• Tidak ada hasil yang ditemukan

FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

RISIKO KEUANGAN

36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT

Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha meliputi pinjaman jangka pendek dan jangka panjang, utang usaha dan lain-lain dan beban akrual. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Kelompok Usaha. Kelompok Usaha juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas dan piutang usaha yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.

The principal financial liabilities of the Group consist of short-term and long-term loans, trade and other payables and accrued liabilities. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Group. The Group also has various financial assets such as cash and cash equivalents and trade receivables, which arised directly from their operations.

Kelompok Usaha mempunyai kontrak swap valuta asing dengan beberapa bank, yang terutama bertujuan untuk lindung nilai atas risiko kerugian yang timbul dari fluktuasi nilai mata uang yang timbul dari liabilitas dalam mata uang asing. Kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya.

The Group has foreign exchange swap contracts with several banks, the purpose of which are primarily to hedge risks of losses arising from fluctuations in foreign exchange rates emanating from payables in foreign currencies. The Group’s policy is not to hedge their financial instruments.

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko harga. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.

The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange rate risk, credit risk, liquidity risk, and price risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company’s Directors review and approve the policies for managing these risks which are summarized below.

a. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas

a. Fair value and cash flow interest rate risk

Risiko suku bunga atas nilai wajar atau arus kas adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo pinjaman Kelompok Usaha yang dikenakan suku bunga mengambang.

Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group is exposed to the risk of changes in market interest rates relates primarily to its short-term loans and long-term loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the outstanding floating rate loans of the Group.

Pada tanggal 31 Desember 2017, 1,39% dari utang Kelompok Usaha dikenakan suku bunga tetap.

As of December 31, 2017, 1.39% of the Group’s debts have fixed interest rate.

Kebijakan Kelompok Usaha terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan variabel. Kelompok Usaha mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan harganya pada suku bunga tetap atau mengambang.

The Group policies relating to interest rate risk are to manage interest cost through a mix of fixed and variable rate debts. The Group evaluates the fixed to floating ratio of its short- term loans and long-term loans in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Based on management’s assessment, new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis.

Analisis sensitivitas untuk risiko suku bunga Sensitivity analysis for interest rate risk

Pada tanggal 31 Desember 2017, jika tingkat suku bunga pinjaman meningkat/menurun sebesar 50 basis poin dengan semua variabel konstan, rugi sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih

As of December 31, 2017, had the interest rate of the loans been 50 basis points higher/lower with all other variables held constant, loss before tax for the year then ended would have been US$6,032 higher/lower, mainly as a

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko mata uang b. Foreign exchange rate risk

Risiko mata uang adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Kelompok Usaha terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari pinjaman jangka pendek, pinjaman jangka panjang, piutang usaha dari penjualan dalam mata uang asing dan utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from short-term loans, long-term loans, trade receivables from sales in foreign currencies and trade payables from purchases in foreign currencies.

Untuk mengelola risiko mata uang, Perusahaan dan entitas anak tertentu menandatangani beberapa kontrak swap valuta asing. Kontrak ini dicatat sebagai transaksi yang tidak ditetapkan sebagai lindung nilai di mana perubahan nilai wajar dibebankan atau dikreditkan langsung pada laba rugi tahun berjalan.

To manage foreign exchange rate risks, the Company and certain subsidiary entered into several foreign exchange swap contracts. These contracts are accounted for as transactions not designated as hedges wherein the changes in the fair value are charged or credited directly to profit or loss for the year.

Apabila penurunan nilai tukar mata uang Rupiah berlanjut melemah dari nilai tukar yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2017, liabilitas moneter dalam mata uang asing akan meningkat dalam mata uang Rupiah. Namun, peningkatan liabilitas ini akan dihapus oleh peningkatan nilai aset moneter dalam mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2017, sebanyak 0,08% dari utang Kelompok Usaha dalam mata uang Dolar AS dilindungi dari risiko nilai tukar mata uang asing dengan menandatangani beberapa kontrak swap valuta asing.

To the extent the Indonesian Rupiah depreciated further from exchange rates in effect as of December 31, 2017, monetary liabilities denominated in foreign currencies would increase in Indonesian Rupiah terms. However, the increases in these liabilities would be offset by increases in the values of

foreign currency-denominated monetary

assets. As of December 31, 2017, 0.08% of the Group’s US Dollar-denominated debts were hedged from exchange rate risk by entering into several foreign exchange swap contracts.

Aset dan liabilitas moneter Kelompok Usaha dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 disajikan pada Catatan 39.

Monetary assets and liabilities of the Group denominated in foreign currencies as of December 31, 2017 and 2016 are presented in Note 39.

Analisis sensitivitas untuk risiko mata uang asing

Sensitivity analysis for foreign currency risk

Pada tanggal 31 Desember 2017, jika nilai tukar Dolar AS terhadap mata uang asing menurun/meningkat sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, rugi sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih tinggi/rendah sebesar US$43.739 terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan translasi kas dan setara

As of December 31, 2017, had the exchange rates of the US Dollar against foreign currencies depreciated/appreciated by 10% with all other variables held constant, loss before tax for the year then ended would have been US$43,739 higher/lower, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, trade

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko kredit c. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Kelompok Usaha melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.

Credit risk is the risk that one party of financial instruments will fail to discharge its obligation and will incur a financial loss to other party. The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to their customers. The Group trades only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures.

Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimum eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 7 dan 16. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan.

In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to the credit risk is represented by the carrying amount as shown in Notes 7 and 16. There is no significant concentration of credit risk.

Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari counterparty. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki resiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank- bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimum eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4, 6 dan 20.

With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash and cash equivalents, the Group’s exposure to credit risk arises from default of the counterparty. There is no concentration of credit risk. The Group has a policy not to place investments in instruments that have a high credit risk and only put the investments in banks with a high credit ratings. The maximum exposure equal to the carrying amount as disclosed in Notes 4, 6 and 20.

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Kelompok Usaha menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.

The liquidity risk is defined as a risk when the cash flow position of the Group indicates that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure.

Kebutuhan likuiditas Kelompok Usaha secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal terkait dengan program perluasan bisnis besi baja.

The Group’s liquidity requirements have historically arisen from the need to finance investments and capital expenditures related to the expansion of steel business.

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk (continued)

Bisnis besi baja Kelompok Usaha membutuhkan modal kerja yang substansial untuk membangun dan memperluas fasilitas produksi dan untuk mendanai operasional. Meskipun Kelompok Usaha memiliki fasilitas produksi yang substansial, Kelompok Usaha berharap untuk menambah pengeluaran barang modal terutama berfokus pada revitalisasi dan ekspansi fasilitas produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi, menurunkan biaya produksi, meningkatkan marjin laba dan menciptakan keseimbangan antara kapasitas produksi fasilitas hulu dan hilir.

The Group’s steel business requires

substantial capital to construct and expand production facilities and to fund operations. Although the Group has substantial existing production facilities, the Group expects to incur additional capital expenditures primarily focusing on revitalization and production facilities expansion to increase production capacity, reduce production costs, increase profit margin and create a balance between

upstream and downstream production

facilities.

Sumber utama likuiditas Kelompok Usaha adalah kas dan setara kas yang didapatkan dari kegiatan usaha dan fasilitas kredit. Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok Usaha memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Kelompok Usaha dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Kelompok Usaha juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjangnya dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan penerbitan ekuitas pasar modal.

The Group’s principal sources of liquidity are cash and cash equivalents generated from its operations and credit lines. In managing the liquidity risk, the Group monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including its long-term loan maturity profiles and continuously assesses conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available. These activities may include bank loans and equity market issues.

Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha.

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities.

Dibawah Lebih dari Nilai wajar

1 tahun/ 5 tahun/ 31 Des. 2017/

Below 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ Over Total/ Fair value

1 year 1-2years 3-5years 5 years Total Dec 31, 2017

Pinjaman jangka pendek Short-term loans

Pokok pinjaman 923.127 - - - 923.127 923.127 Principal

Beban bunga masa Future imputed

depan 12.280 - - - 12.280 12.280 interest charge

Utang usaha 251.015 - - - 251.015 251.015 Trade payables

Utang lain-lain 16.420 - - - 16.420 16.420 Other payables

Beban akrual 45.694 - - - 45.694 45.694 Accrued expenses

Pinjaman jangka panjang Long-term loans

Pokok pinjaman 70.444 221.193 433.313 143.358 868.308 868.308 Principal

Beban bunga masa Future imputed

depan 57.727 93.302 66.305 20.548 237.882 237.882 interest charge

Liabilitas jangka

panjang 74 334 1.412 7.547 9.367 9.367 Long-term liabilities

MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko harga e. Price risk

Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga yang diakibatkan oleh pembelian bahan baku utama baja impor. Harga bahan baku tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain permintaan, kapasitas produksi di seluruh dunia dan nilai tukar. Dampak harga tersebut terutama timbul dari pembelian bijih besi dan

slab impor di mana marjin laba atas penjualan baja dapat terpengaruh jika harga bijih besi dan

slab impor (yang merupakan bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi produk baja) meningkat dan Perusahaan tidak dapat mengalihkan kenaikan harga tersebut kepada pelanggannya. Selain itu, Perusahaan juga terkena dampak dari fluktuasi harga jual produk baja.

The Group is exposed to price risk due to purchase of main imported raw materials of steel. The prices of raw materials are affected by several factors such as level of demand, global production capacity and foreign exchange rates. Such exposure mainly arises from purchases of iron ore and import slab where the profit margin on sale of finished steel products may be affected if the prices of iron ore and import slab (which are the main raw materials used to produce steel products) increase and the Company is unable to pass such cost increases to its customers. In addition, the Company is also exposed to fluctuations in the selling prices of its finished steel products.

Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga baja adalah antara lain dengan mengadakan kontrak penjualan yang berjangka waktu 12 bulan atau kurang, menegosiasikan harga yang dapat memberikan marjin yang memadai dengan pelanggan, mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggannya.

The Company’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the steel prices by, among others, entering into sale contracts with 12 months term or less, negotiating prices that give better margin with its customers, passing on the price increases to its customers.

MANAJEMEN MODAL CAPITAL MANAGEMENT

Kelompok usaha bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di antaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang saham.

The Group aim to achieve an optimal capital structure in pursuit of their business objectives, which include maintaining healthy capital ratios and maximizing stockholder value.

Beberapa instrumen utang Kelompok usaha memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan rasio

leverage maksimum. Kelompok Usaha telah

memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar.

Some of the Group’s debt instruments contain covenants that impose maximum leverage ratios. The Group have complied with all externally imposed capital requirements.

Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio ekuitas terhadap utang. Tujuan Kelompok Usaha adalah mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas sebesar maksimum 2,33 pada tanggal 31 Desember 2017.

Management monitors capital using several financial leverage measurements such as debt-to- equity ratio. The Group’s objective is to maintain their debt-to-equity ratio at a maximum of 2.33 as of December 31, 2017.

MANAJEMEN MODAL (lanjutan) CAPITAL MANAGEMENT (continued) 2017

Total liabilitas jangka pendek 1.361.905 Total current liabilities

Total liabilitas jangka panjang 899.672 Total non-current liabilities

Total liabilitas 2.261.577 Total liabilities

Total ekuitas 1.852.809 Total equity

Rasio utang terhadap ekuitas 1,22 Debt-to-equity ratio

37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN 37. SIGNIFICANT COMMITMENTS AND

AGREEMENTS

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Kelompok Usaha memiliki komitmen dan perjanjian penting sebagai berikut:

As of December 31, 2017 and 2016, the Group has

the following significant agreements and

commitments:

KOMITMEN SIGNIFIKAN SIGNIFICANT COMMITMENTS

a. Fasilitas Letter of Credit (L/C) yang telah dibuka tetapi belum digunakan:

a. Opened but not yet used Letters of Credit (L/C) facilities:

2017 2016

Perusahaan The Company

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

US$ 2.625 - US$

EUR 1.386.015 1.344.293 EUR

GBP 105.000 26.130 GBP

Rupiah 373.284 503 Rupiah

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

US$ - 6.129 US$

EUR - 3.197.569 EUR

Rupiah 143.324 680 Rupiah

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Rupiah 68.022 - Rupiah

Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank

Rupiah 17.865 74.308 Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

US$ - 17.850 US$

Rupiah 85.940 - Rupiah

Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank

US$ 21.000 - US$

Rupiah 74.824 - Rupiah

PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia

US$ 282 24.003 US$

Rupiah 12.158 109.668 Rupiah

PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk

US$ 46.587 76.134 US$

Rupiah 295.418 - Rupiah

Entitas Anak The Subsidiaries

PT Krakatau Wajatama PT Krakatau Wajatama

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

KOMITMEN SIGNIFIKAN (lanjutan) SIGNIFICANT COMMITMENTS (continued)

2017 2016

Entitas Anak (lanjutan) The Subsidiaries (continued)

PT KHI Pipe Industries PT KHI Pipe Industries

PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Rupiah 1.051 4.883 Rupiah

PT Krakatau Engineering PT Krakatau Engineering

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

US$ - 631 US$

EUR - 18.975 EUR

AUD - 62.000 AUD

Rupiah - 16.757 Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

US$ - 1.184 US$

EUR - 53.025 EUR

Rupiah - 97.502 Rupiah

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk

EUR - - EUR

Rupiah 11.630 13.884 Rupiah

Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank

Rupiah 563 - Rupiah

PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Daya Listrik

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

US$ 11.376 11.376 US$

Rupiah 30.791 31.303 Rupiah

Perusahaan The Company

b. Berdasarkan Senior Facilities Agreement antara PT Krakatau Posco (“PT KP”) dengan The Export-Import Bank of Korea, Australia and New Zealand Banking Group Limited, PT Bank ANZ Indonesia, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Seoul Branch, The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta Branch, Credit Suisse AG, HSBC BANK PLC, Mizuho Corporate Bank Ltd., Seoul Branch, PT Bank Mizuho Indonesia, Standard Chartered Bank,

Standard Chartered Bank Korea Limited, Sumitomo Mitsui Banking Corporation dan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (bersama-sama disebut sebagai "Pemberi Pinjaman") yang telah ditandatangani pada tanggal 14 Februari 2012, disetujui bahwa dalam rangka memenuhi persyaratan penarikan pinjaman yang diperlukan dalam pembiayaan pembangunan pabrik baja terpadu di Cilegon oleh PT KP dan menjamin kepastian pembayaran kembali kewajiban PT KP kepada Pemberi Pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk turut memberikan

Dokumen terkait