• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

B. Fiqh/ Usul Fiqh/ Hukum

Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.

Ash-Shiddieqy, T. M. Hasbi, Ilmu Kenegaraan Dalam Fiqih Islam, terjemahan dari kitab An-Nadhariyyat As-Siyasiyah Al-islamiyah, Jakarta: Bulan Bintang,1969.

______. Sejarah Peradilan Islam. cet.ke-3. Jakarta: Bulan Bintang, 1970. Asshiddiqie, Jimly, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, cet.ke-2 Jakarta:

Rajawali Pres, 2010.

______, Model-Model Pengujian Konstitusional Berbagai Negara. Jakarta: Sinar grafika, 2010.

______, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, cet.ke-1, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

______, Hukum Acara Pengujian Undang-Undang, Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

______, dan Ahmad Syahrizal, Peradilan Konstitusi di 10 Negara, cet.ke-1, Jakarta:Sinar Grafika, 2011.

Azhary, Muhammad Tahir, Negara Hukum: Suatu Studi tentang Prinsip-prinsipnya Dilihat dari Segi Hukum Islam, Implementasinya pada

Periode Negara Madinah dan Masa Kini,cet.ke-4, Jakarta: Kencana,

2010.

Bross, Siegfried, Hukum Konstitusi Republic Federal Jerman; Beberapa

Putusan Terpilih, Jakarta: Hanns Seidel Foundation Indonesia, 2008.

Dicey, A.V Pengantar Studi Hukum Konstitusi, alih bahasa Nurhadi, M.A., cet.ke-2 Bandung: Nusa Media, 2008.

Fadal, Moh. Kurdi, Kaidah-kaidah Fikih.. Jakarta: Arta Rivera, 2008

Fatimah, Siti, Dasar-Dasar Politik Hukum, Yogyakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011.

106

Hitti, Philip K, History of Arabs. Alih bahasa R.Cecep Lukman Yasin dan Dedi Selamet riyadi. Jakarta:Serambi, 2008.

Huda, Ni’matul, Negara Hukum, Demokrasi dan Judicial Review, Yogyakarta: UII Press, 2005.

Indrati S., Maria Farida, Ilmu Perundang-Undangan I: Jenis, Fungsi dan

Materi Muatan, Yogyakarta: Kanisius, 2007.

Kansil, C.S.T., Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, cet.ke-7, Jakarta: Balai Pustaka, 1986.

Khallaf, Abdul Wahhab, Ilmu Ushul Fiqih Kaidah Hukum Islam, alih bahasa Faiz el Muttaqin S.Ag. cet.ke-I, Jakarta Pustaka Amani, 2003.

______, Politik Hukum Islam, alih bahasa Zainudin Adnan, cet.ke-1 Jogjakarta: PT Tiara Wacana, 1994.

Latif, Abdul, Fungsi Mahkamah Konstitusi Upaya Mewujudkan Negara

Hukum Demokrasi, cet.ke-2. Yogyakarta: Kreasi Total Media, 2009.

Mahfud MD, Moh. Hukum dan Pilar-Pilar Demokrasi, Yogyakarta: Gama Media, 1999.

______, Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi Isu, cet.ke-2, Jakarta: Rajawali Pers, 2010

______, Membangun Politik hukum, Menegakkan Konstitusi, cet.ke-2, Jakarta; Rajawali Pers, 2011.

______, Politik Hukum Indonesia, Jakarta: LP3ES, 2002.

______, Pergulatan Politik dan Hukum di Indonesia, Jakarta: Gama Media,1999.

Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, cet.ke-6. Jakarta: Kencana 2010. Maududi, Maulana abul A’ala, Hak-hak Asasi Manusia dalam Islam, cet.ke-3

Jakarta; Bumi aksara,2005.

Mawardi, Al-, Al-ahkam As-Sultāniyyah Hukum-hukum Penyelenggaraan

Negara dalam Syari’at Islam, alih bahasa Fadli Bahri, Lc., cet.ke-2, Jakarta:Darul falah, 2006.

Palguna, I Dewa Gede, Mahkamah konstitusi, Judicial Review, dan Welfare

State, Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah

107

Pulungan, J. Suyuthi, Prinsip-prinsip Pemerintahan dalam piagam Madinah

Ditinjau dari Pandangan Al-Quran, cet.ke-2, Jakarta: Rajawali Press,

1996.

Rahardjo, Satjipto, Ilmu Hukum, cet.ke-3, Bandung; Citra Aditya Bakti, 1991. Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Jakarta: Rajawali Pres, 2010. Rosyadi, A.Rahmat, dan M.Rais Ahmad, Formalisasi Syariat Islam dalam

Prespektif Tata Hukum Indonesia,Bogor: Ghalia Indonersia, 2006.

Sukardja, Ahmad, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945 Kajian Perbandingan Tentang dasar Hidup Bersama dalam Masyarakat yang

Majemuk, cet.ke-1, Jakarta: UI-Press, 1995.

Suseno, Franz Magnis, Etika Politik: Prinsip-prinsip Moral Dasar

Kenegaraan Modern, Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama, 199.

Syahrizal, Ahmad, Peradilan Konstitusi Suatu tentang Adjudikasi Konstitusional sebagai Mekanisme Penyelesaiian sengketa Normatif, Jakarta: Pradnya Paramita,2006.

Syaukani dan A.Ahsin Thohari, Dasar-dasar Politik Hukum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.

Umbach, Dieter C., “Kisah Keberhasilan Eropa-Mahkamah-Mahkamah Konstitusi-: Beberapa Aspek Teoritis” dalam, Tugas dan Tantangan Mahkamah Konstitusi di Negara-Negara Transformasi dengan Contoh

Indonesia, Jakarta:Konrad Adenauer Stiftung e.V.,2005.

Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Jakarta: Ichtiar, 1962.

Wheare, K.C. Konstitusi-Konstitusi Moderen, alih bahasa Muhammad Hardani, Surabaya: Pustaka Eureka, 2003.

108

C. Lain-lain

Fajar Laksono, “Merentas Constitutional Complaint ke dalam UUD 1945: Menuju Konstitusi yang Lebih Demokratis”, Jurnal Konstitusi, vol.4 nomor 4, Desember 2007.

Gugatan Konstitusional dalam Diskusi Terbatas. http://www.mahkamahkonstitusi.go.id//berita.php?newscode.331 diakses pada tanggal 25 februari 2012.

Harian Kompas, Diskusi buku hukum Konstitusi Jerman, Jakarta: 17 November 2008. http://www.kompasonline.com// diakses pada tanggal 28 februari 2012 pukul 06.15 wib.

http://mediaindonesia.com/Pengaduan-Konstitusional-Dipertimbangkan-MK.htm// Rabu, 13 Juli 2011. Diakses pada tanggal 25 Februari 2012. http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=website.Berita.Berita

&id=2781 diakses pada tanggal 28 Februari 2012.

I Dewa Gede Palguna,“Pengaduan Konstitusional: Upaya Hukum Terhadap Pelanggaran Hak-hak Konstitusional Warga Negara (Studi Keweangan Mahkamah Konstitusi Indonesia dalam Perspektif Perbandingan)”, disertasi tidak diterbitkan, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011.

I Dewa Gede Palguna,“Yang “Terlepas” Dari Kewenangan Mahkamah Konstitusi RI: Pengaduan Konstitusional (constitutional complaint) “,

Lex Jurnalica Vol.3 No. 3 Agustus 2006.

Jimly Asshiddiqie,“Demokrasi dan Hak Asasi Manusia”, Materi yang disampaikan dalam studium general pada acara The 1st National Converence Corporate Forum for Community Development, Jakarta, 19 Desember 2005. http://jimly.com/makalah/namafile/107/ demokrasi-dan-hak-asasi-manusia.pdf

Jimly Asshiddiqie,“Hak Konstitusional Perempuan dan Tantangan Penegakannya”, Makalah disampaikan pada acara Dialog Publik dan Konsultasi Nasional Komnas Perempuan “Perempuan dan Konstitusi di Era Otonomi Daerah: Tantangan dan Penyikapan Bersama”. Jakarta,

27 Nopember 2007.

http://jimly.com/makalah/namafile/107/hakkonstitusionalperempuanda ntantanganpenegakannya.pdf diakses pada tanggal 25 februari 2012. Jimly Asshiddiqie,“Hukum Islam dan Reformasi Hukum Nasional”,

http://jimly.com/makalah/namafile/107/HukumIslamdanReformasiHuk umNasional.pdf. Diakses pada tanggal 17 Maret 2012.

109

Pan Mohammad Faiz,“Menabur Benih Constitutional Complaint”. Jurnal edisi Senin 17 September 2006. http://jurnalhukum.com/constitutional-complaint-dan-hak-asasi.html// diakses pada tanggal 28 Februari 2012 Titia Janati,“ Judicial Review oleh Mahkamah Konstitusi dan Prinsip

Maslahah dalam Hukum Islam”. Skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, 2006.

Vino Devanta Anjas Krisdanar,“Menggagas Constitutional Complaint dalam Memproteksi Hak Konstitusional Masyarakat Mengenai Kehidupan dan Kebebasan Beragama di Indonesia”, Jurnal Konstitusi, volume 7, nomor 3, Juni 2010.

Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 06/PMPK/2005.

Putusan Mahkamah Agung Nomor 01 PK/PILKADA/2005

Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 01/PUU-IV-2006. Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor

013-022/PUU-IV/2006.

Putusan pengadilan Tinggi Bandung Nomor 01/PILKADA/2005/PT.Bdg.

I Lampiran 1

TERJEMAHAN

No Hlm Bab Fn Terjemahan

1. 32 II 35 Dan sesungguhnya, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan kami angkut mereka di darat dan di laut, dan kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.

2. 44 II 80 Sesungguhnya, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia hendaknya kamu menetapkan dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah maha mendengar, Maha melihat

3. 46 II 85 Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap Bapak Ibu dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu kaena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.

4. 47 II 87 ...dan apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia hendaknya kamu menetapkan dengan adil.... 5. 97 IV 18 Kebijakan seorang pemimpin terhadap rakyatnya harus

II Lampiran II

Biografi Ulama dan Sarjana Hukum

Imam Al-Mawardi

Beliau adalah imam besar, ahli fiqh, ahli ushul fiqh, dan pakar tafsir dengan nama lengkap Abu Al-Hasan Ali bin Muhammad bin Habib Al-Mawardi. Al-Mawardi lahir pada tahun 320 H. ia belajar di Basrah, dan Baghdad selam dua tahun. Ia menjabat hakim di banyak kota secara bergantian. ia termasuk pakar fiqh

pengikut madzhab Imama Syafi’i. ia berpegang teguh pada madzhabnya, dan

pakar didalamnya. Mawardi hidup pada masa pemerintahan dua khalifah; Al-qadir Billah (381-422 H), dan Al-Qa’imu Billah (422-467 H). Karya-karya beliau yang menjadi sembangan besar dalam keilmuan antaralain al-Hawi Kabiru,

Al-Iqna’u, Al-Ahkamu As-Sulthaniyyah, tafsiru Al-Qur’an Al-Karim dan masih

banyak karya-karyanya yang menjadi sumbangan besar dalam berbagai keilmuan. Al-Mawardi Rahimahullah wafat pada bulan Rabiul Awwal tahun 450 H dalam Usia 84 tahun.

Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H.

Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H lahir di Palembang 17 April 1956. Memperoleh gelar sarjana hukum dari fakultas Hukum universitas Indonesia pasa tahun 1982 dan kemudian menjadi pengajar di almamater itu. Pendidikan S@ diselesakan di Fakultas Hukum UI tahun 1984. Gelar doktor Ilmu Hukum diraij dari Fakultas Pascasarjana UI, Sandwich Program kerja sarjana dengan Rechts-faculteit Rijks Univesiteit dan Van Voolenhoven Institute, Leiden (1990).

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi RI dua periode (2003-2008) di tahun 1998 diangkat menjadi Guru Besar Penuh Ilmu Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UI dan dipercaya sebagai Ketua dan Penanggung Jawab Program Pascasarjana Bidang Ilmu Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UI. Ia banyak mengikuti pendidikan dan pelatihan serta pertemuan internasional.

III Prof. Dr. Mohammad Mahfud M.D., S.H.

Beliau adalah Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2011 dan Hakim Konstitusi periode 2008-2013. Lahir pada tanggal 13 Mei 1957 di Sampang, Madura, Jawa Timur. Riwayat pendidikannya, beliau belajar agama Islam di madrasah diniyyah di desa kelahirannya. Setamat dari SD, Mahfud dikirim belajar ke Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri di Pamekasan. Setelah lulus dari PGA, terpilih mengikuti Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN), sebuah sekolah kejuruan unggulan milik Departemen Agama yang terletak di Yogyakarta. Kemudian meneruskan pendidikan ke Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia yang dirangkapnya dengan kuliah di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Gadjah Mada Jurusan Sastra Arab. Lulus dari Fakultas Hukum pada tahun 1983, Mahfud mengajar sebagai dosen di UII. Mahfud kemudian mengikuti pendidikan Doktor (S-3) dalam Ilmu Hukum Tata Negara di Program Pasca Sarjana UGM sampai akhirnya lulus sebagai doktor (1993). Disertasi doktornya

tentang “Politik Hukum” cukup fenomenal dan menjadi bahan bacaan pokok di

program pascasarjana bidang ketatanegaraan pada berbagai perguruan tinggi karena pendekatannya yang mengkombinasikan dua bidang ilmu yaitu ilmu hukum dan ilmu politik.

Moh Mahfud MD lebih dikenal sebagai staf pengajar dan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta sejak tahun 1984. Sebelum menjabat sebagai Hakim Konstitusi Prof Mahfud MD pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI (2000-2001), Menteri Kehakiman dan HAM (2001), Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) (2002-2005), Rektor Universitas Islam Kadiri (2003-2006), Anggota DPR-RI, duduk Komisi III (2004-2006), Anggota DPR-DPR-RI, duduk Komisi I (2006-2007), Anggota DPR-RI, duduk di Komisi III (2007-2008), Wakil Ketua Badan Legislatif DPR-RI (2007-2008), Anggota Tim Konsultan Ahli Pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum-HAM Republik Indonesia. Selain itu, beliau juga masih aktif mengajar di UII, UGM, UIN, UNS, UI, Unsoed, dan lebih dari 10 Universitas lainnya pada program Pasca Sarjana S2 & S3. Mata

IV

kuliah yang diajarkan adalah Politik Hukum, Hukum Tata Negara, Negara Hukum dan Demokrasi.

Prof. Dr. H. Muhammad Tahir Azhary, S.H.

Prof. Dr. H. Muhammad Tahir Azhary, S.H., adalah Guru besar Hukum Islam Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Diantara karya-karya beliau yang terkenal yaitu Bunga Rampai Hukum Islam, Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum, Sosial dan Politik, dan Negara Hukum: Suatu Studi tentang Prinsip-prinsipnya Dilihat dari segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini. Selain menjadi guru besar beliau juga berprofesi sebagai advokat dan konsultah hukum pasar modal.

I Dewa Gedhe Palguna

Beliau lahir pada tanggal 24 Desember 1961 di Banjar Salatyuhan, kecamatan Susut Kabupaten Bangli. Di kampung itulah ia menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya (SD Pengiangan, sekarang SD 2 Sulahan). Sedangkan pendidikan selanjutnya pertama dan atas diselesaikannya di Perguruan Rakyat Saraswati Denpasar- SLUB I dan SLUA I Saraswati Denpasar. Ia kemudian melanjutkan pendidikan strata S1 di Fakultas Hukum Universitas Udayana dengan mengambil kajian Hukum Tata Negara yang diselesaikan pada tahun 1986, yang karena skripsinya diangkat menjadi dosen Hukum Internasional di almamaternya. Pendidikan Strata II dilanjutkan di Universitas Padjadjaran, Bandung yang diselesaikan pada Tahun 1994. Dan kini Palguna lulus pendidikan Doktor (S3) di Universitas Indonesia pada tahun 2011.

Beliau pernah menjadi anggota Badan Pekerja MPR (BP MPR) pada tahun 1999, setahun sebagai sekretaris Panitia Ad Hoc II (PAH II), 1999-2000, dan kemudian (sejak tahun 2000) ditarik ke Panitia Ad Hoc (PAH I) yang tugasnya adalah mempersiapkan Naskah rancangan Perubahan UUD 1945. Setahun sebelum mengakhiri masa jabatannya di MPR, 2003, ia terpilih menjadi salahsatu dari tiga orang hakim Konstitusi melalui seleksi Dewan Perwakilan Rakyat-dan, ketika terpilij, ternyata ia menjadi Hakim Kontitusi termuda (42 tahun).

V Lampiran III

Dokumen terkait