WHY FIRMS FORECAST EXCHANGE RATES
1. Hedging Decision. Perusahaan multinasional selalu menghadapi keputusan apakah untuk melakukan lindung nilai (hedge) pada hutang dan piutang dimasa depan dalam mata uang asing.
2.
Short term investment decision. Perusahaan sering kali memiki kelebihan kas dalam jumlah besar untuk periode jangka pendek. Deposit dengan jumlah besar dapat dibentukdalam beberapa mata uang. Mata uang ideal untuk dijadikan deposit akan (1) memiliki suku bunga yang tinggi dan (2) memperkuat nilai selama periode investasi.
3.
Capital budgeting decision. Ketika perusahaan multinasional menilai apakah akan berinvestasi dalam proyek di luar negeri, perusahaan memperhitungkan bahwa mungkin proyek secara periode membutuhkan pertukaran mata uang. Analisis capital budgeting dapat diselesaikan hanya ketika semua estimasi cas flow dinyatakan dalam mata uang local dari perusahaan multinasional.4.
Earning Assessment. Keputusan perusahaan multinasional tentang anak perusahaan dinegara asing harus menginvestasikan kembali earning pada negara asing tersebut atau mengembalikan earning tersebut pada perusahaan induk mungkin dipengaruhi oleh forecasting nilai tukar.5.
Long term financing decision. Perusahaan multinasional yang menerbitkan obligasi untuk mengamankan dana jangka panjang mungkin mempertimbangkan menyatakan obligai tersebut dalam mata uang asing. Mereka menginginkan mata uang yang dipinjam mengalami depresaisi terhadap mata uang yang mereka terima dari penjualan. Untuk mengestimasi biaya menerbitkan obligasi yang dinyatakan dengan mata uang asinng membutuhkan forecast nilai tukar mata uang (exchange rate).FORCESTING TECHNIQUES Technical Forecasting
Technical forecasting menggunakan data nilai ukar historis untuk memprediksi nilai masa depan. Technical forecasting seringkali dikutip sebagai teknik utama yang digunakan investor yang berspekulasi pada pasar mata uang asing, terutama ketika berinvestasi pada periode jangka pendek.
Limitations of Technical Forecasting
Sebagian besar technical forecast diterapkan pada periode dengan jangka waktu yang sangat pendek (satu hari) karena pola pergerakan nilai tukar dapat diprediksi pada periode tersebut. Technical forecast kurang berguna untuk memprediksi nilai tukar mata uang untuk jangka waktu yang lebih panjang.
Fundamental Forecasting
Fundamental forecasting berdasarkan pada hubungan antara variabel ekonomi dan nilai tukar. Perubahan pada currency’s spot r ate dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
Dengan adanya nilai dari variabel-variabel tersebut dan dampak historis pada nilai mata uang, perusahaan dapat mengembangkan proyeksi nilai tukar. Forecast mungkin muncul dari penilaian subjektif dari pergerakan umum variabel ekonomi dalam suatu negara yang diprediksi mempengaruhi nilai tukar. Dari perspektif statistik, forecast akan berdasarkan pada dampak yang diukur secara kuantitatif dari faktor-faktor tersebut.
Use of Sensitivity Analysis for Fundamental Forecasting. Jika regresi digunakan dalam forecasting dan jika nilai dari fakor yang mempengaruhi memiliki dampak yang trtunda pada nilai tukar, nilai aktual dari faktor-faktor tersebut dapat digunakn sebagai input untuk forecast. Perusahaan menyadari bahwa foecast yang buruk dari faktor-faktor tersebut akan menghasilkan forecasy yang buruk dari pergerakan nilai tukar dan mungkin mencoba untuk memperhitungkn ketidakpastian yang dihasilkan dengan menggunakan analisis sensitivitas, yang mempertimbangkan lebih dari satu hasil untuk faktor yang menggambarkan ketidakpastian.
Use of PPP for Fundamental Forecasting. PPP menyatakan bahwa mata uang negara yang memiliki inflasi lebih tinggi akan terdepresiasi dengan jumlah yang mencerminkan perbedaan inflasi dari dua negara. Jika PPP tetap, peruabahan persentase pada nilai mata uang (e) selama periode tertentu harus mencerminkan perbedaan antara home inflation rate ( I h) dan foreign
inflation rate ( I f ) selama periode tersebut.
Tingkat inflasi dari dua negara untuk periode selanjutnya tidak pasti dan harus melakukan forecast ketika menggunakan PPP untuk melakukan forecast nilai tukar masa depan pada akhir periode. Bahkan jika inflasi periode selanjutnya diketahui, PPP mungkin tidak dapat melakukan forecast nilai tukar secara akurat karena disebabkan oleh faktor lain, seperti perbedaan suku bunga antar negara. meskipun tidak dapat secara akurat meramalkan nilai tukar, inflasi harus
dimasukkan dalam analisis fundamental.
Limitations of Fundamental Forecasting.
1. Waktu yang tepat dari dampak dari beberapa faktor pada nilai mata uang tidak diketahui. 2. Beberapa faktor yang memiliki dampak cepat pada nilai tukar, dapat dimasukkan dalam
model fundamental forecasting hanya jika forecast dapat dihasilkan dari faktor-faktor tersebut.
3. Beberapa faktor yang pantai dipertimbangkan dalam proses fundamental forecasting tidak dapat dengan mudah dihitung.
4. Koefisien yang dihasilkan dari analisis regresi mungkin tidak tetap konstan dari waktu ke waktu.
Market Based Forecasting
Using the Spot Rate Untuk melihat bagaimana spot rate dapat digunakan untuk forecast berdasarkan pasar, asumsiikan British pound diharapkan mengalami apresiasi terhadap dollar
dalam jangka pendek. Ekspektasi ini akan mendorong speculator untuk membeli pound dengan dollar saat ini sebagai antisipasi apresiasi pound dan pembelian ini dapat memaksa nilai pounds naik secara cepat, begitu juga sebaliknya. Nilai saat ini dari pounds harus mencerminkan ekspektasi nilai pounds dalam jangka dekat. Ketika spot rate digunakan sebagai forecast dari spot
rate di masa depan, implikasinya yaitu perubahan persentase yang diharapkan dalam mata uang akan sama dengan nol selama periode forecast:
Using the Forward Rate. forward rate diberikan pada tanggal sesifik dimasa yang akan datang sering kali digunakan sebagai spot rate yang diramalkan pada masa yang akan datang. Forward rate dihitung sebagai berikut:
Dimana p menunjukkan forward premium. P mewakili persentase dari forward rate yang melebihi spot rate, berfungsi sebagai ekspektasi perubahan persentase dalam nilai tukar:
Rationale for Using the Forward Rate. forward rate harus memberikan forecast yang wajar untuk spot rate masa depan karena speculator akan menukar kontrak forward (atau kontrak future) untuk memanfaatkan perbedaan dari tingkat bunga dari kedua kontrak tersebut.
Spekulasi ini membantu mendorong forward rate pada level yang mencerminkan ekspektasi umum dari spot rate masa depan.
Long Term Forecasting with Forward Rates. forecast nilai tukar jangka panjang dapat dihasilkan dari forward rate jangka panjang. Forward rates normalnya tersedia untuk periode 2 sampai 5 tahun atau bahkan lebih, tapi perbedaan tawaran dan permintaan sangat besar karena volume perdagangan yang terbatas. Suku bunga pada risk free instrument dari berbagai negara dapat digunakan untuk menentukan apakah forward rates akan berada pada kondisi interest rate parity.
Seperti metode forecasting nilai tukar lainnya, forward rates biasanya lebih akurat ketika forecasting nilai tukar untuk jangka pendek daripada jangka panjang. Nilai tukar cenderung menyimpang lebih jauh dari ekspektasi selama periode waktu yang lebih panjang.
Implications of the IFE for Forecast. Jika International Fisher Effect tetap, maka mata uang yang memiliki suku bunga yang lebih tinggi daripada Amerika Serikat, suku bunga aka terdepresiasi terhadap dollar; karena suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan ekspektasi
inflasi yang lebih tinggi dalam negara tersebut daripada di AS. Karena forward rates menggambarkan perbedaan dalam suku bunga antara dua negara, harusnya memberikan forecast yang lebih akurat untuk mata uang pada negara yang memiliki inflasi tinggi daripada spot rate.
Mixed Forecasting
Karena tidak ada suatu teknik peramalan yang secara konsisten lebih unggul daripada yang lain maka beberapa perusahaan multinasional memilih untuk melakukan kombinasi teknik peramalan. Metode ini disebut sebagai mixed forecasting . Berbagai prakiraan nilai mata uang dikembangkan dengan menggunakan beberapa teknik peramalan. Teknik yang digunakan diberi bobot relatif mencapai jumlah 100 persen, dan teknik yang dianggap lebih reliable diberi bobot
lebih tinggi. Perkiraan aktual dari mata uang adalah rata-rata tertimbang dari pengembangan berbagai prakiraan.
MNC dapat memutuskan mungkin hanya prakiraan berbasis teknis dan berbasis pasar saja yang relevan saat meramal pada satu periode namun, dalam periode lain, hanya perkiraan fundamental saja yang relevan. Pemilihan teknik peramalan mungkin juga berbeda pada mata uang tertentu. Pada suatu waktu MNC dapat memutuskan, misalnya, bahwa ramalan berbasis pasar memberikan prediksi terbaik untuk pound sedangkan peramalan fundamental menghasilkan prediksi terbaik untuk dolar Selandia Baru dan peramalan teknis merupakan prediksi terbaik untuk peso Meksiko.
Guidelines for Implementing a Forecast
Terlepas dari teknik yang digunakan untuk meramalkan nilai tukar, manajer MNC harus mempertimbangkan panduan berikut saat menerapkan perkiraan mereka.
Terapkan Prakiraan Secara Konsisten di dalam MNC
Semua manajer MNC harus mengandalkan perkiraan nilai tukar yang sama. Jika tidak, bisa terjadi satu manajer membuat keputusan berdasar perkiraan apresiasi mata uang sedangkan manajer lain membuat keputusan berdasar perkiraan depresiasi mata uang yang sama.
Ukur Dampak Prakiraan Alternatif
Manajer MNC diharapkan memperoleh apa yang mereka yakini sebagai perkiraan terbaik untuk nilai tukar; Namun, mereka juga harus memeriksa apa dan bagaimana prakiraan
alternatif akan mempengaruhi keputusan mereka. Jika ada usulan proyek besar yang dinilai layak dilaksanakan bila satu teknik tertentu digunakan untuk meramalkan nilai tukar, maka proyek tersebut memerlukan analisis yang lebih cermat sebelum diterapkan.
Pertimbangkan Sumber Prakiraan lainnya
Karena kesalahan besar dapat terjadi pada peramalan nilai tukar, manajer MNC bisa melengkapi perkiraan mereka dari sumber lain, misalnya bank yang memberikan layanan peramalan. Beberapa layanan peramalan mengkhususkan pada perkiraan teknis,
sementara yang lainnya mengkhususkan pada perkiraan fundamental. Layanan ini dapat mengakomodir berbagai perkiraan dengan horison waktu mulai satu bulan sampai sepuluh tahun.
Tentu saja, tidak ada jaminan bahwa layanan peramalan akan memberikan perkiraan lebih akurat daripada yang dihasilkan oleh perusahaan multinasional sendiri. Namun, manajer lebih percaya diri dalam keputusan mereka jika mereka mempertimbangkan perkiraan dari sumber lain. Bendahara beberapa perusahaan multinasional dapat memilih untuk mengandalkan layanan peramalan hanya karena mereka menyadari betapa sulitnya menghasilkan perkiraan nilai tukar yang akurat dan memilih untuk tidak langsung bertanggung jawab atas potensi kesalahan tersebut.
FORECAST ERROR
Terlepas dari metode mana yang digunakan atau layanan mana yang digunakan untuk meramalkan nilai tukar, penting untuk menyadari bahwa prediksi nilai tukar selalu tidaklah sempurna. Perusahaan multinasional akan menilai kesalahan perkiraan masa lalu untuk mengevaluasi keakuratan teknik peramalan mereka.
Measurement of Forecast Error
MNC yang memprediksi nilai tukar harus memantau kinerjanya dari waktu ke waktu untuk menentukan apakah prosedur peramalannya sudah tepat. Untuk tujuan ini, diperlukan
pengukuran kesalahan perkiraan. Ada berbagai cara untuk menghitung kesalahan perkiraan. Satu pengukuran populer didefinisikan sebagai berikut:
Kesalahan dihitung dengan menggunakan nilai absolut (dalam pembilang) karena untuk menghindari kemungkinan pengaruh nilai yang dapat mengimbangi penentuan mean forecast error . Misalnya, jika kesalahan perkiraan adalah 0,05 pada periode pertama dan -0.05 pada periode kedua (yaitu, jika nilai absolut tidak diambil), kesalahan rata-rata adalah nol. Namun hal ini akan menyesatkan karena ramalannya tidak akurat di dua periode tersebut. Distorsi jenis ini dapat dihindari dengan mengambil nilai mutlak.
Forecast Errors among Time Horizons
Kesalahan perkiraan potensi untuk mata uang tertentu bergantung pada perkiraan horizon waktu. Perkiraan tingkat spot euro untuk esok hari memiliki kesalahan relatif kecil karena kurs spot esok tidak akan menyimpang jauh dari hari ini. Namun, perkiraan euro dalam 1 bulan lebih sulit karena ada lebih banyak waktu untuk kondisi ekonomi yang berubah, yang dapat menyebabkan nilai euro menyimpang jauh dari kurs spot hari ini. Perkiraan euro selama 1 tahun ke depan bahkan lebih sulit, dan perkiraan 10 tahun ke depan kemungkinan besar akan mengalami kesalahan yang sangat besar..
Forecast Errors over Time Periods
Kesalahan prediksi terhadap mata uang tertentu akan berubah dari waktu ke waktu. Pada periode ketika sebuah negara mengalami masalah ekonomi dan politik, mata uangnya lebih mudah berubah dan lebih sulit diprediksi. Ukuran kesalahan juga berubah dari waktu ke waktu, karena kesalahan lebih besar akan terjadi pada periode dimana nilai mata uang lebih fluktuatif.
Forecast Errors among Currencies
Kemampuan untuk meramalkan nilai mata uang mungkin berbeda dengan mata uang yang menjadi perhatian. Dari perspektif A.S., mata uang yang lebih stabil rentan terhadap sedikit
kesalahan. Sebagai contoh ekstrem, untuk mata uang yang nilainya dipatok pada tingkat dolar yang tepat, kurs spot akan selalu menjadi perkiraan sempurna dari nilai spot masa depan dan perkiraan kesalahan akan menjadi nol. Bank sentral China mempertahankan nilai yen China
dalam batas-batas yang sempit, sehingga yuan cukup stabil dan perkiraan kesalahannya lebih rendah. Sebaliknya, mata uang (misalnya, dolar Australia, dolar Brasil, dolar Selandia Baru) yang bergejolak akan dikenakan kesalahan perkiraan yang lebih besar. Beberapa mata uang, termasuk dolar Kanada dan yen Jepang, biasanya menunjukkan volatilitas sedang (bahkan tanpa intervensi bank sentral) dan karenanya harus mengalami perkiraan kesalahan moderat.
Forecast Bias
Bila kesalahan perkiraan diukur sebagai nilai perkiraan dikurangi nilai realisasi, kesalahan bernilai negatif mengindikasikan terjadinya underestimating sedangkan kesalahan positif mengindikasikan perkiraan terjadinya overestimating . Jika kesalahan perkiraan untuk mata uang tertentu secara konsisten positif atau negatif dari waktu ke waktu, maka pasti terjadi beberapa bias dalam prosedur peramalan.
Statistical Test of Forecast Bias
Jika forward rate adalah prediktor bias dari future spot rate, maka ada kesalahan perkiraan sistematis sehingga diperlukan koreksi untuk memperbaiki akurasi perkiraan. Metode uji konvensional untuk prakiraan bias adalah menerapkan model regresi berikut ke data historis:
Jika tingkat forward tidak bias, maka intercept a0 harus sama dengan 0 dan koefisien regresi a1
harus sama dengan 1. Uji t untuk a1 adalah
Jika a0 = 0 dan a1 secara signifikan kurang dari 1, ini berarti bahwa forward rate secara sistematis overestimate terhadap kurs spot. Misalnya, jika a0 = 0 dan a1 = 0.90 maka nilai spot masa depan diperkirakan 90 persen dari perkiraan yang dihasilkan forward rate.
Jika a0 = 0 dan a1 secara signifikan lebih besar dari 1, ini berarti bahwa forward rate secara sistematis underestimate terhadap kurs spot. Misalnya, jika a0 = 0 dan a1 = 1,1 maka nilai future spot rate diperkirakan 110 persen dari perkiraan yang dihasilkan oleh forward rate.
Evaluasi Grafis Bias Prakiraan
Prakiraan bias dapat diperiksa dengan menggunakan grafik yang membandingkan forecasted value dengan realized value untuk berbagai periode waktu.
Jika titik tersebar rata di kedua sisi garis 45 derajat, maka prakiraan tersebut dianggap unbiased karena tidak berada di atas atau di bawah realized value. Baik mengevaluasi ukuran kesalahan perkiraan ataukah mencoba mencari bias, hasil yang dapat diandalkan akan diperoleh saat memeriksa sejumlah besar prakiraan.
Pergeseran dalam Bias Prakiraan dari Waktu ke Waktu
Bias perkiraan suatu mata uang cenderung bergeser dari waktu ke waktu. Pertimbangkan penggunaan spot rate euro untuk meramalkan nilai euro satu bulan kemudian. Selama periode Januari 2006 hingga Oktober 2008, euro menunjukkan apresiasi yang cukup konsisten. Dengan demikian, perkiraan satu bulan biasanya underestimate terhadap kurs spot satu bulan ke depan. Selama periode dari Desember 2009 sampai Juni 2010, bagaimanapun, euro secara konsisten terdepresiasi; Maka perkiraan satu bulan biasanya overestimate spot rate satu bulan ke depan. Karena itu bias perkiraan bisa berubah seiring berjalannya waktu, maka melakukan adjustment pada prediksi agar dapat mencerminkan bias masa lalu bukanlah teknik yang dapat diandalkan.
Comparison of Forecasting Methods
MNC dapat membandingkan metode peramalan dengan merencanakan poin yang dihasilkan masing-masing metode pada grafik yang serupa dengan Exhibit 9.5. Poin-poin yang berkaitan dengan setiap metode dapat dibedakan dengan tanda atau warna yang khas, dan
kinerjanya masing-masing dapat dievaluasi dengan membandingkan jarak titik-titik ini dari garis 45 derajat. Bisa saja tidak ada metode peramalan yang lebih unggul jika dibandingkan secara grafis. Dalam hal ini, perbandingan yang lebih tepat dapat dilakukan dengan menghitung kesalahan perkiraan pada semua periode untuk tiap metode, lalu membandingkan kesalahan tersebut.
Forecasting under Market Efficiency
Efisiensi pasar valuta asing juga memiliki implikasi terhadap peramalan. Jika pasar valuta asing
weak-form efficient
, maka informasi histori nilai tukar dan informasi terkini menjadi tidak berguna untuk meramalkan pergerakan nilai tukar karena nilai tukar saat ini sudahmencerminkan informasi ini. Dengan kata lain, analisa teknikal tidak akan mampu memperbaiki perkiraan. Jika pasar valuta asing berbentuk
semi-strong effi cient
, maka tidak hanya informasi historis dan terkini, tetapi juga semua informasi publik yang relevan tercermin dalam nilai tukar saat ini.Jika pasar valuta asing
strong-form effi cient
, maka semua informasi publik dan informasi private yang relevan sudah tercermin dalam nilai tukar saat ini. Bentuk efisiensi ini tidak dapatdiuji karena informasi private secara definisi tidak tersedia.
Meskipun pasar valuta asing pada umumnya paling tidak semi-strong efficient , perkiraan nilai tukar oleh perusahaan multinasional mungkin masih bermanfaat. Tujuan mereka adalah untuk memperoleh perkiraan nilai tukar yang wajar untuk membuat keputusan manajerial. Ketika MNC menilai kebijakan yang diusulkan, mereka biasanya lebih suka mengembangkan perkiraan nilai tukar mereka sendiri untuk hanya menggunakan tarif berbasis pasar untuk tujuan ini.
USING INTERVAL FORECASTS
Langkah pertama dalam meramalkan volatilitas nilai tukar adalah menentukan periode yang relevan. Jika MNC meramalkan nilai dolar Kanada setiap hari selama kuartal berikutnya, maka kemungkinan ia juga akan mencoba meramalkan deviasi standar pergerakan nilai tukar harian selama kuartal ini. Informasi tersebut dapat dikombinasikan dengan nilai perkiraan dolar Kanada setiap hari untuk memperoleh interval kepercayaan di sepanjang perkiraan harian.
Methods of Forecasting Exchange Rate Volatility
Perkiraan interval membutuhkan nilai untuk volatilitas pergerakan nilai tukar. Nilai ini dapat diperkirakan menggunakan (1) volatilitas nilai tukar terakhir, (2) rangkaian volatilitas waktu historis, dan (3) deviasi standar tersirat yang berasal dari harga option mata uang.
Menggunakan Tingkat Volatilitas Terkini
Volatilitas pergerakan nilai tukar historis selama periode terakhir dapat digunakan untuk meramalkan masa depan. Dalam contoh kami, standar deviasi pergerakan nilai tukar bulanan pada dolar Kanada selama 12 bulan sebelumnya dapat digunakan untuk memperkirakan