• Tidak ada hasil yang ditemukan

artikel

Pertama, kreativitas harus dianggap

sebagai proses adanya sesuatu yang baru, apakah gagasan atau benda dalam bentuk atau rangkaian yang

baru dihasilkan. Penekanan pada tin-

dakan lebih menghasilkan ketimbang pada hasil akhir tindakan, sebagai inti konsep kreativitas.

Kedua, kreativitas mencakup gabun- gan dari gagasan atau produk lama ke dalam bentuk baru, tapi yang lama merupakan dasar dari yang baru.

Seperti halnya anak yang mencipta- kan dunia impian dan menggunakan suasana dan pengalaman dari kehidu- pan sehari-hari atau media massa. Keunikan merupakan prestasi yang sifatnya pribadi, namun belum tentu merupakan prestasi yang universal.

Ketiga, kreativitas seringkali diang- gap sinonim dengan kecerdasan

tinggi. Keyakinan ini telah diperkuat

dengan kenyataan bahwa orang

dengan IQ yang sangat tinggi dis-

ebut “jenius”, istilah yang oleh orang awam disamakan dengan kreativitas. Hanya sedikit bukti yang menunjuk-

kan bahwa kecerdasan tinggi dan kreativitas tinggi selalu berjalan seir-

ing. Sebaliknya, kreativitas hanyalah

salah satu aspek kecerdasan terhadap penalaran seseorang.

Keempat, semua orang umumnya terbagi dalam dua kelompok besar : “penurut” dan “pencipta”. Penurut (conformers) melakukan apa yang diharapkan tanpa mengganggu atau menyulitkan orang lain. Sebaliknya, pencipta (creators) menyertakan

gagasan orisinal, titik pandang yang

berbeda, atau cara baru menan- gani masalah dan menghadapinya.

Mereka tidak mengikuti jalan yang

banyak ditempuh banyak orang dan adakalanya menjadi unsur penggang- gu dalam kelompok sosial. Tingkat gangguan dan penerimaan mereka bergantung pada seberapa jauh me- nyimpang dari jalan yang lazim ditem- puh kebanyakan orang.

Isyarat Kreativitas

Islam telah mengisyaratkan pent-

ingnya pengembangan kreativitas

khususnya bagi anak. Sebagaimana penjelasan surat an-hal ayat 78: “… dan Allah mengeluarkan kamu dari

perut ibumu dalam keadaan tidak

mengetahui sesuatu apa pun dan Dia Allah memberi kamu pendenga-

ran, penglihatan dan hati agar kamu

bersyukur”. Ayat ini dapat dijadikan

patokan dalam pengembangan

kreativitas bagi anak-anak yang masih

duduk di bangku taman kanak-kanak. Hal ini dikarenakan dalam surat tersebut menekankan kemampuan manusia yakni akal (kognisi), indra

(afeksi), dan nurani (hati). Ketiga

komponen itulah yang akan mem- pengaruhi perilaku seorang anak (psikomotorik), sehingga dalam awal pendidikannya yaitu pada masa pra sekolah (masa taman kanak-kanak), harus dikembangkan secara seim-

bang. Apabila salah satunya tidak

seimbang maka anak akan tumbuh

dengan tidak normal.

Semua kemampuan yang Allah SWT berikan tersebut, khususnya pada masa kanak-kanak merupakan masa pembentukan sikap initiative versus

guilt (inisiatif dihadapkan pada rasa

bersalah). Anak-anak yang mendapat lingkungan pengasuhan dan pendidi- kan yang baik, akan mampu mengem-

bangkan sikap kreatif, antusias untuk

melakukan eksplorasi, eksperimen, imajinasi, serta berani mencoba dan mengambil resiko.

Namun, semua itu bergantung pada lingkungan belajar anak; apakah memang kondusif untuk mencapai

perkembangan tersebut atau tidak.

Bila pada usia tersebut otak anak

tidak mendapatkan rangsangan yang maksimal maka tidak akan berkem-

bang secara optimal sehingga pada masa tersebut sangatlah penting

untuk merangsang pertumbuhan otak

anak dengan memberikan perhatian

terhadap kesehatan anak, penyedi- aan gizi yang cukup, dan pelayanan pendidikan yang memadai.

Rasulullah sangat mendorong umat

Islam untuk membuat kreatifitas

dalam kebaikan. Diceritakan dalam sebuah hadis sekelompok orang yang datang menemui Rasulullah, memakai baju bulu domba dan sangat menye-

dihkan, tidak ada baju kecuali yang

dipakai untuk menutupi auratnya, juga membawa pedang untuk persiapan sewaktu-waktu diperintahkan untuk

jihad fi sabilillah. Melihat kondisi terse- but kelihatan sedih sekali Rasulullah dengan berubah raut mukanya.

Kemudian Rasulullah berpidato dihadapan para sahabat untuk men- geluarkan sebagian hartanya dengan bersedekah dinar, dirham, baju, gan- dum dan kurma. Para sahabat sangat peka terhadap kebaikan dan cepat

berlomba atas kebaikan, saat keluar dari rumahnya mereka membawa harta benda itu sebagai perwujudan

para sahabat memiliki inisiatif dan kreativitas yang tinggi untuk melaku- kan kebaikan dengan bersedekah dan berinfaq bagi sahabat lain yang mem- butuhkan.

Potensi Bawaan Kreativitas Mengembangkan potensi bawaan

kreativitas anak harus dilakukan

dengan ketekunan dan konsistensi.

Pertama, Berkreasi setiap hari. Untuk

menunjukkan kepedulian pada sang

buah hati dalam berkreasi, ajarkan untuk membuat sesuatu yang kreatif.

Usahakanlah untuk bisa menemukan sesuatu yang baru dan berbeda dari apa yang pernah dilakukan oleh sang

buah hati, sehingga anak tidak mera- sa bosan dan terpacu untuk lebih

berpikiran kreatif.

Kedua, menggunakan ke dua sisi

tubuh. Contoh menggunakan aktifitas harian tidak melulu tangan kanan

tetapi juga tangan kiri. Hal ini me-

mang tidak lazim dilakukan. Namun bila dilatih sejak dini. Hal ini akan

sangat bermanfaat untuk menyeim- bangkan otak kanan dan kiri.

Ketiga, memiliki tokoh yang bisa diteladani dan diidolakan. Dengan memperkenalkan banyak tokoh dunia yang telah sukses, anak-anak menjadi tahu berbagai macam kepribadian dan prestasi dari orang lain.

Keempat, meningkatkan perbe-

daharaan kata-kata. Semakin tinggi

perbedaharaan kata, maka anak akan menjadi lebih mudah dalam mema- hami seseuatu.

Kelima, melatih kemapuan mend- engar. Agar indera pendengaran bisa

terlatih dengan baik, alangkah lebih

baik bila anak sering diajak menden- garkan lagu atau cerita.

Keenam, jangan terlalu serius dalam mendidik. Suasana keluarga yang terlalu serius dan kaku, biasanya juga

kurang mendukung kreatifitas anak

untuk bisa berkembang. Gurauan dan

humor-humor kecil sangatlah penting

di dalam sebuah keluarga.

Ketujuh, melatih kemampuan

otak kanan. Dengan mengajak anak bernyanyi, berpuisi, menggambar,

dan berbagai macam kegiatan kreatif

lainnya, kemapuan otak kanan akan

bekerja dengan lebih optimal.

Penulis adalah Kepala KUA Kec. Kejajar dan Dosen UNSIQ Wonosobo Jateng

artikel

Dokumen terkait