• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.2 DASAR TEORI

2.2.10 Fungsi Oli

Fungsi oli mesin dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Sebagai pelumasan

Oli mesin melumasi metal yang bersinggungan dalam mesin dengan cara membentuk lapisan film oli. Lapisan oli (oil film) tersebut berfungsi mencegah kontak langsung antara permukaan metal dan membatasi keausan dan kehilangan tenaga yang minim.

b. Bersifat pendingin

Pembakaran menimbulkan panas dan komponen mesin akan menjadi panas.

Hal ini akan menyebabkan keausan yang cepat, bila tidak diturunkan temperaturnya. Untuk melakukan oli mesin harus disirkulasi di sekeliling komponen-komponen agar dapat menyerap panas dan mengeluarkannya dari mesin.

c. Sebagai perapat

Oli mesin membentuk semacam lapisan antara torak dan silinder. Ini berfungsi sebagai perapat (seal) yang dapat mencegah hilangnya tenaga mesin.

Sebaliknya apabila ada kebocoran maka gas campuran yang dikompresikan atau gas pembakaran akan menekan di sekeliling torak dan masuk ke dalam bak engkol dan ini berarti akan kehilangan tenaga.

d. Sebagai pembersih

Kotoran akan mengendap dalam komponen-komponen mesin. Ini menambah pergesaran dan menyumbat saluran oli. Oli mesin akan membersihkan kotoran yang menempel tersebut untuk mencegah tertimbun di dalam mesin.

e. Sebagai penyerap tegangan

Oli mesin menyerap dan menekan tekanan lokal yang bereaksi pada komponen tersebut yang dilumasi, serta melindungi agar komponen tersebut tidak menjadi tajam saat terjadinya gesekan-gesekan pada bagian-bagian yang saling bersinggungan[7].

19 2.2.11 Firebase

Firebase Realtime Database memungkinkan penulis untuk membuat aplikasi kolaboratif dan kaya fitur dengan menyediakan akses yang aman ke database, langsung dari kode sisi klien. Data disimpan di drive lokal. Bahkan saat offline sekalipun, peristiwa realtime terus berlangsung, sehingga pengguna akhir akan merasakan pengalaman yang responsif. Ketika koneksi perangkat pulih kembali, Realtime Database akan menyinkronkan perubahan data lokal dengan update jarak jauh yang terjadi selama klien offline, sehingga setiap perbedaan akan otomatis digabungkan.

Realtime Database menyediakan bahasa aturan berbasis ekspresi yang fleksibel, atau disebut juga Aturan Keamanan Firebase Realtime Database, untuk menentukan metode strukturisasi data dan kapan data dapat dibaca atau ditulis.

Ketika diintegrasikan dengan Firebase Authentication, developer dapat menentukan siapa yang memiliki akses ke data tertentu dan bagaimana mereka dapat mengaksesnya.

Realtime Database adalah database NoSQL, sehingga memiliki pengoptimalan dan fungsionalitas yang berbeda dengan database terkait. API Realtime Database dirancang agar hanya mengizinkan operasi yang dapat dijalankan dengan cepat. Hal ini memungkinkan penulis untuk membangun pengalaman realtime yang luar biasa dan dapat melayani jutaan pengguna tanpa mengorbankan kemampuan respon. Ilustrasi Firebase Realtime Database dapat dilihat pada Gambar 2.9[16].

Gambar 2.9 Ilustrasi Firebase Realtime Database[16].

20 2.2.12 QUALITY of SERVICE (QoS)

QoS merupakan metode pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari satu layanan. QoS digunakan untuk mengukur sekumpulan atribut kinerja yang telah dispesifikasikan dan diasosiasikan dengan suatu layanan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada traffic jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan jaringan yang disediakan[17].

a. Throughput

Throughput merupakan kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut kategori throughput dapat dilihat pada tabel 2.3[18].

Tabel 2.3 Kategori Throughput[19].

Kategori Throughput Throughtput (bps) Indeks

Bad 0 – 338 kbps 0

Poor 338 – 700 kbps 1

Fair 700 – 1200 kbps 2

Good 1200 kbps – 2,1 Mbps 3

Excelent >2,1 Mbps 4

Untuk persamaan perhitungan Throughput dapat dilihat rumus berikut :

Throughput = π‘ƒπ‘Žπ‘˜π‘’π‘‘ π·π‘Žπ‘‘π‘Ž π·π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘šπ‘Ž πΏπ‘Žπ‘šπ‘Ž π‘ƒπ‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘šπ‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›

b. Packet Loss

Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan kategori degradasi dapat dilihat pada tabel 2.4 [19].

21

Tabel 2.4 Kategori Degredasi[19].

Kategori Degredasi Packet Loss Indeks

Poor >25 % 1

Medium 12 – 24 % 2

Good 3 – 4 % 3

Perfect 0 – 2 % 4

Untuk persamaan perhitungan Packet Loss dapat dilihat rumus berikut :

Packet Loss = π‘ƒπ‘Žπ‘˜π‘’π‘‘ π·π‘Žπ‘‘π‘Ž π·π‘–π‘˜π‘–π‘Ÿπ‘–π‘šβˆ’π‘ƒπ‘Žπ‘˜π‘’π‘‘ π·π‘Žπ‘‘π‘Ž π·π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘šπ‘Ž

π‘ƒπ‘Žπ‘˜π‘’π‘‘ π·π‘Žπ‘‘π‘Ž π·π‘–π‘˜π‘–π‘Ÿπ‘–π‘š x 100%

c. Delay

Delay (Latency) adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari titik asal ke titik tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama kategori delay dapat dilihat pada tabel 2.5 [19].

Tabel 2.5 Kategori Delay[19].

Kategori Degredasi Packet Loss Indeks

Poor >450 s 1

Medium 300 – 450 s 2

Good 150 – 300 s 3

Perfect <150 s 4

Untuk persamaan perhitungan delay dapat dilihat rumus berikut :

Delay (Latency) = π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘Šπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘Žπ‘˜π‘’π‘‘ π·π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘šπ‘Ž

2.2.13 IC Regulator 7805

IC Regulator atau yang sering disebut sebagai regulator tegangan (voltage regulator) merupakan suatu komponen elektronik yang melakukan suatu fungsi yang terpenting dan berguna dalam perangkat elektronik baik digital maupun analog. Hal yang dilakukan oleh IC regulator ini adalah menstabilkan tegangan

22

yang melewati IC tersebut. Setiap IC regulator mempunyai rating tegangannya sendiri-sendiri. Salah satunya IC regulator dengan nomor seri 7805 merupakan regulator tegangan sebesar 5 volt, yang artinya selama tegangan masukkan lebih besar dari tegangan keluaran maka akan dikeluarkan tegangan sebesar 5 volt. IC regulator 7805 ini mempunyai 3 buah kaki, yaitu kaki tegangan masukan yang biasa sering disebut Vin, kaki ground (0V) dan yang ketiga adalah kaki tegangan keluaran atau Vout seperti pada Gambar 2.10[20].

Gambar 2.10 IC Regulator 7805 [20].

23 BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 ALAT DAN BAHAN

Ada beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan dalam perancangan dan pembuatan β€œAlat Monitoring Kelayakan Oli Mesin Sepeda Motor Menggunakan Node McuESP8266 Dengan interface smartphone”, daftar alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan perancangan ini dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2 :

Tabel 3.1 Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah

No Perangkat Lunak Jumlah

1. Google Firebase 1

2. Software MIT App Inventor 1

3. Software Arduino 1

3.1.1 Laptop

Pada perancangan tugas akhir ini dibutuhkan sebuah laptop yaitu digunakan untuk alat dalam mengolah seluruh bahan data yang ada, selain itu laptop digunakan untuk memberikan pengkodingan pada sistem serta sebagai media pengambilan hasil data. Spesifikasi laptop yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu 1 buah laptop dengan dibekali prosessor Intel(R) Core(TM) i3-6006U, kecepatan clock sebesar 2.00 GHz, dan RAM memory sebesar 4GB.

24 3.1.2 Smartphone

Pada perancangan alat tugas akhir ini smartphone yang digunakan sebagai alat yang mempunyai aplikasi android dalam perancangan sistem monitoring ini.

Spesifikasi pada smartphone yang digunakan yaitu prosesor Snapdragon 712 dengan speed core sebesar 2.3 GHz, penggunaan OS Android Pie 9.0, RAM sebesar 4GB dan internal 64.

3.1.3 NodeMCU ESP8266

Pada perancangan alat tugas akhir ini nodemcu ESP8266 sebagai mikropengendali dari sistem ini. Pada perangkat ini digunakan sebagai pengendali utama dan digunakan sebagai media pengiriman hasil data kepada website yang telah tersedia. Pengiriman hasil data tersebut menggunakan modul wifi ESP8266 yang telah terpasang pada NodeMCU NodeMCU yang akan digunakan yaitu NodeMCU yang dilengkapi GPIO, PWM, IIC, 1-wire, dan ADC.

3.1.4 Sensor optic throught beam (velocity)

Pada perancangan prototype syarat tugas akhir ini dibutuhkanya 1 sensor velocity atau sensor viskositas. Basic dari sensor ini menggunakan optic throught beam. Cara kerja dari sensor ini dengan membaca pada cairan yang mengalir pada pipa tempat lubang masuk cairan melewati sensor dan mengeluarkannya lagi melalui pipa untuk jalur keluar. Suplay tegangan yang di butuhkan dari sensor ini yaitu DC 0-5V, menggunakan sensor optic throught beam dengan output analog 05V, output analog ini dapat di hubungkan dengan pin analog pada Arduino uno dan Node mcu 8266. yang kemudian akan dikirimkan ke MIT app inventor.

3.1.5 Power Supplay

Sumber tegangan yang fungsi utamanya adalah untuk mengubah arus AC menjadi arus DC yang kemudian diubah menjadi daya atau energi sesuai kebutuhan komponen yang akan digunakan.

25 3.1.6 IC Regulator 7805

IC regulator dengan nomor seri 7805 merupakan regulator tegangan sebesar 5 volt, yang artinya selama tegangan masukkan lebih besar dari tegangan keluaran maka akan dikeluarkan tegangan sebesar 5 volt. IC regulator 7805 ini mempunyai 3 buah kaki, yaitu kaki tegangan masukan yang biasa sering disebut Vin, kaki ground (0V) dan yang ketiga adalah kaki tegangan keluaran atau Vout.

3.1.7 Software Arduino IDE

Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari software Processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk pemrograman dengan Arduino. Program yang ditulis dengan menggunaan Arduino Software (IDE) disebut sebagai sketch. Sketch ditulis dalam suatu editor teks dan disimpan dalam file dengan ekstensi .ini. Teks editor pada Arduino Software memiliki fitur” seperti cutting/paste dan seraching/replacing sehingga memudahkan dalam menulis kode program.

Pada Software Arduino IDE, terdapat semacam message box berwarna hitam yang berfungsi menampilkan status, seperti pesan error, compile, dan upload program. Di bagian bawah paling kanan Software Arduino IDE, menunjukan board yang terkonfigurasi beserta COM Ports yang digunakan.

3.1.8 Software Firebase

Pada perancangan alat tugas akhir ini software firebase digunakan untuk menyimpan hasil data dari perancangan atau sebagai database, yang nantinya data ini sebagai acuan untuk diteruskan ke aplikasi android.

3.1.9 Software MIT App Inventor

Pada perancangan alat tugas akhir ini software MIT app inventor digunakan untuk membuat implementasi perancangan sistem alat rancang bangun yang penulis buat sebagai aplikasi dimana si pengguna dapat monitoring kejernihan dan viskositas dari sebuah oli mesin menggunakan android, dimana data monitoring

26

tersebut diambil dari database pada software firebase. Design view yang tersedia terdiri dari lima komponen dasar yaitu palette, viewer, component, media and properties. Code block pada app inventor digunakan untuk mengatur dan melakukan jalannya program yang dibuat.

3.2 ALUR PENELITIAN

Gambar 3.1 Flowchart Alur Penelitian

Dapat dilihat dari gambar 3.1 flowchart dapat dijelaskan mengenai alur penelitianya sistem sebagai berikut :

1. Alur penelitian diawali dengan memahami studi literatur yang sudah ada.

27

2. Berikutnya menganalisa hal-hal yang dibutuhkan antara lain kebutuhan fungsional maupun non fungsional.

3. Perancangan alat monitoring oli mesin dengan skema yang sudah ditentukan.

4. Mengaplikasikan program pada alat rancang bangun alat monitoring oli mesin dengan keluaran nilai analog lalu di proses pada mikrokontroler untuk mengolah data menjadi nilai satuan digital.

5. Alat monitoring membaca viskositas dari sebuah cairan oli mesin dengan kebutuhan tegangan 5 volt, untuk berikutnya di olah pada mikroprosesor dan diterima oleh firebase.

6. Jika sukses lalu selanjutnya menganalisa hasil kinerja program serta kesimpulannya

3.2.1 STUDI LITERATUR

Alur penelitian yang dilakukan dalam meemnuhi tugas akhir ini yaitu menggunakan studi literatur, dimana pada alur untuk melakukan pengumpulan data refrensi dari buku artikel, jurnal, dan situs yang berkaitan dengan materi tugas akhir ini untuk menjadi pertimbangan penulis dan membuat konsep lebih yang lebih baru.

Analisis kebutuhan yang digunakan yaitu kebutuhan fungsional dan non fungsional.

Maksud dari kebutuhan fungsional dan non fungsional adalah kebutuhan yang diperlukan pada proses perancangan alat. Perancangan perangkat keras ini dilakukan agar mempermudah proses yang nantinya akan dilakukan secara bertahap. Perancangan perangkat lunak dan instalasi program, dimana pada alur ini dilakukan dengan cara membuat flowchart. Dalam flowchart terdapat step by step proses jalannya perancangan alat.

Dalam perancangan perangkat lunak ini digunakan bahasa pemrograman arduino. Kemudian pada pengujian alat rancang bangun, dimana proses ini bertujuan menguji perangkat atau alat rancang bangun yang telah dibuat sudah sesuai dengan rencana dan dapat berfungsi dengan baik sesuai apa yang di inginkan penulis. Pengujian yang akan dilakukan adalah menguji setiap bagian blok sistem, jika ada kesalahan akan dilanjutkan dengan menguji sistem secara keseluruhan.

Terakhir Pengumpulan data, setelah alat diuji dan berhasil maka dilanjutkan dengan

28

mengambil dan mengumpulkan data yang diperlukan dari hasil pengujian pada perancangan alat yang dibuat dan dari hasil pengumpulan data penulis dapat membuat Analisa tentang alat rancang bangun yang sudah di buatnya, Dari analisa keseluruhan dapat kesimpulan dari tugas akhir yang penulis buat ini.

3.2.2 BLOK DIAGRAM SISTEM PERANGKAT KERAS

Pada alur tahapan ini akan dijelaskan perancangan sistem dimulai dari perancangan perangkat keras, perancangan perangkat lunak dan pemodelan struktur data. Untuk blok diagram sistem prototype viskositas oli dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Blok Diagram sistem prototype viskositas oli

Pada gambar 3.2 blok diagram sistem alat monitoring viskositas cairan oli mesin. Nodemcu ESP8266 berfungsi sebagai otak sistem atau mengubah nilai analog ke digital untuk menggerakan sistem yang menerima daya dari power supply, power supply dialat menggunakan tegangan dari aki sepeda motor.

Berikutnya nilai yang sudah di konversi akan diolah pada mikrokontroler, sehingga nilai yang diterima pada Nodemcu dalam bentuk digital, sensor viscocity berfungsi sebagai inputan yang mengirim nilai digital data ke NodeMCU. Setelah menerima data, data tersebut akan di proses dan diteruskan menuju output. Output dari sistem ini yaitu firebase dan aplikasi pada android yaitu app inventor. nodemcu akan mengirim data ke google firebase menggunakan jaringan Wi-Fi, dimana pada web ini data akan disimpan secara real time, data tersebut dikirim ke aplikasi android

29

yang dibuat menggunakan app inventor. Aplikasi pada android memiliki parameter hasil dari monitoring dari viskositas cairan oli mesin.

3.2.3 FLOWCHART ALUR SISTEM

Pada tugas akhir ini akan dibuat flowchart sebagai sistematika dari perancangan alat. Berikut merupakan flowchart alur perangkat lunak pada mikrokontroler dan flowchart alur perangkat lunak pada aplikasi:

a. Flowchart Alur Pada Mikrokontroler

Mulai

Gambar 3.3 Flowchart Alur Mikrokontroler

30

Diagram alur pada di atas gambar 3.3 menunjukan alur kerja mikrokontroler sesuai dengan perangkat lunak yang akan dirancang. Mikrokontroler akan melakukan tindakan sesuai program yang dimasukan, dimana semua perangkat yang terhubung akan berjalan dan dikendalikan oleh mikrokontroler. Untuk proses pertama mulainya digunakannya alat monitoring oli mesin dengan mengaktifkan hotspot smartphone dan tentunya pada NodeMcu sudah menyimpan ssid dan password dari hotspot tersebut supaya dipastikanya dapat terhubung pada aplikasi app inventor pada smartphone. Berikutnya jika hotspot sudah dipastikan terhubung tegangan dari catu daya yang terhubung ke NodeMCU akan melakukan tindakan sesuai program yang dimasukan, dimana semua perangkat yang terhubung akan berjalan dan dikendalikan oleh mikrokontroler. Untuk proses pertama yaitu pada saat pengujian alat cairan oli yang melewati sensor viscosity pertama bertujuan untuk membaca viskositas dan viskositas cairan oli, berikutnya setelah mendapatkan nilai,nilai output dari sensor masuk ke pin analog pada NodeMCU pada NodeMcu mengkonversi nilai analog ke digital. Lalu dari NodeMCU mengirimkan data ke Google Firebase dimana pada web ini data akan disimpan secara real time, data tersebut dikirim ke aplikasi android yang dibuat menggunakan app inventor. Aplikasi pada android dua untuk parameter yang di monitor antara lain kekentalan dan viskositas oli mesin.

b. Flowchart Alur Pada Aplikasi Android

Adapun perancangan perangkat lunak pada sistem ini terdiri dari perancangan aplikasi mobile menggunakan perancangan aplikasi menggunakan MIT App Inventor aplikasi yang di buat menggunakan App Inventor merupakan aplikasi berbasis anroid yang digunakan untuk menampilkan data nilai hasil pembacaa viskositas dari cairan oli mesin parameter yang ada pada aplikasi antara lain keterangan Oli belum dimasukan, keterangan oli masih layak digunakan, keterangan kualitas oli sudah tidak layak, dan yang terakhir keterangan kualitas oli sangat buruk dan wajib ganti yang sudah terdapat pada platform Firebase, sehingga user tidak perlu membuka platform untuk melihat parameter. Alur kerja aplikasi yang di buat dapat dilihat pada Gambar 3.2.4.

31 Mulai

Selesai

Mendapatkan Respon dari Firebase Berupa

Kondisi Oli Mesin

Menampilkan Hasil Pembacaan Monitoring Oli

Mesin

Halaman Utama Dan Parameter - Parameter Monitoring Kualitas Oli

Mesin

Gambar 3.4 Flowchart Aplikasi Android

Pada gambar 3.4 menunjukkan alur perancangan perangkat lunak aplikasi yang sudah terinstal pada sebuah smarphone android. Pada mikrokontroler yang menunjukkan alur kerja mikrokontroler dimana akan melakukan tindakan sesuai dengan program yang ditanamkan. Seluruh perangkat yang terhubung akan berjalan dan dikendalikan oleh mikrokontroler. Diawali dengan flashscreen lengkap dengan logo kampus berikutnya pengguna dibawa pada halaman aplikasi kedua yang menunjukan detail masing-masing keterangan dari parameter oli mesin yang akan dimonitoring. Pada tampilan berikutnya aplikasi melanjutkan dengan sebuah perintah request ke Platform Firebase yang di bertujuan untuk mendapatkan kondisi oli mesin. Setelah mendapat response dari Firebase, maka akan masuk ke halaman utama pada aplikasi android yang akan menampilkan salah satu kondisi parameter kondisi oli mesin lengkap dengan keterangan sesuai parameter.

32

3.2.4 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS (HARDWARE)

Gambar 3.5 Perancangan Perangkat Keras

Pada gambar 3.5 merupakan perancangan perangkat keras atau hardware, yang dimana sensor velocity atau sensor pembaca viskositas cairan oli mesin dengan output nilai analog yang terhubung pada pin analog di NodeMCU untuk selanjutnya NodeMCU mengolah data menjadi nilai digital, pada catu daya yang terhubung di NodeMCU menggunakan aki yang ada pada sepeda motor dengan melewati rangkaian IC regulator 7805 untuk mendapatkan tegangan yang dibutuhkan oleh NodeMCU yaitu 5 volt.

1. Perancangan Antarmuka Mikroprosesor NodemMCU 8266 dan Sensor Velocity

Pada perancangan perangkat keras ini meggunakan Mikroprosesor NodeMCU ESP 8266 v3 dimana NodeMCU tersebut memiliki spesifikasi yang

33

cukup untuk memenuhi kebutuhan dari Rancang Bangun Alat Monitoring kelayakan Oli Mesin dengan interfaces smartphone. Antara lain memiliki pin AO (input pin analog) yang dimana akan dilakukan proses ADC, karena sensor velocity sendiri hanya menghasilkan nilai analog dari pembacaan viskositas sebuah cairan, Dikarenakan sensor velocity yang digunakan ini belum ada paket komponen konversi analog ke digital.. NodeMCU disini juga berperan mengolah data untuk selanjutnya dikirim menuju firebase dan Mit App Inventor.Arduino UNO, Sensor ini menggunakan sensor optic tipe through beam dengan spesifikasi output analog 0.5 volt. Pin output data pada sensor velocity dihubungkan ke port A0 pada NodeMCU, port ground atau minus (-) pada sensor velocity terhubung dengan port GND pada NodeMCU, kemudian port 5V pada sensor velocity terhubung ke power Variabel volt dengan daya sebebsar 5V di NodeMCU. Adapun penempatan pin yang terhubung antara NodeMCU ESP8266 dengan 1 sensor velocity dapat dilihat penjelasanya pada gambar ilustrasi 3.6 berikut.

Gambar 3.6 Koneksi Pin Mikroprosesor Arduino UNO dan Sensor Velocity Koneksi pin antara Mikroprosesor NodeMCU ESP8266 dengan 1 sensor velocity dapat dilihat keterangannya pada tabel 3.2 sebagai berikut.

34

Tabel 3.2 Koneksi Pin Perancangan Sensor Velocity

No. Pin Fungsi

1 A0 Pembaca Data Analog Sensor Velocity di Port A0

3 VCC/Power Catu Daya Sensor 5 V

4 GND Grounding

2. Perancangan Antarmuka Ranngkaian LM7805 Sebagai Catu Daya NodeMCU Pada Sepeda Motor

Pada tugas akhir ini mengunakan beberapa fungsi elektronika komponen yang menjalankan tugasnya sesuai peruntukannya. salah satunya adalah IC, Dimana jenis IC penurun tegangan seperti IC 7805 berfungsi menurunkan tegangan dari aki sepeda motor 12 volt menjadi output 5 volt. Elco atau kondensator yang disertakan ke rangkaian lengkapnya berguna sebagai penstabil arus keluar dan arus masuk. Supaya daya yang diterima pada NodeMCU stabil dan lebih aman. Adapun rangkaian penurun tegangan menggunakan IC LM7805 dapat dilihat penjelasanya pada gambar ilustrasi 3.7..

Gambar 3.7 Skematik Rangkaian Penurun Tegangan menggunakan IC LM7805

Keterangan fungsi elektronika yang digunakan dalam rangkaian penurun tegangan menggunakan IC LM7850 dapat pada tabel 3.3 sebagai berikut :

Tabel 3.3 Koneksi Pin Antara Node MCU dan Arduino UNO

No. Kompoonen Fungsi

1. IC LM7850 Sebagai penurun tegangan dalam rangkaian 2. ELCO 470uf/50V Befungsi sebagai penyimpan arus DC/Kapasitor

polar

35

3. Saklar Menyambung dan memutus arus yang mengalir

4. LED Sebagi arus mengalir

3. Perancangan Alat Monitoring Yang Akan Daplikasikan Pada Mesin Sepeda Motor

Perancangan alat monitoring ini akan diaplikasikan pada sepeda motor jenis matic, titik pemasanganya pada bagian bawah kiri blok cvt, untuk jalur pipa yang digunakan sebagai pengaliran oli mesin untuk melewati sensor sudah dimodifikasi sedemikian rupa untuk memaksimalkan debit yang dibutuhkan untuk pipa sensor, baud pembuangan oli mesin dimodifikasi untuk dilubangin dan dapat dipasangi selang pipa. Dudukan sensor sendiri disini menggunakan klem yang terpasang dengan blok cvt. Untuk simulasi pengaplisianya dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8 Implementasi Penerapan Alat Monitoring Pada Mesin Sepeda Motor Jenis Matic

3.2.5 PENGUJIAN HARDWARE

Pada tahap ini adalah proses pengambilan hasil data bagian hardware dilakukan, untuk mendapatkan hasil data pada tugas akhir menggunakan beberapa alat dan bahan seperti beberapa sample cairan oli mesin baru/layak pakai, kualitas

36

oli mesin setelah pemakaian 70.000km dan kualitas oli yang sudah tidak layak pakai.

c. Pengujian Sensor Velocity Untuk Menentukan Viskositas Oli

Gambar 3.9 Rangkaian Perangkat Keras

Pada gambar 3.9 merupakan ilustrasi koneksi pin keseluruhan dari end device. Untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat sudah sesuai maka diperlukan

Pada gambar 3.9 merupakan ilustrasi koneksi pin keseluruhan dari end device. Untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat sudah sesuai maka diperlukan

Dokumen terkait