• Tidak ada hasil yang ditemukan

G. Studi Literatur Proyek Sejenis

2. Bangun Dengan Konsep Biophilic Design

Gambar 40. Rumah Sakit Khoo Teck Puat, Singapur.

[Sumber: www.rmjm.com, diakses 2 Februari 2020]

Didirikan pada tahun 2010, dengang luas lantai 105.000 m².

Mencakup lebih dari 3,4 hektar, rumah sakit ini memiliki 550 tempat tidur ini akan menawarkan berbagai layanan yang komprehensif medis dan kesehatan dengan pendekatan terpadu untuk kelestarian lingkungan &

kontrol iklim, perawatan pasien, dan penyakit & manajemen bencana. Desain

acute general care hospital ini terletak di Yishun, pesona dan suasana alami masa setelah perang, Alexandra Hospital, dengan meningkatkan efisiensi staf kepada pasien dengan lingkungan perawatan yang terpusat. Untuk mencapai konsep “Hospital in a Garden”,

Rumah Sakit Khoo Teck Puat telah dibangun dengan pemikiran terhadap kenyamanan pasien. Fasad dan denah internal dirancang untuk meningkatkan pencahayaan alami sekaligus mengurangi silau, untuk meningkatkan kenyamanan. Terdapat jembatan penghubung antara Tower B dan C.

1. Tatanan Massa Bangunan

Perletakan massa bangunan yang beradaptasi terhadap lingkungan sekitar, baik dari pencahayaan, bukaan, view ke arah waduk dan bentuk umum massa bangunan persegi panjang terlihat dari penyusunan layout Rumah Sakit ini. Area di sisi utara memiliki pemandangan lanskap terbaik, dengan mengikuti gaya kontur sehingga tata letak penyebaran beberapa massa bangunan berada di sepanjang garis lanskap, dengan menghubungkan bangunan yang tersebar tersebut melalui atap yang sama.

Gambar 41. Tatanan Massa Rumah Sakit Khoo Teck Puat.

[Sumber: www.kahlerslater.com, diakses 3 Februari 2020]

2. Elemen Lanskap

Perancangan dan desain proyek imi menggabungkan keunggulan sumber daya alam. Tanaman tropis, udara, pencahayaan alami mengalir melalui bangsal rawat inap menuju taman luas sebagai pusat dari sirkulasi emergency. Desain hemat energi bertujuan untuk mengurangi biaya energi hingga sebesar 50%, serta memberikan 70% dari luas lantai kotor dengan menggunakan ventilasi alami.

a) Topografi

Dibangunan di daerah Yishun dekat dengan danau yang membuat rumah sakit ini terkesan mewah, bentuk dari tapak rumah sakit ini relatif datar dan tidak berkontur.

Gambar 42. Topografi Rumah Sakit Khoo Teck Puat.

[Sumber: gbdmagazine.com/2018/singapore-hospital/, diakses 3 Februari 2020]

b) Material Permukaan

Berikut adalah analisis material permukaan yang digukanan pada Rumah Sakit Khoo Teck Puat dapat dilihat pada Gambar 43.

Gambar 43. Material Pemukaan Rumah Sakit Khoo Teck Puat.

(Sumber: pinterest.com, diakses 5 Februari 2020)

No. Gambar Jenis Material Karakteristik

[Sumber: Batu alam.com] Batu Alam

• Kelebihan :

No. Gambar Jenis Material Karakteristik

Vegetasi yang di tanaman di bangunan Rumah sakit Khoo Tech Puat bermacam-macam dapat di lihat pada Gambar 44.

Gambar 44. Vegetasi Rumah Sakit Khoo Teck Puat.

[Sumber: tnp.sg/news/singapore/khoo-teck-puat-hospital- harnesses-power-nature-healing, diakses 4 Februari 2020]

No. Gambar Jenis Vegetasi Karakteristik

No. Gambar Jenis Vegetasi Karakteristik

d) Air Permukaan

Gambar 45. Air Permukaan Rumah Sakit Khoo Teck Puat.

[Sumber: divisare.herokuapp.com, diakses 6 Februari 2020]

Gambar yang di atas mejelaskan bahwa adanya air yang mengalir seperti air terjun buatan yang berfungsi memberikan aura positif seperti merasakan kebebasan, ketenangan, kedamaian, dan kenyamanan.

7.

b. Titan Intergrty Campus

Gambar 46. Titan Intergrty Campus.

[Sumber: archdaily.com, diakses 1 Februari 2020]

Bangunan ini memiliki fungsi sebagai kantor perusahaan yang terletak di India di atas lahan sebesar 390.000 m² dan memiliki danau alami di sisi timur dan jalan menuju utara.

Desainnya memiliki koneksi yang sangat spesial dengan tapak dan danau yang bersebelahan. Idenya adalah mengeksploitasi semua di tepi danau dan membuat setiap pengguna dapat melihat (view positif) ke arah danau ini dapat dilihat pada Gambar 46.

1. Tatanan Massa Bangunan

Dengan adanya danau alami yang terdapat di tatanan massa bangunan di tapak ini merespon pada danau yang ada, sehingga bentuk bangunan dirancang memanjang mengikuti bentuk danau dapat dilihat pada Gambar 47.

Gambar 47. Tatanan Massa Titan Intergrty Campus.

[Sumber: archdaily.com, diakses 1 Februari 2020]

2. Elemen Lanskap a) Topografi

Dibangun di daerah sub-urban India, bentuk dari tapak perkantoran ini relatif datar dan tidak berkontur, tapi walaupun begitu perancangan bangunan ini dibuat split level, dengan banyaknya penghubung berupa koridor dan tangga di daerah terbuka yang dapat dilihat pada Gambar 48.

Gambar 48. Kondisi Topografi Titan Intergrty Campus.

[Sumber: archdaily.com, diakses 1 Februari 2020]

b) Material Permukaan

Berikut adalah analisis material permukaan yang digunakan pada Titan Integrity Campus dapat dilihat pada Gambar 49 dengan penjelasan yang dapat dilihat di Tabel 4.

Gambar 49. Material Permukaan Titan Intergrty Campus.

[Sumber: archdaily.com, diakses 11 Januari 2020]

Tabel 4. Material Permukaan Titan Intergrty Campus No. Gambar Jenis Tekstur

No. Gambar

Material 2.

[Sumber: pxhere.com] Batu Breksi Keramik

c) Air Permukaan

Desain dari bangunan ini mempertimbangkan kondisi cuaca di Bangaluru, maka karena itu danau alami dan RTH di disain untuk menciptakan iklim mikro yang memadai. Dengan orientasi dalam perencanaan dan bentuk bangunan memungkinkan pergerakan angin yang melewati koridor- koridor bangunan dengan menciptakan efek venturi, sehingga area umum di bangunan ini dirancang tidak menggunakan AC.

Gambar 50. Bangunan Titan Intergrty Campus.

[Sumber: archdaily.com, diakses 7 Februari 2020]

Sistem pengkondisian udara pada bangunan ini direncanakan untuk meminimalkan konsumsi energi sebesar 30% dibandingkan dengan AC konvensional. Sistem ini yang membutuhkan pergerakan udara terus-menerus ditambah dengan kipas yang sangat hemat energi yang mengkonsumsi sekitar 20 watt energi sambil menghasilkan volume udara 200% lebih banyak dibandingkan dengan kipas langit-langit domestik 60

tinggi. Penerapan danau sebagai passive cooling dapat dilihat di Gambar 51.

Gambar 51. Air Permukaan Titan Intergrty Campus.

[Sumber: archdaily.com, diakses 7 Februari 2020]

d) Vegetasi

Vegetasi yang ditanam ditanam di Titan Integrity Campus bermacam-macam dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Vegetasi Titan Intergrty Campus

No. Gambar Jenis Vegetasi Karakteristik

No. Gambar Jenis Vegetasi Karakteristik

5.

[Sumber:birdsandblooms.com]

Bambu Air

• Kelebihan : Mudah dicari, harganya murah, tanaman ini bisa mengurangi rasa kesepian dan menghilangkan stres

• Kekurangan : Susah

perawatannya.

• Pengaplikasian:

Taman

BAB III

TINJAUAN LOKASI DAN ANALISIS PERENCANAAN A. Penentuan Lokasi dan Tapak

1. Analisa Pemilihan Lokasi a. Keadaan Letak Geografis

Pada saat pertama berdirinya, pusat ibukota Pemerintah terletak di Kota Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Secara Geografis Kabupaten Gowa berada pada 12o38.16’ Bujur Timur dari jakarta dan 5o33.6’ Bujur Timur dari dari Kutub Utara, sedangkan letak wilayah Adiministrasinya antara 12o33.19’ hingga dengan 13o15.17’ Bujur Timur

dan 5o5’ hingga 5o34.7’ Lintang Selatan.

Kabupaten yang berada di daerah selatan Sulawesi selatan yang merupakan daerah otonom ini, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bulukumba dan Bantaeng. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Takalar dan Jeneponto sedangkan di bagian baratnya berbatasan dengan Kota Makassar dan Takalar.

b. Luas Wilayah

Wilayah Administrasi Kabupaten Gowa terdiri dari 18 kecamatan dan 167 desa/kelurahan dengan luas sekitar 1.883,33 km2 atau sama dengan 3,01% dari luas wilayah Propinsi Sulawesi Selatan.

Wilayah Kabupaten Gowa sebagian besar merupakan daratan tinggi yaitu sekitar 72,26%. Ada 9 wilayah kecamatan yang merupakan dataran tinggi yaitu Parangloe, Manuju, Tinggimoncong, Tombolo Pao, Bungaya, Parigi, Tompo Bulu, Bontolempangan, dan Biringbulu.

Gambar 52. Peta Administrasi Kabupaten Gowa.

[Sumber: Peta Administrasi Kabupaten Gowa, diakses 1 Februari 2020]

c. RTRW Kabupaten Gowa

Gambar 53. Peta RTRW Kabupaten Gowa 2012-2032.

[Sumber: Peta RTRW Kabupaten Gowa, diakses 1 Februari 2020]

RTRW Kabupaten Gowa tentang ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pelayanan pendidikan tinggi sebagaimana yang dimakusd pada ayat (4) huruf c Pasal 90, terdiri atas :

a) Kegiatan yang diperbolehkan sesuai peruntukan meliputi kegiatan pendidikan, kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan tinggi, kegiatan penyediaan lokasi dan jalur evakuasi bencana, dan pendirian bangunan untuk kepentingan pemantauan ancaman bencana.Kegiatan yang diperbolehkan

b) Dengan syarat meliputi kegiatan hunian kepadatan rendah, dan kegiatan lain sebagaimana dimaksud pada huruf a yang tidak mengganggu fungsi kawasan pelayanan umum.

c) Kegiatan yang tidak diperbolehkan meliputi kegiatan yang menghalangi dan/atau menutup lokasi dan jalur evakuasi bencana serta kegiatan yang mengganggu fungsi kawasan peruntukan pelayanan olahraga.

d) Penerapan intensitas pemanfaatan ruang meliputi:

1. Penerapan ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang meliputi ketentuan KDB, KLB, KDH, KTB, ketinggian bangunan, dan GSB terhadap jalan.

2. Penerapan ketentuan tata bangunan dan lingkungan yang berbasis mitigasi bencana.

3. Pengembangan pusat permukiman ke arah intensitas tinggi dengan KWT paling tinggi 60%.

4. Penyediaan RTH paling sedikit 30% dari luas kawasan perkotaan.

e) Penyediaan prasarana dan sarana minimum meliputi:

1. Fasilitas dan infrastruktur pendukung kegiatan pelayanan pendidikan tinggi.

2. Prasarana dan sarana pejalan kaki, angkutan umum, serta lokasi dan jalur evakuasi bencana.

3. Tempat parkir untuk mendukung fungsi kawasan pelayanan pendidikan tinggi.

Gambar 54. Peta Alternatif Pemilihan Lokasi.

[Sumber: Peta Administrasi Kabupaten Gowa, diakses 1 Februari 2020]

Berdasarkan Kriteria RTRW yang telah dijelaskan di atas dipilih dua Alternatif Lokasi yaitu:

a) Alternatif I (Kecamatan Sombaopu)

Gambar 55. Peta Alternatif I

Lokasi berada di kecamatan Sombaopu tepatnya di kelurahan samata. Kelurahan samata pada umumnya memiliki permukaan kontur tanah yang cukup stabil. Secara Geografis kelurahan samata terletak di kawasan pengembangan pusat kota kabupaten gowa yang berdekatan dengan kota makassar dan Universitas Muhammadiyah Makassar dengan jarak tempuh sekitar 10-15 menit dari pusat lokasi, selain itu lokasi ini juga berdekatan dengan rumah sakit Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan bagian dari fasilitas yang sangat dibutuhkan untuk Kampus Fakultas Kedokteran dan banyaknya fasilitas penunjang di sekitar lokasi.

Dilihat dari kondisi topografi kelurahan mempunyai kualitas udara yang sangat baik dan masih tersedia lahan kosong disekitar lokasi tapak yang belum difungsikan.

b) Alternatif II (Kecamatan Pattalassang)

Gambar 56. Peta Alternatif II

Lokasi berada di kecamatan Pattalassang tepatnya di kelurahan Bollangi. Kelurahan Bollangi pada umumnya lokasi memiliki permukaan tanah berkontur yang bervariasi. Secara Geografis kelurahan Bollangi terletak di kawasan pengembangan pusat kota kabupaten gowa, akan tetapi lokasi ini jauh dari kota makassar dengan jarak tempuh sekitar 35-50 menit dari pusat lokasi dan kurangnya fasilitas-fasilitas penunjang.

Dilihat dari kondisi topografi kelurahan mempunyai kualitas udara yang sangat baik dan masih tersedia lahan kosong di sekitar lokasi tapak yang belum difungsikan.

2. Analisis Pendekatan Lokasi

Untuk mendapatkan site yang tepat, maka setelah mendapatkan lokasi akan dilakukan analisa dan pertimbangan potensi yang ada di lokasi terpilih.

Adapun pertimbangan yang akan dinilai dalam penentuan lokasi dan potensi tapak, sebagai berikut :

a. Potensi Lokasi

Lokasi yang tersedia sesuai dengan RTRW Kabupaten Gowa 1. Berada pada daerah pengembangan Kota.

2. Lingkungan yang menunjang, yakni aman, teratur, tingkat kebisingan rendah dan nyaman dalam mendukung aktivitas dan fungsi bangunan.

3. Sesuai dengan RTRW tentang ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pelayanan pendidikan tinggi.

4. Adanya Fasilitas dan infrastruktur pendukung kegiatan pelayanan pendidikan tinggi.

5. Adanya Prasarana dan sarana pejalan kaki, angkutan umum, serta lokasi dan jalur evakuasi bencana.

b. Potensi Tapak

Potensi tapak yang tersedia yaitu : 1. Sesuai tata guna lahan.

2. Luasan yang memungkinkan.

3. Tersedia jaringan utilitas.

4. Aksebilitas yang tinggi dan tersedia alat transportasi kota untuk kemudahan pencapaian.

5. Lingkungan yang menunjang, yakni aman, teratur, tingkat polusi, view yang menarik, dan tingkat kebisingan rendah dan nyaman.

Selanjutnya digunakan sistem pembobotan guna untuk mempermudah pemilihan lokasi kawasan pendidikan yang di anggap paling tepat.

Adapun standar penilaian lokasi yang digunakan untuk pembobotan, sebagai berikut :

Tabel 6. Standar Penilaian Lokasi

[Sumber: Analisa Penulis, 2020]

Tabel 7. Standar Pembobotan Lokasi

Standar Pembobotan Nilai

Sangat Baik 5

[Sumber: Analisa Penulis, 2020]

Jadi Berdasarkan hasil pembobotan yang dilakukan maka lokasi yang terpilih adalah kecamatan Sombaopu. Selain karena pembobotan diatas juga melihat lokasi yang sangat dekat dengan pusat Kota Makassar dan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Gambar 57. Site Terpilih.

[Sumber: Google Earth, 2020]

Aspek yang dinilai

Pembobotan

Sombaopu Pattalassang

Strategis 5 4

Utilitas 5 2

Pencapaian 5 4

Akumulasi Nilai 29 22

Gambar 58. Kondisi Site [Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020]

Lokasi bangunan untuk desain perancangan yang terpilih adalah Jalan Tun Abdul Razak, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Luas Lahan site 9,2 Ha dan Lebar Jalan 18 m KDB : 60% x 92.000 m2 = 55.200 m2 ( RTH)

40% x 92.000 m2 = 36.800 m2 (Terbangun) KLB : 2 x 92.000 m2 = 184.000 m2

GSJ : 15 m GSB : 8 m

Jumlah Lantai : 184.000 m2 / 36.800 m2 = 5 ( Jumlah Lantai Maksimal ) Adapun Batasan-batasan Site :

• Batas Selatan Tapak : Lahan Kosong dan Jln T.A Razak

• Batas Utara Tapak : Jln. Karaeng Makkawari

• Batas Timur Tapak : Bundaran Samata dan RS Unismuh

• Batas Barat Tapak : Lahan Kosong

Gambar 59. Kondisi Batas Site [Sumber: Google Earth, 2020]

3. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis yang membahas mengenai kelebihan, kekurangan, kekuatan, peluang serta ancaman pada tapak yang terpilih.

Analisis ini digunakan sebagai acuan dalam rencana tapak untuk mendepatkan hasil maksimal sesuai dengan bangunan yang akan di rancang.

Tabel 8. Analisis SWOT

[Sumber: Analisa Penulis, 2020]

4. Analisis Pengolahan Tapak

Pengolahan tapak dimaksud untuk memaksimalkan fungsi tapak dengan menganalisis segenap potensi dan permasalahan dalam tapak, untuk mendapatkan satu sistem penzoningan dalam tapak.

SWOT POTENSI

▪ Lengkapnya jaringan utilitas seperti, jaringan listrik, telfon.

WEAKNESS

▪ Masih kurangnya bangunan di sekitar tapak

▪ Kondisi topografi atau kontur yang relatif datar, sehingga sering terjadi banjir.

▪ Kurang terawatnya jaringan drainase disekitar lokasi tapak.

OPPORTUNITY ▪ Termasuk Kawasan pendidikan.

▪ Lokasi Tapak dipusat pengembangan Kota.

THREAD ▪ Lokasi yang sepi menyebabkan Rawan terjadinya tindak kriminalitas.

Gambar 60. Kondisi Tapak.

[Sumber: Google Earth, 2020]

Analisis Pengolahan Tapak didasarkan pada pertimbangan- pertimbangan berikut :

a. Lingkungan

Tapak sedapat mungkin diolah dengan mempertimbangkan keadaan lingkungan sekitar tapak.

b. Ukuran, luas, garis sempadan

Tapak berada pada jalan Provinsi yang merupakan jalan penghubung antara Kabupaten Gowa dan Kota Makassar. Oleh karena itu, dalam penentuan garis sempadan perlu dipertimbangkan sesuai peraturan yang ada.

c. Topografi

Secara tapak lokasi yang terpilih merupakan lahan kosong. Tapak terletak di jalan Provinsi, topografi tapak memiliki permukaan kontur tanah

yang cukup stabil yang dimana hampir keseluruhan tapak dipenuhi rumput dan pohon yang tidak terurus dengan ketinggian sekitar 30 cm sampai 200 cm, sehingga perlu dilakukan perataan terlebih dahulu.

Gambar 61. Kondisi pohon pada tapak [Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020]

d. Analisis Sirkulasi

Pola sirkulasi dalam tapak perlu dipertimbangkan kemudahan pencapaian dan kelancaran sirkulasi dalam bangunan itu sendiri. Alur sirkulasi dalam site harus mengikuti pola tata massa yang direncanakan.

Pola sirkulasi dibedakan antara sirkulasi kendaraan dan sirkulasi pejalan kaki, didalam kawasan site kampus fakultas kedokteran.

1) Sirkulasi Kendaraan

Yaitu pengelolaan jalur kendaraan baik bagi, pengunjung, maupun pengajar atau pengelola, yang dilakukan dengan cara :

• Pemanfaatan sistem pengolahan lansekap dalam site yang dapat menunjang pengaturan jalan sirkulasi kendaraan dengan pemilihan jenis tanaman, dan serta pemanfaatan material pembentuk lansekap lainnya. Vegetasi yang diletakkan disamping jalan berfungsi sebagai penunjuk arah dan jalan.

• Perletakan fasilitas parkir merupakan bagian terpenting dalam menunjang sirkulasi kendaraan. Adapun beberapa kriteria yaitu;

terletak pada muka tapak yang datar, dan penempatannya tidak terlalu jauh dari pusat kegiataan dalam bangunan.

2) Sirkulasi Pejalan Kaki

Sirkulasi pejalan kaki biasanya banyak digunakan mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan, selain mahasiswa ada juga untuk para pengajar, pengelola, dan orang dewasa lain yang berkepentingan didalam kawasan fakultas ini. Maka selain bentuk sirkulasi yang nyaman untuk mahasiswa, sirkulasi yang direncanakan berupa jalan pedestrian. Material yang di pakai adalah berupa rabat beton yang ditata sedemikian rupa sehingga aman di gunakan.

Gambar 62. Analisis sirkulasi.

[Sumber: Analisa penulis, 2020]

a. Analisis View

Gambar 63. Analisis View [Sumber: Analisa penulis, 2020]

View dalam tapak kearah selatan merupakan Jln. Tun Abdul Razak sebagai jalan utama menuju lokasi tapak dan view terbaik. View kearah utara merupakan area pemukiman warga dan view dari dalam kearah barat

merupakan lahan kosong yang dimana view ini nantinya akan dimanfaatkan sebagai view kedua.

b. Analisis Pergerakan Matahari dan Angin

Gambar 64. Analisis Pergerakan Matahari [Sumber: Analisa penulis, 2020]

Kondisi tapak berada di daerah lahan pengembangan, dimana lokasi ini masih kurangnya bangunan tinggi disekitar lokasi sehingga menyebabkan tapak terkena cahaya langsung dari semua arah pergerakan matahari, maka dari itu pada setiap sisi tapak diberi area vegetasi yang berfungsi sebagai upaya meminimalisir panas matahari langsung terhadap tapak.

Gambar 3.13. Analisis Pergerakan Angin [Sumber: Analisa penulis, 2020]

Dapat kita lihat pada gambar di atas tapak berada pada daerah lahan pengembangan, sehingga analisis arah datangnya angin yakni angin barat daya serta lawannya yakni angin darat. Maka dari itu perlunya elemen pereduksi angin seperti pohon, dan elemen sun shading sebagai upaya untuk pengahawaan alami pada bangunan.

c. Analisis Kebisingan

Gambar 3.14. Analisis Kebisingan [Sumber: Analisa penulis, 2020]

Dapat kita lihat pada gambar di atas tapak berada pada daerah pengembangan kota, dimana tapak ini dekat dengan jalan provinsi sebagai pusat kebisingan yang tinggi, sehingga di butuhkan elemen pereduksi kebisingan pada bagian depan fasad bangunan.

B. Analisis Fungsi dan Kebutuhan Ruang 1. Fungsi

Fungsi utama dari perancangan Kampus Fakultas Kedokteran yaitu sebagai pusat pendidikan tinggi. Serta digunakan sebagai tempat untuk kegiatan penelitian dan pelatihan dibidang kesehatan.

2. Pengguna dan Aktifitas a. Pengguna

Pengguna pada Kampus Fakultas Kedokteran biasanya terdiri dari:

1. Mahasiswa/ Mahasiswi

Mahasiswa/ Mahasiswi merupakan orang yang menuntut ilmu di dalam kawasan pendidikan tinggi, dimana lingkungan kampus misalnya dalam bidang akademis, seorang mahasiswa harus mampu menyelesaikan kontrak kuliahnya yang dikenal dengan istilah SKS (Sistem Kredit Semester). Tidak hanya mengandalkan materi yang diberikan oleh dosen, seorang mahasiswa harus mempunyai kesadaran sendiri untuk menambah wawasan untuk mata kuliah atau umum tanpa harus diperintah oleh dosen. Jadi, proses itu sendiri tidak hanya diterima di dalam ruangan ketika pembelajaran sedang berlangsung. Aktif di organisasi internal kampus juga dapat menjadikan pribadi yang mandiri.

2. Dekan

Dekan merupakan pemimpin tertinggi ditingkat fakultas. Dekan bertanggung jawab dengan pelaksanaan pendidikan yang terjadi dalam fakultas.

3. Wakil Dekan

Wakil Dekan adalah pelaksana tugas Dekan sehari-hari, adapun wakil dekan tebagi menjadi 3 kelompok :

• Wakil Dekan 1

Mempunyai tugas untuk menangani bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat

dan kerjasama. Wakil Dekan I membuat laporan tertulis tentang hasil evaluasi atas pelaksanaan bidang akademik untuk tingkat Fakultas.

• Wakil Dekan II

Mempunyai tugas untuk menangani bidang keuangan, administrasi umum, kepegawaian, dan perlengkapan.

• Wakil Dekan III

Mempunyai tugas untuk mengurusi bidang kemahasiswaan dan alumni.

• Wakil Dekan IV

Mempunyai tugas untuk mengurusi bidang kemuhammadiyahan.

4. Dosen

Dosen memiliki tugas mengajar dan membimbing mahasiswa agar yang bersangkutan memiliki kompetensi yang relevan dengan keahliannya dan memiliki tanggung jawab pengembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian yang semestinya dilakukan secara terus menerus.

Adapun tugas dosen dalam kampus, yaitu :

• Menciptakan suasana proses pembelajaran yang dapat memotivasi

• Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

• Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran

5. Staf Administrasi Akademik

Adapun tugas staf administrasi, yaitu :

• Melaksanakan dan membantu kegiatan yang berkaitan dengan pendaftaran mahasiswa baru, heregistrasi mahasiswa, pemrograman mata kuliah, pencetakkan absensi kuliah mahasiswa, pembagian KHS (Kartu Hasil Studi), dan pengecekkan nilai hasil ujian ketika ada komplain dari mahasiswa.

• Mengarsipkan semua dokumen yang berhubungan dengan akademik, seperti Buku Laporan Registrasi, Buku Laporan Wisuda, dan semua KHS dari berbagai Fakultas maupun Jurusan di tiap-tiap semester.

• Menerima, mendokumentasikan, dan mengarsipkan nilai mata kuliah dosen pengampu mata kuliah dari semua fakultas dan jurusan.

• Mengarsipkan dokumen-dokumen berupa fotocopy nilai (transkrip alumni beserta ijazahnya) serta memberikan ijazah dan transkrip asli kepada alumni yang bersangkutan.

• Melaksanakan tugas pengetikan surat-surat keterangan seperti keterangan masih studi, keterangan beasiswa, keterangan perpustakaan, keterangan lulus, keterangan cuti studi, keterangan mutasi studi, dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).

6. Cleaning Service

cleaning service secara umum adalah memberikan pelayanan kebersihan, kerapihan dan Hygenisasi dari sebuah gedung/bangunan baik indoor ataupun outdoor sehingga tercipta suasana yang bersih dalam menunjang aktifitas sehari-hari dalam kampus.

7. Security

Adapun tugas Security, yaitu :

• Melakukan tindakan pencegahan dari hal-hal yang tidak diinginkan di lingkungan tugasnya dengan melakukan pengamanan secara maksimal.

• Laporan dan pencatatan setiap aktifitas dan kejadian setiap hari di buku laporan atau buku mutasi.

• Melindungi setiap orang yang berada di lingkungan tugasnya, dengan melakukan pengawasan segala aktifitas orang yang berada di lingkungan pengamanannya.

• Membuat lalu lintas kendaraan di lokasi tugas berjalan dengan baik dan mengarahkan kendaraan yang parkir dengan benar sesuai dengan aturan.

b. Skema Aktifitas Pengguna 1. Mahasiswa/ Mahasiswi

2. Dekan

3. Dosen

4. Staf Administrasi Akademik

5. Cleaning Service

6. Securty

3. Kebutuhan Ruang

Dari hasil analisis fungsi studi literatur, maka ruang-ruang yang dibutuhkan dalam Fakultas Kedokteran adalah :

Tabel 9. Analisis Kebutuhan Ruang

Kegiatan Pendidikan

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

Mahasiswa/i ▪ Datang

▪ Ruang Kelas/ Tutorial

▪ Perpustakaan

▪ Ruang Kelas/ Tutorial

▪ Laboratorium

▪ Mini hall

▪ Auditorium

Kegiatan Pendidikan

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

` ▪ Rapat kecil

▪ Menyimpan arsip

▪ Menyimpan berkas sementra

▪ Menyimpan barang

▪ Menerima tamu

Kegiatan Pengelola

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

Staf Pepustakaan ▪ Datang

Staf Laboratorium ▪ Datang

▪ Parkir

Kegiatan Pengelola

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

▪ Makan dan minum

▪ Pulang Staf Administrasi ▪ Datang

▪ Parkir

▪ Bekerja

▪ Memeriksa berkas

▪ Mengarsipkan

Cleaning Service ▪ Datang

▪ Parkir

▪ Membersihkan

▪ Menyimpan barang yang tidak layak

Kegiatan Pengelola

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

▪ Buang Air

▪ Sholat

▪ Pulang

▪ Side Entrance

[Sumber: Analisa Penulis, 2020]

Diagram Jumlah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar

[Sumber: Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar, 2020.]

4. Besaran Ruang

Standar besaran ruang yang dibutuhkan untuk desain perancangan Kampus Fakultas Kedokteran ini mangacu pada standar luasan ruang yang telah berlaku, antara lain :

1. NAD : Neufert Architect Data 2. NMH : New Metric Handbook

2015 2016 2017 2018 2019

Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Mahasiswa Fakultas Kedokteran

4. SPPDI : Standar Pendidikan Dokter Indonesia 5. SLIG : Standar Laboratorium Ilmu Gizi 6. SLKB : Standar Laboratorium Kebidanan 7. SLF : Standar Laboratorium Farmasi

103 Tabel 10. Besaran Ruang Kegiatan Perkuliahan.

No. Ruang Kapasitas Jumlah Standar

104

105

Lab kesehatan reproduksi dan

keluarga bencana 30 1 2,5 25% SLKB 93,75 93,75

Lab Penyuluhan dan Konsultasi Gizi

(Pkg) 30 1 2,5 25% SLIG 93,75 93,75

Lab Kimia (Kurikulum Institusi) 30 1 2,5 25% SLIG 93,75 93,75

Lab Penyelenggaraan Makanan 30 1 2,5 25% SLIG 93,75 93,75

Lab Mikrobiologi Pangan

Lab Mikrobiologi Pangan

Dokumen terkait