• Tidak ada hasil yang ditemukan

Financial Risk Management Objectives and Policies

Manajemen Risiko Keuangan Financial Risk Management

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.

The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk, and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank.

Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposures to the interest rate risk relates primarily to bank loan.

Walaupun Grup memiliki pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap, Manajemen Grup juga melakukan penelaahan atas suku bunga yang telah ditetapkan, apabila suku bunga pasar turun

secara signifikan, manajemen Grup akan

melakukan negosiasi untuk menurunkan suku bunga tersebut.

Eventhough the Group has liabilities with fixed interest rate, management of the Group also conducts assessments of such rates and if market interest rate decreases significantly, management of the Group would negotiate to decrease its loan interest rate.

Risiko Suku Bunga (lanjutan) Interest Rate Risk (continued)

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian Grup yang terkait risiko suku bunga:

The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s consolidated financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk:

Kurang dari Kurang dari

atau sama dengan Lebih dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ ≤ 1 Tahun/ > 1 Tahun/ ≤ 1 Tahun/ > 1 Tahun/

Less than or more than Less than or more than equal one year one year equal one year one year

≤ 1 Year > 1 Year ≤ 1 Year > 1 Year Total

Aset Assets

Kas dan setara kas 66.018.194 - - - 66.018.194 Cash and cash equivalents

Dana yang dibatasi pencairannya - - 784.317 - 784.317 Restricted funds

Piutang lain-lain - pihak ketiga - - 162.916 90.464 253.380 Other receivables - third parties Total aset keuangan 66.018.194 - 947.233 90.464 67.055.891 Total financial assets

Liabilitas Liabilities

Utang bank - - 1.006.161 19.262.500 20.268.661 Bank loans Total liabilitas keuangan - - 1.006.161 19.262.500 20.268.661 Total financial liabilities

30 Juni/ June 30, 2015 Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/

Floating interest rate Fixed interest rate

Kurang dari Kurang dari

atau sama dengan Lebih dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ ≤ 1 Tahun/ > 1 Tahun/ ≤ 1 Tahun/ > 1 Tahun/

Less than or more than Less than or more than equal one year one year equal one year one year

≤ 1 Year > 1 Year ≤ 1 Year > 1 Year Total

Aset Assets

Kas dan setara kas 63.056.675 - - - 63.056.675 Cash and cash equivalents

Dana yang dibatasi pencairannya - - 1.425.406 - 1.425.406 Restricted funds

Piutang lain-lain - pihak ketiga - - 400.657 - 400.657 Other receivables - third parties Total aset keuangan 63.056.675 - 1.826.063 - 64.882.738 Total financial assets

Liabilitas Liabilities

Utang bank jangka pendek - - 5.018.967 - 5.018.967 Short-term bank loan Total liabilitas keuangan - - 5.018.967 - 5.018.967 Total financial liabilities

31 Desember/ December 31, 2014 Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/

Floating interest rate Fixed interest rate

Disajikan kembali (Catatan 37)/ As restated (Note 37)

Risiko Mata Uang Foreign Currency Risk

Laporan posisi keuangan konsolidasian Grup dapat dipengaruhi secara signifikan oleh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama karena transaksi yang didenominasi dalam mata uang Rupiah. Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Namun, Grup mempunyai penjualan ekspor yang dapat memberikan lindung nilai alamiah yang terbatas terhadap dampak fluktuasi nilai

The Group’s consolidated statements of financial position may be affected significantly by foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of transcations denominated in Rupiah. Currently, the Group does not have a formal hedging policy for foreign currency exposures. However, the Group has export sales which provide limited natural hedge against the impact of fluctuations in exchange rate of US Dollar

Policies (continued)

Risiko Mata Uang (lanjutan) Foreign Currency Risk (continued)

Grup memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

The Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:

Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen

asing/ USD/ asing/ USD/

Foreign Equivalent in Foreign Equivalent in

Currency USD Currency USD

Aset Assets

Kas dan setara kas IDR 318.354.188.064 23.878.952 614.309.438.491 49.381.788 Cash and cash equivalents

RMB 20.000 3.271 20.000 3.269

SGD 11.111 8.246 18.319 13.875

Piutang usaha IDR 209.236.447.596 15.694.303 89.582.105.039 7.201.134 Trade receivables

Piutang lain-lain IDR 21.006.885.768 1.575.674 27.523.499.221 2.212.500 Other receivables

Pajak dibayar di muka IDR 17.241.903.006 1.293.272 602.036.485 48.395 Prepaid taxes

Biaya dibayar di muka dan Prepaid expenses and

aset lancar lainnya IDR 124.817.877.752 9.362.277 106.652.024.590 8.573.314 other current assets

Dana yang dibatasi pencairannya IDR 10.456.514.244 784.317 17.732.048.198 1.425.406 Restricted funds

Aset tidak lancar lain-lain IDR 289.565.733.511 21.719.602 29.199.606.287 2.347.235 Other non-current assets

Total Aset 74.319.914 71.206.916 Total Assets

Liabilitas Liabilities

Utang usaha IDR 308.591.511.096 23.146.678 235.160.179.418 18.903.551 Trade payables

Utang lain-lain IDR 3.176.575.644 238.267 1.768.483.447 142.161 Other payables

Utang pajak IDR 52.994.633.340 3.974.995 12.092.264.198 972.047 Taxes payable

Beban akrual IDR 42.046.794.900 3.153.825 42.924.762.649 3.450.544 Accrued expenses

SGD 127 97

Liabilitas imbalan kerja, neto IDR 27.686.644.392 2.076.706 23.848.213.960 1.917.059 Employee benefits liability, net Liabilitas jangka panjang lainnya IDR 1.500.000.000 112.511 1.500.000.000 120.579 Other non-current liabilities

Total Liabilitas 32.702.982 25.506.038 Total Liabilities

Total Aset, neto 41.616.932 45.700.878 Total Assets, net

31 Desember/ December 31, 2014 30 Juni/ June 30, 2015

Disajikan kembali (Catatan 37)/ As restated (Note 37)

Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2d atas laporan posisi keuangan konsolidasian.

As of June 30, 2015 and December 31, 2014, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2d to the consolidated financial statements.

Pada tanggal 30 Juni 2015, berdasarkan simulasi yang rasional, jika nilai tukar Rupiah terhadap

Dolar AS melemah/menguat sebesar 7%

(30 Juni 2014:2%), dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 dan 2014, masing-masing akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar USD2.721.850 dan USD1.107.336, terutama sebagai akibat dari kerugian/keuntungan selisih kurs atas penjabaran kas dan setara kas, piutang dan utang usaha.

At June 30, 2015, based on a sensible simulation, had the exchange rate of Rupiah against the US Dollar depreciated/appreciated by 7% (June 30, 2014:2%), with all other variables held constant, income before tax for the six- month period ended June 30, 2015 and 2014 would have been lower/higher USD2,721,850 and USD1,107,336, respectively, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables and payables.

Jika aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2015 dijabarkan ke dalam Dolar AS dengan menggunakan kurs tengah transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 4 Agustus 2015, maka aset moneter, neto akan menurun sebesar USD502.533.

If the monetary assets and liabilities

denominated in foreign currencies as of June 30, 2015, shall be converted to US Dollar amount using the middle rate as published by Bank Indonesia at August 4, 2015, the net monetary assets will decrease by USD502,533.

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.

Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.

Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit:

The table below shows the Group’s exposures related to credit risk:

Total Bruto/ Total Neto/ Total Bruto/ Total Neto/

Gross Amount Net Amount Gross Amount Net Amount

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Kas dan setara kas 66.018.194 66.018.194 63.056.675 63.056.675 Cash and cash equivalents

Piutang usaha 27.330.074 27.320.464 39.692.760 39.683.150 Trade receivables

Piutang lain-lain 2.068.894 2.068.894 2.212.500 2.212.500 Other receivables

Dana yang dibatasi pencairannya 784.317 784.317 1.425.406 1.425.406 Restricted funds

Aset tidak lancar lain-lain 19.690.644 19.690.644 197.202 197.202 Other non-current assets

Total 115.892.123 115.882.513 106.584.543 106.574.933 Total

Available-for-Sale Financial

Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Assets

Investasi Saham 13.533 13.533 13.533 13.533 Investment in shares of stock

Disajikan kembali (Catatan 37)/ As restated (Note 37) 31 Desember/December 31, 2014 30 Juni/ June 30, 2015

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi likuiditasnya.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas

yang dianggap memadai untuk membiayai

operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman

dan utang, dan terus-menerus melakukan

penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

In the management of liquidity risk,

management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assesses

conditions in the financial markets for

Policies (continued)

Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued)

Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:

The table below summarizes the maturity profile of financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments:

<= 1 tahun/ 1-2 tahun/ > 2-5 tahun/ Total/ Biaya transaksi/ Nilai Tercatat/

<= 1 year 1-2 years > 2-5 years Total Transaction costs As Reported

Aset Assets

Kas dan setara kas 66.136.009 - - 66.136.009 - 66.136.009 Cash and cash equivalents

Piutang usaha, neto 27.320.464 - - 27.320.464 - 27.320.464 Trade receivables - net

Piutang lain-lain 1.277.227 121.037 670.630 2.068.894 - 2.068.894 Other receivables

Investasi saham 13.533 - - 13.533 - 13.533 Investment in shares of stock

Dana yang dibatasi pencairannya 784.317 - - 784.317 - 784.317 Restricted funds

Aset tidak lancar lain-lain 190.644 19.500.000 - 19.690.644 - 19.690.644 Other non-current assets

Total Aset 95.722.194 19.621.037 670.630 116.013.861 - 116.013.861 Total Assets

Liabilitas Liabilities

Utang bank 1.056.161 400.000 19.300.000 20.756.161 - 20.756.161 Bank loans

Utang usaha 49.300.126 - - 49.300.126 - 49.300.126 Trade payables

Utang lain-lain 238.266 - - 238.266 - 238.266 Other payables

Beban akrual 5.231.214 - - 5.231.214 - 5.231.214 Accrued expenses

Total liabilitas 55.825.767 400.000 19.300.000 75.525.767 - 75.525.767 Total Liabilities Gap between assets

Selisih aset dengan liabilitas 39.896.427 19.221.037 (18.629.370) 40.488.094 - 40.488.094 and liabilities

30 Juni/ June 30, 2015

33. Perjanjian Penting, Komitmen, dan

Kontinjensi

33. Agreements, Commitments and

Contingencies

a. Iuran Dana Hasil Produksi Batubara

(DHPB)

a. Royalty

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 129/KMK.01/1997 tanggal 31 Maret 1997, perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara berkewajiban untuk menyetor

DHPB sebesar 13,5% dari produksi

batubara.

Based on the Decision Letter

No. 129/KMK.01/1997 dated

March 31, 1997 of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, companies engaged in coal mining activities are required to pay royalty fee equivalent to 13.5% of coal produced from its activities.

Sehubungan dengan Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia

No. 129/KMK.01/1997, BORNEO, entitas

anak, dan Pemerintah Republik Indonesia

mengadakan Perjanjian Kerjasama

Penjualan Batubara No. 32.KS/05/DJB/2009 tanggal 12 November 2009 yang berlaku

sejak 1 Juli 2009 sampai dengan

31 Desember 2010 dan

No. 49.BA/05/DJB/2011 tanggal 28 Maret 2011 yang berlaku sejak 1 Januari 2011

sampai dengan 31 Desember 2015.

Berdasarkan perjanjian tersebut, BORNEO wajib menyetor hasil penjualan batubara bagian Pemerintah sebesar 13,5% dari penjualan yang diterima BORNEO.

In accordance with the Decision Letter

No. 129/KMK.01/1997 of Ministry of

Finance of the Republic of Indonesia,

BORNEO, a subsidiary, and the

Government of the Republic of Indonesia

entered into Coal Sale agreement

No. 32.KS/05/DJB/2009 dated November 12, 2009, which was valid starting July 1, 2009 until December 31, 2010 and No. 49.BA/05/DJB/2011 dated March 28, 2011 which is valid starting January 1, 2011 until December 31, 2015. As stated in the agreement, BORNEO is required to pay to

Indonesia Government an amount

equivalent to 13.5% of proceeds from sale of BORNEO’s coal.

a. Iuran Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB) (lanjutan)

a. Royalty (continued)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 45/2003, seluruh perusahaan yang memiliki kuasa pertambangan diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 3% - 5% dari nilai penjualan, setelah dikurangi beban penjualan.

Further, based on Government regulation No. 45/2003, all companies holding mining rights have an obligation to pay an exploitation fee ranging from 3% - 5% of sales, net of selling expenses.

Pada tanggal 30 Juni 2015 dan

31 Desember 2014, iuran DHPB yang masih

harus dibayar masing-masing sebesar

USD2.610.337 dan USD2.252.825 disajikan sebagai bagian dari “Beban akrual” pada

laporan posisi keuangan konsolidasian

(Catatan 16). Beban DHPB untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 dan

2014 masing-masing sebesar

USD12.450.569 dan USD10.566.175

disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” (Catatan 22).

As of June 30, 2015 and December 31, 2014, accrued royalty fee amounted to

USD2,610,337 and USD2,252,825,

respectively, and is presented as part of “Accrued expenses” in the consolidated statements of financial position (Note 16). The royalty fee for the six-month period ended June 30, 2015 and 2014, amounted to USD12,450,569 and USD10,566,175, respectively, and were presented as part of “Cost of Sales“ (Note 22).

b. Iuran Tetap (Deadrent) b. Deadrent

Sesuai dengan Perjanjian Kerjasama

Pengusahaan Pertambangan Batubara

(PKP2B), BORNEO, entitas anak, diwajibkan

untuk membayar iuran tetap kepada

Pemerintah berdasarkan jumlah hektar yang termasuk dalam area PKP2B yaitu 24.100 hektar sesuai dengan tarif yang ditetapkan dalam PKP2B.

In accordance with the Coal Cooperation Agreement (CCA), BORNEO, a subsidiary, is required to pay fixed payment (deadrent) to the Government based on total area of land of 24,100 hectares in accordance with the rates stipulated therein.

Beban deadrent untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 masing-masing sebesar USD50.656 dan USD50.059, disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi-lain-lain”.

Deadrent for the six-month period ended June 30, 2015 and 2014 amounted to USD50,656 and USD50,059, respectively, and is presented as part of “General and administrative expenses-others”.

c. Perjanjian Penggarapan Lahan

Pertambangan Batubara

c. Land Exploitation Agreement

BORNEO, entitas anak, mengadakan

perjanjian dengan beberapa pihak ketiga

sehubungan dengan penggarapan/

eksploitasi lahan tambang batubara. Sesuai dengan perjanjian tersebut, BORNEO akan membayar pemilik lahan sejumlah nilai tertentu berdasarkan hasil produksi setiap bulan sesuai dengan ketentuan-ketentuan

yang diatur dalam Surat Perjanjian

BORNEO, a subsidiary, has agreements with third parties relating to usage/ exploitation of a certain parcel of land in relation to its mining activities. Based on the aforementioned agreement, BORNEO will pay the land owner a certain sum of money calculated based on the production output for each month in accordance with the terms and conditions stipulated in the

Contingencies (continued)

c. Perjanjian Penggarapan Lahan

Pertambangan Batubara (lanjutan)

c. Land Exploitation Agreement (continued)

Beban akrual sehubungan dengan

penggarapan lahan pada tanggal

30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar USD3.300 dan USD12.839, disajikan sebagai bagian dari

“Beban akrual - lain-lain”. Beban

penggarapan lahan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 dan 2014 masing-masing sebesar USD1.897.427 dan USD866.938 disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” (Catatan 22).

Accrued production fee related to the agreement as of June 30, 2015 and

December 31, 2014 amounted to

USD3,300 and USD12,839, respectively, and is recorded as part of “Accrued expenses - others”. Land exploitation expense for the six-month period ended June 30, 2015 and 2014 amounted to

USD1,897,427 and USD866,938,

respectively, and is recorded as part of “Cost of Sales” (Note 22).

Pada tanggal 19 Juli 2011, BORNEO,

mengadakan perjanjian dengan

PT Gerak Bangun Utama, pihak ketiga. Perjanjian ini dibuat sehubungan dengan kegiatan penambangan BORNEO di areal yang terdapat Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) milik pihak ketiga

lainnya. Perjanjian ini berlaku sejak

ditandatangani dan berakhir sampai dengan

BORNEO selesai melakukan kegiatan

penambangan di area tersebut. Berdasarkan Amandemen tanggal 26 Agustus 2013, BORNEO diharuskan membayar fee sebesar USD0,25 per mt batubara yang diproduksi pada areal tumpang tindih dan menyetorkan

uang jaminan sebesar USD2.178.689

(Catatan 11).

On July 19, 2011, BORNEO, entered into an agreement with PT Gerak Bangun Utama, a third party. This agreement has been made in a relation with BORNEO’s mining activities in the area which Industrial Forest Concession Rights (HTI) is owned by other third party. This agreement is valid from the signing date of the agreement until BORNEO’s mining activities in the area are completed. Based on Amendment dated August 26, 2013, BORNEO is obliged to pay USD0.25 per mt of coal produced from

the overlap area and transfer

a guarantee deposit of USD2,178,689 (Note 11).

Pada tanggal 5 Oktober 2011, BORNEO dan PT Buana Karya Bhakti (BKB), pihak ketiga, telah menandatangani Perjanjian Pemakaian Lahan Perkebunan BKB seluas 183,11 hektar di Batulaki Utara untuk keperluan

eksploitasi/ penambangan batubara

BORNEO, dengan periode kegiatan

penambangan selama 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal 5 Oktober 2011 dan dapat diperpanjang selama 1 (satu) tahun. Sehubungan dengan perjanjian ini, BORNEO memberikan ganti rugi lahan pada tahun 2011, uang jaminan atas kompensasi tanah yang belum digunakan dan uang jaminan atas perbaikan sarana dan prasarana.

On October 5, 2011, BORNEO and PT Buana Karya Bhakti (BKB), a third party, signed a Plantation Land Usage Agreement for an area of 183.11 hectares owned by BKB in North Batulaki for BORNEO’s coal exploitaiton/mining acitivities for a period of four (4) years from October 5, 2011 and can be extended for one (1) year. In relation

to this agreement, BORNEO pays

compensation for the land used in 2011, guarantee for unused land area and guarantee for infrastructure maintenance.

c. Perjanjian Penggarapan Lahan Pertambangan Batubara (lanjutan)

c. Land Exploitation Agreement (continued)

Pada tanggal 5 Oktober 2011, BORNEO, mengadakan Perjanjian Kerjasama dengan PT Gagah Putera Satria (GPS), pihak ketiga, sehubungan dengan kegiatan penambangan BORNEO di areal lahan perkebunan milik

BKB, uang jasa pengelolaan lahan

dibayarkan oleh BORNEO kepada GPS berkisar antara USD1/ton sampai dengan

USD4,75/ton berdasarkan ketentuan

sebagaimana diatur dalam perjanjian.

Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani sampai dengan BORNEO selesai melakukan kegiatan penambangan di areal tersebut.

On October 5, 2011, BORNEO, entered

into a Cooperation Agreement with

PT Gagah Putera Satria (GPS), a third

party, relating to BORNEO’s mining

activities in BKB’s plantation land area. Management fee paid by BORNEO to GPS ranges from USD1/ton up to USD4.75/ton based on the provision stated in the agreement. The agreement is valid from the signing date until BORNEO’s mining activities in the area are completed.

d. Perjanjian Jual Beli Batubara d. Coal Sale and Purchase Agreement

Perusahaan dan entitas anaknya

menandatangani beberapa perjanjian jual beli batubara dengan beberapa pelanggan berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam masing-masing perjanjian-perjanjian tersebut.

The Company and its subsidiaries entered into several coal sale and purchase

agrements with various buyers and

suppliers based on the provision stated in each of the agreements.

e. Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Jalan e. Road Management Cooperation Agreement

Pada tanggal 8 Juni 2007, BORNEO, entitas anak, mengadakan Perjanjian Kerjasama

Operasional Pengelolaan Jalan Eks

PT Alam Unda sepanjang 21 km di Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan dengan pihak ketiga.

Perjanjian tersebut meliputi ketentuan

mengenai pengelolaan dan perawatan jalan yang berkesinambungan, penyempurnaan konstruksi jalan, pengendalian pemakaian jalan sehubungan dengan pengangkutan asil alam disepanjang jalan tersebut.

On June 8, 2007, BORNEO, a subsidiary,

entered into a Road Maintenance

Agreement ex PT Alam Unda covering a land road for 21 km at Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, South Kalimantan with third parties. The said agreement includes provision for continuous road management and maintenance, completion of road construction, control of road usage with respect to transportation of natural

resources products along the road.

Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua puluh lima (25) tahun sejak tanggal

perjanjian. Saldo jaminan sebesar

USD251.751 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 disajikan sebagai bagian dalam “Aset tidak

lancar lain-lain” pada laporan posisi

keuangan konsolidasian (Catatan 11).

This agreement is valid for twenty five (25)

Dokumen terkait