• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

4.2 Faktor-Faktor Pilihan Bahasa Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra

4.2.3 Functions of Interaction (Fungsi Interaksi)

Fungsi interaksi merupakan tujuan yang menjadi latar belakang interaksi. Fungsi interaksi dapat berupa penawaran, permohonan bantuan, penyampaian informasi, atau percakapan biasa antarteman. Faktor ini dapat bertujuan untuk menaikan status, menciptakan jarak sosial, mengucilkan seseorang, dan meminta atau memohon (Rahmantika, 2019). Dalam penelitian ini, ditemukan beberapa data yang menunjukkan adanya faktor fungsi interaksi, berikut.

KONTEKS: MAHASISWA MERAYU TEMANNYA UNTUK MEMBELI MAKANAN DAN DATANG KE RUMAHYA.

P1: Nes, ayo beli ini (menunjukkan gambar burger melalui aplikasi pembelian online)

[nes ?ayo bǝli ini] P2: Jangan mau, Nes. [jaŋan ma?u nes] P3: Emangnya kenapa? [emaŋña kǝnapa]

P1: Beli aja lah, Nes, nanti kita pesen dari rumahku. Ntar aku gorengin kentang sama nugget sama aku beliin cola.

[bǝli ?aja lah nes nanti kita pǝsǝn dari rumahku ntar ?aku gͻrɛŋin kǝntaŋ sama naget sama ?aku beli?in cola]

(Data 02) Faktor fungsi interaksi yang terjadi dalam data 02 adalah fungsi permohonan. Penutur P1 memohon kepada penutur P2 untuk membeli burger melalui aplikasi pembelian online dan memintanya untuk datang ke rumah. Penggunaan bahasa Indonesia oleh penutur P1 dilakukan untuk memanfaatkan tindak tutur perlokusi yang mana penutur mengharapkan aksi mitra tutur untuk datang ke rumahnya lalu membeli burger dan makan bersama. Selain itu, bahasa Indonesia dipilih oleh penutur P1 karena kebiasaan komunikasi baik dalam hubungan dengan keluarga maupun dalam pertemanan di antara mereka menggunakan bahasa Indonesia.

KONTEKS: MAHASISWA MENAWARKAN DAGANGANNYA KEPADA

CLEANING SERVICE DI KAMPUS.

P1: Pagi, Mas. Udah sarapan belum? Kalo belum jajan dulu dong. [pagi mas udah sarapan bǝlum kalow bǝlum jajan dulu doŋ] P2: Pagi, bawa makanan kesukaan aku nggak?

[pagi bawa makanan kǝsukaan aku ŋga?] P1: Ada nih, Mas.

[ada nih mas]

(Data 08) Data 08 tersebut menunjukkan bahwa fungsi interaksi yang terjadi adalah fungsi penawaran barang, yang mana seorang mahasiswa menawarkan dagangannya kepada

cleaning service berupa makanan ringan (jajanan). Penggunaan bahasa Indonesia juga

dimaksudkan untuk memanfaatkan tindak tutur perlokusi yakni mempengaruhi mitra tutur supaya membeli dagangannya. Selain itu, karena situasinya yang santai penggunaan bahasa Indonesia ragam santai juga digunakan dalam tuturan tersebut. Diketahui pula bahwa jarak antara penutur P1 dengan penutur P2 lumayan akrab karena P2 telah menjadi langganan dagangan P1.

KONTEKS: BEBERAPA MAHASISWA MEMBICARAKAN TEMAN MEREKA YANG WISUDA TIDAK DIHADIRI OLEH TEMAN-TEMANNYA

P1: Eh, pas wisuda aku juga dateng ke wisuda temenku, dia sendirian loh. [?εh, pas wisuda ?aku juga datәŋ kә wisuda tәmәnku, diya sәndiriyan lↄh] P2: Sama pacarnya?

[sama pacarña]

P1: Ya iyalah sama siapa lagi? [ya?iyalah sama siyapa lagi]

P3: Mungkin nggak itu, temen-temennya nggak tau, nggak undang-undang. Kalian tuh ih.

[muŋkin ŋga? ?itu, tәmәn-tәmәnña ŋga? ta?u, ŋga? ?undaŋ-?undaŋ. kaliyan tuh ih]

(Data 17) Data 17 menampilkan adanya dua penggunaan bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Penggunaan variasi tunggal bahasa, bahasa Indonesia oleh penutur P1 dan P2 ini karena mereka sedang membicarakan orang lain dengan tujuan memberikan citra buruk kepada pendengarnya. Penutur P1 dalam kalimat pertamanya mengatakan,

“Eh, pas wisuda aku juga dateng ke wisuda temenku, dia sendirian loh.” merupakan jenis tindak tutur ilokusi karena selain ingin memberikan informasi, penutur juga menambahkan maksud bahwa teman mereka yang wisuda tidak dihadiri teman-temannya karena dikucilkan, atau teman-temannya tidak ada yang perhatian dengannya. Dengan demikian penutur P1 telah memberikan citra negatif kepada mitra tuturnya terkait seseorang yang mereka bicarakan. Namun, kemudian penutur P1 mendapat sanggahan dari penutur P3 yang mengatakan, “Mungkin nggak itu, temen-temennya nggak tau, nggak undang-undang. Kalian tuh ih.” Penutur P3 dengan sanggahannya tersebut meminta teman-temannya untuk berpikiran positif tentang teman mereka itu.

KONTEKS: SEORANG MAHASISWA MENANYAKAN KESEDIAANNYA UNTUK MEMBELI JAJAN.

P1: Km pgn beli jajan tak? Kalo kmu gapengen.. gausah ding wkwkk

‘Kamu pengin beli jajan tidak? Kalo kamu nggak pengin, gausah aja wkwk.’ P2: Tinggal bilang mau beli apa

P1: Iya inii, batagor

(Data 30) Fungsi interaksi yang terdapat dalam data 30 adalah fungsi permohonan. Melalui pesan teks, seorang mahasiswa menanyakan tentang kesediaan membeli jajan. Terlihat pada kalimat yang dituliskan penutur P1, “Km pgn beli jajan tak?” Dalam pertanyaannya itu penutur P1 menambahkan maksud bahwa sebenarnya dia ingin meminta tolong untuk dibelikan jajan. Pada kalimat berikutnya, penutur merasa tidak enak sehingga mengatakan sebaliknya, “Kalo kmu gapengen.. gausah ding wkwkk.” Dilihat dari komunikasi kedua belah pihak bahwa hubungan keduanya masih memiliki jarak. Oleh sebab itu, penutur P1 memilih menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan penutur P2 sehingga mengurangi kecanggungan di antara mereka selepas meminta tolong.

KONTEKS: SEORANG MAHASISWA BERCAKAP MELALUI PESAN TEKS

WHATSAPP DENGAN KEKASIHNYA.

P1: Hi crush

P2: I have bf ‘Aku punya bf.’

P1: I have two lamborghini avendor, and 1 buggati super sport and 1 private jet ‘Aku punya dua (mobil) lamborgini avendor, sebuah buggati super sport, dan

sebuah jet pribadi.’

P2: Heheh…. Bf=breakfast, where did you get that?

‘Heheh…. Bf=sarapan, di mana kamu mendapatkan itu? P1: In GTA 5

‘Di (permainan) GTA 5.’

(Data 36) Fungsi interaksi yang terdapat dalam data 36 berupa fungsi menaikan status. Dalam hal ini penutur P1 meemilih menggunakan bahasa Inggris ketika bercakap melalui pesan teks dengan kekasihnya. Yang dimaksud menaikan status adalah penggunaan bahasa Inggris dinilai memiliki gengsi yang lebih tinggi dan penutur dalam konteks pada data 30 membicarakan tentang kepemilikan, yaitu pada kalimat “I have two lamborghini avendor, and 1 buggati super sport and 1 private jet.” meskipun kalimat tersebut hanya bernada candaan. Menaikan status juga dilakukan dalam rangka mendekatkan hubungan keduanya ke dalam hubungan yang lebih romantis, seperti penggunaan kata crush yang memiliki makna ‘pujaan hati’.

KONTEKS: CAPTION INSTAGRAM SEORANG MAHASISWA DENGAN MENAMPILKAN POTRET DIRI.

Never try to be someone you’re not.

‘Jangan pernah menjadi orang lain yang bukan Anda.’

(Data 38) Pada caption Instagram juga ditemukan fungsi interaksi, yaitu fungsi menaikan status. Penggunaan variasi tunggal bahasa, bahasa Inggris ini dilakukan karena penutur ingin menyampaikan sesuatu dengan peribahasa. Pengungkapan yang lebih berkelas dari pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri, sebab maknanya lebih dalam. Menaikan status juga menunjukkan adanya gengsi yang lebih tinggi pada penggunaan bahasa Inggris sebagai caption Instagram sebagai media sosial yang dapat diakses oleh semua pengguna Instagram.

Dokumen terkait