• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Finishing

Dalam dokumen Laporan Kerja Praktek I (Halaman 41-48)

PEMBAHASAN PEKERJAAN PEMASANGAN PLAFON DILAPANGAN Proyek Pembangunan PD. Kijang Mas adalah sebuah proyek pembangunan gedung 5

3.4 Tahap Finishing

Tahap Finishing adalah tahapan terakhir dari proses pemasangan plafon, pada tahap ini meliputi proses pemasangan list plafon, pendempulan, pengecetan, hingga pengecekan kembali kedataran plafon.

Setelah semua panel plafon selesai dipasang, selanjutnya dilakukan tahap finishing, dimulai dengan pendempulan pada bagian sambungan-sambungan panel plafon agar terlihat lebih rapi. Salah satu keunggulan dari plafon gypsum adalah sambungan-sambungan antar panel bisa didempul untuk menyamarkan celah sambungan tersebut (lihat gambar 39).

Gambar 39. Proses Pendempulan

Untuk tahap selanjutnya yaitu proses pengecatan panel-panel plafon, pekerjaan ini dilakukan oleh beberapa tukang. Pekerjaan ini difokuskan untuk dapat diselesaikan dengan cepat (lihat gambar 40).

Gambar 40. Proses pengecatan.

Gambar 41. Menunjukan proses pemasangan list plafon yang dilakukan oleh seorang tukang untuk bagian tertentu. Pengerjaan pemasangan list plafon dilakukan oleh lebih kurang 3 orang tukang pada bagian yang berbeda.

Setelah selesai pemasangan list plafon, tahap pengerjaan pemasangan sudah dapat dikatakan selesai, hanya perlu beberapa finishing agar pengerjaan plafon dapat dikatakan selesai sepenuhnya misalnya pengecekan ulang kedataran plafon, kerataan pengecatan dan pembersihan seluruh pekerjaan.

Gambar 40. Menunjukkan plafon pada lantai dasar yang masih dalam proses finishing, gambar tersebut masih dalam proses pengecatan. Sedangkan gambar 41. Yaitu plafon yang dipasang pada lantai 2 yang sudah selesai dikerjakan. Pada tahap ini sudah terlihat dengan jelas bahwa pengecatan dan beberapa finishing lainnya sudah selesai dilakukan.

Gambar 42. Plafon lantai dasar dalam proses finishing

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Setelah mengikuti kerja praktek I pada proyek pembangunan PD. Kijang Mas selama kurang lebih 60 hari, banyak pengalaman dan ilmu yang praktikan dapatkan, terutama mengenai plafon, proses pengerjaan plafon dari awal sampai dengan finshing dilakukan. Selama mengikuti proses pengerjaan pemasangan plafon, praktikan mengambil beberapa kesimpulan berdasarkan dari apa yang praktikan alami selama mengikuti proses kerja praktek I pada proyek PD. Kijang Mas.

4.1.1 Kesimpulan Mengenai Pekerjaan Pemasangan Plafon

Pada Proyek PD. Kijang Mas, proses pemasangan plafon dikerjakan selama hampir 4 bulan untuk 6 lantai bangunan, dengan 7 orang tukang yang bekerja pada 2 bulan awal dan 5 tukang yang mengerjakan sampai proses finishing dilakukan. Durasi waktu yang dihabiskan dalam pengerjaan proyek dalam satu minggu yaitu 6 hari, yakni hari senin-sabtu dari pukul 09.00 pagi sampai 17.00 sore.

Untuk tahap persiapan biasanya durasi yang dibutuhkan bisa sampai 1 minggu, tergantung dari kesiapan bahan yang yang dipesan. Namun pada proses pengerjaannya tidak selalu harus bertahap, kadangkala ketika pada beberapa bagian siap untuk tahapan berikutnya, maka akan langsung dilanjutkan tanpa harus menunggu bagian yang lain. Proses pengerjaan bersifat fleksibel tanpa harus berpaku pada satu pekerjaan. Misalnya saja pada pengerjaan pemasangan plafon pada lantai dasar dan lantai dua, terjadi perbedaan durasi yang dikerjakan, dikarenakan pada lantai dasar sering adanya hambatan pengerjaan dikarenakan banyaknya aktivitas yang dilakukan sehingga seringkali pengerjaannya tertunda.

Tahap Pemasangan Rangka Plafon memakan waktu yang cukup lama untuk pemasangannya. Terdapat hal yang menarik menurut praktikan, yaitu penggunaan material penggantung rangka plafon. Pemakaian besi hollow sebagai penggantung untuk rangka plafon serta tidak menggunakan brakcet sebagai sambungan antara plat lantai dengan penggantung. Malahan penggantung hanya dibengkokan dan dipaku pada plat lantai. Pemakaian besi hollow sebagai penggantung ini cukup mengurangi durasi pemakaian waktu pemasangan plafon, karena pemasangannya cukup gampang dan tidak ribet, yang dapat dilakukan hampir semua tukang. Tukang hanya perlu mengikuti modul yang sudah ditetapkan untuk peletakan setiap penggantung. Material yang digunakan untuk pemasangan plafon tidak harus selalu material yang konvensional, terbukti dengan pemasangan besi hollow sebagai penggantung dapat menghemat biaya dan waktu pengerjaan secara drastis.

Tahap Pemasangan panel plafon. Untuk bagian ini hanya dilakukan oleh tukang tertentu, karena tidak semua tukang bisa mengerjakannya. Dibutuhkan keahlian khusus untuk melakukan pengerjaan pemasangan panel plafon, mulai dari pemasangan panel-panel harus memperhatikan presisi agar tidak terlihat sambungan antara panel plafon. Dalam pengerjaannya dikerjakan oleh 2 tukang ahli dan dibantu oleh 2 tukang biasa.

4.1.2 Kesimpulan Mengenai Praktikan

Setelah mengikuti proses pengamatan pekerjaan pemasangan plafon dalam proyek PD. Kijang Mas, banyak pengalaman-pengalaman yang praktikan dapatkan, seperti lebih memahami mengenai teknis pemasangan plafon yang dikerjakan dalam sebuah proyek. Kemudian beberapa kali praktikan menanyakan secara langsung proses pekerjaan kepada tukang yang mengerjakan pemasangan plafon mengenai cara pemasangan yang dilakukan, misalnya pada saat pemasangan penggantung, praktikanmenanyakan alasan

tidak menggunakan hanger dan bracket. Karena penggunaan besi hollow lebih praktis dan juga dari segi harga dan waktu pengerjaan yang dapat dipangkas sehingga pengerjaannya lebih cepat dan murah.

4.2 Saran

Setelah mengikuti proses kerja praktek I, yaitu pengamatan pekerjaan pemasangan plafon pada proyek PD. Kijang Mas ada beberapa saran yang dapat praktikan berikan menurut ilmu dan pegalaman praktikan selama mengikuti proses kerja praktek. Semoga dapat dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan dikemudian hari.

4.2.1 Terhadap Pekerjaan Pemasangan Plafon.

Selama mengikuti proses pengerjaan pemasangan plafon, beberapa kali terjadi penundaan pekerjaan dikarenakan barang yang dipesan tidak datang sesuai dengan waktunya. Hal tersebut tentu saja sangat mengganggu proses pekerjaan, hal tersebut tentu saja harus menjadi pertimbangan di lain waktu supaya dapat di atur supaya barang datang dengan tepat waktu. Menjalin komunikasi yang lebih baik dengan pengada barang agar semua berjalan dengan lancar.

Tingkat keselamatan pekerja harus diperhatikan dengan baik. Sering kali tukang melakukan hal yang cukup nekat karena merasa sudah biasa tanpa memperhatikan keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Hal ini kiranya menjadi bahan evaluasi agar kesalamatan tukang terjaga sampai dengan proyek selesai dikerjakan.

4.2.2 Terhadap praktikan

Selama praktikan melakukan kerja praktek di proyek PD. Kijang Mas, mungkin banyak kesalahan-kesalahan yang praktikan lakukan baik itu secara sengaja maupun tidak. Misalnya saja terlambat ketika datang kelokasi proyek. Kemudian ketika praktikan melakukan wawancara mungkin menggangu pekerjaan tukang, beberapa kali praktikan absen dan

terganggunya proses pengamatan dikarenakan adanya jadwal kuliah. Praktikan terus berusaha untuk giat serta disiplin agar kelak dikemudian hari bisa menjadi manfaat bagi praktikan sendiri.

Dalam dokumen Laporan Kerja Praktek I (Halaman 41-48)

Dokumen terkait