 years Total

Utang bank 4.200.534.645.584 213.307.500.000 - - 4.413.842.145.584 bank loans

Utang usaha 374.818.087.541 - - - 374.818.087.541 Trade payables

Beban akrual 29.798.941.484 - - - 29.798.941.484 Accrued expenses

Obligasi Wajib Konversi - - 59.074.625.003 - 59.074.625.003 Mandatory Convertible Bonds

Utang obligasi - - 1.101.131.226.082 - 1.101.131.226.082 Bonds payable

Liabilitas imbalan kerja Short-term employees’

jangka pendek 1.535.635.100 - - - 1.535.635.100 benefits liabilities

Utang pembiayaan konsumen 499.933.099 393.245.792 - - 893.178.891 Customer Financing payable

Utang bunga Obligasi Interest payable of Mandatory

Wajib Konversi - - 35.464.921.733 - 35.464.921.733 Convertible bonds

Liabilitas derivatif 122.417.540 34.062.210.475 - 34.184.628.015 Derivative liabilities

Liabilitas jangka pendek

lainnya 19.754.999.349 - - - 19.754.999.349 Other Current liabilities

d. Risiko Likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk (continued)

2012

< 1 tahun/ 1 - 2 tahun/ 3 - 5 tahun/ > 5 tahun/ Total/

< 1 year 1 - 2 years 3 - 5 years > 5 years Total

Utang bank 3.111.988.046.365 - - - 3.111.988.046.365 bank loans

Utang usaha 171.736.822.596 - - - 171.736.822.596 Trade payables

Beban akrual 17.171.910.748 - - - 17.171.910.748 Accrued expenses

Obligasi Wajib Konversi - - 70.135.964.655 - 70.135.964.655 Mandatory Convertible Bonds

Liabilitas imbalan kerja Short-term employees’

jangka pendek 1.598.120.788 - - - 1.598.120.788 benefits liabilities

Utang pembiayaan konsumen 441.149.254 526.168.200 - - 967.317.454 Customer Financing payable

Utang bunga Obligasi Interest payable of Mandatory

Wajib Konversi - - 11.238.409.733 - 11.238.409.733 Convertible bonds

Liabilitas jangka pendek

lainnya 22.242.319.300 - - - 22.242.319.300 Other Current liabilities

Total 3.325.178.369.051 526.168.200 81.374.374.388 - 3.407.078.911.639 Total

e. Pengelolaan Modal e. Capital Management

Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Groupcapital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

Selain itu, Kelompok Usaha dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”).

In addition, the Groupis also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Groupat the Annual General Shareholders’ Meeting (“AGM”).

Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The Groupmanage its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. No changes were made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2013 and 2012.

Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

The Grouppolicy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.

Transaksi non kas yang signifikan Significant non-cash transactions

2013 2012

Selisih kurs karena penjabaran Difference in foreign currency

laporan keuangan translation of financial

Entitas anak 12.459.032.611 3.251.671.587 statements of the Subsidiary

Penambahan aset sewa Addition of assets under finance

pembiayaan melalui utang lease through incurrence of

pembiayaan konsumen 427.805.000 1.553.881.364 consumer financing payable

Kerugian yang belum direalisasi dari

Transaksi derivative 34.184.628.105 - Unrealized loss on derivative

46. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE

Dalam dokumen Laporan Keuangan Trikomsel 31 Desember2013 (Halaman 124-129)

Dokumen terkait