• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep dan Kawasan Teknologi Pendidikan .1 Pengertian Teknologi Pendidikan

2.2.3 Fungsi dan Manfaat Multimedia

Secara umum ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut yaitu :

1) Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran.

Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks.

Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan batuan sistem syaraf, pesan dapat diterima dan dimengerti oleh penerima pesan. Signal atau lambang-lambang yang tiba pada alat indra klien merangsang mata dan telinga mereka. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media.

2) Media pembelajaran sebagai sumber belajar

Media sebagai sumber belajar, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa.

Dalam proses belajar mengajar ada dua unsur yang sangat penting yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai untuk digunakan. Dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang diolah dan diciptakan oleh guru (arsyad, 2007:15). Salah satu alasan penggunaan media pembelajaran adalah terkait dengan manfaat media pembelajaran bagi keberhasilan belajar-mengajar di kelas. Salah satu aspek yang

menentukan keberhasilan dalam belajar mengajar adalah pemilihan media pembelajaran yang tepat.

Menurut Hamalik (1986), media pembelajaran yang tepat dapat membangkitkan motivasi, keinginan minat, dan rangsangan kepada siswa. Sehingga dapat membantu pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi.

Kegunaan media pendidikan dalam proses belajar-mengajar secara umum adalah untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka) dan mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

Manfaat media pembelajaran secara spesifik dalam proses belajar-mengajar, antara lain:

a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik, b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya :

(1) Obyek yang teralu besar bisa digantikan dengan realita, gambar film bingkai film atau model.

(2) Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai atau gambar. (3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse

atau high speed photography.

(4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.

(5) Konsep yang terlalu luas (missal gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan lain-lain.

(6) Obyek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain.

c) Dengan menggunakan model pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan juga berguna untuk:

(1) Menumbuhkan kegairah belajar,

(2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan-kenyataan,

(3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

d) Dengan media dapat mengatasi keunikan siswa, lingkungan dan pengalaman yang berbeda sedangkan kurikulum dan materi pendidikan sama, karena media pendidikan memiliki kemampuan-kemampuan: (1) memberikan perangsang yang sama, (2) mempersamakan pengalaman, (3) menimbulkan persepsi yang sama.

Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat membawa keberhasilan belajar dan mengajar di kelas, menurut Levie dan Lentz (1982) dalam Yulianingsih (2011), itu karena media pembelajaran khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu:

1) Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.

2) Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.

3) Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi/pesan yang terkandung d\\\alam gambar.

4) Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara verbal.

Dari uraian di atas fungsi serta manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa antara lain: (1) Dapat membuat pembelajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; (2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa memungkinkannya menguasai serta mencapai tujuan pembelajaran; (3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal, melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengjar pada setiap jam pelajaran; (4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendegarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain – lain.

Dokumen terkait