• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.2 PERUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

2.1.9 Media Pembelajaran

2.1.10.2 Fungsi Media Visual

Fungsi media visual ada empat yang meliputi: 1. Fungsi Atensi

Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Media gambar yang ditampilkan dengan overhead projector dapat menenangkan dan mengerahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar. 2. Fungsi Afektif

Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat mengugah emosi dan sikap siswa.

3. Fungsi Kognitif

Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memehami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4. Fungsi Kompensatoris

Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam

membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali (Levie & Lentz dalam Arsyad, 2011: 16).

2.1.10.3Langkah-Langkah Penggunaan Media Visual

Langkah-langkah penggunaan media visual dapat dimodifikasi dari langkah-langkah dalam media audio. Langkah-langkah-langkahnya meliputi:

1. mempersiapkan diri, yaitu guru merencanakan dan mempersiapkan diri sebelum menyajikan materi. Salah satu cara mempersiapkan diri sebelumnya adalah dengan cara memeriksa dan mencobakan materi itu, membuat catatan tentang hal-hal penting yang tecakup dalam materi;

2. membangkitkan kesiapan siswa, yaitu siswa dituntun agar memiliki kesiapan untuk menyimak pelajaran, misalnya dengan cara memberikan komentar awal dan pertanyaan-pertanyaan;

3. menjelaskan materi dengan media visual, yaitu menuntun siswa untuk menjalani pengalaman belajar dengan media yang digunakan. Dorong siswa untuk memperhatikan dengan seksama, pusatkan perhatian siswa kepada materi dengan menggunakan media visual;

4. diskusi (membahas materi dengan media visual) yaitu memberikan pertanyaan yang bersifat umum, setelah itu didiskusikan. Diakhir diskusi selanjutnya meminta satu atau dua orang siswa yang memberikan jawabannya;

5. menindaklanjuti program yaitu memberikan motivasi terhadap hasil pembelajaran (Arsyad, 2011: 150).

2.1.11 Teori yang Mendasari Pembelajaran dengan Model Think Pair and

Share Berbantuan Media Visual

Landasan teoritik yang mendasari pembelajaran tematik dengan model Think

Pair and Share berbantuan media visual adalah berpijak pada teori konstruktivisme.

Pembelajaran ini pada dasarnya menekankan pada pentingnya peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sendiri. Peserta didik dituntut untuk lebih aktif, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan informator sehingga kegiatan belajar terpusat kepada peserta didik dan pengetahuan yang didapatkan menjadi lebih bermakna. Kreatifitas peserta didik juga menjadi hal yang penting, karena perkembangan kreatifitas peserta didik akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan pengetahuannya (kognitif).

2.1.11.1Teori konstruksivisme

Konsep dari teori belajar kontruktivisme adalah manusia membangun dan memeknai pengetahuan dari pengalamannya sendiri (Rifa’I, 2010: 225). Kontruktivisme merupakan teknik pembelajaran untuk membangun sendiri

pengetahuan secara aktif dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya (Jufri, 2013: 32). Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teori belajar konstruktivisme merupakan suatu cara pembelajaran agar peserta didik mengguankan pengalamannya mengenai suatu pengetahuan dan memadukannya dengan pengetahuan yang baru mereka dapatkan untuk menjadi membangun pengetahuan yang lebih luas.

Berdasarkan pada teori tersebut dapat disimpulkan bahwa sebelum memulai kegiatan pembelajaran seorang guru harus mengetahui teori belajar yang dapat mendukung dalam proses pembelajarannya. Pengetahuan akan teori tersebut dimaksudkan, agar guru lebih bisa melihat perkembangan dan karakteristik dari setiap peserta didik, agar guru juga bisa mempertanggung jawabkan apa yang mereka ajarkan kepada peserta didiknya tersebut. Dalam penelitian ini teori yang mendukung pembelajaran dengan model Think Pair and Share berbantuan media visual diantaranya adalah berdasarkan teori konstruktivisme. Teori tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: teori konstruktivisme dalam pembelajaran dengan model Think Pair

and Share berbantuan media visual peserta didik dapat membangun sendiri

pengetahuannya. Pengetahuan yang dibangunnya dapat digabungkan dengan pengalaman lama yang telah ia peroleh atau dengan membangun sendiri pengalaman yang baru sehingga menjadi sebuah pengetahuan yang lebih bermakna. Sehingga kreativitas juga sangat diperlukan dan guru perlu menumbuhkan kreativitas peserta didik agar hasil pembelajaran dapat lebih optimal. Berlandaskan hal tersebut,

pembelajaran dengan model Think Pair and Share berbantuan media visual harus dibuat untuk mengkonstruksi peserta didik agar membangun sendiri pengetahuannya, dan membangkitkan kreativitas peserta didik bukan hanya menerima pengetahuan dari guru yang dilaksanakan di kelas IV SD ini.

2.1.12 Model Pembelajaran Think Pair and Share Berbantuan Media Visual

2.1.12.1PengertianModel Pembelajaran Think Pair and Share Berbantuan

Media Visual

Model pembelajaran Think Pair and Share berbantuan media visual berpijak pada teori belajar konstriktivisme. Teori belajar kontruktivisme adalah manusia

membangun dan memeknai pengetahuan dari pengalamannya sendiri (Rifa’I, 2010:

225). Kontruktivisme merupakan teknik pembelajaran untuk membangun sendiri pengetahuan secara aktif dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya (Jufri, 2013: 32). Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa teori belajar konstruktivisme merupakan suatu cara pembelajaran agar peserta didik mengguankan pengalamannya mengenai suatu pengetahuan dan memadukannya dengan pengetahuan yang baru mereka dapatkan untuk menjadi membangun pengetahuan yang lebih luas.

Berdasarkan uraian Aqib tentang model pembelajaran Think Pair and Share dan uraian Djamarah tentang media visual serta uraian para ahli tentang teori belajar

konstruktivisme, model pembelajaran Think Pair and Share berbantuan media visual merupakan suatu variasi dari pembelajaran yang dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan dan daya pikir siswa karena mempunyai lebih banyak waktu untuk berfikir dan bertukar pendapat bersama pasangan kelompok dengan kemampuan indra yang dimiliki untuk memperhatikan media visual yang dimanfaatkan untuk belajar dalam pembelajaran menulis persuasi di kelas IV SD.

2.1.13 Karakteristik Model Pembelajaran Think Pair and Share Berbantuan

Media Visual

2.1.13.1Sintak model pembelajaran Think Pair and Share dengan Media Visual

Berikut ini adalah sintak model pembelajaran Think Pair and Share berbantuan media visual, dengan mengadopsi uraian Aqib tentang tahap-tahap pembelajaran dengan model Think Pair and Share, serta mengelaborasikan dengan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan media visual, dan penjelasan tentang teori belajar konstruktivisme menurut para ahli:

No Sintak Model Pembelajaran Think Pair and Share Berbantuan Media Visual

1 Persiapan pembelajaran

2 Menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai 3 Melakukan Tanya jawab mengenai materi/permasalahan 4 Berkelompok berpasangan (2 orang)

5 Memimpin kelompok kecil diskusi dan mengemukakan hasil diskusinya 6 Memberikan penguatan

7 Evaluasi

Berdasarkan sintak pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Think Pair and Share berbantuan media visual diharapkan dapat membantu siswa dalam menemukan dan membangun konsep-konsep dan fakta-fakta dalam materi pembelajaran, sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat meningkat.