• Tidak ada hasil yang ditemukan

FIRST ADOPTION OF SFAS NO 50 (REVISED 2006) AND SFAS NO 55 (REVISED 2006)

Dalam dokumen 73 financial statement 31 december 2010 (Halaman 116-119)

STATEMENTS TRANSLATIONS Akun ini merupakan selisih yang timbul sebagai akibat

40. FIRST ADOPTION OF SFAS NO 50 (REVISED 2006) AND SFAS NO 55 (REVISED 2006)

Seperti dijelaskan dalam Catatan 2e, laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan laporan keuangan konsolidasian pertama yang menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006).

As stated in Note 2e, the consolidated financial statements as of and for the year ended 31 December 2010 are the first consolidated financial statements which applied SFAS No. 50 (2006 Revised) and SFAS No. 55 (2006 Revised).

Dalam menerapkan standar-standar baru di atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai ketentuan transisi untuk penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

In adopting the above new standards, the Company and Subsidiaries have identified the following transitional adjustments in accordance with the Technical Bulletin No. 4 concerning the transitional provisions for the first adoption of SFAS No. 50 (2006 Revised) and SFAS No. 55 (2006 Revised) as issued by the Indonesian Institute of Accountants. Dampak dari transisi ke PSAK No.50 (Revisi 2006) dan PSAK

No. 55 (Revisi 2006) terhadap neraca konsolidasian awal pada tanggal 1 Januari 2010 dijelaskan dalam tabel berikut ini:

The effect of the transition of SFAS No.50 (2006 Revised) and SFAS No. 55 (2006 Revised) to the opening consolidated balance sheet as of 1 January 2010 is set out in the following table:

Jumlah nilai Nilai buku/ wajar/ Fair Book value value amount

ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS

Kas dan setara kas 167.303.590 167.303.590 Cash and cash equivalents Investasi pada efek 26.862.948 26.862.948 Investment in marketable securities

Piutang usaha 143.154.819 143.154.819 Trade receivables

Piutang lain-lain Other receivables

Pihak hubungan istimewa 81.676.019 91.196.604 Related parties

Pihak ketiga 9.152.228 9.152.228 Third parties

Jumlah Aset Keuangan Lancar 428.149.604 437.670.189 Total Current Financial Assets

Piutang pihak hubungan istimewa 266.472.346 234.560.648 Due from related parties

Piutang plasma 56.780.923 56.780.923 Due from plasma

Investasi pada efek ekuitas 112.252.842 112.252.842 Investments in equity securities

Jumlah Aset Keuangan Tidak Lancar 435.506.111 403.594.413 Total Non-Current Financial Assets

Jumlah nilai Nilai buku/ wajar/ fair Book value value amount

KEWAJIBAN KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIES

Hutang bank jangka pendek 141.000.000 141.000.000 Short-term bank loan

Hutang usaha Trade payables

Pihak ketiga 181.939.282 181.939.282 Third parties

Hutang lain-lain - Pihak ketiga 6.177.447 6.177.447 Other payables - Third parties

Beban masih harus dibayar 81.039.960 81.039.960 Accrued expenses

Hutang dividen 1.528.313 1.528.313 Dividends payable

Uang muka penjualan 163.560.829 163.560.829 Advances on sales

Hutang jangka panjang jatuh tempo Current maturities of

dalam satu tahun: long -term debts:

Pinjaman jangka panjang 2.183.689 2.183.689 Long - term loans

Hutang sewa pembiayaan 207.537 207.537 Lease payable

Jumlah Kewajiban Keuangan Lancar 577.637.057 577.637.057 Total Current Financial Liabilities

Hutang pihak hubungan istimewa 100.547.650 67.261.327 Due to related parties Hutang jangka panjang dikurangi bagian Long-term debts – net of

jatuh tempo dalam satu tahun: current maturities:

Pinjaman jangka panjang 143.839.551 143.839.551 Long-term loans

Hutang sewa pembiayaan 172.426 172.426 Lease payable

Hutang obligasi 1.456.267.459 1.456.267.459 Bonds payable

Jumlah Kewajiban Keuangan

Tidak Lancar 1.700.827.086 1.667.540.763 Total Non-Current Financial Liabilities

Jumlah Kewajiban Keuangan 2.278.464.143 2.245.177.820 Total Financial Liabilities Penyesuaian transisi di atas berasal dari perhitungan

ulang atas kerugian penurunan nilai aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dasar perhitungan ulang atas kerugian penurunan nilai dijelaskan pada Catatan 2e.

The above transitional adjustments were derived from the reassessment of impairment losses for financial assets in accordance with SFAS No. 55 (2006 Revised). The basis for reassessment of impairment losses is detailed in Note 2e.

41. MANAJEMEN RISIKO 41. RISK MANAGEMENT

a. Pendahuluan dan Gambaran Umum a. Overview and General Description

Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut:

 Risiko kredit  Risiko pasar  Risiko likuiditas  Risiko operasional

The Company and Subsidiaries had exposure to risks of financial instruments as follows:

Credit risks Market risks Liquidity risks Operational risks Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur

Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap setiap risiko di atas, tujuan dan kebijakan yang dilakukan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mengukur dan mengelola risiko.

This notes describes information regarding of the Company’s and Subsidiaries’ exposure to every risks above, the Company’s and Subsidiaries’ purpose and policy in measuring and managing risks.

(Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

41. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Risiko Kredit b. Credit Risks

Risiko kredit adalah risiko utama Perusahaan dan Anak Perusahaan, yaitu risiko kerugian yang disebabkan oleh ketidakmampuan konsumen untuk mengembalikan utangnya kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan. Apabila utang yang tidak dapat dikembalikan jumlahnya banyak dan signifikan, maka hal ini dapat menyebabkan turunnya pendapatan, kinerja maupun tingkat kesehatan Perusahaan dan Anak Perusahaan.

Manajemen risiko yang telah diterapkan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah diversifikasi portofolio menurut wilayah, sektor ekonomi dan industri, merk dan tipe barang.

Credit risks are the Company’s and Subsidiaries’ main risks, which is the loss risks caused by the customer inability to repay their debts to the Company and Subsidiaries. If the amount of unpaid debt could not be refunded are big and significant, it will cause decreasing of the Company’s and Subsidiaries’ revenue, performance and healthy.

The risks management applied by the Company and Subsidiaries are portfolio diversification by area, economic and industry sector, trade mark and types of goods.

c. Risiko Pasar c. Market Risk

Risiko pasar adalah risiko terjadinya kerugian yang disebabkan oleh adanya perubahan variabel- variabel pasar seperti perubahan tingkat bunga dan nilai tukar mata uang.

Manajemen risiko yang telah diterapkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah membatasi eksposur dalam investasi yang memiliki harga pasar yang fluktuatif.

Market risks are risks of losses caused of changes of the market variables as the interest rate and foreign currency rate.

The risks management applied by the Company and Subsidiaries are to make exposure limitation in investment which has fluctuate market risks.

d. Risiko Likuiditas

d.

Liquidity Risks

Risiko likuiditas adalah risiko terjadinya kerugian atau potensi kerugian yang merupakan akibat adanya kesenjangan antara penerimaan dan pembayaran. Terjadinya kesenjangan yang cukup besar akan menurunkan kemampuan Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.

Liquidity risks are risks of losses caused of discrepancy between receipt and payment. The significant discrepancy will decrease the Company’s and Subsidiaries’ ability to pay their debts on due date.

Manajemen risiko yang diterapkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:  Mendapatkan pinjaman dengan skedul

pembayaran kembali pokok dan bunga yang sesuai.

 Menjaga agar posisi kas dan bank Perusahaan dan Anak Perusahaan selalu dalam posisi likuid.  Memonitor posisi kas dan bank Perusahaan dan Anak Perusahaan secara periodik, baik tahunan, bulanan, mingguan maupun harian, guna memastikan agar selalu terdapat surplus kas yang memadai.

 Menjaga agar jumlah piutang yang jatuh tempo pada periode tertentu lebih besar dibanding dengan utang yang jatuh tempo pada periode yang sama.

The risks management applied by the Company and Subsidiaries are as follows:

Obtaining loan with the reasonable payment schedule of nominal and interest.

Keeping position of the Company’s and Subsidiaries’ cash and banks balance in liquid position.

Monitoring position of the Company’s and Subsidiaries’ cash and bank balance periodically, either yearly, monthly, weekly and daily to certain that there will always be adequate cash surplus.

Maintaining that due receivables in certain period are bigger than due payables in same period.

e. Risiko Operasional e. Operational Risks Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan

oleh kegagalan sistem teknologi informasi, kesalahan karena faktor manusia, maupun kelemahan prosedur operasional dalam suatu proses. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian pada Perusahaan dan Anak Perusahaan sehingga akan mempengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan Perusahaan dan Anak Perusahaan. Manajemen risiko yang diterapkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

 Menerapkan sistem yang tersentralisasi sehingga proses bisnis dapat dan terkontrol secara sistematis dan dimonitor dari waktu ke waktu.

 Menyiapkan backup dan Disaster Recovery Plan yang memadai bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atas sistem aplikasi utama Perusahaan dan Anak Perusahaan, baik dari sisi hardware dan software.  Menerapkan aturan kerja yang jelas dan sanksi yang

tegas atas penyimpangan yang terjadi, sesuai dengan tingkat kesalahan yang diperbuat.

 Adanya penanaman nilai-nilai dasar Perusahaan dan Anak Perusahaan sejak dini kepada karyawan, sehingga dapat menghindarkan potensi penyimpangan.

 Adanya penilaian kinerja yang wajar dan transparan serta adanya kesempatan untuk pengembangan karir.

Operational risks are risks of losses caused of failure of the information technology system, human error, and operational procedure weakness in a process. This risks could cause losses in the Company and Subsidiaries which influenced the Company’s and Subsidiaries’ performance and healthy.

Risk management applied by the Company and Subsidiaries are as follows:

Applied centralized system so business process are controllable systematically and monitored from time to time.

Preparing adequate backup and Disaster Recovery Plan to anticipate any errors in the Company’s and Subsidiaries’ main application system, both from hardware and software.

Applying clear work rules and definite sanction for any discrepancy, in accordance with mistake rate occurred.

Planting the basic rules of the Company and Subsidiaries since beginning to employees, to avoid any discrepancy potentials.

Fair and transparent performance review and chances for career development.

42. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 42. SUBSEQUENT EVENTS

Dalam dokumen 73 financial statement 31 december 2010 (Halaman 116-119)